spot_img
Minggu 16 November 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7098

Aher Sedih, Di Akhir Masa Jabatannya Ada Dua Bupati Ditangkap KPK

0
(FOKUSJabar/Ibenk)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Bupati Kabupaten Bandung Barat (KBB) Abubakar ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lewat operasi tangkap tangan (OTT) pada Selasa (10/4/2018).

Sehingga, ada dua kepala daerah di Jawa Barat yang kena OTT di Jawa Barat setelah sebelumnya Bupati Subang Imas Aryumningsih yang sudah dijadikan tersangka oleh KPK.

Mendengar kabar tersebut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) merasa sedih, lantaran di akhir masa jabatannya masih saja ada kepala daerah di Jawa Barat yang korup.

“Sedih lah, saya bercita-cita sampai akhir jabatan tidak terjadi apa-apa. Ternyata ada dua, kemarin Subang, sekarang KBB,” kata Aher usai menghadiri Musrenbang di Dago, Kamis (12/4/2018).

Bahkan, lanjutnya, OTT kedua Bupati tersebut ada kaitannya dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Dia menghimbau kepada seluruh kepala daerah di Jawa Barat untuk menghindari tindakan keuangan yang masuk dalam kategori korupsi.

“Tidak melakukan mark up, tidak menerima gratifikasi, tidak menyuap. Pokoknya semua tindakan-tindakan keuangan yang menyimpang, yang berkategori korupsi. Tinggalkan, tidak ada cara lain,” tegasnya.

Lebih jauh dia juga menghimbau kepada para calon kepala daerah di Jawa Barat agar tidak berperilaku korup demi mendapatkan suara dari masyarakat.

“Bekerja keras, kalau sebelum jadi saja sudah korupsi. Insyalloh kalau jadi pun akan korupsi. Tapi kalau menghindari perbuatan yang menyimpang (korupsi), kalau jadi tidak akan melakukan korupsi, Insyalloh,” ucapnya.

(Ibenk/DH)

PKPI Kembali Ikut Pileg, Deddy Mizwar Makin Optimis Menangkan Pilgub Jabar

0
ilustrasi (Web)

BOGOR, FOKUSJabar.id – Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta mengabulkan gugatan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) soal putusan KPU dan menetapkan PKPI bisa mengikuti Pileg 2019.

Dengan demikian, PKPI yang juga mendukung calon gubernur Deddy Mizwar di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018, menjadi tenaga tambahan untuk menjemput kemenangan.

“Saya pikir ini satu kabar yang menggembirakan ya, bahwa PKPI melalui gugatannya di PTUN dikabulkan bisa jadi peserta pemilu,” ujar Deddy Mizwar di Kota Bogor, Kamis (12/4/2018).

Menurutnya, dengan demikian konsolidasi pemenangan Pilgub Jabar akan semakin matang. Bahkan, lanjut Deddy, tambahan dukungan di Pilgub Jabar muncul dari Partai Berkarya dan Garuda.

“Saya kira ini satu hal yang baik sehingga betul – betul mesin partai dari PKPI bisa berkontribusi terhadap Pilgub di Jawa Barat,” katanya.

Deddy menilai, perkembangan tersebut merupakan buah dari silaturahim. “Rezeki anak soleh lah, kadang – kadang yang gak mungkin jadi mungkin. Tambahan tenaga, tambahan energi yang bisa menggerakan mesin partai menggerakan masyarakat untuk bisa memenangkan Pilgub di Jabar,” katanya.

“Saya kira otomatis, begitu dinyatakan sebagai peserta pemilu, sudah otomatis kader sudah bersiap – siap, tinggal berkoordinasi saja nanti dengan Demokrat, Golkar juga Perindo. Insya Alloh juga mungkin partai Berkarya, kemarin juga bicara dengan Partai Garuda, akan lebih banyak,” tambahnya.

(Adie/DH)

Ini Prioritas Pembangunan Pemerntah Provinsi Jawa Barat Tahun 2019

0
(FOKUSJabar/Ibenk)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Barat tahun 2018 untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2019 digelar di Dago Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Kamis (12/4/2018).

Dalam pembahasannya, ada delapan poin yang menjadi prioritas pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun 2019, yaitu, Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, pemanfaatan modal alam untuk pemantapan ketahanan pangan dan mendorong pertumbuhan agroindustri berkelanjutan, mendorong pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis koperasi dan usaha kecil (KUK), peningkatan interkoneksi pusat-pusat pertumbuhan dan infrastruktur wilayah pendukung kegiatan ekonomi, peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan rintisan wajib belajar 12 tahun, pelayanan kesehatan masyarakat, dan pelayanan dasar, peningkatan kualitas lingkungan hidup dan pengendalian pemanfaatan ruang, peningkatan modal sosial masyarakat untuk meningkatkan daya saing Jawa Barat dan penguatan birokrasi reformasi.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, Musrenbang yang diselenggarakan hari ini adalah rangkaian proses strategis yang dilaksanakan pra-Musrenbang di setiap Badan Koordinasi Perintah dan Pembangunan (BKPP).

“Berkumpul di sana tokoh-tokoh di masing-masing kewilayahan. Termasuk Bupati dan Wali Kota, juga peran-peran tokoh masyarakat sertaperguruan tinggi. Dan kemudian mengerucut dari sebuah pertemuan BKPP, sehingga inilah akhirnya,” ujarnya.

(Ibenk/DH)

Ini Rangkaian Acara Peringatan KAA di Kota Bandung

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Selain kegiatan Asia Afrika Carnival (AAC) pada 29 April 2018 yang menjadi puncak peringatan ‎Konferensi Asia Afrika (KAA), berbagai agenda acara pun sudah disiapkan. Diantaranya digelar oleh UPT Museum KAA.

Kepala UPT Museum KAA, Meinarti Fauzie mengatakan, rangkaian acara dalam rangka peringatan KAA sendiri sudah digelar sejak Maret lalu. Dimulai dari lomba mewarnai tingkat TK dan SD secara daring atau online pada 18-31 Maret dan pemenangnya sudah sudah diumumkan pada 6 April lalu.

“Kita pun menggelar acara Gerakan Sosial Donor Darah ‎bekerjasama dengan PMI dan berhasil mengumpulkan 80 kantong darah dari 104 peserta,” ujar Meinarti kepada wartawan, Kamis (12/4/2018).

‎Kegiatan lain yang akan digelar Museum KAA yakni upacara penaikan bendera dari 109 negara-negara Asia Afrika dan bendera PBB pada 18 April oleh 400 Paskibraka Kota Bandung. Dilanjutkan dengan menggelar acara Bandung Historical Study pada 21 April.

‎”Untuk Bandung Historical Study ini, sebanyak 120 kelompok sudah mendaftar untuk berkeliling ke 20 titik bersejarah di Kota Bandung dengan mengambil start dari Gedung Dwi Warna,” terangnya.

Rangkaian acarapun dilanjutkan pada tanggal 23 April yakni ‎jamuan teh dan bincang-bincang dengan saksi sejarah dan relawan KAA tahun 1955. Salah satu yang menyatakan kesiapan hadir yakni Abah Landung yang merupakan relawan KAA 1955 sekaligus pegiat antikorupsi Indonesia.

“Rangkaian kegiatan sendiri ditutup dengan penurunan bendera 109 negara peserta KAA dan bendera PBB oleh 400 pramuka dari Kwarcab Kota Bandung‎ dan pada 23 Mei kita akan gelar talkshow dengan Menteri Luar Negeri serta sahabat Museum KAA,” pungkasnya.

(ageng/dar)

Kapten Bandung Bank BJB Pakuan Bicara Soal Laga Grand Final Proliga 2018

0
Wilda Siti Nurfadhilah. (FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Menjalani partai puncak di kompetisi bola voli profesional, Proliga menjadi kali kelima bagi kapten tim Bandung Bank BJB Pakuan, Wilda S Nurfadhilah. Atlet bola voli asal klub Alko Bandung ini pertama kali menjalani laga final di kompetisi Proliga saat membela Manokwari Valeria Papua Barat pada tahun 2014.

Pada laga grand final Proliga 2014 tersebut, Wilda gagal membawa tim Manokwari Valeria Papua Barat menjadi juara setelah dikalahkan Jakarta Pertamina Energi. Namun kegagalan di tahun 2014, berhasil ditebus pebolavoli yang berposisi sebagai quicker ini dengan membawa tim Jakarta Electric PLN menjadi juara kompetisi Proliga dalam tiga tahun berturut-turut yakni musim 2015, 2016, dan 2017.

Pada Proliga 2015, Wilda S Nurfadhilah bersama tim Jakarta Electric PLN mengalahkan Jakarta PGN Popsivo dan dua tahun berikutnya mengalahkan Jakarta Pertamina Energi dengan tim yang sama, Jakarta Electric PLN. Pada laga Grand Final Proliga 2018 yang akan digelar di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (15/4/2018), timnya kembali akan menjajal kekuatan Jakarta Pertamina Energi.

Wilda mengaku, laga grand final Proliga kelima ini memiliki arti dan kesan yang berbeda. Pasalnya, tim yang dibelanya kali ini merupakan tim yang berasal dari kota kelahirannya dan tempat dirinya menimba ilmu bolavoli bersama klub Alko Bandung.

“Memang ada yang berbeda untuk grand final Proliga kali ini, karena aku membela tim asal ‘rumah’ saya sendiri. Kalau sebelumnya kan atas nama Manokwari dan Jakarta. Apalagi Bandung, khususnya BJB, sudah lama tidak ada perwakilan di Proliga dan sekarang masuk final,” ujar Wilda saat dihubungi melalui telepon selularnya, Kamis (12/4/2018).

Untuk persiapan tim, anak kedua dari pasangan Wiwi Lestiani dan Ugan Sugandi ini mengaku jika dirinya bersama rekan-rekannya sudah sangat siap menghadapi partai puncak Proliga 2018. Baik persiapan dari sisi teknik, strategi, fisik, hingga kesiapan mental menghadapi laga grand final.

“Untuk persiapan, kita sudah melakukan latihan keras untuk memperbaiki kekuarang tim kita. Untuk porsi latihan, lebih banyak meningkatkan dari sisi teknis termasuk persiapan mental baik di luar maupun di dalam lapangan,” tambahnya.

Dari empat pertemuan sebelumnya, pebolavoli berhijab yang memiliki tinggi badan 176 cm ini mengaku sudah mengetahui karakter permainan lawannya di grand final, Jakarta Pertamina. Bahkan diantaranya sempat menjadi rekan satu tim, baik di tim nasional maupun di klub.

“Sedikit banyak, kita sudah bisa membaca kekuatan lawan dari empat pertemuan sebelumnya, termasuk kekurangan di tim kita. Salah satunya bagaimana kita menahan serangan dari pemain asing mereka yakni Anna Stepaniuk yang cukup dominan meraih angka bagi Jakarta Pertamina Energi. Tapi kita tetap antisipasi pemain lain seperti pemain asing lain, Kyla, Novi, atau Agustin,” terangnya.

Meski belum fit 100 persen setelah cidera kaki saat laga Final Four namun Wilda siap mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meraih gelar juara Proliga 2018.

“Insha Allah, aku sudah bisa main di grand final nanti dan pasti memberikan yang terbaik buat tim. Meski belum 100 persen fit, tapi saya dan teman-teman semua akan semaksimal mungkin. Yang jelas kita akan habisin semua di laga grand final ini, mau kapan lagi. Apalagi akan ada dukungan dari mantan atlet Bandung Artdeco Bank Jabar yang dulu menjadi juara Proliga tahun 2003 dan 20016, makin semangat lah ingin mengulang juara di tahun 2018 ini,” pungkasnya.

(ageng/DH)

Persib Akan Bawa 18 Pemain ke Malang

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Persib Bandung akan membawa sebanyak 18 pemainnya untuk menghadapi Arema FC pada pertandingan tandang kompetisi Liga 1 2018 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (15/4/2018).

Menurut pelatih Persib, Roberto Carlos Mario Gomez, daftar pemain yang akan dibawa ke Malang sudah dikantongi olehnya, hanya saja dia belum bisa menyebutkan satu persatu pemain tersebut.

Karena menurut pelatih asal Argentina ini, pihaknya akan melihat kembali kesiapan pemainnya pada sesi latihan terakhir yang akan digelar di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, jumat (13/4/2018).

“Kita bawa 18 pemain. Saya sudah bicara dengan Soler dan Herrie (asisten), dia yang punya daftarnya. Herrie yang mengurus pemain yang tidak dibawa,” kata pelatih yang sempat menangani Johor Darul Ta’zim ini, Kamis (12/4/2018).

Rombongan Persib rencanannya meninggalkan kota Bandung menuju Malang, Jumat (13/4/2018) siang. Maung Bandung pun kemungkinan akan kembali berlatih pada uji coba lapangan satu hari menjelang pertandingan.

(Arif/DH)

PKK Jaman Now Versi Netty Heryawan

0
(HUMAS JABAR)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Tantangan bagi kader gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di era modernisasi semakin berat. Bukan hanya menyesuaikan rancangan kegiatan masyarakat dalam menyukseskan program pemerintah, kader PKK juga harus mampu menangani pergantian kader yang DO (drop out), hingga mengikutsertakan pemuda dalam kegiatan-kegiatan PKK.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan mengungkapkan hal tersebut saat ditemui usai menjadi pembicara pada acara pertemuan rutin Ikatan Wanita Bank (IWABA) Bandung, di Sierra Cafe & Lounge Jl. Bukit Pakar Timur No.33 Bandung, Rabu (11/04).

Netty memaparkan, PKK di jaman now harus lebih responsif terhadap permasalahan di masyarakat, baik itu permasalahan yang terkait bidang kesehatan, bidang sosial, termasuk ketenagakerjaan. Bukan hanya menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang ada di empat pokja, Netty menyebutkan PKK juga harus bisa merespon ketika ada sesuatu yang belum tercover oleh empat pokja tersebut beserta turunan-turunannya, seperti posyandu dan Hatinya PKK.

“Kan ada posyandu, posyandunya juga harus jaman now, posyandu generasi ketiga. Termasuk kalau ada Hatinya PKK, halaman asri teratur indah nyaman, itu bagaimana supaya masyarakat tergerak untuk bisa memanfaatkan pekarangannya, berarti harus ada strategi. Itu yang harus dipikirkan oleh PKK jaman now,” jelas Netty.

“Strategi men-deliver program supaya sesuai dengan kemampuan masyarakat, itu yang menjadi tantangan PKK jaman now,” lanjutnya.

Selain itu, prinsip gerakan PKK yang berdasarkan pada kesukarelaan menjadi faktor utama tingginya tingkat DO pada kader PKK, karena tidak ada upah sebagaimana pegawai pada umumnya. DO dalam konteks ini disebutkan oleh Netty sebagai proses putus sambung kaderisasi. Misalnya si ibu sudah sibuk dengan anak-anaknya kemudian memutuskan keluar dari PKK, atau mereka yang terjepit persoalan ekonomi dan menjadi TKW, sehingga mau tidak mau harus keluar dari PKK. Ada pula kader yang sukses di tingkat daerah lokal, ganti RW, ganti Kades atau bedol desa, hingga alasan seperti buku panduan yang hilang, serta tidak adanya dacin (timbangan balita).

Permasalahan ini, kata Netty, dapat diselesaikan jika kader PKK mampu menggandeng organisasi pemuda, seperti Karang Taruna, PIK-Remaja (Pusat Informasi Kesehatan Remaja), maupun GenRe (Generasi Berencana) yang berisi anak-anak muda yang sudah terbiasa aktif di kegiatan-kegiatan kemasyarakatan. Netty menilai hal ini cukup sulit, mengingat anak muda masa kini lebih mementingkan urusan ide kreatif daripada kegiatan-kegiatan PKK.

“Ini menjadi tantangan PKK di jaman now, bagaimana caranya agar PKK bisa menggandeng kekuatan-kekuatan yang lain tanpa harus kekurangan kader,” pungkas Netty.

“Saya belum melihat bahwa generasi muda itu tertarik pada PKK. Kalau sekarang anak muda disuruh nerima pendaftaran ibu-ibu balita, nungguin giliran ditimbang di dacin, mana ada yang mau kan,” ujarnya lagi.

(DH)