spot_img
Kamis 11 September 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6908

Ratusan Jemaah Laporkan Bos Abu Travel

0
ilustrasi (Web)

JAKARTA, FOKUSJabar.id: Sedikitnya 300 calon jemaah umrah perusahaan jasa perjalanan haji dan umrah PT Amanah Bersama Ummat (Abu Tours) melaporkan Direktur Utama Abu Tours Muhammad Hamzah Mamba ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri dengan tuduhan penipuan, Kamis (12/4/2018).

Sekitar dua puluh orang yang yang menjadi perwakilan hadir di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, para korban ini menyerahkan berkas barang bukti. Mereka membawa nomor laporan LP/496/IV/2018/Bareskrim tanggal 12 April 2018.

“Hari ini kami dari perwakilan 300 jemaah di Jabodetabek akan melakukan pelaporan ke bareskrim terkait dengan penipuan yang dilakukan oleh Abu Tours. Kami membawa berkas dari faktur kwitansi, brosur dan kesepakatan untuk tanggal, bulan pemberangkatan dengan Abu Tours waktu itu,” kata salah satu korban, Ristiawan (35), di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta, Seperti dilansir CNN.

Ia mengatakan setiap korban Abu Tour rata-rata mengalami kerugian yang bervariatif. Rata-rata setiap korban mengalami kerugian Rp19 juta.

“Kalau ditotal kerugian dari 300 jemaah itu Rp5,3 Miliar. Kerugian per orang cukup variatif ya ada yang juga diatas Rp100 juta. Tapi sebagian besar mendekati Rp20 juta,” imbuhnya.

Menurut dia, ada perbedaan jemaah umrah Abu Tours dengan jemaah korban travel umrah lainnya. Yakni, konsumen Abu Tours tidak tertipu dengan harga murah. Sebab, harga yang dipatok sebesar Rp19,5 juta.

Lebih lanjut, para korban berharap kepolisian bisa membekukan seluruh aset Abu Tours agar bisa mengembalikan uang para jamaah.

“Semua aset Abu Tours harus segera dibekukan. Proses pembekuan juga harus jelas, jangan diamankan saja asetnya. Kalau proses itu terpenuhi haknya jemaah masih bisa terpenuhi,” terang dia.

Sebelumnya, 215 Agen ABU Tours telah melaporkan Hamzah ke Polda Metro Jaya. Dalam laporan nomor LP/1806/IV/2018/PMJ/Dit.Reskrimum tertanggal 4 April 2018, Hamzah dilaporkan telah melanggar Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP dan atau Pasal 3,4,5 UU RI Nomor 8 tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.

(Agung)

PT Jaswita Bertekad Tingkatkan Kontribusi PAD bagi Provinsi Jabar

0
Groundbreaking Pembangunan Graha Jaswita Jabar. (FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sangat menyambut baik dan mengapresiasi optimalisasi aset yang dilakukan PT Jaswita Jabar melalui pembangunan gedung perkantoran di Jalan Lengkong Besar 135-137 Kota Bandung. Keberadaan gedung ini pun diharapkan bisa menunjang kinerja PT Jaswita sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jabar semakin lebih baik ke depan.

“Kami sangat menyambut baik pembangunan gedung perkantoran ini untuk mengoptimalisasi aset yang dimiliki. Semoga ini bisa semakin memacu kinerja PT Jaswita Jabar,” ujar Kepala Bagian (Kabag) Usaha Milik Daerah dan Koperasi, Usaha Kecil (UMD KUK) Biro Sarana Perekonomian, Investasi dan Badan Usaha Milik Daerah Pemprov Jabar, Hj. I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati saat ditemui usai pelaksanaan groundbreaking pembangunan gedung perkantoran di Jalan Lengkong 135-137 Kota Bandung, Kamis (12/4/2018).

Selain meningkatkan kinerja, lanjutnya, keberadaan gedung perkantoran ini pun bisa meningkatkan pendapatan PT Jaswita Jabar. Untuk itu, pihaknya pun akan mendukung penuh proses optimalisasi aset yang dimiliki PT Jaswita.

“Dengan pembangunan gedung ini, apa yang menjadi tujuan pendirian BUMD pun bisa tercapai yang akhirnya bermuara pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jabar. Kalau terkait penambahan penyertaan modal, kami saat ini sedang melakukan pembahasan untuk anggaran perubahan,” tegasnya.

Direktur Utama PT Jaswita Jabar, Ade Dikdik Isnandar menuturkan, saat ini pihaknya memiliki aset dengan nilai mencapai Rp2,7 triliun. Dari total aset yang dimiliki tersebut, sebagian besar berupa lahan lapang dan sebagian lagi merupakan gedung.

“Sebagian dari aset yang kami miliki itu dikerjasamakan melalui skema Built Operate Transfer atau BOP seperti Bandung Indah Plaza, Hotel Preanger, hingga Hotel Salak di Bogor. Selain itu, masih banyak aset yang masih dalam proses kerjasama. Mulai dari tahapan perencanaan, baru tahap MoU, penandantangan perjanjian kerjasama, hingga masih dalam proses perizinan. Kalau untuk aset yang ditanam Pemprov Jabar dalam bentuk cash money yakni Rp90 miliar selalu tumbuh dan saat ini sudah mencapai antara Rp130 miliar sampai Rp140 miliar. Begitu pun untuk aset tanah yang terus naik dari sisi harga,” tutur Ade.

Selain optimalisasi aset tanah lapang di Jalan Lengkong Besar 135-137 dengan pembangunan gedung perkantoran, pihaknya pun sedang melakukan proses optimalisasi untuk beberapa aset lain di wilayah Kota Bandung. Seperti gedung Palaguna, aset di Jalan Dalem Kaum, serta aset tanah di Jalan Kiaracondong.

“Saat ini, optimalisasi aset tersebut masih dalam proses perizinan dan kami sudah berkomunikasi intens dengan pihak Pemkot Bandung. Untuk yang di Palaguna rencananya akan dibangun hotel dan yang di Kiaracondong akan dibangun apartemen komersial dan subsidi. Kita targetkan dalam dua sampai tiga bulan ke depan bisa selesai,” tambahnya.

Dengan perubahan status dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT), lanjutnya, PT Jaswita Jabar pun bertekad untuk meningkatkan penambahan perusahaan serta pendapatan asli daerah (PAD) bagi Provinsi Jabar. Pasalnya, saat masih berbentuk PD terdapat beberapa kendala dalam proses bisnis.

“Kalau dengan PT, semua semakin cepat prosesnya. Jadi dari pendapatan tiga tahun sebelumnya yang hanya berkisar di angka Rp6 miliar, kita targetkan bisa mencapai angka sekitar Rp95 miliar dengan nett profit antara Rp24 miliar hingga Rp25 miliar. Karena itu, kami terus berupaya mengoptimalisasi aset yang dimiliki seperti saat ini,” pungkasnya.

(ageng/bam’s)

Suap Bupati, Diduga KBB Bayar Lembaga Survei

0
Suap
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Bandung Barat, Abubakar sebagai tersangka kasus suap.

Menurut KPK, uang suap tersebut akan digunakan untuk membayar lembaga survei politik terkait kepentingan istrinya, Elin Suharlian yang maju dalam Pilkada.

“Bupati terus menagih permintaan uang ini. Salah satunya untuk melunasi pembayaran ke lembaga survei,” kata Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang di Gedung KPK, seperti dilansir CNN, Kamis (12/4/2018).

BACA JUGA: ICW: Harun Masiku Aktor Kunci Kasus Suap PAW

Menurut Saut, Elin Suharlian akan bersaing dalam Pemilihan Kepala Daerah Bandung Barat 2018-2023.

Dia mengatakan, Abubakar lantas meminta uang ke sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) buat keperluan membiayai ongkos politik.

Dalam kasus ini, KPK menyita barang bukti uang sebesar Rp435 juta. Selain itu, KPK menyegel brankas dan laci meja kerja milik salah satu staf Bappeda di Pemkab Bandung Barat serta ruang kerja Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

(Agung)

Tahun Ini Musrenbang Terakhir Ahmad Heryawan

0
(FOKUSJabar/Ibenk)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menyusun RKPD tahun 2019 yang digelar di Dago Kota Bandung, Kamis (12/4/2018) merupakan Musrenbang terakhir bagi Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher).

Aher akan menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur Jawa Barat pada 13 Juni 2018 mendatang. Dia berharap, di Musrenbang terakhirnya ini merupakan Musrenbang yang terbaik.

“Mudah-mudahan ini Musrenbang terakhir dan paling baik,” kata Aher.

Di akhir masa jabatannya ini juga Aher akan mendapat penghargaan ‘Parasamya Purnakarya Nugraha’ dari Presiden Republik Indonesia. Karena Aher berhasil membawa Provinsi Jawa Barat menjadi Pelaksanaan Pemerintahan dan Pembangunan dengan nilai tertinggi selama tiga tahun berturut-turut.

“Saya bersyukur bisa menjadikan Provinsi Jawa Barat ini lebih baik. Sehingga bisa mendapatkan penghargaan terbaik dari presiden. Ini kado bagi saya meninggalkan Gedung Sate ya,” ujarnya.

Pelaksanaan Musrenbang Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 yamg sedang berlangsung ini bertema “Peningkatan Daya Saing Daerah bagi Upaya Mencapai Kemandirian Masyarakat Jawa Barat.”

(Ibenk/Bam’s)

Optimalkan Aset, PT Jaswita Bangun Gedung Perkantoran di Kawasan Lengkong

0
Groundbreaking Pembangunan Graha Jaswita Jabar. (FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita) Provinsi Jawa Barat terus berupaya mengoptimalkan aset yang dimiliki untuk meningkatkan pendapatan. Salah satunya dengan mengoptimalkan aset tanah di Jalan Lengkong 135-137 yang dibangun menjadi gedung perkantoran.

Direktur Utama PT Jaswita Jabar, Ade Dikdik Isnandar menuturkan, PT Jaswita merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat yang mengelola banyak aset di wilayah Jabar. Termasuk di wilayah Kota Bandung yang cukup banyak, salah satunya aset tanah di Jalan Lengkong 135-137.

“Lokasi ini sebenarnya sudah cukup produktif namun tidak optimal dan hanya disewakan untuk showroom dan warung tegal saja. Setelah kami konsultasikan, high base use (HBU) lahan ini paling tinggi yang bisa memberikan pendapatan bagi perusahaan yakni gedung perkantoran. Untuk itu, kami akan bangun gedung perkantoran di lahan ini untuk mengoptimalkan aset,” ujar Ade saat ditemui usai pelaksanaan groundbreaking pembangunan gedung perkantoran di Jalan Lengkong 135-137 Kota Bandung, Kamis (12/4/2018).

Pembangunan gedung perkantoran yang memiliki empat lantai ini, lanjut Ade, diprediksi akan menelan investasi hingga Rp20 miliar yang berasal dari dana operasional PT Jaswita serta bantuan perbankan. Proses pembangunan sendiri, ditargetkan bisa selesai pada enam bulan sehingga di tahun 2019 mendatang sudah bisa ditempati dan digunakan.

“Gedung perkantoran ini akan memberikan pendapatan yang lebih besar bagi perusahaan dibandingkan sebelumnya yang hanya digunakan showroom dan warung tegal. Target pendapatan dari gedung perkantoran empat lantai ini diharapkan bisa mencapai Rp2,5 miliar per tahun,” tegasnya.

Komisaris PT Jaswita, Sri Mulyono menambahkan, keberadaan gedung ini akan menjadi yang pertama dimiliki oleh BUMD Provinsi Jawa Barat. Pasalnya, sebagian besar BUMD milik Provinsi Jawa Barat pada saat ini masih menempati gedung sewa.

“Jadi kedepan, direksi PT Jaswita serta semua BUMD Provinsi Jabar bisa berkumpul di gedung ini. Daripada sewa ke pihak lain, dengan demikian ada sinergitas diantara BUMD Provinsi Jabar kalau berkumpul di satu atap. Dan untuk namanya, saran saya diberi nama Graha Jaswita Jabar,” pungkas Mulyono.

(ageng/bam’s)

Guru Olahraga Jangan Lupakan Olahraga Modern

0
Olahraga
(FOKUSJabar/Husen maharaja)

CIAMIS, FOKUSJabar.id: Olahraga tradisioanl harus kita kembangkan di lingkungan sekolah. Meski begitu, para guru olahraga jangan sampai melupakan olahraga modern.

Demikian dituturkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Wawan S Arifien, saat membuka Bimtek olahraga guru Penjasorkes Sekolah Dasar se Kabupaten Ciamis di Aula Disdik setempat, Kamis (12/4/2018).

Menurut Wawan, para guru olahraga jangan hanya menitikberatkan olahraga tradisional saja, namun berimbang dengan melaksanakan pembinaan olahraga modern.

” Kita berpikir terlebih dahulu olahraga tradisonal untuk mengangkatnya, disamping olahraga modern yang harus dipupuk juga,” katanya.

BACA JUGA: Tips Olahraga Gunakan Masker

Wawan melanjutkan, pihaknya mengajak sekolah-sekolah yang ada di daerah untuk memasukan anak-anak ke klub olahraga untuk meningkatkan potensi mereka. Karena jam pelajaran di sekolah memang masih belum cukup untuk membinanya.

“Dengan masuk ke klub-klub olahraga potensi anak akan semakin terasah kemampuanya,” ucapnya.

Wawan melanjutkan, jangan sampai anak didik kita disiapkan hanya kalau ada event saja tanpa persiapan yang matang dan berjenjang.

“Prestasi tidak bisa dicapai dengan ujug-ujug (mendadak) tapi harus melalui latihan yang inten,” pungkasnya.

(Husen Maharaja/Bam’s)

Optimalkan Pelayanan, Desa Sukawening Garut Terus Berbenah

0
(FOKUSJabar/Andian)

GARUT, FOKUSJabar.id : Pemerintahan Desa Sukawening, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut terus berbenah memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat.

Demikian diungkapkan Kepala Desa Sukawening, Ali Agus. Menurutnya, Tahun Anggaran (TA) 2018 digunakan rehab Kantor Desa, rehab GOR Desa, pembukaan jalan baru RW 07 dan 08.

” Guna mengoptimalkan pelayanan, kami terus melakukan pembenahan dan pembangunan yang dianggap skala prioritas,” katanya kepada FOKUSJabar.id, Kamis (12/4/2018).

Disebutkan Ali Agus, pembukaan jalan baru di Kampung Munjul RW07 sepanjang 400 M lebar 3 meter dan Kampung Tegalkiang RW 08 tahun ini baru dibangun Tembok Penahan Tanah (TPT).

” Insya Allah pengerasannya dilaksanakan di tahun anggaran berikutnya,” imbuhnya.

Dijelaskannya, khusus untuk Kampung Munjul RW 07 yang notabene penduduk sangat padat, dibangun jalan baru lingkar. Karena selama ini masyarakat sangat kesulitan dalam mengakut hasil bumi dan kebutuhan material bangunan.

” Bayangkan saja, beli material berbanding dengan ongkos angkut,” terangnya.

Mudah-mudahan saja dengan adanya jalan baru tersebut meminimalisir biaya produksi sehingga meningkatkan roda perekonomian warga.

(Andian/Bam’s)