spot_img
Selasa 18 November 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7082

Persiapan PON XX, KONI Jabar Kirim 22 Atlet Junior ke Korea Selatan

0
(FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Persiapan menghadapi perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 di Papua, sudah mulai dilakukan KONI Jabar. Hal ini terlihat dengan langkah pengiriman atlet junior di lima cabang olahraga menuju Korea Selatan pada Kamis (19/4/2018) petang.

Koordinator Tim KONI Jabar-Korea Selatan, Trio Arsefto menuturkan, program pengirima atlet menuju negeri ginseng tersebut merupakan implementasi dari kerjasama yang dijalin antara KONI Jabar dengan KONI Provinsi Gyeongsangbuk-Do, Korea Selatan. Berdasarkan kerjasama tersebut, pihak Jabar mendapat kesempatan untuk mengirimkan atlet atau pelatih ke Korea Selatan dalam satu tahun sekali.

“Jadi pengiriman atlet junior dari lima cabang olahraga pada hari ini ke Korea Selatan merupakan yang pertama usai keberhasilan kita meraih juara umum PON XIX tahun 2016 lalu. Hari ini yang akan berangkat ke Korea Selatan dan melakukan berbagai pelatihan serta ujicoba sebanyak 34 orang,” ujar Trio saat ditemui usai melepas rombongan atlet menuju Korea Selatan di gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Kamis (19/4/2018).

Total 34 orang tersebut, lanjut Trio, terdiri dari 22 atlet di lima cabang olahraga, tiga orang pelatih muda asal Jabar, enam pelatih asal Korea Selatan, dua orang penerjemah, dan satu orang koordinator lapangan. Ke-22 atlet tersebut berasal dari cabang olahraga taekwondo, judo, tinju, gulat, dan menembak.

“Disana (Korea Selatan) mereka akan menjalani program latihan bersama atlet asal Korea Selatan, berujicoba, hingga bertanding dalam kejuaraan. Jumlah atlet yang dikirim ke Korea Selatan pada hari ini, kita sesuaikan dengan kemampuan anggaran yang kita miliki. Kalau keinginan kita, ya sebanyk-banyaknya,” terangnya.

Terkait pemilihan atlet junior yang dikirim, lanjut Trio, seiring dengan wacana pembatasan usia yang akan diberlakukan pada saat PON XX tahun 2020 di Papua. Mereka pun berhak mengikuti berbagai program latihan di negeri ginseng, setelah melalui berbagai seleksi yang dilakukan cabang olahraga yang bersangkutan.

“Mereka akan berada di negeri ginseng selama 45 hari atau satu bulan setengah. Kalau biasanya, dua bulan disana tapi ya karena keterbatasan anggaran maka hanya satu bulan setengah mereka disana. Kalau menjelang PON XX, pada tahun 2019 nanti, kita akan upayakan lebih banyak atlet yang dikirim ke Korea Selatan. Ini upaya kita untuk mempertahankan Jabar Kahiji di Tanah Papua,” tegasnya.

(ageng)

KPU Ciamis Gelar Rapat Pleno DPT Pilgub Jabar dan Pilbup Ciamis

0
(FOKUSJabar/Husen Maharaja)

CIAMIS, FOKUSJabar.id : Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ciamis gelar rapat pleno rekavitulasi data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat dan Pemilihan Bupati-Wakil Bupati Ciamis Tahun 2018, bertempat di Sekretariat KPU, Jalan Jenderal Sudirman Ciamis, Kamis (19/4/2018).

Menurut Ketua KPU Kabupaten Ciamis, Kikim Tarkim, digelarnya rapat pleno rekavitulasi DPT untuk menentukan jumlah pemilih yang akan melaksanakan hak pilihnya di Pilkada Serentak 2018.

” Hari ini kami akan membacakan hasil rekavitulasi dari tiap-tiap Kecamatan untuk menentukan DPT,” katanya.

Adapun data yang saat ini merupakan hasil pendataan dari masing-masing Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

” Data yang masuk ke Kecamatan hasil pendataan dari tiap desa yang dilaporkan ke tingkat kecamatan,” ucapnya.

Kikim berharap, tidak akan ada lagi yang tidak terdaftar. Dengan begitu,  mereka bisa menyalurkan hak pilihnya dalam Pilkada Serentak, 27 Juni 2018 mendatang.

“Dengan rapat pleno ini semua data pemilih harus sudah dipastikan keakuratan datanya,” pungkasnya.

(Husen Maharaja/Bam’s)

Legislator NasDem Garut Apresiasi Kinerja Aparat Penegak Hukum

0
(dok FOKUSJabar.co.id)

GARUT, FOKUSJabar.id : Anggota DPRD Garut dari Partai Nasional Demokrat (NasDem), Yusep Mulyana mengapresiasi kinerja aparat penegak hukum (kepolisian) yang sudah berhasil membekuk bos Minuman Keras (Miras) Oplosan.

” Saya mengapresiasi kinerja kepolisian,” kata Yusep kepada FOKUSJabar.id melalui sambungan telpon, Kamis (19/4/2018).

Yusep berharap, dengan ditangkapnya bandar besar Miras Oplosan bisa memberikan efek jera kepada pengusaha-pengusaha yang membuat atau mengedarkan Miras.

Dijelaskannya, Kabupaten Garut sendiri memasuki bulan Ramadhan harus terbebas dari namanya Miras serta Penyakit Masyarakat (Pekat) lainnya seperti perjudian dan sebagainya.

” Kepolisian harus terus membabat habis semua peredaran miras dan perjudian yang selama ini masih ada,” imbuhnya.

Memang diakui dewasa ini masih ada peredaran judi online yang terjadi di masyarakat.

” Bulan Suci Ramadhan harus bebas dari hal-hal yang negatif,” pungkasnya.

(Andian/Bam’s)

PWI Minta Dewan Pers Verifikasi Ulang Anggota

0
PWI

JAKARTA, FOKUSJabar.id: Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) meminta Dewan Pers agar seluruh organisasi wartawan yang menjadi anggota Dewan Pers diverifikasi ulang jumlah anggotanya. Demikian dikemukakan delegasi PWI dalam rapat yang diselenggarakan Dewan Pers di Jakarta hari ini.

“Semua wartawan AJI, IJTI dan PWI diverifikasi sesuai aturan perundang-undangan dan Peraturan Dewan Pers,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PWI Hendri CH Bangun seperti rilis yang diterima FOKUSJabar.id, Rabu (18/4/2018).

PWI pun meminta agar dalam verifikasi ulang ini, hanya mereka yang memenuhi persyaratan sebagai wartawan dan sesuai peraturan Dewan Pers saja yang dihitung sebagai anggota organisasi wartawan. Di antara syarat itu harus bekerja pada perusahaan pers yang berbadan hukum.

“Sedangkan yang tidak memenuh syarat, tidak dapat lagi dihitung sebagai anggota sebuah organisasi wartawan,” tegas Hendry.

BACA JUGA: PWI Jabar Berikan Paket Sembako bagi Warga Terdampak Covid-19

Sesuai peraturan Dewan Pers, orang yang dikatagorikan sebagai wartawan harus masih aktif melakukan pekerjaan jurnalistik dan tergabung dalam perusahaan pers yang berbadan hukum. Sebuah organisasi wartawan sekurang-kurangnya harus memiliki 500 wartawan aktif. Dalam verifikasi ulang PWI minta dilakukan secara menyeluruh baik verifikasi administratif maupun verifikasi faktual.

Keangggotan Proposional

Selain meminta diadakan verifikasi ulang, untuk meneggakkan keadilan PWI juga meminta agar sistem keanggotan Dewan Pers diatur secara proposional berdasarkan jumlah anggota.

Dengan demikian organisasi wartawan yang lebih besar tidak disamakan dengan organisasi wartawan yang lebih kecil, apalagi yang benar-benar kecil. Sistem keanggotaan yang proposional akan membawa perubahan dalam jumlah suara organisasi wartawan di Dewan Pers.

Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat Ilham Bintang mengemukakan, sebagai anggota Dewan Pers dengan jumlah anggota terbesar, sudah sewajarnya PWI mempunyai suara di Dewan Pers yang sebanding dengan jumlah anggotanya.

“Selama ini kami sudah sangat toleransi dan tidak pernah mengusik organisasi wartawan lainnya,” kata Ilham.

Tetapi agar lebih demokratis dan mencerminkan kenyataan, sudah saatnya keanggotan organisasi wartawan diatur secara proposional berdasarkan jumlah anggota organisasi wartawan tersebut.

(LIN)

Korban Banjir Ciloseh Dapat Bantuan

0
Ciloseh
(FOKUSJabar/Seda)

TASIKMALAYA ,FOKUSJabar.id: Puluhan Kepala Keluarga di Kampung Burujul dan Buninagara Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya yang rumahnya terkena dampak banjir luapan Sungai Ciloseh yang terjadi Selasa (17/04/18) malam sekitar pukul 18.45 mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota Tasikmalaya.

Bantuan kemanusiaan itu diberikan langsung oleh Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman saat mengunjungi lokasi banjir sungai Ciloseh Rabu (18/04/18). Budi didampingi jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Camat Cipedes, Dinas PUPR serta para relawan BPBD.

Budi Budiman menyatakan turut prihatin atas bencana banjir yang menimpa warganya dan menyebabkan banyak kerugian materi.

”Memang bencana tidak dapat diprediksi, saya turut prihatin dan berduka dan atas kejadian bencana ini,” ungkap Budi.

BACA JUGA: Kapolsek Tawang Jenguk Korban Selamat yangTenggelam di Ciloseh

“Kejadian banjir bandang ini menjadi pelajaran agar kita selalu waspada dengan perubahaan alam, harus sering koordinasi dan melaporkan jika melihat dan mengetahui ada keganjilan di sekitar lingkungan kita,”terangnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Tasikmalaya Yudi Kustiadi mengatakan, sejak kejadian Selasa malam pukul 18.45, begitu mendapatkan laporan, anggota BPBD bersama relawan langsung mendatangi lokasi dan mengevakuasi warga ke tempat yang aman dan membantu menyelamatkan harta benda warga.

”Ini sebenarnya banjir kiriman dari Sukaratu Kab.Tasikmalaya, di kawasan gunung Galunggung hujan besar jadi luapan air yang mengalir di sungai Ciloseh volumenya sangat besar, begitu sampai di Kampung Burujul yang daerahnya rendah meluap masuk ke rumah warga,” terangnya.

Dia menjelaskan, banjir luapan air Ciloseh terjadi begitu cepat dan tiba-tiba sehingga banyak peralatan warga seperti kasur, barang-barang elektronik dan barang berharga lainnya tidak sempat diselamatkan.

”Untuk meringankan beban warga terkena banjir bandang Ciloseh, pemerintah melalui BPBD langsung memberikan bantuan berupa beras, sandang/selimut dan matras, pakaian anak, serangan sekolah, women kit, air mineral, minyak goreng, sarden, susu kaleng, kecap, saos serta perlengkapan makan lainnya,” papar Yudi.

Dia pun berharap, agar warga selalu bersabar dalam setiap menghadapi musibah dan selalu waspada terhadap bencana.

(Seda/DH)

Kunjungi Ponpes Khusus Wanita, Anton Ingin Ponpes Cetak Kiyai dan Ilmuan

0
cawagub Jabar Anton Charliyan saat berkunjung ke Ponpes Al Hasanah di Sumedang (foto IST)
cawagub Jabar Anton Charliyan saat berkunjung ke Ponpes Al Hasanah di Sumedang (foto IST)

SUMEDANG, FOKUSJabar.id: Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut dua Anton Charliyan (Anton) menyebut bahwa Pondok pesantren (Ponpes) adalah lembaga pendidikan keagamaan yang sudah mengakar di masyarakat Jawa Barat.

Untuk itu, pihaknya bertekad meningkatkan kualitas pendidikan pesantren menjadi lebih baik melalui program alokasi RP1 trilyun. Menurut dia, Ponpes adalah sarana penting bagi ulama dalam menjalankan tanggungjawabnya.

“Jadi perlu diberikan perhatian khusus untuk peningkatan pendidikan pesantren yang lebih baik,’ kata Anton saat berkunjung ke Ponpes Al Hasanah, di Kampung Leuwiliang, Desa Sindulan, Cimanggun, Kabupaten Sumedang, Rabu (18/4/2018).

Dia pun bermimpi pesantren tidak hanya menjadi lumbung kyai yang menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki pengetahuan umum dan teknoligi, hingga kemampuan bisnis. Melalui program 1 trilyun ini, pihaknya akan mengembangkan pesantren dan keagamaan. Dengan Membangun fasilitas pendidikan dan memberikan insentif untuk guru-guru ngaji, marbot, dan lainnya.

Sementara itu, Pimpinan Pesantren Al-Hasanah Siti Hapsoh mengaku senang bisa bertemu dengan Anton yang dinilainya sebagai sosok pemimpin agamis dan peduli terhadap perkembangan Ponpes. Bahkan dirinya ingin mempererat persaudaraan antar umat beragama,” kata dia.

Siti beraharap, semoga kedepanya Anton bisa terus peduli dengan pendidikan pesantren di Jawa Barat. Apalagi,kata Siti, ponpes Al-Hasanah adalah satu-satunya pesantren yang khusus untuk kaum wanita.

“Kita kekurangan orang yang minim komitmen dengan pendidikan pesantren, baik kesejahteraan guru-guru maupun peningkatan SDM,” jelas dia.

(LIN)

Aher Beri Bantuan Gedung Rektorat STEI Islah Cirebon

0
(FOKUSJabar/Ibenk)

CIREBON, FOKUSJabar.id : Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) memberikan bantuan sebesar Rp1,12 miliyar kepada Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Al-Ishlah, Kabupaten Cirebon.

Uang itu diberikan Gubernur Jabar untuk membangun gedung rektorat sekolah tinggi yang berdiri sejak tahun 2008 tersebut.

“Saya ingin mencetak mahasiswa yang pintar ekonomi Islamnya, pintar berbisnis tapi yang islami. Makanya STEI Al-Ishlah ini harus terus didorong pembangunannya,” kata Aher saat meresmikan gedung baru Rektorat STEI Al-Ishlah di Jalan Imam Bonjol, Kabupaten Cirebon, Rabu (18/4/2018).

Dia menganggap, ekonomi Islam sedang dibutuhkan oleh umat. Itu terbukti dengan banyaknya bank yang berbasis syariat di Indonesia. Karena, lanjutnya, masuarakat Indonesia ingin kehidupan yang aman dan damai dengan menjauhi riba.

“Sekarang orang ingin hidup tenang dengan mengikuti ajaran islam dalam bidang perbankan. Hampir semua bank, saat ini, berlomba-lomba membuat bank syariat,” ujar Aher.

Namun, tegasnya, masyarakat juga harus berhati-hati supaya tidak terjebak pada bank yang hanya menamakan diri sebagai bank syariat tetapi sistemnya tidak Islami.

Karena dari itu, lanjut dia, mahasiswa STEI Al-Ishlah harus menjadi pelopor perubahan ekonomi di daerahnya masing-masing. Menurutnya, mahasiswa harua mampu membawa masyarakat kepada jalan yang baik melalui sistem ekonomi yang Islami.

Sementara, Ketua STEI Al-Ishlah Cirebon, Adan Zumhur mengungkapkan, jumlah mahasiswa STEI Al-Ishlah mempunyai 150 mahasiswa dari tiga jurusan.

“Lulusan kami selalu terserap lapangan pekerjaan. Tidak ada yang nganggur. Kami mendidik mahasiswa agar siap saat terjun ke dunia kerja,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, STEI Al-Ishlah sudah bekerjasama denga beberapa bank syariat untuk membuat suatu inovasi pembelajaran di kampus.

(Ibenk/DH)