spot_img
Minggu 19 Mei 2024
spot_img
More

    Mahasiswa Universitas China Asal Ciamis Bicara Soal Virus Corona

    CIAMIS, FOKUSJabar.id: Henri Setiawan, warga Dusun Pamokolan RT 7/8 Desa Pamokolan Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, selamat dari imbas virus Corona. Henri tercatat sebagai mahasiswa S3 keperawatan di Fujian Medical University, Fuzhou, China.

    Henri mengaku sangat bersyukur bisa kembali pulang ke Indonesia pada 16 Januari lalu. Dirinya baru mendapatkan kabar terkait Virus Corona yang mewabah di Wuhan, China pada 18 Januari 2020.

    Dirinya mendapatkan informasi dari kampus Fujian Medical University, jika untuk sementara dilarang pergi ke China. Baik oleh pemerintah Cina atau Indonesia.

    Seharusnya, tanggal 13 Februari 2020 dirinya sudah harus kembali masuk kampus. Namun pihak kampus sudah mengumumkan memperpanjang liburan dengan batas yang tidak bisa ditentukan.

    “Saya justru kasian banyak mahasiwa Indonesia disana. Kalau di kota Fuzhou, China, ada sekitar 80 orang. Tentunya mereka banyak yang terjebak di kampus,” ujar Henri, Jumat (31/1/2020).

    Henri menjelaskan, dirinya baru mengetahui ada virus Corona setelah tiga hari berada di Indonesia melalui pengumuman dari kampus dan televisi. Dirinya pun terus berkomunikasi dengan teman-temannya di China jika mewabahnya virus Corona terjadi pada Desember 2019 namun tidak ditanggapi pemerintah Cina dan booming hingga saat ini. Bahkan, saat ini, virus tersebut sudah menyebar hampir di semua daratan China.

    “Saya beryukur sekali telah pulang, jadi aman tidak terjebak disana, ” paparnya.

    Henri merupakan satu-satunya warga Indonesia yang merupakan mahasiswa Fujian Medical University yang bisa pulang. Namun masih banyak warga Indonesis yang juga mahasiswa di beberapa kampus di China yang masih terjebak di asramanya masing-masing.

    “Saya komunikasi dengan teman-teman, harus pesan makanan lewat aplikasi online. Kabarnya, hari Kamis (30/1/2020) kemarin, sebagian mahasiswa di Fujian akan pulang. Tapi kalau warga Indonesia yang di Wuhan, sama sekali tidak bisa keluar, terjebak,” terangnya.

    Henri pun meyampaikan rilis yang dikeluarkan Ketua Tiongkok Cabang Wuhan China bernama Jane tertanggal 30 Januari 2020 dengan nomor 080/PPITW/PR/I/2020. Berikut isinya:

    Sehubungan dengan penyebaran virus Corona misterius di Wuhan, China dan banyaknya informasi yang beredar, kami dari PPIT Wuhan mengabarkan bahwa:

    1. Informasi terbaru yang diperoleh PPIT Wuhan dari National Health Commission RRT per Kamis, 30 Januari, 09.00 waktu Wuhan, jumlah total orang yang terinfeksi virus Corona di RRT sebanyak 7.736 orang, dengan jumlah pasien yang meninggal sebanyak 170 orang. Sehingga Pemerintah China masih menutup akses masuk dan keluar di 14  kota di Provinsi Hubei.

    2. PPIT Wuhan sudah mendata seluruh mahasiswa dan WNI yang sedang berada di Provinsi Hubei yaitu sebanyak 245 WNI (per hari Kamis, 30 Januari, 09.00 waktu Wuhan) yang tersebar di Wuhan, Xianning, Huangshi, Jingzhou, Enshi, Yichang dan Songzi.

    3. PPIT Wuhan melalui ketua ranting secara intensif menjalin komunikasi dengan seluruh mahasiswa dan WNI bahwasanya mereka dalam keadaan sehat dan tidak ada yang terjangkit virus Corona serta dalam pantauan kampus dan ketua ranting masing-masing.

    4. PPIT Wuhan dan seluruh perwakilan Ranting di Provinsi Hubei selalu berkoordinasi secara aktif dengan KBRI Beijing, Kementrian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI melalui group wechat untuk mempermudah komunikasi, konsultasi serta klarifikasi berita yang beredar.

    5. Kami telah di konfirmasi oleh KBRI bahwa Ibu Menlu sudah membuka opsi evakuasi. Proses evakuasi diharapkan dapat berjalan dengan segera, lancar dan baik.

    6. Kami juga di konfirmasi bahwa pengiriman masker oleh BNPB sedang dalam perjalanan, kami berharap bantuan masker tersebut segera sampai di tangan kami.

    7. Dana untuk bantuan logistik pertama oleh KBRI telah di terima oleh para ketua ranting dan telah didistribusikan kepada seluruh WNI pada tanggal 28 hingga 29 Januari 2020 untuk membeli bahan logistik.

    8. Terkait penyebaran virus, saat ini kami memang masih bisa bertahan (dalam kondisi aman) namun kemampuan kami terbatas, untuk itu kami berharap segera di evakuasi. Semua Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diarahkan oleh Kemenkes, KBRI dan Kemlu akan kami patuhi untuk keamanan kami dan seluruh masyarakat Indonesia.

    9. PPIT Wuhan menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak akurat dan diharapkan lebih bijak menerima dan menyebarkan informasi mengenai keadaan mahasiswa di Wuhan.

    10. PPIT Wuhan juga menghimbau kepada seluruh rekan-rekan media yang ingin mengetahui kondisi terkini dapat menghubungi narahubung di Wuhan dan mengkonfirmasi kebenaran berita demi menghindari informasi yang kurang akurat terkait kondisi Wuhan saat ini.

    (Fansyah/ars)

    Berita Terbaru

    spot_img