spot_img
Jumat 22 Agustus 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6962

Ini Langkah Politik PKB Garut Pascatidak Dikabulkannya Gugatan PASTI di PTTUN

0
PKB

GARUT, FOKUSJabar.id : Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Garut akan segera menentukan sikap mendukung Pasangan Calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati Garut periode 2019-2024.

Pernyataan tersebut menyusul tidak dikabulkannya gugatan Pasangan Agus Supriadi Teh Imas (PASTI) di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN), Rabu (14/3/2018) kemarin.

Rapat pleno digelar  di Sekretariat PKB. Salah satu agendanya membahas Pilkada Garut. Artinya, PKB Garut harus memiliki sikap yang jelas dalam mendukung Paslon Bupati dan Wakil Bupati Garut.

” Kami menerima masukan dulu dari seluruh kader dan pengurus partai untuk menentukan sikap politik pada Pilkada Garut,” kata Sekretaris DPC PKB Garut, Subhan Rohmansyah melalui sambungan telpon, Jumat (16/3/2018).

Menurut dia, hingga kini  DPC PKB Garut belum memutuskan untuk mencabut usungan terhadap PASTI. Alasannya, mesti bertemu dulu dengan Imas Aan Ubudiyah selaku Bakal Calon (Balon) Wakil Bupati Garut dari PKB.

” Kami akan melakukan pertemuan dulu dengan Teh Imas,” ungkap Subhan.

Secara politik, PKB memiliki suara yang sangat bagus dan bisa diperhitungkan. Namun, jika memang nantinya mencabut usungan dan keluar dari koalisi dengan Demokrat, keputusannya ada di Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

” Kami akan lapor ke DPP apa yang dihasilkan dalam pertemuan dengan Teh Imas nanti. Dan meminta DPP segera memutuskan bagaimana arah partai kedepannya,” terang dia.

Subhan mengaku, pihaknya telah melakukan komunikasi politik dengan beberapa Paslon. Diantaranya, Iman Alirahman-Dedi Hasan dan Agus Hamdani-Pradana Aditya Wicaksana.

” Kami akan sodorkan kedua Paslon yang telah menjalin komunikasi tersebut,”  pungkas Subhan.

(Andian/Bam’s)

Polres Ciamis Rilis Kronologis Kasus Oknum Guru Cabul

0
pencabula

CIAMIS, FOKUSjabar.co.id : Satreskrim Polres Ciamis merilis kronologis kasus pencabulan yang melibatkan tiga guru SMPN Sadananya Kabupaten Ciamis. Dalam rilis itu terungkap korban pertama kali digarap di rumah guru Nin yang tinggal di Perum B Regency Sukajadi Kecamatan Sadananya pada akhir Januari 2018.

Awalnya korban berinisial R diajak temannya bernama Agung jalan-jalan ke Desa Gunungsari, Kecamatan Sadananya. Setelah bermain mereka mampir ke rumah Hilda yang masih teman satu SMP.

Lalu mereka bertiga pergi ke rumah gurunya berinisial Nin, tapi Agung berubah pikiran tak ikut bersama korban dan Hilda ke rumah gurunya Nin. Tapi karena kedua siswi itu tak tahu rumah guru Nin, mereka berkunjung ke rumah Abd alias Abd di Maleber Ciamis.

Abd mengantarkannya ke rumah Nin, di daerah Desa Sukajadi, Kecamatan Sadananya. Namun, sesampainya di rumah guru Nin guru Abd pulang. Kepada guru Nin korban curhat tentang laptop milik keluarganya yang digadaikan ke orangtua temannya bernama Pasha. Korban minta guru Nin menjelaskan kepada keluarganya bahwa memang benar laptop itu sudah digadaikan.

Guru Nin menyanggupi permintaan anak didiknya dan menelepon salah satu keluarga korban dan menjelaskan bahwa laptop memang digadaikan. Diyakinkan guru NIn, salah seorang keluarga korban menjanjikan akan mengirim uang sebesar Rp 850 ribu untuk menebus laptop tersebut yang digadikan kepada Pasha. Setelah yakin akan ditebus guru Nin mengajak korban dan Hilda untuk menemui Pasha untuk urusan laptop itu. Ketika mereka mau berangkat tiba-tiba guru Ab datang lagi.

Lalu guru Nin meminjam motor guru Ab untuk pergi ke rumah rumah Pasha. Aehnya guru Nin malah meninggalkan korban bersama Ab di rumah, guru Nin malah pergi dengan Hilda. Padahal yang punya urusan dengan Pasha adalah korban.

Guru Ab menunggu di ruang tamu bersama korban dan anak guru Nin bernama Cipta (13). Guru dan murid itu terlibat ngobrol di ruang tamu. Kepada seorang guru, korban berkeluh kesah mulai dari soal penyakit. Korban mengeluh soal penyakit yang dideritanya yang sudah 7 bulan tak kunjung sembuh.

Mendengar keluh kesah siswinya, Ab simpati ingin membantu pengobatan. Saat itu juga menawarkan pengobatan dengan cara spiritual. Akal bulusnya jalan, guru Abd meminta korban untuk duduk di pangkuannya. Ab merayu korban untuk diobat dengan cara duduk di pangkuan, tapi korban menolak.

Gagal dengan cara pertama, guru Ab yang memang nafsu syahwatnya sudah memuncak memutar otak untuk melampiaskan hawa nafsunya, tapi di rumah ada anak guru Nin. Agar leluasa menyuruh Cipta beli kopi ke warung. Setelah rumah sepi, Guru Ab menarik tangan korban ke kamar guru Nin dengan kasar. Rupanya nafsu guru Ab sudah tak tahan lagi. korban didorong hingga terjatuh di tumpukan baju.

Apa daya korban yang masih berusia 15 tahun tak kuasa menahan nafsu gurunya sendiri. Sebenarnya Cipta yang disuruh beli kopi sudah datang ke rumah dan sempat memergoki guru dan muridnya berhubungan intim, namun Cipta tak kuasa melarang guru bejat itu. Sementara korban tekulai lemah setelah guru agama itu puas melampiaskan hawa nafsunya.

Beberapa saat kemudian guru Nin yang dikabarkan menemui Pasha, datang ke rumahnya. Ab nyeletuk kepada guru Nin,” R (inisial korban) gak mau, Nin. Dia gak kaya yang lainnya,”.

Mendengar perkataan guru Abd, guru Nin langsung menjawab sembari pandangannya mengarah kepada korban, “Cium dulu atuh. Ini mah bentuk sayang anak ke orangtua,”. Perkataan guru Nin itu tentunya ditujukan kepada korban.

Lantas guru Ab menyerahkan uang sebesar Rp. 800 ribu kepada korban. Kemudian uang itu oleh korban diberikan ke guru Nin untuk menebus laptop. Sekira pukul 17.00 WIB, guru Abd pulang ke rumahnya. Sementara guru Nin mengantarkan korban ke rumah orangtuanya.

(Ibenk/DAR)

TGB Belajar Penghayatan Keagamaan di Tasikmalaya

0
(FOKUSJabar/Seda)

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id : Gubernur Nusa Tengara Barat (NTB) DR. Muhamad Zainul Majdi atau lebih dikenal Tuan Guru Bajang (TGB) melakukan safari dakwah sekaligus berguru tentang peradaban dan sertifikasi halal di Kota Santri Tasikmalaya,Kamis (15/03).

Kedatangan Ketua Alumni Universitas Al-Azhar Mesir ini  disambut  Walikota Tasikmalaya Budi Budiman serta para pejabat di lingkungan Pemkot Tasikmalaya di Aula Pertemuan Balaikota Kota Tasikmalaya Jalan Letnan Harun Kota Tasikmalaya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur NTB sapaan akrabnya Tuan Guru Bajang (TGB) merasa kagum dan bangga terhadap kultur kehidupan masyarakat Tasikmalaya yang selalu memegang nilai-nilai budaya dan nilai-nilai Keagamaan.

”Saya sangat tertarik dengan kuliner Tasikmalaya, dimana saat melakukan perjalanan mencicipi kuliner, sangat enak sekali ternyata saya baru tau kenapa enak karena ternyata Pemerintahnya telah memberikan program sertifikat halal kuliner, ini sangat beda karena kulinernya ada sentuhan spiritualitas, ada bismilalah dan keberkahan sehingga enak dinikmati setiap orang,”ujar TGB.

Ditambahkan, NTB dan Tasikmalaya secara historis ternyata masyarakatnya banyak memiliki kesamaan, di Tasik banyak sekali pondok pesantrennya, tokoh agama, masjid serta sarana keagamaan lainnya, hal yang sama juga di NTB, kalau Lombok itu dikenal dengan nama pulau seribu masjid.

”Ada satu hal yang memang kami harus pelajari di Tasikmalaya yang mau kami hadirkan di NTB yakni bahwa di Tasikmalaya selalu ada penghayatan-penghayatan keagamaan yang kuat dalam enterpreneurship kewirausahawan umat yang sangat menonjol,”ungkap TGB. (Seda)

Siap Menangkan Pasangan Hasanah, Ini Strategi Repdem Kota Tasikmalaya

0
Repdem
Wakil Ketua Repdem Jawa Barat Bidang Buruh dan Tani

TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id; Mesin pendukung pasangan calon (Paslon) Gubenur Jawa Barat Tb Hasanuddin – Anton Charliyan (Hasanah) terus bergerak merancang strategi pemenangan. Salah satunya pendukung dari salah satu Organisasi Sayap PDI Perjuangan, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Kota Tasikmalaya.

Ratusan kader terbaik Repdem Kota Tasikmalaya siap mengawal kemenangan pasangan Hasanah pada Pilgub Jawa Barat 2018. Kesiapan ini disampaikan Ketua Repdem Kota Tasikmalaya Agus Nurdin kepada FOKUSJabar.id, seusai Rapat Konsolidasi Repdem, Kamis (15/3/2018) petang di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya.

Pemuda yang akrab disapa Gusnur ini menyiapkan jurus yang disebut “Gerakan Lima Kaki untuk Dua Jari” dalam memobilisasi suara. “Setiap satu orang kader membawa lima orang lalu lima di bawahnya membawa lima orang lagi, terus berjenjang ke bawah sampai menang, mereka bertugas menyosialisasikan pasangan Hasanah secara masif dan terus-menerus,” ujar Gusnur.

Gurnus optimis dengan pola ini sangat efektif untuk mendongkrak suara Pasangan Hasanah pada Pilgub Jawa Barat 27 Juni 2018 mendatang. Gerakan Lima Kaki untuk Dua Jari ini tentu tidak akan sampai jika dilakukan oleh kader-kader yang tidak militan.

“Nah kader-kader yang kita siapkan ini sudah teruji militansinya, itu yang membuat kami sangat optimis gerakan ini akan sampai pada yang ditargetkan, yaitu mengantarkan Hasanah sebagai Gubenur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Periode 2018 – 2023,” papar Gusnur.

Dikatakan Gusnur mengenalkan sosok Kang Hasan dan Kang Anton di Kota Tasikmalaya tidak sulit, mengingat kedua figur kandidat sudah banyak dikenal. “Tetapi kita tidak hanya mengenalkan sosok saja, kita juga mengenalkan program-program unggulan kandidat,” pungkasnya.

(DH)

Demiz Ajak NU Jadi Mitra Strategis Pembangunan

0
Calon gubernur Jawa Barat nomor urut 4 Deddy Mizwar mengajak para ulama Nahdlatul Ulama (NU) bersinergi dalam pembangunan di Jawa Barat (foto IST)
Calon gubernur Jawa Barat nomor urut 4 Deddy Mizwar mengajak para ulama Nahdlatul Ulama (NU) bersinergi dalam pembangunan di Jawa Barat (foto IST)

MAJALENGKA, FOKUSJabar.id: Calon gubernur Jawa Barat nomor urut 4 Deddy Mizwar mengajak para ulama Nahdlatul Ulama (NU) bersinergi dalam pembangunan di Jawa Barat.

Deddy mengatakan bahwa peran NU dibutuhkan Pemprov Jabar dengan harapan makin terjadi percepatan pembangunan Jawa Barat guna mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kita mengajak para ulama NU dan warga nahdiyin untuk bersinergi dalam pembangunan Jawa Barat,” jelas Deddy saat bersilaturahmi di Sekretariat PCNU Kabupaten Majalengka, Kamis (15/3/2018).

Keterlibatan NU, kata dia, sangat penting, terlebih ulama menjadi salah satu dari tiga pilar strategis dalam pembangunan Jawa Barat. Adapun tiga pilar strategis tersebut antara lain, peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta masalah meningkatkan daya saing daerah.

“Jadi mustahil pembangunan bisa berjalan lancar tanpa peran serta masyarakat, karena andilnya sangat besar. Ya, kalau Nahdliyin-nya mampet, semua tidak bisa optimal. Kalau umat yang besar ini tidak optimal, akan terhambat,” kata dia.

Menurut dia, sinergi antara pemerintah dan ormas Islam ini bukanlah hanya sebatas pada proses Pilkada saja, tetapi harus dilakukan setiap saat. Artinya, siapapun yang terpilih nanti, kalau peran serta masyarakatnya tidak optimal, maka semua tidak optimal.

Dalam kesempatan tersebut, Deddy pun mengajak para ulama NU untuk turut serta dan berperan aktif dalam menjaga kesuksesan pelaksanaan Pilkada Jabar.

Sementara itu, Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Majalengka Harun Bajuri mengatakan, pada dasarnya warga Nahdliyin siap mendorong pembangun Jawa Barat.

“Warga Nahdliyin siap bekerjasama dengan siapapun dalam rangka mmemajukan Jawa Barat, termasuk medorong SDM-nya juga,” kata dia.

Sesuai permintaan Deddy, PCNU Majalengka pun siap untuk menyukseskan Pilgub Jabar agar pelaksanaanya berjalan lancar. Terlebih selama ini PCNU mengajak warga melalui pesantren dan majelis taklim.

“Itu sudah dilakukan , dan kami mengajak masyarakat menyukseskan Pilkada dan bukan menyukseskan orang per orang,” tegas dia.

Pihaknya pun menilai bahwa Deddy Mizwar sebagai figur dan kandidat gubernur yang sangat baik.

“Figur demiz itu baik, dia seorang jenderal, bintang jenderal 9, NU kan bintangnya 9. Dia dilantik jadi jendeal bintang 9,” selorohnya.

(LIN)

Di hadapan Kelompok Tani Majalengka Sudrajat Tegaskan Akan Setop Impor Beras

0

MAJALENGKA, FOKUSJabar.id: Calon Gubernur Jabar nomor urut 3 Sudrajat berkomitmen menyetop impor beras. Demikian ditegaskan Sudrajat di hadapan ratusan anggota kelompok tani Majalengka, di Desa Munjul, Majalengka Kulon, Kamis (15/3/2018).

“Terkait makin tingginya harga gabah,yang pertama harus dilakukan adalah menyetop impor pada musim panen. Jangan sampai, harga gabah justru turun karena ada saingan beras impor,” kata Sudrajat.

Sudrajat pun mengimbau agar seluruh petani tidak menjual lahan garapannya, dan mulai belajar internet serta memanfaatkan teknologi pada telepon seluler (Ponsel),” jelas dia.

Dengan begitu, kata dia, petani bisa lebih melek berbagai perkembangan informasi terkait hasil tani, khususnya soal perkembangan harga, sehingga tidak dibohongi tengkulak.

“Jangan sampai gagap teknologi. Masa depan, segala sesuatu itu akan terkoneksi dengan Ponsel. Dengan memanfaatkan teknologi, bapak dan ibu petani bisa menjual hasil panennya menggunakan Ponsel. Selain itu, bapak dan ibu juga bisa mengecek harga gabah sehingga tak dibohongi oleh tengkulak,” kata Sudrajat.

Melalui Ponsel, para petani bisa mengetahui perkiraan musim. Kapan musim hujan, kapan musim kemarau.

Pihaknya pun yakin hal itu bisa terjadi di Majalengka.

Kemudian kaitannya denga impor beras, menurut dia, Kepres yang mematok harga beras sudah lama tidak diubah.

Keputusan tersebut harus diperbarui.

“Saya berharap ke depannya harga patokan gabah di Jawa barat harus benar-benar disesuaikan dengan pasar saat ini, sehingga petani tidak dirugikan,” pungkasnya.

(LIN)

Budi Budiman; Pembangunan Fisik dan Mental Harus Seimbang

0
(FOKUSJabar/Seda)

TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Membangun sebuah pemerintahan yang ideal harus seimbang antara fisik (infrastruktur) dan mental. Keduanya kata Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman, harus sama-sama beriringan dan berkualitas.

Hal tersebut disampaikan Budi Budiman pada Peresmian Hasil Pembangunan Tahun 2017 di Lapangan Upacara Komplek Olahraga Dadaha Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, Kamis (15/03/2018).

”Pembangunan masyarakat harus seimbang kemajuan infrastruktur dan kesehatan mental masyarakatnya. Karena percuma membangun fisik jika mental dan ahklak masyarakatnya tidak , sehingga pembangunan tidak akan dirasakan hasilnya karena tidak ada rasa memiliki,”ujarnya.

Lanjut Budi, Kota Tasikmalaya harus kembali jadi Kota Resik, Kota Pesantren, Kota Santri untuk itu pembangunan mental dan akhlak menjadi prioritas.

”kita mau menyadarkan masyarakat agar memiliki rasa tanggungjawab dan rasa mencintai pembangunan,”tandasnya.

(Seda/DH)