spot_img
Minggu 17 Agustus 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6984

Tinjau Lokasi Bencana Longsor, Dewan Imbau Warga Waspada

0

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Komisi V DPRD Jawa Barat meninjau lokasi terdamoak longsor di Kampung Bonjot, Desa Buniagara, Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (7/3/2018).

Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar Yomanius Untung langsung memimpin peninjauan tersebut. Di lokasi, para wakil rakyat itu memantau posko-posko pengungsian dan situasi terakhir pasca-musibah tanah longsor.

Selain meninjau, pimpinan dan anggota Komisi V DPRD Jabar itu pun memberikan bantuan logistik kepada korban terdampak tanah longsor.

Yomanius Untung mengaku prihatin dan turut berduka atas bencana tanah longsor yang melanda Kampung Bonjot, KBB.

Dia berharap proses evakuasi korban berjalan lancar dan bisa segera ditemukan.

Untung mengimbau agar masyarakat tetap waspada, terlebih bencana alam bisa mengancam keselamatan setiap saat.

“Kita harus pahami zona lingkungan. Kita pun harus melihat pemetaan zona mitigasi bencana serta zona mana yang boleh ditinggali. Tempat ini (lokasi bencana) tidak bisa dihuni lagi dan butuh relokasi,” kata Untung.

Dia berharap pemerintah setempat (stakeholder terkait) bisa memetakan perencanaan matang terkait relokasi bagi korban longsor.

” Relokasi kemungkinan harus tetapi tempat relokasinya harus betul-betul matang (aman). Jangan sampai para korban kembalin ke tempat semula,” kata dia.

Selain itu, rencana relokasi pun harus memperhatikan ketersediaan fasilitas penunjang bagi para korban. Misalnya ada sarana pendidikan, tempat peribadatan, dan aksesnya mudah.

Dia pun mengapresiasi langkah yang telah dilakukan pemerintah setempat terkait peringatan dini antisipasi bencana.

Namun permasalahan yang muncul di di masyarakat adalah, masih kurangnya kesadaran masyarakat terkait permasalahan zonasi lingkungan.

Padahal pemerintah setempat sudah mengingatkan bahwa lokasi tersebut masuk kategori daerah berbahaya untuk ditempati.

“Ini perlu kesadaran masyarakat agar mengetahui permasalahan zonasi lingkungan, sehingga mengetahui lokasi aman dan tidak aman” pungkasnya.

Untuk diketahui, musibah tanah longsor terjadi pada Senin pukul 06.00 WIB.

Akbitan insiden itu, satu rumah tergerus tanah longsor hingga 300 meter dan menewaskan dua orang warga. Curah hujan yang tinggi diduga menjadi salagmh satu penyebab tanah labil dan terjadi longsor.

(LIN)

Hari ini, Hujan Disertai Petir Masih Berpotensi Terjadi di Bandung Raya

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Siang menjelang sore nanti cuaca Bandung dan sekitarnya masih berpeluang hujan yang disertai petir. Hal tersebut disampaiakan oleh Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Jadi Hendarmin, Rabu (7/2/2018).

“Pada pagi hari ini pada umumnya cuaca Bandung Raya akan berawan, dan di beberapa tempat awannya cuup tebal, dan untuk siang hari ada potensi hujan sedang yang disertai petir,” kata Jadi, seperti dilansir PRFM.

Jadi menambahkan, Hujan akan terjadi hingga malam hari nanti. Pasalnya, BMKG memprediksi jika pada malam hari ini diprediksi tetap hujan ringan.

“Di malam hari pada umumnya hujan sedang,” tambahnya.

Adapun suhu udara terendah di Kota Bandung pada hari ini tercatat 20,2 derajat celcius, dengan suhu tertinggi 29,8 derajat celcius.

(Agung)

Billy Tak Dibawa ke Tasik dan Serang, Ini Alasan Gomez

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Persib Bandung menggelar pertandingan uji coba menghadapi Priangan Selection di Tasikmalaya (24/2/2018) dan Perserang Serang (1/3/2018).

Pada dua uji coba tersebut Gelandang Persib Bandung, Fulgensius Billy Paji Keraf tidak dibawa ke Tasikmalaya dan Serang oleh pelatih Roberto Carlos Mario Gomez.

Pelatih berusia 61 tahun ini memastikan, tidak dibawanya Billy kedua tempat tersebut bukan karena ada masalah. Melainkan, kuota pemain untuk dua laga uji coba tersebut sudah penuh.

Persib sendiri berangkat ke Tasik dan Serang membawa pemain sebanyak 20 orang. Gomez sengaja membawa pemainnya dengan jumlah yang sama, karena Persib melakoni satu pertandingan di dua kota tersebut.

“Tidak ada masalah. Kadang dalam game kita membawa 18 pemain atau bisa mencapai 22 sampai 23 pemain,” kata pelatih asal Argentina ini, Selasa (6/3/2018).

(Arif/DH)

Pemilih Pemula Jangan Terjerumus Politik Uang

0
Ketua Desk Pilkada Kabupaten Ciamis, Asep Sudarman. (FOKUSjabar/Ibenk)

CIAMIS, FOKUSJabar.id : Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 ditenggarai rentan terjadi kecurangan politik uang (money politik) yang melibatkan pemilih pemula. Maka dari itu, Desk Pilkada Kabupaten Ciamis rutin menggelar sosialisasi Pilkada ke sekolah SMA/SMK se-Ciamis.

“Menjelang Pilkada Serentak adalah rawan. Rawan terjadinya kecurangan terutama politik uang. Makanya saya mengajak para siswa yang sudah mempunyai hak pilih supaya tidak terjerumus kepada politik uang,” kata Ketua Desk Pilkada yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis, Asep Sudarman, usai menghadiri Musrenbang Ciamis di kantor Bappeda setempat, Selasa (6/3/2018).

Selain mengajak untuk tidak berpolitik uang, Ketua Desk Pilkada Kabupaten Ciamis juga mengajak para pemilih pemula untuk menjadi pemilih rasional. Artinya, memilih calon berdasarkan rekam jejak (track record)-nya.

“Jangan memilih calon itu karena kasep (ganteng). Terus jangan emosional, jangan terbawa kepada hal-hal yang akan merusak persaudaraan,” ucapnya.

Menurut Asep, sosialisasi Pilkada juga dilakukan melalui media sosial (Medsos). Asep berharap, para pemilih pemula di Kabupaten Ciamis dapat memanfaatkan hak pilihnya saat perhelatan Pilkada Serentak bulan Juni 2017 mendatang.

(Ibenk/DH)

Jabar Cegah Korupsi Pengadaan Barang-Jasa

0
(HUMAS JABAR)

BANDUNG,FOKUSJabar.id; Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendukung upaya pencegahan tindak pidana korupsi menyangkut pengadaan barang dan jasa.

Hal ini merupakan hasil koordinasi dengan KPK RI dengan Pemprov Jabar pada entry meeting yang diterima Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) Senin (5/2/18) lalu dan dihadiri Kepala Satuan Tugas Korsupgah KPK RI Wilayah Jabar, Asep Rahmat Suwandha, serta sembilan Perangkat Daerah yang akan menjadi titik koordinasi pencegahan tindak pidana korupsi.

“Ada embilan area mengerucut pada pencegahan di empat area yakni proses penyusunan anggaran, perizinan, belanja barang dan jasa serta SDM. Juga penguatan pencegahan di sektor sumber daya alam yang sudah berjalan,” jelas Aher.

Aher menambahkan, soal anggaran pun mulai 2019 akan terintegrasi dari mulai Musrebang Daerah, Wilayah sampai Provinsi, lalu masuk juga RKPD online.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, tindak lanjut dari komitmen tersebut, pihaknya ikut hadir dalam rapat koordinasi KPK bersama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan 10 Sekretaris Daerah (Sekda) provinsi dan kota yang memiliki anggaran pengadaan barang dan jasa terbesar.

Dalam rapat tersebut, kata dia, muncul rekomendasi perlukan adanya perbaikan kelembagaan serta sistem pengadaan barang dan jasa. “Ada wacana menjadikan Biro Pengadaan, penggabungan Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (ULP) dengan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE),” ujarnya, Senin (5/3/18), saat menerima tim KPK dengan Desk Pilkada Jabar di Gedung Sate Bandung.

Dia menjelaskan selama ini LPSE dan ULP terpisah. Adapun ULP menjadi lembaga ad hoc sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 99 Tahun 2014 yang mengamanatkannya berada dalam Setda.

Demi mendukung wacana penggabungan tersebut, pihaknya berharap adanya payung hukum lain berupa Peraturan Presiden yang prosesnya kini memasuki tahap finalisasi di Pusat.

Iwa mengaku akan berupaya tidak terjadi stagnasi saat dilakukan perubahan struktur organisasi. Sebab, Jabar punya target penyerapan anggaran di 2018 sebesar 96 persen atau lebih tinggi dari pencapaian 2017 yang berada pada angka 95,78 persen.

“Meski memasuki tahun Pilkada, namun kami tetap optimis penyerapan Jabar menjadi yang terdepan. Karena itu saya sampaikan kepada ASN untuk tetap meningkatkan pelayanan demi mendorong pertumbuhan ekonomi demi tercapai kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Selain soal penggabungan, kata Iwa, dalam rapat koordinasi dibahas juga terkait inovasi pengadaan dengan memperbanyak daftar e-katalog khususnya yang bersifat lokal. Yakni kebutuhan rutin yang berulang seperti pengadaan alat kesehatan, jasa cleaning service, dan lainnya.

Dia menuturkan hal tersebut telah diterapkan Provinsi Riau melalui pengadaan alat listrik serta Kota Bandung melalui pengadaan jasa pengamanan.

“Akan kita dorong pengadaan aspal melalui e-katalog sehingga bisa mempercepat proyek perbaikan jalan. Sebab, online shop seperti ini merupakan cara efektif efisien dan cepat,” bebernya.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata saat konferensi pers di gedung KPK, di Jakarta mengatakan pengadaan barang dan jasa merupakan titik paling rawan pidana korupsi. “Upaya kami dari memperbaiki sistemnya kemudian mempercepat kelembagaannya, yaitu unit layanan pengadaan,” katanya.

Menurutnya, selama ini ULP kan masih rawan diintervensi. Ke depan, dimungkinkan ada lembaga yang lebih independen untuk pengadaan barang dan jasa.

Lebih lanjut kata dia, pengawasan pengadaan barang dan jasa salah satu hal yang didorong dalam fungsi pengawasan internal pemerintah. Ini adalah kerja sama antara KPK, LKPP, dan pemerintah daerah secara keseluruhan dalam rangka koordinasi dan supervisi pencegahan.

“Saya lihat banyak kepala daerah bermasalah terkait dengan tender barag dan jasa, kami bisa memperbaiki. Mudah-mudahan nanti kalau semuanya sudah baik, minimal kami tekan seminimal mungkin korupsi pengadaan barang dan jasa,” tuturnya.

Sementara itu dalam kesempatan sama, Kepala LKPP Agus Prabowo menyatakan tingkat reformis seorang Kepala Daerah bisa dilihat dari kacamata pengadaan barang dan jasa di daerahnya.

“Indikatornya dua. Satu lembaga unit pengadaan yang mandiri, sejauh mana kita lihat ada intervensi-intervensi atau tidak. Yang kedua, menjalankan e-Katalog ini. Jadi yang namanya janji kampanye, kita lihat bagaimana dia mengeksekusi pengadaan,” katanya.

Pihaknya ingin mengubah paradigma pengadaan barang dan jasa yang sebelumnya itu bersandar kepada tender menjadi mekanisme pasar untuk mengejar “value for money”. Adapun beberapa “tools” yang sudah dibangun oleh LKPP, yaitu e-Katalog nasional dan e-Katalog lokal untuk masing-masing daerah.

Ia mengungkapkan jika nanti e-Katalog tersebut sudah bisa digunakan di daerah-daerah itu maka pasar pengadaan akan samakin semarak, capat, mudah, dan tetap akuntabel.

“Dari 10 tadi, sudah terlihat Provinsi Jateng sangat semangat, Jabar sangat semangat, Kota Semarang malah sudah duluan dan yang lainnya menyusul. Jadi intinya, LKPP mengajak melakukan inovasi pengadaan melalui pendekatan pasar,” ucapnya.

(DH)

Pesan Aher, di Perantuan Orang Sunda Jangan ‘Malu Maluin’

0
ilustrasi (web)

SURABAYA, FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher), bersilaturahim dengan Forum Komunikasi Masyarakat Tatar Sunda Pangumbaraan (Formas Sunda Ngumbara) Wilayah Jawa Timur, di Rumah Makan Bebek Goreng Harissa Surabaya, Senin (05/03/2018) malam.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengaku senang bertemu dengan masyarakat Jawa Timur asal Jawa Barat. Pertemuan tersebut ungkap Aher, merupakan pertemuan silaturahim demi memperkuat persaudaraan islamiyah, persaudaraan se-etnis, se-bangsa, dan se-negara.

“Kemanapun kita, tetap akan jadi orang Sunda, ke Surabaya tetap jadi orang Sunda, ke Australia tetap jadi Sunda, ke Amerika tetap Sunda, meski KTP bukan Jawa Barat lagi,” gurau Aher, disambut tawa hadirin.

Aher pun mendoakan agar para warga ‘pangumbaraan’ (perantau) diberi kelancaran untuk segala urusannya, sekaligus selalu dalam naungan Allah SWT.

“Mudah-mudahan anak-anak bisa sekolah setinggi-tingginya, ekonomi langgeng, sejahtera, makmur, dan semuanya bisa kaya raya,” Katanya.

Karena merantau, atau berdiaspora, sebut Gubernur Aher, mendatangkan banyak manfaat, diantaranya manfaat ekonomi, kesejahteraan, sosial, serta manfaat jembar pengetahuan, keahlian, dan manfaat politik.

“Pokoknya ketika mudik ke Jawa Barat jangan malu-maluin, tunjukan prestasi dari hasil ‘ngumbara’ ini,” terang Aher.

Selain itu, diharapkan pula kata Aher, masyarakat Sunda mampu jadi perekat bangsa. Saat merantau ke sebuah daerah, masyarakat asal Jawa Barat bisa berbaur dengan etnis setempat, maupun etnis lainnya. Hal tersebut tidak terlepas dari pepatah ‘silih asah, silih asih dan silih asuh.’

“Carilah kemajuan bersama-sama, juga untuk memajukan daerah yang ditempati sekarang. Hal tersebut menjadi sebuah kewajiban bagi warga sunda yang merantau,” sebut Aher.

Aher pun mendorong masyarakat Sunda untuk terus berdiaspora atau menyebar ke luar daerah Provinsi Jawa Barat, bahkan ke luar negeri. Karena, kaum diaspora, atau kaum pengembara menjadi sumber network, atau jaringan yang cukup besar potensinya.

Adapun pontensi jaringan tersebut berdampak pada sejumlah bidang diantaranya pendidikan, riset, bisnis, entrepreneurship, pemerintahan, juga berbagai bidang lainnya.

Pola hubungan mutualistik tersebut, melibatkan komunitas diaspora, stakeholder dari Pemerintah asal dan Pemerintah dimana para ‘pengumbara’ berada. Sehingga jaringan yang kuat dapat terbentuk dengan sempurna.

“Sehingga pepatah ‘kurung batokeun’ , atau ‘bagai katak dalam tempurung’ sudah tidak melekat lagi pada diri orang Sunda atau warga asal Jawa Barat, sekarang nggak ya, orang Sunda mulai ada dimana-mana ya. Bersyukur apabila orang Sunda ada kemajuan dalam mengejar tujuan hidup di tempat ‘ngumbara,’ atau tempat rantaunya,” kata Aher.

Sementara itu, Ketua Umum Formas Sunda Ngumbara Wilayah Jawa Timur, Kang Sarpin, mengaku senang pihaknya diperhatikan Gubernur Aher.

“Saya merasakan sendiri, selama saya ‘ngumbara’ dari jaman kuliah sampai sekarang, kira-kira 24 tahun, baru Gubernur sekarang, Kang Aher yang perhatian dan sering ‘nengok’ kami,” katanya.

Perhatian itulah yang membuatnya bergairah memelihara rasa ‘Sunda’ dalam jiwanya. Ia merasa tak dilupakan oleh pimpinan dari daerah asalnya, Jawa Barat.

Kang Sarpin pun berpesan kepada masyarakat Sunda dimanapun, yang mengembara, untuk mawas diri dan menunjukan etika, serta prestasi yang terbaik di tempat Ia berada.

Dalam kesempatan itu pun, Gubernur Aher memberikan bantuan berupa satu set alat musik gamelan, satu set angklung, serta satu set alat musik tagonian untuk Formas Sunda di Jawa Timur.

(DH)

Kata Aher, Semua Perusahaan di Jabar Harus Miliki Tim Olahraga

0
(HUMAS JABAR)

BANDUNG – FOKUSJabar.id: Seluruh perusahaan di Jawa Barat diimbau untuk memiliki tim olahraga dari para karyawannya. Himbuan ini disampaikan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) usai membuka kick off Liga Pekerja Zona Jabar 2018 yang digelar di stadion Arcamanik Bandung, Senin (05/03/2018). Dalam waktu dekat Gubernur Jawa Barat akan membuat surat edaran resmi.

“Betul saya akan buat surat edaran. Harus ada di perusahaan sarana olahraga untuk pekerja, ya minimal tenis meja lah,” ujarnya.

Menurut Aher, fasilitas olahraga yang dimanfaatkan oleh para pekerja akan berdampak pada meningkatnya produksi dan meminimalisir kecelakaan kerja karena dampak sehat yang ditimbulkan. Perusahaan yang menerapakan aturan jam kerja hingga tiga shift membutuhkan pekerja yang sehat dan bugar.

“Saya ingin para pekerja berolahraga secara teratur. Bayangkan, ada tiga shift jam kerja kan di perusahaan bisa-bisa ngantuk bahaya kan produksi bisa berkurang dan kecelakaan kerja, salah satu agar tidak ngantuk, segar, bugar adalah berolahraga,” ucapnya.

Penentuan waktu untuk berolahraga bagi para pekerja bisa dilakukan menjelang atau setelah jam rutin kerja.

“Ini penting supaya ada kegiatan lain selain pekerjaan rutin. Olahraga bisa dilakukan menjelang atau setelah kerja,” kata Aher.

Pada liga pekerja zona Jabar 2018 yang digelar dari tanggal 5 sampai 15 Maret 2018 ini, diikuti oleh 11 perusahaan. Diantaranya, Bank BJB Bandung, PT Feng Tay, PT KAI Bandung, PT Pindad Persero, SPN Kota Bandung, PT Kahatex, PT Kino, PT Chang Sin, Bank BNI Bandung, PT JNE cabang Bandung dan PT Toyota Motor.

Nantinya pemenang atau tim terbaik dari liga pekerja zona Jabar ini akan kembali dipertandingkan mewakili Jabar di taraf nasional yaitu liga pekerja nasional yang masih akan digelar di tahun ini.

Pertandingan liga pekerja zona Jabar 2018 digelar di stadion Arcamanik dan stadion Pusdikpom Kota Cimahi. Pemenangnya akan mendapatkan tropi, medali dan uang pembinaan.

“Saya yakin ini akan menjadi agenda tahunan karena ini gerakan se-Indonesia kan, jadi pertama di Provinsi lalu juara-juaranya akan dipertandingkan di level nasional. Ini bagian dari menghidupkan kebersamaan, inovasi, kreasi dan kesehatan,” tutup Aher.

Dalam kesempatan itu Aher berkesempatan menyaksikan pertandingan eksibisi antara Bank BJB melawan tim dari Pemprov Jabar. Kedua tim masing-masing diperkuat oleh legenda Persib Bandung seperti Robby Darwis, Kekey Zakaria, Yudi Guntara dan Cecep Supriatna.

(DH)