spot_img
Minggu 19 Mei 2024
spot_img
More

    Resmi, Pemkot Bandung Siap Gelar PTM Pada 8 September Mendatang

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan segera menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Minggu kedua di bulan September 2021 mendatang. Hal itu bisa dilakukan selama tidak ada perubahan kebijakan dari Pusat atau level Pemerintahan yang lebih tinggi.

    “Kalau boleh di ilustrasikan, jatuh ditanggal 8 September. Baru dimulai pelaksanaan efektif PTM sesuai dengan Perwal yang ada. Maka, karena ini masih uji coba dan ada unsur terbatas maka dalam pelaksaan kita maksimum hanya di 50 persen tiap ruang kelas,” kata Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Bandung , Ema Sumarna usai menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) terkait PTM di Balai Kota Bandung Jalan Wastukencana Jabar Senin (30/8/2021).

    Ema mengungkapkan, dari sekitar 2.000-an  penyelenggara pendidikan mulai dari PAUD, TK, SD, SMP sederajat ternyata yang sudah menyatakan siap untuk menyelenggarakan PTM baru 1.692. Tetapi, itu baru pernyataan siap.

    Saat ini, Disdik Kota Bandung sedang melakukan verifikasi bersama unsur kewilayahan.

    “Kemarin yang sudah lolos sekitar 330 sekolah, mungkin sekarang akan dilihat lagi. Yang jelas tidak 1.692 itu lolos. Mungkin saja yang lolos itu 600 atau 700 total,” kata dia.

    BACA JUGA: Pemkot Bandung Segera Normalisasi Sungai Cipedes

    Untuk peraturan yang sesuai buku pedoman, Ema mencontohkan, pada jam masuk kelas misalnya kelas 7 SMP masuk pukul 07.00 WIB, kelas 8 pukul 07.30 WIB, kelas 9 masuk pukul 8.00 WIB.

    “Dalam PTM maksimum diberikan mata pelajaran 2 dengan masing-masing satu jam. Itu gambarannya disana tidak boleh ada kantin, pedoman sarana dan prasarana di masa pandemi harus dipenuhi membawa mamin sendiri membawa hand sanitazer,” kata dia.

    Lebih lanjut Ema mengatakan, di sekolah harus ada tempat cuci tangan. Kemudian, alur datang dan keluar ke sekolah diatur, ditoilet juga diatur, begitu juga dengan alur masuk dan keluar sekolah diatur.

    “Yang pasti tidak ada lagi simulasi, karena kita sudah pernah lakukan. Saat ini lebih kepada pedoman yang sudah ditetapkan. Mulai dari pengaturan jam belajar hingga infra struktur yang harus dapat memenuhi Protokol Kesehatan (Prokes) disekolah,” katanya.

    (Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img