spot_img
Kamis 28 Maret 2024
spot_img
More

    Ini Tokoh Pemicu Pembakaran Al Quran di Swedia-Norwegia

    BANDUNG,FOKUSJabar.co.id: Aksi demo anti muslim terjadi di Swedia dan Norwegia akhir pekan kemarin. Bahkan pendemo melakukan pelecehan terhadap kitab suci Al Quran.

    Dalam unjuk rasa di Norwegia , Al quran dirobek dan diludahi salah seorang demonstran. Sementara dalam demo di di Swedia, Al quran dibakar.

    Melansir CNBC, Rabu (2/9/2020), Semua ini dipicu politisi kontroversial Denmark, Rasmus Paludan. Pasca meningkatnya sentimen anti imigran asal Timur Tengah.

    Rasmus Paludan. (web)

    Paludan yang hendak datang ke Swedia untuk berorasi mendapat tentangan dari otoritas setempat. Pihak berwenang memblokir kedatangannya ke kota Malmo, Swedia selatan.

    BACA JUGA: 67.000 Anak di Sub-Sahara Afrika Terancam Mati Kelaparan

    Ini memicu ketegangan di kelompok sayap kanan sehingga berdemo dan membakar Alquran, Jumat (28/8/2020) malam. Sejumlah orang ditangkap polisi Swedia.

    Kerusuhan menjalar ke negeri tetangganya Norwegia. Sabtu (29/8/2020), Stop Islamisasi Norwegia (SIAN) melakukan unjuk rasa yang juga melecehkan Alquran.

    Al quran dirobek dan diludahi. Ini memicu kemarahan kelompok lain, yang berada di lokasi kejadian, sehingga bentrokan terjadi.

    Hal itu kemudian diamankan polisi setempat. Setidaknya puluhan orang ditangkap.

    Paludan sendiri pernah membakar salinan Alquran di Denmark. Ia merupakan pemimpin partai politik Stram Kurs yang didirikannya sejak 2017.

    Tak diketahui berapa banyak pengikut partai tersebut. Namun partai itu mencoba ikut pemilihan umum di Denmark di 2019.

    Namun sayangnya hanya sedikit suara yang memilih. Di akhir 2019, partai itu mengubah nama menjadi Hard Lines (garis keras) karena terjebak kasus penyalahguaan suara pada pemilu.

    Paludan awalnya seorang pengacara. Namun ia dilarang bekerja sebagai advokat selama tiga tahun dan dibekukan SIM-nya selama satu tahun.

    Karena pernyataan rasisnya, ia menjalani hukuman percobaan tiga bulan sejak Juni 2020.

    (Agung/ANT)

     

     

    Berita Terbaru

    spot_img