spot_img
Sabtu 4 Mei 2024
spot_img
More

    Kapten Bandung Bank BJB Pakuan Bicara Soal Laga Grand Final Proliga 2018

    BANDUNG, FOKUSJabar.id : Menjalani partai puncak di kompetisi bola voli profesional, Proliga menjadi kali kelima bagi kapten tim Bandung Bank BJB Pakuan, Wilda S Nurfadhilah. Atlet bola voli asal klub Alko Bandung ini pertama kali menjalani laga final di kompetisi Proliga saat membela Manokwari Valeria Papua Barat pada tahun 2014.

    Pada laga grand final Proliga 2014 tersebut, Wilda gagal membawa tim Manokwari Valeria Papua Barat menjadi juara setelah dikalahkan Jakarta Pertamina Energi. Namun kegagalan di tahun 2014, berhasil ditebus pebolavoli yang berposisi sebagai quicker ini dengan membawa tim Jakarta Electric PLN menjadi juara kompetisi Proliga dalam tiga tahun berturut-turut yakni musim 2015, 2016, dan 2017.

    Pada Proliga 2015, Wilda S Nurfadhilah bersama tim Jakarta Electric PLN mengalahkan Jakarta PGN Popsivo dan dua tahun berikutnya mengalahkan Jakarta Pertamina Energi dengan tim yang sama, Jakarta Electric PLN. Pada laga Grand Final Proliga 2018 yang akan digelar di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (15/4/2018), timnya kembali akan menjajal kekuatan Jakarta Pertamina Energi.

    Wilda mengaku, laga grand final Proliga kelima ini memiliki arti dan kesan yang berbeda. Pasalnya, tim yang dibelanya kali ini merupakan tim yang berasal dari kota kelahirannya dan tempat dirinya menimba ilmu bolavoli bersama klub Alko Bandung.

    “Memang ada yang berbeda untuk grand final Proliga kali ini, karena aku membela tim asal ‘rumah’ saya sendiri. Kalau sebelumnya kan atas nama Manokwari dan Jakarta. Apalagi Bandung, khususnya BJB, sudah lama tidak ada perwakilan di Proliga dan sekarang masuk final,” ujar Wilda saat dihubungi melalui telepon selularnya, Kamis (12/4/2018).

    Untuk persiapan tim, anak kedua dari pasangan Wiwi Lestiani dan Ugan Sugandi ini mengaku jika dirinya bersama rekan-rekannya sudah sangat siap menghadapi partai puncak Proliga 2018. Baik persiapan dari sisi teknik, strategi, fisik, hingga kesiapan mental menghadapi laga grand final.

    “Untuk persiapan, kita sudah melakukan latihan keras untuk memperbaiki kekuarang tim kita. Untuk porsi latihan, lebih banyak meningkatkan dari sisi teknis termasuk persiapan mental baik di luar maupun di dalam lapangan,” tambahnya.

    Dari empat pertemuan sebelumnya, pebolavoli berhijab yang memiliki tinggi badan 176 cm ini mengaku sudah mengetahui karakter permainan lawannya di grand final, Jakarta Pertamina. Bahkan diantaranya sempat menjadi rekan satu tim, baik di tim nasional maupun di klub.

    “Sedikit banyak, kita sudah bisa membaca kekuatan lawan dari empat pertemuan sebelumnya, termasuk kekurangan di tim kita. Salah satunya bagaimana kita menahan serangan dari pemain asing mereka yakni Anna Stepaniuk yang cukup dominan meraih angka bagi Jakarta Pertamina Energi. Tapi kita tetap antisipasi pemain lain seperti pemain asing lain, Kyla, Novi, atau Agustin,” terangnya.

    Meski belum fit 100 persen setelah cidera kaki saat laga Final Four namun Wilda siap mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meraih gelar juara Proliga 2018.

    “Insha Allah, aku sudah bisa main di grand final nanti dan pasti memberikan yang terbaik buat tim. Meski belum 100 persen fit, tapi saya dan teman-teman semua akan semaksimal mungkin. Yang jelas kita akan habisin semua di laga grand final ini, mau kapan lagi. Apalagi akan ada dukungan dari mantan atlet Bandung Artdeco Bank Jabar yang dulu menjadi juara Proliga tahun 2003 dan 20016, makin semangat lah ingin mengulang juara di tahun 2018 ini,” pungkasnya.

    (ageng/DH)

    Berita Terbaru

    spot_img