spot_img
Senin 22 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6923

Raih Juara Umum Popda XII, Tim Karate ‎Pelajar Kota Bandung Ulang Sejarah

0
Cabor Karate (Foto Ageng)
BANDUNG, FOKUSJabar.id : Kota Bandung memastikan diri ‎sebagai juara umum Cabang Olahraga (Cabor) Karate pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) XII Jabar tahun 2018 setelah mengoleksi 5 medali emas, 1 medali perak dan 3 medali perunggu.
Kota Bandung mengalakan Kota Depok yang menguntit di posisi runner up dengan torehan 3 medali emas, 1 medali perak dan 2 medali perunggu. Sedangkan peringkat tiga dihuni kontingen Kota Bekasi dengan raihan 2 medali emas, 1 medali perak dan 2 medali perunggu.
Kepastian Kota Bandung menjadi juara umum ‎cabang olahraga Karate Popda XII Jabar, setelah menambah satu medali emas dari total lima nomor yang dipertandingkan pada hari terakhir, Kamis (2/8/2018), di GOR Pajajaran, Jalan Pajajaran Kota Bandung. Medali emas kelima atau yang terakhir bagi Kota Bandung, disumbangkan oleh Farhan Anugrah dari kumite kelas +76 kg putra usai mengalahkan karateka Kota Depok, Muhammad Fadli Fauzi di babak final.
Sementara empat medali emas lain dari Cabor Karate diraih Kabupaten Bandung, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi. Kabupaten Bandung meraih medali emas dari kumite kelas -68 kg putra atas nama Irham Ardi Robani.
Kabupaten Purwakarta meraih medali emas dari Lutfi Shandy Pramuditya di kumite kelas -76 kg putra, lalu Kabupaten Bekasi dari kumite kelas -59 kg putri atas nama Cesa Fadilla Tiarananda. Sedangkan Kota Bekasi meraih medali emas dari kumite kelas +59 kg putri atas nama Alena Boan Rizky Putri.
Manajer tim Karate Popda XII – Kota Bandung, Erick M Zaki Anggara mengucap syukur atas keberhasilan meraih lima medali emas sekaligus meneguhkan Kota Bandung sebagai juara umum. Raihan kali ini, menjadi ulangan sukses dari gelaran Popda XI Jabar tahun 2016 lalu di Kabupaten Bogor.
“Alhamdulilah, kita berhasil mengulang sejarah dua tahun lalu. Bedanya, di (Kabupaten) Bogor kita meraih tujuh medali emas karena ada nomor kumite beregu putra dan putri yang pada Popda XII Jabar kali ini, tidak dipertandingkan. Kami mengucap syukur atas keberhasilan ini dan semua ini berkat kerja keras para atlet,pelatih, ofisial tim, serta pihak lain yang mendukung perjuangan kami,” ujar Erick saat ditemui usai laga, Kamis (2/8/2018).
‎Erik menambahkan, pihaknya memprediksi bisa meraih minimal dua medali emas padahari terakhir pertandingan. Namun, satu nomor gagal melaju ke babak final dan harus puas dengan raihan medali perunggu.
“Satu nomor yang kita harapkan bisa menyumbang medali emas yakni dari kumite kelas -68 kg putra, tapi meleset. Meski demikian, kami sangat bersyukur dengan pencapaian yang sudah diraih atlet dan ini pun sudah sesuai dengan target kita,” tegasnya.
(ageng/bam’s)

Dua Nomor Cabor Panahan Batal Dipertandingkan, Ini Alasannya

0
Cabor Panahan (Foto Ageng)
BANDUNG, FOKUSJabar.id : Dua nomor pertandingan di Cabang Olahraga (Cabor) Panahan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) XII Jawa Barat tahun 2018 batal digelar.
Dengan begitu, medali emas dari Cabor Panahan Popda XII Jabar yang digelar di lapangan softball/baseball SPOrT Jabar, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Kota Bandung, hanya 10 medali emas dari rencana sebelumnya 12 medali emas.
Ketua Panitia Pelaksana Cabor Panahan Popda XII Jabar, Asep Gumilar menuturkan, dua nomor pertandingan yang batal digelar yakni nomor ronde compound beregu putra dan ronde compound beregu putri. Alasannya, persyaratan minimal jumlah atlet dan daerah yang bertanding di dua nomor tersebut ‎tidak terpenuhi.
“Berdasarkan ketentuan, jumlah minimal atlet yang mengikuti di setiap nomor pertandingan, baik beregu maupun perorangan, yakni tiga peserta dari daerah yang berlainan.  Itu sudah ketentuan ‎di pertandingan cabang olahraga panahan dan sesuai dengan ketentuan di technical handbook Popda XII Jabar,” ujar Asep saat ditemui usai pertandingan cabang olahraga panahan Popda XII Jabar di lapangan softball/baseball SPOrT Jabar, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Kota Bandung, Kamis (2/8/2018).
Untuk nomor ronde compound beregu putra di Popda XII Jabar, lanjut Asep, ‎hanya diikuti oleh satu regu daerah saja. Sedangkan ronde compound beregu putri hanya diikuti oleh dua regu dari dua daerah.
“Karena itu, dengan berat hati, kami tidak melombakan dua nomor tersebut meski medali sudah dipersiapkan,” tambahnya.
Asep mengatakan, nomor compound di cabang olahraga panahan merupakan nomor yang baru berkembang di Indonesia. Selain itu, peralatan untuk nomor compound cukup mahal jika dibandingkan di nomor recurve maupun nasional. Baik dari busur panah maupun anak panahnya.
‎”Kemungkinan besar, daerah cukup kesulitan untuk menyediakan peralatan pertandingan di nomor compound ini yang mencapai puluhan juta lebih. Sehingga tidak banyak daerah yang mengirim atlet di nomor compound ini,” tegasnya.
Cabor Panahan di Popda XII Jabar tahun 2018 sendiri, diikuti oleh 160 orang atlet yang mewakili 23 kota/kabupaten. Atlet terbanyak mengikuti pertandingan di nomor ronde nasional sebanyak 100 atlet, lalu nomor ronde recurve sebanyak 36 atlet, dan di nomor ronde compound sebanyak 24 atlet.
Pada cabang olahraga panahan Popda XII Jabar yang berakhir Kamis (2/8/2018), Kabupaten Bekasi tampil sebagai juara umum setelah meraih tiga medali emas. Untuk posisi runner up diraih Kota Cimahi (2 emas dan 1 perunggu) dan peringkat ketiga oleh Kabupaten Bandung Barat dengan 1 emas dan 2 perak.
(ageng/bam’s)

Kabupaten Bekasi Rajai Cabor Panahan Popda XII Jabar

0
Foto Ageng
BANDUNG, FOKUSJabar.id : Kabupaten Bekasi memastikan diri sebagai juara umum di Cabang Olahraga (Cabor) Panahan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) XII Jabar tahun 2018 usai mengoleksi tiga medali emas.
Kepastian tersebut muncul setelah Kabupaten Bekasi menambah dua medali emas dari nomor ronde Nasional yang digelar di lapangan softball/baseball SPOrT Jabar, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik Kota Bandung, Kamis (2/8/2018).
Cabor Panahan (Foto Ageng)
Dari empat nomor yang diperebutkan di hari terakhir pertandingan, Kabupaten Bekasi meraih medali emas dari nomor ronde nasional perorangan putri atas nama Ina Apriyani usai mencetak skor tertinggi 614. Sementara medali perak diraih Laily Melyagita dari Kota Bogor dengan skor 600 dan medali perunggu oleh Reza Adelia Ananda dari Kota Cimahi yang meraih skor 589.
Medali emas kedua bagi Kabupaten Bekasi, diraih dari nomor ronde nasional beregu putra atas nama Diniar Anggie, Muhammad Rifaldi, dan Muhammad Rifalhan ‎setelah mencetak skor tertinggi 1769. Disusul Kabupaten Bogor atas nama Fauzan Muafa, Muhammad Sabda P, dan Silvester Nada yang mencetak skor yang sama. Sedangkan medali perunggu diraih Kota Depok dengan raihan skor 1752 melalui atletnya Marcell Ihza, Aryo Kusumo, dan Said Abdurrahman.
Untuk dua medali emas lain, masing-masing diraih Kota Cimahi dan Kota Depok. Kota Cimahi meraih medali emas dari nomor ronde nasional beregu putri atas nama Reza Adelia, Serli Pariela dan Indah Nurwulan dengan skor 1709. Disusul Kota Bandung yang meraih medali perak melalui Salwa Alfanisa,‎ Shani Fatia Signi, dan Nada Nadia dengan raihan skor 1658. Sedangkan medali perunggu nomor ronde nasional beregu putri diraih Kabupaten Bandung atas nama Pidiena Nasbafani, Alya Rahma Dini, dan Sabrina Suci dengan raihan total skor 1591.
Sementara Kota Depok meraih medali emas dari nomor ronde nasional perorangan putra atas nama Marcell Ihza Mahesa usai mencetak skor tertinggi 625. Marcell mengalahkan atlet Kabupaten Bogor, Fauzxan Muafa Shabri (624) dan atlet Kabupaten Sumedang, Andres Setiawan (607) yang harus puas dengan medali perak dan perunggu.
Pelatih Kepala Panahan Kabupaten Bekasi, Suheriyanto‎ sangat bersyukur dengan raihan tiga medali emas sekaligus menasbihkan Kabupaten Bekasi sebagai juara umum di cabang olahraga panahan Popda XII Jabar. Meski demikian, pihaknya mengaku jika raihan tiga medali emas yang diraih pun tidak sesuai dengan target yang sudah dicanangkan.
“Sebenarnya kita menargetkan empat medali emas di panahan pada Popda XII Jabar tahun ini. Sayang, satu nomor lepas dari kita yakni di ronde recurve perorangan putra,” ujar Heri (sapaan Suheriyanto) saat ditemui usai pertandingan, Kamis (2/8/2018).
Heri menambahkan, saat ini, kekuatan daerah di cabang olahraga panahan tingkat junior sendiri ‎sudah mulai merata. Ini terlihat dari raihan medali pada Popda XII Jabar yang tersebar hampir di semua kota/kabupaten peserta.
“Ini jadi sejarah panahan Jabar, karena baru kali ini sebaran medali di Popda terbagi rata. Kalau dulu, ada sentralisasi kekuatan di salah satu daerah. Kalau sekarang relatif merata sehingga medali pun hampir ‎diperoleh semua kontingen,” tegasnya.
Untuk posisi runner up di cabang olahraga panahan Popda XII Jabar, diraih Kota Cimahi dengan dua emas dan satu perunggu. Lalu Kabupaten Bandung Barat (KBB) di peringkat tiga dengan raihan satu emas dan dua perak, diikuti Kota Bogor dengan raihan satu emas dan dua perak yang menempati peringkat empat.
Cabor Panahan sendiri digelar selama lima hari sejak 29 Juli sampai 2 Agustus di lapangan softball/baseball SPOrT Jabar, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik Kota Bandung. Sebanyak 160 atlet yang terdiri dari 100 atlet di nomor ronde nasional, ‎24 atlet di nomor compound, dan 36 atlet di nomor recurve yang membela 23 kota/kabupaten.
Cabang olahraga panahan sendiri, rencananya mempertandingkan sebanyak 12 nomor pertandingan. Namun hingga akhir pertandingan, hanya 10 nomor saja yang dipertandingkan.
“Dua nomor yang tidak dipertandingkan yakni nomor compound beregu putra dan putri,” pungkas Ketua Panitia Pelaksana cabang olahraga panahan Popda XII Jabar tahun 2018‎, Asep Gumilar.
(ageng/bam’s)

Dihadiri 350 Orang, Promosi Pelayanan KB dan KR Berkualitas di Sukabumi Sukses!

0
(FOKUSJabar/Budi)

SUKABUMI, FOKUSJabar. co. id: Sosialisasi dan pelayanan program keluarga berencana (KB) Sukses diselenggarakan di Cikakak , Sukabumi, Kamis (2/8/2018). Tak kurang dari 350 orang hadir sebagai peserta dalam acara tersebut.

Acara yang bertemakan ‘Promosi Pelayananan KB KR dalam Era JKN Bersama Mitra Kerja’ tersebut dihadiri jajaran perwakilan BKKBN Pusat, BKKBN Jawa Barat, serta OPD KB Kabupaten Sukabumi, serta Dewi Asmara (anggota komisi IX DPR RI).

Dalam sambutannya, Hj. Aisah selaku perwakilan BKKBN Pusat meyatakan pentingnya program keluarga berencana serta kesehatan reproduksi untuk masyarakat.

“Kesehatan reproduksi harus menjadi faktor yang mesti dipertimbangkan oleh masyarakat. Oleh sebab itu, masyarakat harus mempertimbangkan dengan matang di usia berapa harus melaksanakan pernikahan,” kata Hj. Aisah.

Sementara, Dewi Asmara menyatakan bangga atas capaian Kabupaten Sukabumi menjadi daerah percontohan program KB, ia juga menegaskan tentang pentingnya upaya pengendalian jumlah penduduk.

“Singapura dan Malaysia adalah negara yang lebih maju dari negara kita, dan jumlah penduduk kedua negara itu sebanding dengan jumlah angka kelahiran penduduk Indonesia dalam satu tahun,” ujar Dewi.

Sementara dalam sambutannya, perwakilan OPD KB Kabupaten Sukabumi Titin Malikatu Andadari mengatakan bahwa kegiatan program Promosi Pelayanan KB KR ini merupakan inovasi baru yang dikeluarkan oleh BKKBN.

“Kalau dulu program seperti kampong KB dan Genre tidak ada pemberian pelayanan seperti yang ada dalam program yang dilaksanakan hari ini,” kata Titin

Ia mengaku gembira atas respon masyarakat yang sangat antusias memanfaatkan program tersebut. Terutama untuk pelayanan BKKBN yang diberikan secara gratis.

Tak hayang memberikan penyuluhan, Dalam acara tersebut panitia memberikan 50 paket sembako kepada peserta pelayanan KB berupa 5 kg beras, 2 liter minyak goreng, timbangan dan nebulizer masing-masing satu unit. Juga doorprise berupa dua unit ricecooker, dua unit sepeda dan satu unit televisi.

 

(Budi)

Tambah Satu Emas di Hari Terakhir, Kota Bogor Juara Umum Judo Popda XII Jabar

0
Foto Ageng
BANDUNG, FOKUSJabar.id : Kota Bogor memantapkan posisi sebagai juara umum di Cabang Olahraga (Cabor) Judo Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) XII Jawa Barat tahun 2018 dengan raihan enam medali emas, tiga medali perak dan empat medali perunggu.
Tambahan satu medali emas bagi Kota Bogor di hari terakhir pertandingan, Kamis (2/1/2018), diperoleh dari kelas +63 kg putri atas nama Aprilia Nutpatmah.
Di babak final kelas +63 kg putri‎, Aprilia yang merupakan pemegang medali perunggu Popnas XIV/2017 tampil dominan tanpa lawan. Bahkan di laga final, Aprilia tidak membutuhkan waktu lama untuk mengalahkan perwakilan Kabupaten Bogor, Prakesya Kirana.
Sedangkan di nomor final lain di hari terakhir yakni di kelas +81 kg, medali emas diraih Kabupaten Bogor atas nama M. Alif Ar Rizki usai mengalahkan atlet Karawang, M. Arexa Budi Tresna melalui ippon.
Pelatih Kepala Tim Judo Popda XII Kota Bogor, Een Mardani mengaku, pencapaian pada tahun 2018 ini sekaligus meneguhkan dominasi Kota Bogor di ajang Popda Jabar yang selalu meraih juara umum sejak tahun 2012. Raihan medali emas pada Popda XII Jabar tahun 2018 pun menyamai raihan medali emas di ajang Popda Jabar sebelumnya tahun 2016 di Kabupaten Bogor.
“Sebenarnya target kita hanya tiga medali emas di Popda XII Jabar tahun ini, karena kita tidak mau terlalu over confidence. Pasalnya, kekuatan daerah lain pun kita perhitungkan seperti dari Kabupaten Karawang, Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur,” ujar Een saat ditemui usai laga di Laga Satria SPOrT Jabar, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Kota Bandung, Kamis (2/8/2018).
Namun pada ‎laga di Popda XII Jabar, lanjutnya, performa anak asuhnya cukup baik dan dalam peak performance. Sehingga bisa melampaui target tiga medali emas yang dicanangkan sejak awal.
‎”Tiga medali emas yang kita targetkan memang tidak meleset yakni dari Aprilia, Reyhand, dan Windi karena mereka bertiga merupakan eks atlet Jabar di Popnas XIV tahun 2017 lalu di Semarang. Namun tiga atlet di luar prediksi kami ternyata ‎mampu raih medali emas yakni di kelas 66 kg putra, kelas 73 kg putra, dan kelas 52 kg putri. Sementara tiga atlet lain yang masuk babak final, gagal meraih medali emas,” tuturnya.
Een menambahkan, beberapa atlet yang turun di Popda XII Jabar, merupakan atlet yang juga dipersiapkan untuk Porda XIII Jabar pada Oktober 2018 di Kabupaten Bogor. Bahkan pihaknya sudah melakukan pelatihan jangka panjang sejak bulan Januari 2018 lalu.
“Terutama untuk enam atlet peraih medali emas di Popda XII Jabar ini. Mereka bisa bermain di Porda XIII Jabar karena ada kelas usia juga yang dipertandingkan. Jadi ajang ini bisa menjadi ajang try out mereka sebelum turun di Porda XIII Jabar,” tegasnya.
Sebelumnya, Kota Bogor sudah meraih lima medali emas, tiga medali perak dan tiga medali perunggu. Lima medali emas bagi Kota Bogor disumbangkan dari kelas 46-50 kg putra atas nama Reyhand Syach Rezza, lalu Andika Erlangga Bimantoro dari kelas 60-66 kg putra, Muhammad Sulthan Hafizh dari kelas 66-73 kg putra, Nur Salwa Agustina dari kelas 48-52 kg putri, dan Windi Ardana dari kelas -40 kg putri.
Sedangkan untuk ‎posisi runner up‎ cabang olahraga Judo Popda XII Jabar, ditempati kontingen Kabupaten Karawang dengan raihan tiga medali emas, dua medali perak, dan tiga medali perunggu. Dan posisi tiga diraih Kota Bandung dengan raihan satu medali emas, lima medali perak, dan tiga medali perunggu.
(ageng/bam’s)

Mantan Ketua Pemuda PUI Tasikmalaya Dukung Aher jadi Capres

0
penghapusan imb Pon 2016 fokusjabar.id
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan
TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Provinsi Jawa Barat dengan jumlah penduduk terpadat di Indonesia diharapkan ada keterwakilan tokoh untuk maju sebagai Calon Presiden/Calon Wakil Presiden di 2019 mendatang. Banyak nama yang memiliki prestasi. Salah satunya, mantan Gubernur Jabar dua periode, Ahmad Heryawan (Aher).
” Kami mendorong tokoh Jabar maju di kancah nasional. Ada mantan Gubernur Jabar, Kang Aher. Beliau sukses dan berprestasi memimpin Jawa Barat. Kalau tidak mencalonkan RI 1 ya RI 2, kami sangat mendukung orang Jabar makalangan,” ungkap mantan Ketua Pemuda PUI Kabupaten Tasikmalaya, Endang Syarif, Kamis (2/8/2018).
Endang menyebut, sudah waktunya tokoh Jabar menjadi pemimpin di kancah nasional. Mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan pastinya bakal mampu  membenahi segala bentuk permasalahan bangsa Indonesia.
” Kang Aher menurut saya akan mampu untuk menyelesaikan persoalan bangsa. Untuk itu, sudah waktunya orang Jabar maju dan makalangan di tingkat nasional,” tuturnya.
Dia mengajak kepada masyarakat untuk mendorong tokoh-tokoh Jabar maju di ajang pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 mendatang.
(Nanang Yudi/Bam’s)

Orang Sunda Perantau Harus Jadi Perekat Bangsa

0
capres/cawapres
Ahmad Heryawan
LAMPUNG, FOKUSJabar.id (Orang Sunda): Mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan bahwa masyarakat Etnis Sunda yang sedang berada di perantauan harus menjadi perekat kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu Aher sampaikan saat berkunjung ke Provinsi Lampung, Rabu (1/8/2018) kemarin. Mantan Gubernur Jabar dua periode ini gelar silaturahmi dengan Forum Komunikasi Masyarakat Tatar Sunda Pangumbaraan (Formas Sunda Ngumbara) Wilayah Provinsi Lampung.
Dia mengaku senang melihat orang Sunda yang terkenal pendiam (sulit untuk merantau keluar dari tanah Sunda di Jabar dan Banten) ternyata di tanah Sumatera pun banyak sekali etnis Sunda yang mengembara.
“Di sini cukup banyak etnis Sunda yang asal usulnya dari Jabar dan Banten hidup secara berdampingan dengan etnis-etnis lain. Ini menunjukkan bahwa kita dimana pun berada, hidup bersama berbeda-beda suku bisa harmonis dan tentram. Orang Sunda yang di luar daerah Jabar harus bisa jadi perekat bangsa,” kata Aher.
Dia juga mengungkapkan, keharmonisan etnis Sunda tentu akan semakin kuat ketika pemahaman keagamaan juga semakin diperkuat. Sebab, jelasnya, ketika pemahaman keagamaan dilaksanakan dalam keseharian maka kehidupan di masyarakat terjamin.
“Saya bangga dengan etnis Sunda di berbagai tempat kita sangat adaptif ya sangat mudah beradaptasi dengan masyarakat setempat. Bahkan, sejumlah gubernur mengatakan kalau transmigrannya dari Sunda mereka sangat senang,” pungkasnya, Kamis (2/8/2018).
(Ibenk/Bam’s)