spot_img
Kamis 25 April 2024
spot_img
More

    Prof. Endang: Belajar Tanpa Henti Kunci Sukses dalam Kehidupan

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Prof. Endang Danial merupakan salah satu guru besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang memasuki masa pensiun dan akan mengakhiri masa baktinya. Dalam pidato kehormatan, Prof. Endang Danial menyampaikan judul ‘Ekonomi Civic Untuk Membina Warga Negara Kreatif, Beberapa Konsep Ekonomi Warga Negara dalam Membina Partisipasi Kreatif Pada Zaman RI 4.0’.

    Dalam pemaparan pidato kehormatannya, guru besar Bidang Ekonomi Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) UPI ini membahas terkait membina warga negara kreatif yang memiliki kompetensi kempetitif ditengah kecepatan perubahan sosial ekonomi dan teknologi saat ini.

    Berdasarkan laporan Bank Dunia, kata Prof. Endang, dampak teknologi informasi komunikasi (TIK) terhadap bentuk korporasi telah berubah total yang tidak terikat ruang dan waktu. Hal ini membuat individu dan korporasi hanya membutuhkan sebuah broadband connection untuk melakukan transaksi barang dan jasa dengan platform online.

    Kondisi ini membuat perusahaan-perusahaan dot-com dan e-commerce mulai meledak di awal tahun 2000 dengan tidak menghilangkan dasar-dasar bisnis yang tetap berlaku. Kehadiran e-commerce ini menciptakan keterbukaan perdagangan sehingga pelanggan pun bisa mengakses penawaran barang dan jasa dari seluruh dunia, dengan nyaman, aman, tidak perlu antri, dimanapun, serta kapan pun.

    BACA JUGA: Sampaikan Pidato Kehormatan, 4 Guru Besar UPI Masuki Masa Pensiun 

    fokusjabar.id prof. endang danial guru besar UPI
    Prof. Endang Danial (ketiga dari kiri) berfoto bersama Rektor dan jajaran pajabat di UPI usai menyampaikan pidato kehormatan, Senin (19/10/2020). (FOTO: Istimewa)

    “Kalau tidak bisa mengikuti perkembangan zaman maka akan tertinggal. Sekarang itu ketentuaannya dan belajar menjadi salah satu kunci untuk bisa berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi termasuk di politik sekalipun. Apalagi dengan kondisi pandemi saat ini yang justru jadi peluang bagi mereka yang kreatif,” kata Prof. Endang saat ditemui usai acara Pidati Kehormatan Guru Besar UPI di Gymnasium UPI, Jalan Setiabudi Kota Bandung, Senin (19/10/2020).

    Untuk menjadi seorang yang kreatif, lanjut dia, tidak bergantung pada gelar atau pendidikan formal. Yang terpenting adalah memiliki keinginan yang diwujudkan dalam sebuah perubahan yang konkrit.

    “Banyak dari mereka yang jadi pengusaha start up besar itu bukan lulusan dari perguruan tinggi atau universitas tapi mereka yang bisa menyesuaikan diri dengan kondisi sekitar, karena sejatinya manusia itu adalah mahluk dengan tingkat adaptasi yang tinggi. Apalagi dengan dibekali pengalaman belajar yang hebat di perguruan tinggi yang akan menjadi trigger dalam berkreatifitas,” Prof. Endang menuturkan.

    Guru besar yang menyelesaikan studi sarjana hingga doktoral di UPI ini mengatakan jika pendidikan menjadi modal dasar untuk survive dalam kehidupan. Pengembangan berikutnya adalah tergantung dari pribadi masing-masing individu.

    “Pengembangannya is depend on your self. Seperti seorang guru, bagaimana menjadi guru yang kreatif yang tidak hanya bergantung pada kurikulum sematan tapi kurikulum itu sebagai minimum konsep. Misalnya terkait mengembangkan produksi dalam ekonomi, dan produksi itu bukan adalah tapi bagaimana menciptakan sesuatu yang baru untuk meningkatkan nilai tambah,” kata dia.

    BACA JUGA: Ditengah Pandemi, Pembudidaya Ikan Hias Guppy Jadi Milyader

    Karena itu, belajar seumur hidup itu menjadi sesuatu hal yang mutlak dilakukan setiap individu. Belajar, lanjut dia, tidak terikat dengan ruang waktu atau usia tapi harus dilakukan terus menerus sehingga bisa survive dalam kehidupan.

    “Semakin kesini tantangan akan semakin berat, detik demi detik akan selalu ada perubahan. Mereka yang bisa mengikuti ini karena mereka selalu belajar setiap waktu dari berbagai pihak dan berbagai hal yang terjadi. Perguruan tinggi pun dituntut harus punya kemandirian dan kreatifitas, bagaimana teknologi tidak hanya digunakan sebagai tools of teaching tapi menjadi stimulus yang bisa menciptakan peluang di berbagai hal dalam menjawab tantangan masa yang akan datang,” kata Prof. Endang.

    (Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img