spot_img
Kamis 21 Agustus 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6963

Deddy Mizwar Akan Dampingi AHY Blusukan di Bandung

0
Cagub Jabar Deddy Mizwar (foto IST) _1

MAJALENGKA, FOKUSJabar.id: Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harymurti Yudhoyono (AHY) dijadwalkan berkunjung ke Kota Bandung akhir pekan ini.

Kedatangannya direncanakan akan berdialog dengan masyarakat Bandung pada Jumat-Minggu (16-18 Maret 2018) ini.

Calon gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengaku telah mendapatkan konfirmasi rencana kedatangan AHY ke Bandung. Deddy juga mengaku siap mendampingi AHY untuk blusukan ke beberapa tempat di Kota Bandung.

“Insya Alloh nanti kita lihat di beberapa titik, kita bareng dengan AHY untuk saling menguatkan baik itu Pilgub maupun untuk para Caleg – Caleg di dapilnya masing – masing,” kata Deddy di Kabupaten Majalengka Jawa Barat, Kamis (15/3/2018).

Deddy mengapresiasi kesediaan AHY berkunjung ke Kota Bandung di tengah masa kampanye Pilgub Jabar.

“Saya akan Pak AHY di beberapa titik supaya nanti betul – betul Pak AHY punya ruang berkomunikasi dengan masyarakat Bandung,” kata dia.

Deddy menilai bahwa kedatangan AHY ke Bandung akan semakin mendongkrak elektabilitas Pilgub Jabar, Pileg dan kepentingan Pilpres 2019.

“Di Jabar secara umum, karena ini kesempatan juga buat AHY membantu sosialisasi dirinya, saya dan juga partai Demokrat,” jelas dia.

(LIN)

Atasi Kemiskinan di Kota Tasik, Ini Jurus Budi Budiman

0
ilustrasi (web)

TASIKMALAYA.FOKUSJabar.id: Setiap kepala daerah memiliki strategi khusus dalam mengurangi angka kemiskinan. Selain peningkatakan pelayanan dasar bagi warga miskin, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman memiliki ‘jurus’ khusus untuk mengurangi angka kemiskinan.

Jurus Budi Budiman ini terancang dalam program membentuk pengusaha pemula atau wira usaha baru. Program tersebut dinilai pas bagi Kota Tasikmalaya sebagai salah satu daerah yang ditargetkan menjadi pusat industri dan perdagangan di Jawa Barat.

”Pencetakan usaha -usahawan baru merupakan hal penting dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan daya beli masyarakat,” ujar  Budi Budiman, seusai Pencanangan Program Pencetakan Wirausaha Baru di Gedung Serba Guna Komplek Balai Kota Tasikmalaya, Jalan Letnan Harun Nomor 1 Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya, Kamis (15/03).

Budi mengatakan, pemerintahan yang maju adalah pemerintahan yang mampu menciptakan tiga persen dari jumlah warganya sebagai pengusaha atau enterpreneur.  “Pencetakan wirausaha baru ini program yang sangat strategis untuk menguatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Budi.

(Seda/DH)

Ratusan Santri Mualaf Asal Timor Timur Hanya Makan Singkong

0
santri asal Timor Timur berpose di depan pondok pesantren (Foto IST)
santri asal Timor Timur berpose di depan pondok pesantren (Foto IST)

SUMEDANG, FOKUSJabar.id: Sebanyak 158 santri mualaf asal Timor timur di Kampung Babakan Mulia, Desa Gunung Manik, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, dalam kondisi memprihatinkan.

Mereka harus hidup dengan kondisi serba kekurangan makanan dan fasilitas pesantren yang apa adanya.

“Kami orang miskin. Kami rela berpisah dari keluarga kami di Timor timur demi Indonesia,” kata Hasan Basri, Kamis (15/3/2018).

Para Santri Mualaf asal Timor Timur mengumpulkan hasil kebun dari tetangga untuk diolah dan mereka makan (foto IST)
Para Santri Mualaf asal Timor Timur mengumpulkan hasil kebun dari tetangga untuk diolah dan mereka makan (foto IST)

Hasan Basri adalah seorang mualaf dari Timor timur sekaligus pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Latiful Muhtadin di Kampung Mualaf, Dusun Babakan Mulia, Desa Gunung Manik, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.

Pada 1 Januari 1995 silam, dia memutuskan memeluk Islam di tengah-tengah gejolak Timor timur yang ingin berpisah dari Republik Indonesia (RI).

Hingga akhirnya konflik itu mencapai puncak dan Timor timur memerdekakan diri, Hasan Basri memilih tetap menjadi warga negara Indonesia (WNI).

Pada 1999, dia dan sejumlah sanak saudara serta kawan sejawat hijrah ke Sumedang untuk mencari suaka. Di tahun itu pula Hasan Basri mendirikan pondok pesantren dan menampung anak-anak dari Timor timur untuk melanjutkan hidup.

“Sampai sekarang kadang-kadang kami sehari makan nasi lalu besoknya tidak makan nasi, dan hanya makan singkong pemberian dari kebun warga sekitar. Kadang-kadang juga anak-anak santri menunggu saya pulang hingga malam dan berharap membawa nasi baru bisa makan, “ungkap Hasan Basri, lirih.

Kini Hasan Basri memiliki tanggung jawab besar bagaimana agar 158 santri di pondoknya bisa hidup dan terus belajar. Dari 158 santri tersebut, 150 orang di antaranyaa anak-anak dari Timor timur dan sisanya dari Makassar, Palembang, Batak Kristen, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Jawa Barat seperti Garut dan Ciamis. Kebanyakan mereka sudah tinggal di pondok 3-17 tahun.

“Tapi kami sadar ini adalah salah satu bentuk perjuangan kami menegakkan Islam. Sudah menjadi keputusan kami untuk tetap tinggal dan mencintai Indonesia,” ungkap Hasan Basri.

Seiring berjalannya waktu, pondok pesantren yang dipimpinnya pun berkembang. Karena banyaknya santri dan anak-anak yang sudah tidak memiliki orangtua, maka pondoknya pun menjadi rumah panti asuhan serta terbuka untuk umum.

Perlahan Hasan Basri pun membangun masjid berukuran 7×10 meter dan asrama 19×29 meter yang hingga hari ini belum juga rampung, bahkan terhenti sejak beberapa tahun silam karena persoalan dana.

Terlalu banyak yang harus dipikirkan, sehingga dirinya harus memprioritaskan bagaimana anak-anak bisa makan dan melanjutkan pendidikan.

“Alhamdulillah sampai sekarang sudah ada 26 anak asuh kami yang menjadi mahasiswa di Universitas Kebangsaan. Untuk mereka pun saya harus membayar sedikitnya Rp17 juta per tahun untuk membayar kos-kosan di dekat kampus dan uang kuliah,” kata mantan aktivis dan tokoh muda Islam di Timor-timur itu.

Dia mengaku tidak pernah ada donatur tetap untuk pembangunan masjid dan pesantrennya.

Selama ini hanya mengandalkan dari dana perorangan yang peduli. Sumbangan dana dari pemerintah pun ada, namun pencairannya terlalu lama.

“Jadi kami akhirnya gali lubang tutup lubang untuk memenuhi kebutuhan para santri, karena sudah lewat 4-5 bulan dana dari pemerintah itu baru bisa cair,” tutur Hasan Basri.

(LIN)

Korban Pencabulan Tetap Sekolah, Ini Pesan Kadisdik Ciamis

0
Kepala Dinas Pendidikan Ciamis Wawan S Arifien

CIAMIS, FOKUSJabar.com : R (16) salah seorang siswi yang menjadi korban kasus dugaan pencabulan di SMPN 1 Sadananya Kabupaten Ciamis tetap masuk sekolah seperti biasanya, pada Kamis (15/3/2018). Untuk menjaga mental dan psikologisnya aktivitas dan kondisi siswi tersebut akan terus dipantau Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis.

“Kondisi psikologis siswi tersebut harus dijaga. Kami akan terus memantaunya langsung. Seluruh pelajar di SMP itu juga saya minta untuk semakin menumbuhkan jiwa kebersamaan dan tolong menolong sesamanya,” kata Wawan kepada FOKUSJabar.id melalui pesan singkat seusai melakukan pembinaan kepada jajaran guru dan seluruh pelajar di SMPN 1 Sadananya.

Pihak sekolah diimbau tidak terganggu oleh masalah tersebut dan tetap fokus pada persiapan UNBK.”Saya minta fokus ke UNBK yang pelaksanannya sebentar lagi. Musibah ini diambil hikmahnya saja, intinya kita harus semakin memperkuat karakter sebagai bangsa dan sebagai muslim,” kata Wawan.

Secara tegas Wawan juga mengutuk keras kepada guru yang bermasalah yang melakukan perbuatan yang tidak mencerminkan sebagai seorang guru. “Ketiga guru yang diduga bermasalah pada kasus tersebut tidak dibolehkan mengajar di SMP itu,” ujar Wawan.

Kepala SMPN I Sadananya Hj Lili Chauliyah MPd mengatakan, tiga oknum guru masing-masing N, Y, dan A yang diduga berbuat amoral kepada sisiwinya dan mencoreng nama baik sekolah sudah ditangani Kepolisian Resor (Polres) Ciamis.

“Kasus ini seperti nila setitik rusak susu sebelanga. Tapi kalau kita terfokus terus pada nilanya akan semakin rusak. Maka sekarang kami terus berfikir bagaimana menangani siswa R yang menjadi korban dan memperbaiki hal yang sudah tercoreng, masalah ini tidak usah diungkit-ungkit lagi,” kata Lili.
(DH)

Wakili TB Hasanuddin, Pengurus PAPPI Sambangi Rumah Gubuk di Purwakarta

0
Perwakilan Pengurus PAPPI Sambangi Gubuk di tepi Sungai Purwakarta (Foto IST)
Perwakilan Pengurus PAPPI Sambangi Gubuk di tepi Sungai Purwakarta (Foto IST)

PURWAKARTA,FOKUSJabar.id: Organisasi Perhimpunan Alumni Pendidikan Pasundan Indonesia (PAPPI) didirikan, salah satunya untuk memerangi kemiskinan. Hal itu pulalah yang menggerakkan pengurus PAPPI bersilaturahmi ke salah satu Gubuk di Bantaran Sungai, Kampung Cipicung, Kelurahan Tegal Munjul, Kabupaten Purwakarta.

Hal itulah yang menggerakan Pengurus PAPPI untuk bersilaturahmi ke Gubug Abah Onang (69), yang hidup di Bantaran Sungai, Kp. Cipicung 04/07 Kelurahan Tegal Munjul Kabupaten Purwakarta.

BACA JUGA:

Bojan Hodak Beberkan Kondisi Nick Kuipers

“Semestinya pemerintah hadir menyentuh kesulitan masyarakat, bukan hanya melaksanakan acara seremonial, apalagi mengabaikan permasalahan substansial seperti kebutuhan sandang, pangan dan papan. Faktanya, Abah Onang sudah bertahun-tahun hidup dalam gubuk,” kata Perwakilan Pengurus PAPPI M Budianan mewakili Ketum PAPPI TB Hasanuddin (Hasan), Kamis (15/3/2018).

Adapun yang diberikan kepada Abah Onang, adalah inisiatif dari Ketum PAPPI dan perwakilan pengurus. Maka, mewakili Ketum PAPPI TB Hasanuddin, pihaknya memberikan bantuan untuk meringankan warga agar segera mendirikan rumah yang layak ditinggali.

Sementara itu, Abah Onang (69) mengatakan bahwa sudah terlalu lama dirinya hidup di atas gubuk. Dia mengaku gembira mendapat bantuan, terlebih sudah bertahun-tahun hidup di dalam gubuk.

“Musim hujan adalah pekan yang sulit, selain bocor, aliran sungai kadang naik akhirnya kebanjiran. Alhamdulillah mendapat bantuan,” kata Onang.

Sebelumnya, dalam deklarasi PAPPI bulan Februari 2018 lalu, Hasan terpilih sebagai Ketua Umum periode 2018-2023. Deklarasi yang digelar di Sasana Budaya Ganesha itu dihadiri ribuan peserta yang terdiri dari Alumni dan akademisi dari sejumlah sekolah di bawah Paguyuban Pasundan se-Indonesia.

(LIN)

Berkunjung ke Pasar Cisarua, Ridwan Kamil Dengarkan Keluhan

0
Cagub Jabar nomor urut 1 Ridwan Kamil (foto IST)
Cagub Jabar nomor urut 1 Ridwan Kamil (foto IST)

BOGOR, FOKUSJabar.id: Calon Gubernur Jabar nomor urut 1 Ridwan Kamil berkunjung ke pasar Cisarua Kabupaten Bogor, Kamis (15/3/2018). Di pasar, Ridwan Kamil bertemu para pedagan dan pengunjung pasar yang mengadukan kondisi pasar yang karut marut hingga persoalan sengketa lahan di antara pedagang dan pengelola pasar.

“Jalan di pasar ini sempit, ke kiri dan ke kanan banyak yang parkir. Kalau ada mobil papasan, pasti macet. Akses keluar masuk pasar pun hanya melewati satu pintu,” kata Ace seorang pedagang sayur.

Dengan kondisi tersebut, kata Ace, pembeli jadi malas dan lebih suka belanja di depan. Pihaknya meminta agar kondisi tersebut bisa segera berakhir dan dibenahi.

Kepala Unit Pasar Cisarua, Kabupaten Bogor Mira mengatakan, sengketa yang terjadi bukan antara pedagang dan pengelola pasar, melainkan dengan Pasar Festival Cisarua.

“Jadi sebetulnya yang di depan itu awalnya Pasar Festival, setelah izinnya habis, mereka tetap berjualan dan pedagang yang berjualan di luar pun semakin banyak,” kata Mira.

Mira mengatakan, Pasar Cisarua sudah berdiri 27 tahun, bangunannya sudah banyak yang rusak dan kondisinya karut marut. Pihaknya berharap pasar ini direvitalisasi.

Mendengar keluhan tersebut, Ridwan Kamil siap menampung semua persoalan dan aspirasi para pedagang untuk dicarikan solusi yang tepat. Pertama, tentang kondisi pasar sudah tua, pedagang minta direnovasi, kedua masalah akses jalan menuju pasar, masalah ketertiban, dan permodalan juga minta dimudahkan.

“Ada juga masalah status tanah dan bangunan yang sebentar lagi habis masa pakainya dan pedagang minta dinegosiasikan agar status pedagang ini bisa langgeng,” kata Ridwan.

Jika dirinya terpilih menjadi gubernur Jabar, Ridwan Kamil berjanji akan menata dan menjadikan Pasar Cisarua sebagai pasar wisata. Karena pasar ini lokasinya di daerah yang sejuk, di Kota Bogor juga banyak didatangi wisatawan asing.

“Secara umum saya senang karena Pasar Cisarua ini rame, berada di daerah Bogor yang sejuk jadi tidak panas. Jadi kalau dipromosikan kepada turis, harusnya mantap. Tinggal kita dekor, bikin nyaman dan jadikan pasar ini sebagai pasar wisata,” kata dia.

(LIN)

Masuk ke Pasar Cibinong, Cagub Jabar TB Hasanuddin Kenalkan 7 Program Hasanah

0
Cagub Jabar TB Hasanuddin saat blusukan di Pasar Cibinong, KAbupaten Bogor (Foto IST)
Cagub Jabar TB Hasanuddin saat blusukan di Pasar Cibinong, KAbupaten Bogor (Foto IST)

BOGOR, FOKUSJabar.id: Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 2 Tubagus Hasanuddin (Kang Hasan) blusukan di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (15/3/2018). Kunjungan itu dilakukan untuk meninjau kestabilan harga bahan pokok di pasar tradisional.

Di sela blusukannya, Hasan menyampaikan tujuh program unggulan yang akan digulirkan dalam membangun daerah dan masyarakat Jabar. Salah satunya program Imah Reumpeg (Rumah Tegap) dengan menyiapkan Down Payment (DP) 1 persen dan cicilan rendah.

“Program Imah Rempeg ini merupakan langkah kita untuk menyejahterakan rakyat, yakni dengan menyediakan rumah yang aman dan nyaman untuk ditinggali,” kata Hasan.

Kaitannya dengan DP 1 persen, hal itu kata dia sinergis dengan program Presiden Joko Widodo yang akan diaplikasikan di Jawa Barat. Rencananya perumahan itu akan dibangun dengan aset-aset mili pemerintah daerah Jawa Barat yang tersebar di ribuan titik.

“Aset-aset Pemprov Jabar ini banyak, kenapa tidak kita gunakan untuk kepentingan rakyat,” jelas dia.

Selain Imah Reumpeg, Cagub yang berpasangan dengan Anton Charliyan ini pun mempunyai program BogaGawe, Jabar Sebeuh, Jabar Cageur, Sakola Gratis, Turkamling dan Budaya serta Molotot.com.

(LIN)