spot_img
Monday 29 April 2024
spot_img
More

    Pelaksanaan UTBK Diharapkan Tak Tambah Kasus Covid-19 di Jabar

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Tahun 2020 yang digelar di wilayah Jawa Barat diharapkan tidak berdampak pada penambahan kasus Covid-19. Hal tersebut diungkapkan Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar. Berli Hamdani Gelung Sakti.

    “Kita sudah melaksanakan tes cepat dan tes usap terhadap calon mahasiswa peserta. Hingga hari ini, laporannya belum ada yang ditemukan positif atau reaktif Covid-19 dari hasil tes tersebut,” ujar Berli Hamdani yang juga sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar di Bandung, Rabu (8/7/2020).

    Jumlah mahasiswa yang mengikuti UTBK-SBMPTN 2020 di Jabar sebanyak 80.792 peserta. Sebanyak tujuh perguruan tinggi negeri menjadi lokasi pelaksanaan. Yakni Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Universitas Siliwangi (Unsil) dan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.

    BACA JUGA: Ini Protokol Kesehatan Saat UTBK-SBMPTN 2020 di UPI

    “Jadi ada beberapa kebijakan yang bertujuan untuk melindungi keselamatan peserta tes. Seratus persen harus memenuhi protokol kesehatan,” tegasnya.

    Sementara Asisten Daerah (Asda) Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Kesejahteraan Sosial, Setda Provinsi Jabar, Dewi Sartika mengatakan, dari total jumlah peserta UTBK-SBMPTN 2020 di perguruan tinggi Jabar, terbanyak melaksanakan ujian di ITB yakni 16.648 peserta. Sementara di Unpad sebanyak 11.032 peserta, IPB (14.887 peserta), UPI (15.234 peserta), ISBI (7.206 peserta), Unsika (7.296 peserta), dan Unsil (8.489 peserta).

    Pelaksanaan tes UTBK-SBMPTN 2020 sendiri, dibagi dalam dua tahap yakni tahap pertama pada 5-14 Juli 2020 dan tahap kedua pada 20-29 Juli 2020. Dari setiap tahap, digelar dua sesi ujian per hari.

    “Jika ada peserta yang sakit dan tidak bisa ikut atau berhalangan hadir, masih dimungkinkan ikut tes pada gelombang kedua. Yang jelas dari tim panitia akan melayani sebaik-baiknya bagi peserta yang sudah terdaftar menjalani UTBK,” ujar Dewi.

    Dewi menambahkan, pelaksanaan ujian di setiap perguruan tinggi pun tersebar di beberapa lokasi. Seperti ITB menggelar ujian di kampus ITB, SMA Negeri 1, 2, 3, 4, dan SMA 5 Kota Bandung.

    Lalu pelaksanaan di Unpad berlangsung di kampus Unpad Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Kemudian lokasi pelaksanaan di IPB tersebar di 16 SMA/SMK Kabupaten/Kota Bogor, selain di kampus IPB. Begitu pula dengan UPI dan ISBI.

    Sedangkan untuk UTBK Unsil dan Unsika, berlangsung di kampus masing-masing.

    “Pemprov Jabar sudah menyampaikan berbagai rekomendasi kepada tujuh perguruan tinggi negeri mulai dari pembatasan interaksi, menyiapkan protokol pencegahan penyebaran COVID-19, memiliki satuan tugas, menyediakan pelayanan kesehatan, sampai menyiapkan ruang kesehatan dan ambulans,” terangnya.

    “Kemudian pengecekan suhu juga harus dilakukan. Peserta dibatasi bagi yang berdomisili di Jabar. Ini untuk menghindari ‘imported case’,” tambah Dewi.

    Selain itu, panitia pelaksana di tujuh perguruan tinggi negeri tersebut harus membuat surat pernyataan untuk bertanggungjawab selama kegiatan UTBK. Termasuk berkoordinasi dengan kabupaten/kota tempat pelaksanaan kegiatan.

    “Bagaimana mereka menyiapkan keamanan di sekitar lokasi pelaksanaan UTBK, dan protokol teknis kesehatan UTBK,” pungkasnya.

    (ars/ant)

    Berita Terbaru

    spot_img