spot_img
Jumat 3 Mei 2024
spot_img
More

    FHI Jabar Terus Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Perangkat Pertandingan Hockey

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Perangkat pertandingan menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dari lancarnya sebuah kompetisi, termasuk di cabang olah raga hockey. Hal tersebut mendasari Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Hockey Indonesia (FHI) Jawa Barat menggelar webinar dengan mengangkat tema ‘Pengembangan SDM Perangkat Pertandingan Hockey Jawa Barat’ yang dipusatkan di Ruang Rapat KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Minggu (28/6/2020).

    Webinar kedua yang digelar FHI Jabar kali ini menghadirkan nara sumber yang cukup berkompeten dan bertugas sebagai perangkat pertandingan dalam sebuah kompetisi tingkat nasional maupun internasional. Mulai dari wasit (umpire), judge, hingga technical officer.

    Yakni Ketua Bidang Ketenagaan PP FHI sekaligus wasit internasional, Susilowati Miharjo Kemudian Ketua Bidang Ketenagaan Pengprov FHI Jabar yang juga bertugas sebagai National Technical Officer (NTO) Asian Games 2018 dan Technical Officer (TO) SEA GAmes 2017, Winnie Widjayanti. Dan terakhir NTO Asian Games 2018 sekaligus Asia Cup Umpire, Salman.

    BACA JUGA: FHI Jabar Tingkatkan Kualitas Pelatih Melalui Webinar 

    Bidang Ketenagaan PP FHI, Susilowati Miharjo menuturkan, seorang perangkat pertandingan, khususnya wasit, di cabang olahraga hockey memiliki resiko tersendiri dibanding cabang olah raga lain. Selain harus mengatahui aturan, seorang wasit hockey pun harus mampu mengontrol alur permainan dan membaca arah permainan.

    “Misalkan dalam sebuah pertandingan itu sudah cenderung ke arah body contact dan permainan keras, wasit harus bisa baca situasi. Bagaimana meredam permainan tersebuit, salah satunya dengan memberikan keputusan yang tegas. Resiko di cabang olah raga hockey itu kan cukup besar karena para pemainnya membawa alat,” ujar Susi saat ditemui usai pelaksanaan webinar, Minggu (28/6/2020).

    Susi mengaku, secara kualitas, wasit hockey di Indonesia cukup mumpuni dalam memimpin sebuah pertandingan. Namun dari sisi kuantitas, jumlah wasit dengan level internasional masih sangat kurang dan cenderung tidak merata di setiap provinsi di Indonesia.

    “Karena kuantitas wasit secara nasional kurang dan tidak merata, mengakibatkan pemahaman dari atlet hockey terhadap aturan pertandingan pun tidak merata di setiap provinsi. Seperti di Jabar yang secara kualitas maupun kuantitas wasitnya cukup baik, para atletnya pun cukup paham terhadap aturan. Berbeda dengan provinsi lain,” terangnya.

    Beberapa provinsi, lanjutnya, sebenarnya memiliki potensi olah raga hockey yang cukup baik namun tidak dibarengi dengan kualitas SDM perangkat pertandingan yang baik. Kondisi tersebut, secara tidak langsung, memengaruhi pemahaman atlet hockey di daerah tersebut terhadap aturan pertandingan.

    “Seperti Jatim, Jateng, Banten, Kaltim dan beberapa provinsi lain. Mereka memiliki tim hockey yang bagus namun tidak dibarengi dengan kualitas dan kuantitas perangkat pertandingan yang baik. Salah satunya dari sisi wasit, ya minimal ada 4 wasit dengan kualitas bagus. Karena itu, kami dari PP cukup mengapresiasi kegiatan peningkatan SDM perangkat pertandingan yang digelar FHI Jabar ini, meski melalui webinar karena masih dalma pandemi Covid-19,” tegasnya.

    Sementara Bidang Ketenagaan Pengprov FHI Jabar, Winnie Widjayanti mengaku, pelaksanaan webinar merupakan upaya pihaknya untuk terus meningkatkan kualitas perangkat pertandingan hockey di Jabar. Meski secara kuantitas dan kualitas wasit di setiap kota/kabupaten di Jabar sudah cukup baik, namun menambah wawasan dan pengetahuan bagi setiap insan hockey terus dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas.

    “Kalau dari sisi regenerasi perangkat pertandingan, khususnya wasit, di Jabar ini sudah cukup baik. Namun, sebagian besar yang menjadi wasit ini banyak berasal dari pemain yang masih aktif atau mantan atlet sehingga belum terlalu fokus menjadi wasit. Karena itu kita terus dorong peningkatan kualitasnya, salah satunya melalui webinar ini,” pungkas Winnie.

    Pelaksanaan webinar sendiri digelar kurang lebih 2,5 jam menggunakan aplikasi zoom meeting. Sekitar 140 orang peserta yang berasal dari seluruh kota/kabupaten di Jabar ikut menjadi peserta dalam webinar tersebut.

    (ars)

    Berita Terbaru

    spot_img