spot_img
Kamis 25 April 2024
spot_img
More

    Covid-19, Bengkel Sepeda di Ciamis Banjir Pasien

    CIAMIS, FOKUSJabar.id: Bersepeda menjadi tren di masyarakat Indonesia saat pandemi Covid-19. Termasuk di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
    Kondisi ini membuat bengkel dan toko sepeda kebanjiran ‘pasien’. Seperti terlihat di bengkel sepeda di Dusun Sedekan, Desa Mekarjadi, Ciamis.
    Dalam satu hari, bengkel sepeda di Dusun Sedakn itu bisa memperbaiki lebih dari 10 unit sepeda. Omset pun meningkat hingga mencapai Rp4 juta dalam sepekan.
    Sebagian besar sepeda milik masyarakat yang di-‘servis’ merupakan sepeda yang sudah lama tak digunakan. Seiring meningkatnya animo masyarakat bersepeda, masyarakat pun memilih memperbaiki sepeda tersebut dibanding membeli yang baru.
    Bengkel sepeda, Olis Bike, menjadi salah satu bengkel yang ‘ketiban’ rezeki di masa pandemi Covid-19. Pemilik bengkel, Abdul Holis mengaku, sudah hampir 3 bulan sejak pandemi Covid-19 ‘menyerang’, orderan servis sepeda terus mengalami kenaikan. Dalam sehari, biasanya dirinya hanya memperbaiki sekitar 3 unit sepeda. Namun, saat ini melonjak tajam hingga 10 unit sepeda per hari.
    “Alhamdulillah, orderan meningkat lebih dari 100 persen. Pokoknya sejak ada wabah Corona, setiap hari tidak berhenti servis sepeda. Ditambah saat ini musim bersepeda,” ujar Holis saat ditemui di bengkelnya, Jumat (10/7/2020).
    Untuk ongkos perbaikan, Holis mengaku disesuaikan dengan tingkat kerusakan, hingga spare part atau suku cadang yang dibutuhkan.  Sedangkan khusus biaya servis, masih cukup terjangkau di kisaran harga puluhan ribu. 
    “Kalau omset servis dengan penggantian spare part sekitar Rp700 ribu per hari, jadi dalam seminggu sekitar Rp4,9 juta. Kalau dari uang jasa servis bersihnya paling Rp150 ribu per hari kalau ramai. Jasa servis biaya biasa Rp10 ribu sampai Rp25 ribu, rata-rata,” ujar Holis.
    “Untuk suku cadang atau spare part sepeda, saat ini memang agak sulit. Ini akibat banyak pabrik yang tak beroperasi saat pandemi Covid-19, termasuk pengiriman yang terhambat,” tambahnya.
    Holis menuturkan perbaikan yang biasa dilakukan, umumnya dari sistem rem sepeda, ban dan velg, gear dan rantai, serta sistem sistem transmisi yang macet. 
    “Kalau jarang dipakai dan hanya disimpan di gudang, ya akhirnya macet kena karat. Kalau untuk servis bisa ditunggu, ditinggal pun bisa,” tuturnya.
    Holis mengaku keahliannya memperbaiki sepeda sudah lama dimilikinya. Sebelumnya, dirinya pernah bekerja di toko sepeda di perkotaan Ciamis. Namun setelah toko tersebut tutup, Ia pun memilih membuka servis sepeda sejak 2,5 tahun lalu.
    “Saya juga biasa jual sepeda bekas. Ada yang jual dalam kondisi rusak, lalu diperbaiki mirip baru. Alhamdulillah, sepeda bekas pun laku dan sekarang banyak peminatnya, banyak yang nanyain. Memang harganya ada kenaikan 20 persen,” terangnya.
    Kondisi yang sama dialami Aceng (58), pemilik bengkel sepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Ciamis. Ia mengaku orderan servis sepeda kini naik 300 persen. Dalam sehari, Ia bisa memperbaiki hingga 15 unit sepeda berbagaio jenis. Mulai dari sepeda anak-anak, sepeda BMX hingga sepeda gunung.
    “Alhamdulillah, ada rezekinya sekarang saat pendemi Covid-19 ini. Ada peningkatan dari sebelumnya. Kondisi seperti ini hampir sama waktu saat bulan Ramadhan. Memang bersepeda manfaatnya baik untuk kesehatan terutama saat pandemi sekarang ini,” tegas Aceng.
    (Riza M Irfansyah/ars)

    Berita Terbaru

    spot_img