spot_img
Senin 4 Agustus 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6998

Blusukan ke Pasar di Kota Kelahiran Aher, Deddy Mizwar Disambut Hangat

0
Demiz saat berkampanye di pasar wilayah Sukabumi Raya (foto IST)
Demiz saat berkampanye di pasar wilayah Sukabumi Raya (foto IST)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Blusukan di Sukabumi, Calon Gubernur Jabar nomor urut 4 Deddy Mizwar (Demiz) memantau perkembangan harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional. Ada tiga pasar yang dikunjungi Demiz, yakni Pasar Pelita, Cisaat dan Pasar Cibadak.

Kehadiran Demiz di tiga pasar itu tak lepas dari perhatian para pengunjung dan pedagang pasar. Tampak kegembiraan dari mereka, hal itu pun mereka buktikan dengan mengajak aktor kawakan itu berfoto bersama. Senyum dan sapaan hangat sang marbot masjid At Taufiq di film Bang Jack kepada masyarakat yang ada di pasar pun sukses mengobati lelah mereka yang sedari pagi sudah beraktivitas itu.

Selain bersilaturahmi, Demiz pun memantau perkembangan harga sejumlah komoditas di pasar, seperti harga daging sapi, beras hingga sayuran.

Demiz mengaku perlu memantau pasar, terlebuh menurutnya pasar merupakan lokasi strategis bagi perekonomian masyarakat. Sehingga komoditas kebutuhan masyarakat pun harus dipantau dan dikonttol agar stabil.

“Kalau tidak terkontrol bisa bergejolak di masyarakat,” kata Demiz di Pasar Cibadak, Sukabumi, Jumat (23/2/2018).

Lebih lanjut Demiz mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada forum pengendali inflasi yang mengontrol perkembangan harga kebutuhan masyarakat. Hal itu bisa dioptimalkan menjadi lebih baik, terlebih pengawasan itu harus dilakukan secara optimal.

Sambutan hangat masyarakat Sukabumi membuat Demiz nyaman berkunjung di kota moci itu. Bahkan Demiz menargetkan raihan suara hingga 70 persen di kota kelahiran Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) itu.

(LIN)

Komunitas Pengamen Ini Ingin Deddy Mizwar Jadi Gubernur Jabar

0

SUKABUMI,FOKUSJabar.id: Blusukan ke Pasar Cicurug Sukabumi, Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 4 Deddy Mizwar disambut berbagai hangat, tak terkecuali komunitas pengamen jalanan Cibadak, yang berada di pelatara parkir pasar, Jumat (23/2/2018).

Tak hanya menyambut, para pengamen itu bahkan menyanyikan lagu berlirik dukungan untuk sang Jenderal Nagabonar.

Para pengamen itu sepertinya sudah mendengar kabar kedatangan Deddy Mizwar, alhasil saat aktor kawakan itu tiba, mereka langsung menyambut dengan nyanyian mendukung.

BACA JUGA:

3 Kios Pangkas Rambut di Cimanuk Garut Dilalap Api

Seperti biasa, dengan gaya khasnya Deddy Mizwar langsung bergabung dan ikut bernyanyi dengan mereka hingga lirik terakhir.

Suasana semakin meriah saat pengunjung dan pedagang pasar spontan ikut bernyanyi.

Egi salah seorang anggota komunitas pengamen jalanan Cibadak mengaku bahwa dia dan rekannya sengaja membuat lagu itu.

Lagu berjudul ‘Sukses untuj Jabar’ itu mereka ciptakan atas kekaguman mereka terhadap sosok Deddy Mizwar yang rendah hati dan bersahabat.

“Lagu itu spontanitas, dari dulu memang kita nge-fans ke Bang Jak (Deddy Mizwar), apalagi sejak menjadi Wagub, Jabar banyak kemajuan,” kata Egi.

Egi pun mengaku sangat gembira bisa bertemu langsung sang idola dan menyayikan lagu karyanya di depan Deddy Mizwar.

” Selama ini kami hanya bisa melihat di televisi. Alhamdulillah sekarang bertatap muka. Semoga Pak Deddy Mizwar menang di Pilgub ini,” kata dia.

Sementara itu, Deddy Mizwar sangat mengapresiasi kreasi yang diciptakan para pengamen itu. Apalagi mereka turut mendukunnya.

“Ini yang namanya kreatif, lagu spontan tapi enak didengar. Kita harapkan masyarakat pun bisa lebih kreatif dalam menghasilkan suatu karya,” kata Deddy Mizwar.

(LIN)

Banjir Capai 2 Meter, Dayeuhkolot Lumpuh

0
Banjir Dayeuhkolot (Istimewa)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Banjir setinggi 50 centimeter hingga 2 meter merendam sekitar 2.900 rumah serta melumpuhkan aktivitas warga di Kecamatan Dayeuhkolot sejak Jumat, (23/2/2018) dini hari tadi.

Camat Dayeuh Kolot, Iin Sodikin merinci, ketinggian air 2 meter tersebut melumpuhkan dua desa, di antaranya Bojong Kasi dan Leuwi Bandung.

Iin menambahkan, sekitar 57 kepala keluarga atau 174 jiwa harus mengungsi di enam titik pengungsian, salah satunya di rumah singgah. Selain itu, sekitar 6 sekolah, 20 tempat ibadah pun tak luput dari genangan.

“Dayeuhkolot kan daerah terendah dibanding Majalaya dan sekitarnya sehingga air mengalir terus dari jam dua (dini hari) tadi. Sampe sekarang juga masih terendam. Dan bukannya surut malah nambah karena kiriman dari hulu,” papar Iin mengutip PRFM, Jumat (23/2/2018).

Sampai berita ini diturunkan, Iin mengaku kebutuhan pengungsi masih cukup meski akses menuju lokasi pengungsian terputus .

Menurut Iin, pihak kewilayahannya telah berupaya dan menyarankan warga yang terkena dampak untuk pindah. Namun, warga menolak karena menganggap kejadian banjir merupakan hal yang biasa.

“Mereka udah gak heran lagi dan menerima apa adanya. Disuruh pindah juga gak mau karena nenek moyangnya udah disitu kayaknya. Upaya kami memberikan pengarahan. Kami tidak bisa berbuat apa-apa karena mereka sudah merasa biasa saja. Makanya ya sudah berdoa saja semoga banjirnya segera surut,” pungkasnya.

(Vetra)

DPRD: Kolam Retensi Cieunteung Sudah 30 Persen

0
Kolam Retensi Cieunteung (Istimewa)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Untuk mengantisipasi banjir hasil luapan Sungai Citarum, salah satu program yang tengah dilakukan oleh pemerintah adalah pembuatan kolam retensi di Cieunteung, Baleendah, Bandung. Fungsi dari kolam retensi sendiri, yaitu untuk menggantikan peran lahan resapan untuk mengantisipasi banjir.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung Yayat Hidayat mengatakan, Kolam Retensi Cieunteung sendiri diusahakan selesai secepat mungkin.

“Ya mungkin 2018 akhir bisa selesai atau 2019. Itu alhamdulillah untuk kolam ini sedang dikerjakan dari pihak pemerintah pusat, dalam hal ini BBWS,” ujar Yayat mengutip PRFM, Jumat (23/02/2018).

BACA JUGA:

3 Kios Pangkas Rambut di Cimanuk Garut Dilalap Api

Untuk progresnya sendiri, Yayat menambahkan, hingga saat ini sudah mencapai 30 persen, termasuk pengerukan dan pemasangan tiang pancang.

“Ini bukan pekerjaan sedikit, kurang lebih 8 hektare, jadi saya pikir dengan frekuensi (progres-red) itu ya alhamdulillah,” tuturnya.

Selain kolam retensi, Pemerintah Kabupaten Bandung juga tengah memprogramkan pembuatan embung-embung di berbagai daerah, tidak hanya di Dayeuhkolot, tapi juga di wilayah lain seperti Rancaekek.

(Vetra)

DPRD: Banjir Kabupaten Bandung Sebenarnya Wewenang Pusat

0
Ilustrasi (Istimewa)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Warga Kabupaten Bandung, khususnya yang terkena dampak langsung banjir hasil luapan Sungai Citarum mendesak Pemerintah Kabupaten Bandung untuk segera menyelesaikan musibah rutin ini. Namun, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung Yayat Hidayat mengatakan, penanganan banjir di Kabupaten Bandung tidak dapat dilakukan secara sepihak karena kewenangan berada di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

“Masalah banjir di Kabupaten Bandung, orang berpikirnya itu kewenangannya ada di Pemkab Bandung. Perlu saya jelaskan kepada masyarakat bahwa penanganan banjir, khususnya area Citarum itu kewenangannya ada di Kementerian PUPR, yaitu di bawah BBWS,” ujar Yayat mengutip PRFM, Jumat (23/02/2018).

Yayat menambahkan, pihaknya tidak bisa mencampuri kewenangan pusat begitu saja.

“Pekerjaan pusat kemudian diambil alih oleh daerah itu menyalahi aturan,” katanya.

Namun terlepas dari wewenang tersebut, DPRD Kabupaten Bandung tetap memiliki program-program penanganan banjir, seperti evakuasi korban, relokasi sarana umum yang tergenang banjir, dan yang sedang berjalan adalah membangun kolam retensi.

(Vetra)

Bojongsoang Macet Total, Camat Imbau Warga Tidak Bepergian

0
Dampak banjir di Baleendah membuat arus lalulintas di Jalan Raya Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jumat (23/2) macet parah. (tribun)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Banjir yang terjadi di wilayah Bojongsoang menyebabkan terputusnya akses jalan dari dan ke wilayah tersebut. Camat Bojongsoang, Ahmad Muslim mengatakan, untuk di jalur jalan Bojongsoang, ada genangan air di dekat pom bensin dan jalur ke Cijagra setinggi 40-50 cm. Banjir juga terjadi di Desa Tegalluar, Bojongsari, dan Bojongsoang itu sendiri.

Menurut Ahmad, banjir terparah yang menggenangi rumah warga terjadi di wilayah Bojongsari.

“Paling parah di Bojongsari. Itu sekitar 80 cm yang menggenangi rumah warga,” ujar Ahmad mengutip PRFM, Jumat (23/02/2018).

Akibatnya, arus lalu lintas pun terganggu. Ahmad menyarankan masyarakat yang hendak bepergian untuk menunda keberangkatannya karena kondisi masih macet total, meskipun sudah ada petugas di lokasi.

“Tidak ada jalur alternatif. Sementara ke Dayeuhkolot juga tidak ada jalur, ke Cikoneng susah. Jadi alternatif semua ruas jalan itu juga terjebak banjir,” tambahnya.

Sementara itu, untuk penanganan korban banjir, Ahmad mengatakan, pihaknya telah menerima bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Sosial dan BPBD, yaitu berupa akomodasi, pendirian tenda darurat, serta masjid tempat pengungsian.

(Vetra)

Pemulihan Sungai Citarum, Masyarakat Harus Merubah Sikap

0
Tangani Sungai Citarum, Ini Program Andalan Pemkab Bandung (FJ)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemulihan Sungai Citarum terus digencarkan oleh berbagai pihak, terutama masyarakat yang juga hidup berdampingan dengan Sungai Citarum.

Terkait hal itu, Bupati Bandung Dadang M. Nasser mengatakan, penanganan Sungai Citarum sudah menjadi topik di rapat kabinet dan presiden pun turun tangan, sehingga masyarakat juga harus mulai merubah sikapnya.

Dadang menegaskan, pihaknya akan mengecek apakah masyarakat masih membuang sampah ke sungai atau tidak. Pihaknya juga meminta masyarakat segera membuat septic tank komunal, bukan cubluk.

BACA JUGA:

3 Kios Pangkas Rambut di Cimanuk Garut Dilalap Api

“Masyarakat yang tidak punya septic tank kita tunjang sekarang dengan septic tank komunal,” ujarnya mengutip PRFM, Jumat (23/02/2018).

Terkait masyarakat yang lebih memilih membakar sampahnya, Dadang juga menegaskan, sampah boleh dibakar selama tidak mengeluarkan asap.

“Sampah itu uang, jangan dibakar semua. Ini masyarakat itu belum memahami. Adapun (sampah) boleh dibakar tapi enggak boleh keluar asap. Nah, kita terus usaha lakukan pengiriman alat bakar tanpa asap. Nah, kalau sampah dibakar asapnya polusi,” pungkasnya.

(Vetra)