spot_img
Sabtu 27 April 2024
spot_img
More

    Tahun 2020, Investor Saham di Jabar Meningkat Signifikan

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Jumlah investor saham di Jawa Barat selama tahun 2020 mengalami pertumbuhan pesat. Seiring dengan peningkatan investor saham di tingkat nasional.

    Kepala Kantor Perwakilan (KP) Bursa Efek Indonesia (BEI) Jabar Reza Sadat Shahmeini mengatakan, jumlah Single Investor Identification (SID) di Jabar dalam periode Januari-November 2020 bertambah 75.466 investor baru. Angka ini jauh melampaui pencapaian penambahan jumlah investor di tahun 2019 yakni 42.151 Investor baru.

    “Pada tahun 2019, rata-rata pertumbuhan jumlah investor di Jabar perbulannya sebanyak 3.513 investor baru. Alhamdulillah, sejak bulan Juni, pertumbuhan investor setiap bulannya meningkat sangat signifikan,” kata Reza kepada wartawan, Kamis (17/12/2020).

    Selama bulan Juni, lanjut dia, penambahan investor baru mencapai 7.266 investor. Lalu mengalami lompatan ke angka 10.271 investor baru di bulan September.

    “Dan di November 2020, Alhamdulillah angka pertumbuhan jumlah investor di Jabar kembali mengalami lompatan sangat signifikan ke angka 19.428 investor baru,” Reza menambahkan.

    Seiring dengan pertumbuhan jumlah investor, kata Reza, nilai transaksi saham di Jabar pun mengalami pertumbuhan menggembirakan. Selama tahun 2020, hingga bulan November, nilai transaksi saham di Jabar telah menembus angka Rp200 trilyun. Meningkat signifikan jika dibandingkan transaksi selama tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp93 trilyun.

    “Ini hasil dari upaya kita melakukan sosialisasi dan edukasi, meski digelar secara daring karena pandemi Covid-19. Kegiatan pun diikuti sebagian besar dari kalangan milenial di usia 18 sampai 25 tahun mencapai 35.832 orang yang menjadi investor baru, disusul generasi Y di rentang usia 26 sampai 40 tahun dengan 31.683 investor baru. Sedangkan Gen X dan baby boomers jumlah investornya bertambah 7.224 SID baru,” papar Reza.

    fokusjabar.id investor saham jabar
    Kepala KP BEI Jabar Reza Sadat Shahmeini. (FOTO: Istimewa)

    BACA JUGA: Pengamat: Bank Digital Akan Memperkuat Industri Perbankan

    10 Rekor BEI di Tahun 2020
    Sementara Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menyebut jika tahun 2020 sebagai Tahun Kebangkitan Investor Ritel Dalam Negeri di Pasar Modal Indonesia. Hal ini didasarkan pada pencapaian BEI bersama para stakeholders pasar modal Indonesia yang mampu mencatatkan berbagai pencapaian dan 10 rekor positif dari sisi pengembangan pasar modal.

    “Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang sempat tertekan dari posisi 6.299,54 poin pada akhir 2019, bahkan sempat ke level 3,937.63 poin pada 24 Maret 2020. Namun secara perlahan IHSG bangkit dan menguat hingga pada penutupan perdagangan Jumat (11/12) lalu berada di level 5.938,329 poin,” kata Hasan.

    Kenaikan IHSG merupakan refleksi dari pulihnya kepercayaan dan keyakinan investor terhadap Pasar Modal Indonesia maupun perekonomian Indonesia. Semua saluran distribusi edukasi Pasar Modal, baik KP BEI, GI BEI, komunitas, sampai Perusahaan Tercatat telah menghasilkan capaian yang menggembirakan.

    “Di tahun 2020, telah tercipta 10 rekor baru yang merupakan pencapaian tertinggi di sepanjang sejarah Pasar Modal Indonesia,” Hasan menambahkan.

    Rekor pertama yakni penambahan SID baru Pasar Modal Indonesia baik investor saham, obligasi, reksa dana maupun investor instrumen investasi pasar modal lainnya yang tumbuh 48,82 persen atau dari 1.212.930 SID menjadi 3.697.284 SID per 10 Desember 2020.

    Lalu momentum dominasi kepemilikan investor domestik, dengan jumlah kepemilikan investor domestik tertinggi sepanjang sejarah yakni 50,44 persen dari Rp3.491 trilyun jumlah kepemilikan saham yang tercatat di BEI. Sisanya yakni 49,56 persen dimiliki investor asing.

    Rekor ketiga yakni rata-rata nilai transaksi harian bursa yang juga didominasi investor ritel domestik. Yakni mencapai 45,9 persen dari rata-rata nilai transaksi harian secara tahunan (year to date) Januari hingga November 2020 yang berjumlah Rp8,42 triliun.

    “Rekor keempat adalah momentum dominasi investor ritel domestik atas frekuensi transaksi di BEI. Secara tahunan, frekuensi rata-rata transaksi di 2020 meningkat 31,98 persen menjadi 619.000 kali transaksi dari 469.000 kali transaksi di 2019. Lalu dari sisi bulanan, rata-rata frekuensi transaksi per bulan tertinggi terjadi di bulan November 2020 dengan kenaikan 44 persen menjadi 984.000 kali transaksi dari 681.000 kali transaksi pada Oktober 2020,” kata Hasan.

    fokusjabar.id investor saham jabar
    Pergerakan perdagangan saham di BEI. (FOTO: Ilustrasi/WEB)

    BACA JUGA: Tahun Kebangkitan Investor Dalam Negeri, BEI Gelar GI Award 2020

    Rekor kelima yakni aktifitas investor ritel domestik dari sisi harian dan bulanan yang tertinggi sepanjang sejarah Pasar Modal. Rata-rata investor aktif per hari di 2020 meningkat 56 persen menjadi 85.079 dari 54.530 di tahun 2019, sedangkan dari rata-rata investor aktif per bulan di sepanjang 2020 meningkat 45 persen menjadi 270.975 SID dari 186.102 pada tahun 2019.

    Pasar Modal Indonesia pun semakin inklusif sepanjang sejarah dengan persebaran jumlah investor di Pulau Jawa jika dibandingkan dengan Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur semakin merata. Dari total jumlah investor saham di BEI, 71 persen didominasi investor di Pulau Jawa namun persentase jumlah investor di empat wilayah lain pun makin merata.

    Rekor berikutnya adalah dari sisi demografi yang lebih baik. Investor berusia 18 hingga 25 tahun dan 25 hingga 30 tahun telah mengalami penambahan kumulatif tertinggi pada periode 2017 hingga 2020. Khusus untuk di tahun 2020, jumlah investor baru dengan usia 18 hingga 25 tahun naik 211.030 atau 43,23 persen dari total investor baru 2020 dan usia 26 hingga 30 tahun naik 96.396 atau 19,74 persen dari total investor baru 2020.

    Kemudian semakin ekspansifnya saluran distribusi informasi Pasar Modal Indonesia dengan kehadiran 30 Kantor Perwakilan BEI, 500 GI BEI, dan 442 komunitas investor. Selain itu, akun media sosial BEI serta Kantor Perwakilan BEI pun semakin aktif dengan semakin meningkatnya jumlah followers dan
    subscribers.

    Kesembilan, capaian jumlah dan partisipasi program-program pengembangan Pasar Modal Indonesia. Selama 2020, terdapat 7.946 kegiatan edukasi yang diikuti 1.234.108 peserta dan menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah Pasar Modal Indonesia, khususnya jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2019 yakni ada 6.964 kegiatan edukasi yang diikuti 292.073 peserta.

    Rekor terakhir yakni kontribusi GI BEI terhadap pertumbuhan jumlah investor saham di Pasar Modal Indonesia. Sampai dengan bulan Oktober 2020, terdapat 210.312 SID investor saham yang tercipta dari seluruh GI BEI dengan nilai transaksi yang dari seluruh GI BEI adalah sebesar Rp2,2 trilyun.

    “Rekor-rekor yang telah berhasil diraih pada tahun 2020 tidak terlepas dari keterlibatan seluruh stakeholders Pasar Modal Indonesia. Saya mengucapkan terima kasih atas seluruh bantuan, sinergi, kerja sama para stakeholders Pasar Modal Indonesia. Tanpa bantuan dan kerja sama dari semua pihak, mustahil rekor-rekor tersebut dapat diraih,” kata Hasan.

    (Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img