spot_img
Sabtu 7 Juni 2025
spot_imgspot_img
Beranda blog Halaman 6927

Ratusan Masa Terlibat Bentrok di Terminal Banjar

0
Foto (Boip)

BANJAR,FOKUSJabar.id: Ratusan masa dua pendukung pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar terlibat bentrok di Terminal Banjar, Jum’at (09/02/2018).

Suasana semakin genting setalah kedua kubu saling serang dan baku hantam dan membakar ban di tengah jalan. Tapi, aksi tersebut berhasil diselesaikan oleh pengamanan gabungan TNI/Polri dengan menerjunkan kekuatan penuh.

Setelah diadakan negosiasi, akhirnya kedua masa bubar dengan kesepakatan untuk menjaga keamanan dan kondusifitas selama Pilkada Serentak berlangsung.

Pasukan pengamanan Simulasi Sispamkota adalah dari satu Kompi Brimob Polda Jabar kemudian satu Kompi Batalion 323 Raider/ BP dan Jajaran Kodim 0613 Ciamis.

BACA JUGA:

Pemkot Bandung Bakal Berlakukan Braga Bebas Kendaraan

Kapolres Banjar, AKBP Twedi AB menerangkan ini merupakan simulasi pengamanan Pilkada. Potensi gangguan keamanan harus segera diantisipasi sedini mungkin.

“Kegiatan Simulasi Sispam Kota ini dilaksanakan dengan tujuan agar personel yang terlibat pengamanan Pilkada Serentak dapat memahami tugas pokok dan fungsi serta peran masing-masing apabila terjadi Chaos,” kata dia.

(Boip)

Yossi Akan Upayakan Peningkatan Besaran Bantuan Rutilahu

0
BANDUNG,FOKUSJabar.id: Bantuan renovasi bagi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) bagi setiap unit maksimal di besaran Rp15 juta. Besaran bantuan tersebut dinilai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Yossi Irianto sangat tidak cukup untuk melakukan renovasi satu unit rumah menjadi layak huni.
“Bantuan sebesar itu kan ngegantung, gak akan cukup. Ini berdasar informasi dari masyarakat,” ujar Yossi usai peresmian rutilahu di RW 04 Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Bojongloa Kaler, Jalan Kopo Kota Bandung, Jumat (9/2/2018).
Untuk itu, lanjut Yossi, pihaknya akan melaporkan hal tersebut langsung kepada Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. Selain itu, dirinya akan berupaya untuk menaikkan besaran bantuan renovasi rutilahu menjadi Rp25 juta per unit.
“Syukur-syukur kalau bisa mencapai Rp50 juta. Dengan besaran itu, saya pikir akan tuntas proses renovasinya dan tidak ngegantung,” tambahnya.
Alasan pihaknya meminta kenaikan besaran bantuan rutilahu tersebut, untuk meminimalisasi munculnya masalah baru pasca renovasi rutilahu. Pasalnya dengan besaran Rp15 juta per unit rutilahu, kemungkinan akan terjadi pemaksaan dan keluar dari jalur bestek atau rencana awal pembangunan bangunan.
“Kalau sudah keluar bestek, bisa jadi menimbulkan masalah baru. Jadi jangan sampai itu terjadi pasca pelaksanaan renovasi rutilahu ini,” terangnya.
Sementara untuk tahun 2018, Yossi menyebut jika Pemkot Bandung sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp25 miliar. Anggaran tersebut akan digunakan untuk merenovasi sekitar 1200 unit rutilahu.
“Dan rutilahu yang akan direnovasi merupakan usulan dari BKM melalui aparat kewilayah dan akan disesuaikan dengan kemampuan setelah dilakukan verifikasi,” tegasnya.
(Ageng/Vetra)

Resmikan Rutilahu, Yossi: Ini Bagian dari Kesolehan Sosial

0
BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Yossi Irianto menilai, program renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang menjadi turunan dari program pusat, Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) merupakan program yang layak dipertahankan dan diteruskan.
“Kita melihat program Rutilahu yang selama ini dilakukan merupakan program bagus yang lebih mengedepankan kerjasama dengan BKM dan aparat kewilayahan. Paling tidak menjadi bagian dari kesolehan sosial di masyarakat, bagaimana membangun antar sesama,” ujar Yossi usai peresmian rutilahu di RW 04 Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Bojongloa Kaler, Jalan Kopo Kota Bandung, Jumat (9/2/2018).
Melalui program renovasi rutilahu ini, lanjut Yossi, diharapkan bisa mengangkat grade dari masyarakat tidak mampu menjadi mampu meski kemampuan itu relatif tergantung bagaimana sudut pandang. Namun setidaknya, ada perhatian dari masyarakat dan pemerintah setempat.
“Dulu kita punya muatan lokal yang namanya P2KP dan sekarang melalui program Kotaku yang merupakan kepanjangan dari PNPM. Bagi kita, mau apa saja namanya tidaklah penting karena yang terpenting adalah bagaimana program ini tepat sasaran dan apa yang menjadi harapan serta tugas negara memberikan kesejahteraan bagi masyarakat itu tercapai,” tambahnya.
Untuk mencapai target tepat sasaran tersebut, dibutuhkan data base terkait kawasan pemukiman yang masih kumuh serta data Rutilahu di setiap wilayah. Sehingga, pelaksanaan kerjasama dengan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), aparat kewilayahan mulai dari RT, RW, Kelurahan, hingga Kecamatan harus lebih ditingkatkan.
“Karena mereka yang mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan. Rumah mana saja yang memang membutuhkan renovasi atau yang tidak. Dengan demikian, kita akan lebih yakin jika melalui program ini ada harapan besar dari masyarakat kecil mendapat bantuan termasuk dalam membangun kekuatan sosial di masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua BKM Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Bojongloa Kaler, Maman Suharman menambahkan, hingga saat ini sudah ada 18 Rutilahu yang medapatkan bantuan renovasi. Terdiri dari 10 rumah di tahun 2016 dan delapan rumah di tahun 2017.
“Yang hari ini diresmikan oleh Pak Sekda (Yossi Irianto) merupakan Rutilahu yang direnovasi melalui bantuan tahun 2017. Nilai bantuannya mencapai Rp15 juta per unit Rutilahu yang akan direnovasi,” ujar Mamah.
Maman menuturkan, dalam pementukan layak atau tidak Rutilahu tersebut direnovasi ditentukan melalui berbagai kriteria dan persyaratan. Selain itu, proses penetapan rutilahu yang akan direnovasi pun melalui beberapa proses.
“Rutilahu yang direnovasi itu harus atas nama sendiri, bukan rumah kontrakan atau atas nama orang lain. Selain itu, kondisi rumah pun kita lihat apakah layak direnovasi atau tidak. Rutilahu yang akan direnovasi itu berdasarkan usulan dari RT dan RW, kemudian kita melakukan verifikasi awal dan mengajukan proposal ke tingkat kota,” pungkasnya.
Sebelum proses renovasi dilakukan, pihaknya pun melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada penerima manfaat terkait program renovasi rutilahu sendiri. Pasalnya, program rutilahu ini bukan membangun rumah dari awal namun hanya renovasi beberapa bagian rumah yag sudah hancur atau rusak. Seperti bagian atap, alas atau dinding.
“Proses renovasi sendiri, biasanya dilakukan di bulan Oktober pada setiap tahunnya setelah pihak fasilitator dari Pemkot Bandung melakukan verifikasi akhir. Dan waktu pekerjaan pun ditentukan hanya 10 hari kerja. Karena itu, program ini tidak cukup dengan dukungan pemerintah tapi juga keterlibatan dan swadaya masyarakat,” pungkasnya.
(Ageng)

Zakat Profesi di Pemprov Jabar Sudah Berjalan Sejak 2011

0

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pro kontra fasilitasi zakat ASN oleh Kementerian Agama turut ditanggapi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Pemprov Jabar sudah menerapkan pemotongan gaji ASN untuk zakat profesi sejak 2011.

Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan, pemotongan zakat profesi minimal 2,5 persen sudah berjalan lancar sejak diterapkan 2011 lalu oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.

Saat itu Pemprov melihat ada potensi besar zakat profesi yang belum tergarap oleh Baznas.

BACA JUGA:

Berikut Nama Pemenang Program Musapahah Kota Tasikmalaya

“Lalu dipikirkan bagaimana menghimpunnya tapi tidak memberatkan. Atas saran Pak Gubernur, akhirnya dipotong dari Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP),” kata Iwa di Gedung Sate Bandung, Jumat (9/2/2018).

Awal diterapkan, Iwa mengakui bahwa muncul sejumlah pertanyaan dan keraguan. Namun seiring waktu kebijakan memotong minimal 2,5 peraen zakat profesi dari TPP itu berjalan baik dan efektif.

“Seiring makin tingginya tingkat keagamaan dan dirasakan efektif serta efisien, akhirnya seluruh ASN sepakat,” kata dia.

Dia menjelaskan bahwa kebijakan memotong dari TPP dianggap tidak memberatkan para pegawai.

“Kalau gaji kan untuk memenuhi kebutuhan hidup ASN dan keluarganya. Pengenaan zakat itu kan setelah biaya hidup terpenuhi,” jelas Iwa.

Proses pemotongan TPP untuk zakat ini, kata Iwa, memiliki alur dan pertanggungjawaban yang sangat transparan. Dia menuturkan bahwa Pemprov memberikan surat kuasa pada bendahara dalam hal ini bank bjb untuk mendebet TPP ASN lalu mentransfernya ke Baznas Jabar.

“Dan Baznas selalu diaudit oleh akuntan publik,” jelas dia.

Kaitannya dengan potensi zakat profesi dari ASN Pemprov Jabar, Iwa menyebut sangat besar. Setiap bulannya, kata Iwa, Baznas bisa meraih potensi hingga Rp1, 2 milyar.

“Hasilnya banyak kebaikan dari zakat yang mereka salurkan, bahkan tak hanya dirasakan warga Jabar,” ungkapnya.

Karena itu, jika Kementerian Agama akan menerapkan aturan terkait pemotongan gaji ASN untuk zakat, pihaknya menilai tidak perlu ada yang berubah di provinsi. Iwa mengakui hal yang sudah berjalan baik di Pemprov Jabar ini akan terus dilanjutkan karena sistemnya sudah kuat.

“Pemotongan ini hanya untuk ASN yang muslim, kalau non muslim tidak. Sekali lagi penerapan pemotongan ini tidak ada keberatan, karena zakat kita untuk membersihkan rezeki kita sesuai Al Quran dan Al Hadist,” paparnya.

(LIN)

Pemkot Bandung Sudah Siapkan Plt Sekda

0
Soal Pendamping di Pilgub Jabar 2018, Ini Kriteria yang Diinginkan Emil. (foto web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sudah menyiapkan Pelaksana Tugas (Plt) untuk menggantikan posisi Wali Kota Bandung dan Sekretaris Daerah (Sekda) menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2018.

Seperti diketahui, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) akan maju di Pilgub Jabar 2018, sedangkan Sekda Yossi Irianto maju di Pilwalkot Bandung 2018. Terkait cuti dan pengunduran setiap calon kepala daerah menjadi poin penting dalam setiap pelaksanaan Pilkada, seperti diatur dalam Pasal 70 ayat (3) Undang-undang Nomor l0/2016 tentang Pilkada serta Peraturan KPU (PKPU) Nomor 15/2017 tentang pencalonan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengungkapkan, untuk pengganti dirinya selama mengajukan cuti, pihaknya masih menunggu keputusan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Sementara untuk Plt Sekda Kota Bandung, Pemkot Bandung sudah menyiapkan calon Plt dan menunggu persetujuan dari Gubernur Jabar.

“Rencananya, Pak Yossi akan resmi mengundurkan diri pada 12 Februari 2018 mendatang. Kemarin kita sudah mengajukan Asisten Administrasi Umum dan Kepegawaian Evi S Shaleha yang akan menjadi Plt Sekda sampai Sekda definitif terpilih. Tinggal menunggu persetujuan gubernur,” kata Emil di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum Kota Bandung, Jumat (9/2/2018).

Berdasarkan Pasal 7 Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penjabat Sekertaris Daerah, lanjut Emil, proses lelang jabatan untuk menentukan Sekda definitif akan dimulai lima hari setelah tanggal pengunduran diri. Adapun kriteria Sekda menurut Perpres tersebut, di antaranya jabatan Sekda akan dilelang dari ASN yang menduduki jabatan pemimpin tinggi pratama eselon II/b dan setidaknya memiliki pangkat Pembina I golongan IV/b.

Tidak hanya itu, calon Sekda pun harus berusia paling tinggi satu tahun sebelum mencapai batas usia pensiun. Kriteria lain yakni calon Sekda harus mempunyai penilaian prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam dua tahun terakhir. Calon Sekda pun harus memiliki rekam jejak jabatan, integritas, dan moralitas yang baik serta tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang dan/atau berat.

“Jadi di Pepres 2018 itu menyatakan setelah Sekda berhenti permanen, maka lima hari setelahnya harus segera diajukan proses pergantian Plt dan juga proses lelang. Ini harus dilelang karena jabatan fungsional pratama tertinggi,” pungkasnya.

(Ageng/LIN)

Cagub Jabar TB Hasanuddin Dukung Penuh Kelestarian Lingkungan Hidup

0
Cagub Jabar TB Hasanuddin melintas di jembatan kayu di Citarum, Bojongsoang, Kabupaten Bandung (Foto: IST)
Cagub Jabar TB Hasanuddin melintas di jembatan kayu di Citarum, Bojongsoang, Kabupaten Bandung (Foto: IST)

KABUPATEN BANDUNG, FOKUSJabar.id: Calon Gubernur (Cagub) Jawa Barat Tubagus Hasanuddin (Kang Hasan) mendukung penuh kelestarian lingkungan hidup utamanya di sepanjang aliran sungai Citarum. Hasan pun mengimbau agar masyarakat yang hidup di daerah aliran sungai (DAS) Citarum agar turut serta menjaga kelestarian lingkungan.

“Saya berkomitmen penuh menjaga kelestarian Citarum, karena air adalah sumber kehidupan masyarakat yang patut dijaga,” kata Hasan saat mengunjungi kawasan DAS Citarum di Kampung Cijeruk RW7 dan RW8, Desa Bojongsari, Kecamatan Bojong Soang, Kabupaten Bandung, Jumat (9/2/2018).

Hasan pun mengapresiasi Pemprov Jabar dan Kodam III/Siliwangi yang saat ini tengah melaksanakan program Citarum Harum. Menurut dia, sistem segmentasi yang dilakukan Kodam III/Siliwangi sudah sangat baik. Sehingga ada penanggungjawab masing-masing.

Tidak hanya itu, dia pun mendorong pemerintah bertindak tegas kepada siapapun yang mengotori atau mencemari Sungai Citarum, baik masyarakat atau pabrik-pabrik yang sembarangan membuang limbah ke sungai. Menurut dia, permasalah utama penyebab terjadinya pencemaran sungai Citarum adalah sikap masyarakat yang kurang peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup disekitarnya.

“Masyarakat juga tidak paham betapa pentingnya sungai yang airnya bersih dan melimpah bagi kehidupan jangka panjang serta perekonomian. Kesadaran masyarakat ini yang harus terus kita tumbuhkan, dan adanya ketegasan bagi pelanggar,” tegas Hasan.

Selama ini, kata dia, pemerintah tidak pernah memposisikan Citarum sebagai sumber penunjang kehidupan dan perekonomian yang harus selalu dijaga dan dilestarikan. Dia pun menawarkan program-program pemulihan Citarum sebagai urat nadi kehidupan Jawa Barat, di antaranya melakukan pendidikan pelestarian lingkungan hidup khususnya sungai di lembaga pendidikan formal dan informal dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.

Kemudian mempromosikan dan menjadikan sungai sebagai pusat kegiatan ekonomi jangka panjang melalui pariwisata sungai, sungai sebagai jalur transportasi serta masyarakat desa sebagai komunitas pelindung dan pelestari sungai melalui program desa wisata sungai

. Selain itu kata dia, program pengolahan limbah warga terpadu juga harus dibangun, seperti program energi terbarukan, bank sampah, usaha kompos, septik tank komunal.

“Membangun fasilitas pengolahan limbah di setiap sentra industri dan kawasan industri melalui kerjasama pemerintah dan pelaku usaha serta menjaga dan meningkatkan kelestarian kawasan serapan air di DAS melalui program reboisasi dan pendidikan peduli lingkungan hidup,” jelas dia.

(LIN)

Cedera Tantan Butuh Pemulihan Enam Bulan

0
ilustrasi (web)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Tantan saat ini masih menjalankan program pemulihan cedera lutut kaki kanannya, cedera tersebut didapat saat Persib berhadapan dengan Arema FC pada laga tandang Liga 1 2017, Agustus 2017.

Menurut pemain asal Lembang, Kabupaten Bandung Barat ini, kondisinya sudah mulai berangsur-angsur membaik, setelah Pada akhir Desember 2017, pemain yang mengantarkan Persib meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2014 ini menjalani operasi untuk mempercepat pemulihan kondisinya.

BACA JUGA:

Borneo FC Akan Rotasi Pemain kontra Persib Bandung

“Kondisi terbaru Alhamdulillah terapi sudah gak menggunakan mesin pendorong penekuk kaki, sekarang sudah penguatan paha,” kata Tantan, Kamis (8/2/2018).

Tantan menambahkan, untuk bisa bermain kembali dibutuhkan waktu sekitar enam bulan, sehingga saat ini pemain berusia 35 tahun ini masih fokus menjalankan program pemulihan.

“Kalau menurut dokter sih kemarih kata dokter Andre hari Sabtu (10/2/2018) harus diperiksa lagi. Kalau waktu untuk pulih tiga bulan sudah bisa jogging, ini kan baru satu setengah bulan, kalau untuk bisa main bola lagi maksimal enam bulan,” jelasnya.

(Arif)