spot_img
Sabtu 27 April 2024
spot_img
More

    5 Atlet Bulu Tangkis Indonesia Berjaya di All England

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Bulu Tangkis (Badminton) sebuah Cabang Olahraga (Cabor) yang menggunakan alat yang berbentuk bulat dengan memiliki gagang dan rongga-rongga di bagian pemukulnya.

    Alat tersebut dikenal dengan nama Raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk nomor tunggal) dan dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan.

    Mirip dengan  Cabor Tenis, Bulu Tangkis bertujuan memukul bola permainan (shuttlecock) melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama.

    Baca Juga: AFP Kota Tasikmalaya Diketuai Anton Suherlan

    Konon anak-anak di Inggris biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah.

    Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.

    Penduduk Inggirs membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Tiongkok dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.

    Olahraga kompetitif ini katanya diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan.

    Karenanya Kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.

    Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olahraga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada tahun 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul “Badminton Battledore – a new game” (“Battledore bulu tangkis – sebuah permainan baru”).

    Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort’s di Gloucestershire, Inggris.

    Rancangan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada tahun 1877. Asosiasi Bulu Tangkis Inggris itu sendiri dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.

    Bulu Tangkis menjadi sebuah olahraga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tengggara serta Negara Skandinavia.

    All England pertama kali diadakan tahun 1899. Saat itu para juaranya masih dari Eropa. Namun sejak tahun 1939, mulai muncul juara dari Asia. Yakni, pasangan Ooi Teck Hock dan Teoh Seng Khoon.

    Indonesia pertama kali menjuarai pada tahun 1958. Tan Joe Hok, orang pertama yang berhasil menjuarai tunggal putra mengalahkan seniornya, Ferry Sonneville.

    Sejak saat itu, Indonesia sering menjuarainya. Prestasi Indonesia terlihat gemilang. Bahkan, dikenal sebagai salah satu negara dengan tradisi Bulu Tangkis yang kuat.

    Bersama Cina dan Jepang, Indonesia selalu ada di jajaran teratas peraih medali juara. Salah satunya tentu saja di kejauraan tersebut.  

    Total, Indonesia telah mengumpulkan 45 gelar. Mulai dari Tan Joe Hok pada tahun 1959 sampai Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada tahun 2019.

    Dari deretan 45 gelar itu, tercatat dengan sumbangan gelar terbanyak.

    1. Rudy Hartono

    Rudy Hartono menjadi legenda Bulu Tangkis tunggal putra di kejuaraan tersebut. Dia peraih gelar juara terbanyak dengan delapan gelar. Tujuh di antaranya secara beruntun (1968-1974) dan pada 1976.

    rudi hartono fokusjabar.id
    foto web

    Rekor yang berhasil ditorehkan Rudy Hartono tercatat dalam guiness book of record sebagai pemain tunggal putra dengan gelar juara terbanyak.

    1. Tjun Tjun/Johan Wahjudi

    Sektor ganda putra memang sudah dari dulu jadi kekuatan Indonesia. Di sektor ini saja sudah ada 21 gelar yang berhasil diraih.

    bulu tangkis fokusjabar.id
    foto web

    Pasangan terbanyak yang meraihnya tentu saja adalah Tjun Tjun/Johan Wahjudi. Pasangan tersebut total merengkuh enam gelar. 

    Tjun/Johan meraihnya secara beruntun pada periode 1977-1980 dan 1974-1975.

    1. Susi Susanti

    Siapa yang tak kenal Susi Susanti. Namanya tercatat dalam tinta emas Bulu Tangkis putri Indonesia.  Selain berjaya di Olimpiade dan Piala Uber, Susy juga mencatatkan prestasi gemilang di kejuaraan bergengsi Bulu Tangkis.

    bulu tangkis fokusjabar.id
    Susi Susanti (Foto web)

    Susi adalah pemegang empat gelar jura. Empat gelar itu diraihnya di dua periode berbeda (1990-1991 dan 1993-1994).

    1. Liem Swie King

    Liem Swie King seorang pemain Bulu Tangkis yang bermain di dua nomor (tunggal dan ganda putra). Namanya menjadi buah bibir sejak dia mampu menantang Rudy Hartono tahun 1976.

    bulu tangkis fokusjabar.id
    foto web

    Liem Swie King menjadi pewaris kejayaan Rudy Hartono di kejuaraan paling bergengsi saat itu dengan tiga kali menjadi juara ditambah empat kali menjadi finalis.

    1. Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir

    Tak salah rasanya jika Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dijuluki sebagai legenda. Salah satu penyebabnya, tiga gelar juara berhasil direngkuh.  Hebatnya, tiga gelar tersebut diraih secara beruntun (2012-2014).

    bulu tangkis fokusjabar.id
    Tantowi-Liliyana (foto web)

    Keberhasilan mereka menjuarai memutus dahaga gelar sektor ganda campuran Indonesia setelah terakhir kali juara pada 1979 silam melalui pasangan Christian Hadinata/Imelda Wiguna.

    (Bambang Fouristian/berbagai sumber)

    Berita Terbaru

    spot_img