spot_img
Rabu 8 Mei 2024
spot_img
More

    Konsumsi Air Bersih Kota Bandung Meningkat di Bulan Ramadhan 1439 H

    BANDUNG, FOKUSJabar.id : Konsumsi air bersih masyarakat Kota Bandung pada bulan suci Ramadhan 1439 Hijriyah, mengalami peningkatan cukup signifikan. Pasalnya, intensitas permintaan air minum masyarakat Kota Bandung kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening mengalami peningkatan cukup signifikan.

    Direktur Utama PDAM Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi mengatakan, Kota Bandung tidak diguyur hujan hampir selama bulan suci Ramadhan 1439 Hijriyah yang mengakibatkan mengeringnya beberapa sumber air yang biasa digunakan masyarakat. Bahkan dampak kekurangan air pun sudah mulai dirasakan sebagian masyarakat Kota Bandung.

    “Terutama untuk daerah Cijerah, Gempol Asri, dan Antapani, atau yang rata-rata jauh dari instalasi pengolahan air. Kalau dalam kondisi normal., sangat jarang sekali permintaan air bersih dari beberapa wilayah di Kota Bandung. Tapi untuk saat ini, sejak bulan puasa, terus mengalami peningkatan,” ujar Sonny saat ditemui di kantor PDAM Tirtawening Kota Bandung, Jalan Badak Singa Kota Bandung, Jumat (8/6/2018).

    Pada saat ini, lanjut Sonny, pihaknya harus melayani lebih dari 10 titik dalam setiap harinya. Bahkan untuk satu titik, pihaknya harus mengirimkan sekitar lima tanki air dengan kapasitas 5000 liter dan 3000 liter. “Di bulan puasa ini, kami menyiapkan sebanyak 17 unit mobil tanki air serta tim Unit Reaksi Cepat (URC) hingga usai lebaran nanti. Untuk pelayanan air bersih yang sifatnya masif, kami berikan secara gratis. Tapi untuk personal, akan kami kenakan biaya,” tambahnya.

    Dengan hal tersebut, pihaknya berharap bisa sedikit meringankan kekurangan masyarakat akan air bersih. Pasalnya, pada saat ini, beberapa sumber mata air yang dimiliki masyarakat selain dari PDAM Tirtawening sudah mengalami kekeringan atau kapasitasnya menyusut drastis.

    “Sebenarnya kalau dari sisi penggunaan air oleh masyarakat di bulan Ramadhan ini tidak meningkat, hanya dari sisi waktu berubah serta masyarakat yang biasanya menggunakan sumber mata air lain sudah mulai kekeringan. Selain itu, ada perubahan aktivitas penggunaan air yang relatih berbarengan yakni pada saat menjelang berbuka puasa dan jelang sahur. Peningkatan konsumsi sendiri lebih karena faktor cuaca saat ini yang belum juga turun hujan,” tegasnya.

    (ageng/bam’s)

    Berita Terbaru

    spot_img