spot_img
Jumat 3 Mei 2024
spot_img
More

    Cegah Warga Keluar Kampung, Karang Taruna Mekar Suci Ciamis Gelar Pentas Musik

    CIAMIS, FOKUSJabar.id: Ngabuburit inspiratif di bulan Ramadhan dilakukan sejumlah pemuda di Desa Sukajadi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (6/5/2020). 

    Guna mencegah warga ngabuburit turun ke jalan saat wabah Corona (Covid-19), mereka menggelar acara ngabuburit dengan menggelar pentas musik di pinggir jalan sembari melakukan aksi sosial. 

    Para pemuda dari Karang Taruna Unit 3 Mekar Suci, Desa Sukajadi menilai pencegahan dan pembatasan sosial saat wabah Covid-19 tak selalu mencegah pendatang dari luar masuk kampung. Tapi berupaya agar warga kampung tak keluar wilayahnya. Hal itu sesuai dengan imbauan pemerintah untuk tetap di rumah atau di kampungnya.

    BACA JUGA : Tips Delivery Makanan Cegah Dari Virus Corona

    Selain menggelar musik, mereka juga melakukan penggalangan dana. Uang yang terkumpul dari sumbangan warga yang melintas digunakan untuk memperbaiki jalan yang rusak

    Wakil Ketua Karang Taruna Mekar Suci, Mamat mengatakan, pemerintah menganjurkan untuk diam di rumah. Berbicara pembatasan sosial, itu bukan hanya menghadang yang masuk, jarang yang memikirkan agar orang tidak keluar. 

    “Berkaca saat pertama puasa beberapa titik di Ciamis masih dalam kondisi ramai. Jadi kami berinisiatif untuk mengadakan ngabuburit di kampung supaya warga tidak keluar. Juga ngamen dapat duit untuk memperbaiki jalan rusak,” kata Mamat.

    Menurut Mamat, alat musiknya (gitar, sound sistem dan yang lainnya) milik anggota Karang Taruna. Bahkan, listriknya pun dari warga (gratis). Juga didukung oleh para pemuda yang berpotensi di bidang musik.

    “Semuanya swadaya. Bawa alat musik masing-masing. Ini digelar selama Ramadhan dari pukul 16.00 WIB sampai jelang berbuka puasa. Kita tidak berkerumun, warga yang menyaksikan tetap mentaati protokol kesehatan,” jelas dia. 

    Selain menggelar musik, para pemuda juga membagikan takjil secara gratis kepada warga. Takjil tersebut juga dari sumbangan dermawan. 

    Terkait dengan penggalangan dana untuk perbaikan jalan. Maman menjelaskan dampak dari wabah Corona ini pembangunan di desanya menjadi terhambat karena Dana Desa (DD) yang sebelumnya telah dianggarkan, kini dialihkan untuk penanganan Corona. 

    “Memang jalan ini sudah direncanakan akan diperbaiki oleh desa, tapi sekarang terhambat. Sedangkan pengguna jalan banyak yang celaka terjatuh akibat rusak. Pihak desa juga sudah mengizinkan, bahkan secara personal Kepala Desa ikut menyumbang semen,” kata dia. 

    Dalam sehari uang yang terkumpul cukup lumayan antara Rp70-100 ribu. Uang tersebut dikumpulkan lalu digunakan untuk membeli material untuk menambal jalan yang rusak. 

    “Alhamdulillah, kegiatan kami mendapat respon baik dari masyarakat dan Pemerintah Desa. Insya Allah kegiatan ini ada manfaatnya di tengah wabah Corona,” pungkasnya. 

    (Riza M Irfansyah/Bam’s)

    Berita Terbaru

    spot_img