spot_img
Sabtu 11 Mei 2024
spot_img
More

    Kuota Haji Kota Sukabumi Paling Sedikit di Jabar, Kabupaten Bogor Terbanyak

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, Kabupaten Bogor menjadi yang terbanyak jumlah kuota haji tahun 2020, yakni 3.421 jamaah haji. Sedangkan Kota Sukabumi menjadi yang paling sedikit di Jawa Barat dengan jumlah 253 jamaah haji. 
    Ketentuan jumlah kuota ini sudah berdasarkan hasil penetapan yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) RI melalui Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 121 tahun 2020 tentang penetapan jumlah kuota jamaah haji tahun 1441 H/2020 M. 
    Dimana, untuk Provinsi Jawa Barat mengalami pengurangan jumlah kuota. Semula 38.852 jamaah haji, menjadi 38.723 kuota atau mengalami pengurangan sebanyak 129 kuota reguler dari tahun lalu.
    Plt. Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat, Handiman Romdony mengatakan, pengurangan ini berdampak pada pengurangan kuota di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat. Pembagiannya sudah disesuaikan dengan formulasi yang telah disepakati bersama.
    “Pembagian kuota tersebut untuk kabupaten/kota dibagi dengan cara formulasi yang tepat, sehingga dapat dibagi dengan adil,” ujar Romdony saat ditemui di kantornya, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (5/3/2020) .
    Selain itu, Romdony menuturkan mengenai akan adanya perubahan alur pemberangkatan jamaah haji tahun ini. Sesuai dengan rencana perjalanan haji Tahun 1441H/2020M, pemberangkatan jamaah haji akan dimulai pada tanggal 25 Juni 2020 dan untuk Provinsi Jawa Barat pemberangkatan melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka.
    “Pada tahun ini pemberangkatan jamaah haji akan dilaksanakan melalui BIJB Kertajati, akan tetapi jamaah haji tetap harus ke Asrama Haji Bekasi untuk proses kelengkapan administrasi dan pengecekan kesehatan akhir,” tuturnya.
    Romdony melanjutkan, untuk pelaksanaan seleksi petugas haji, tahun ini pun terdapat aturan baru pada penyeleksiannya. Yaitu pada petugas pembimbing ibadah haji atau TPIHI yang disyaratkan harus sudah memiliki sertifikasi.
    Ia menjelaskan, hal ini sangat baik untuk meningkatkan kualitas ibadah jamaah haji apabila dibimbing langsung oleh orang yang memiliki sertifikasi. 
    Namun pada kenyataannya, kata Romdony, petugas yang memiliki sertifikasi masih sedikit sehingga hal ini patut ditingkatkan demi kelancaran dan kenyamanan jamaah haji.
    (Asep/ars)

    Berita Terbaru

    spot_img