spot_img
Sabtu 20 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6907

Peringati Hari Antariksa Nasional, Lapan Ajak Masyarakat Lihat Angkasa

0

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menggelar acara teropongan bintang di Halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Senin (6/8/2018).

Acara yang melibatkan masyarakat itu digelar untuk memeringati Hari Antariksa Nasional sesuai Undang-undang No 21 tahun 2013 tentang Keantariksaan yang jatuh setiap tanggal 6 Agustus.

Masyarakat antusias menyaksikan acara yang digelar Lapan di Gedung Sate Bandung 6 Agustus 2018 (foto Ibenk)
Masyarakat antusias menyaksikan acara yang digelar Lapan di Gedung Sate Bandung 6 Agustus 2018 (foto Ibenk)

“Kami ingin mengedukasi masyarakat dengan mengajak secara langsung untuk melihat hamparan antariksa. Kami pun membuat kubah planetarium mini untuk pemutaran film tentang antariksa,” kata panitia acara dari Lapan, Agustinus Gunawan Admiranto.

Publik sangat antusias, mereka hadir langsung ke Gedung Sate. Banyak orangtua membawa anak-anaknya untuk mengikuti beberapa acara yang digelar LAPAN mulai dari  pemutaran film tentang antariksa di planetarium mini dan penunjukkan beberapa wujud planet lewat teleskop yang dilakukan secara bergantian.

Menurut Gunawan, acara itu sekaligus kampanye Malam Langit Gelap. Lapan meminta semua pihak untuk mendukung kampanye itu dengan cara mematikan lampu luar selama satu jam mulai dari pukul 20.00-21.00 WIB.

“Selain untuk meminimalisasi polusi cahaya, kita juga mengajak masyarakat menyaksikan benda-benda langit dengan lebih jelas,” katanya.

(Ibenk/LIN)

Ditawari Bonus, Gomez Ingin Naik Gaji

0
foto web
BANDUNGFOKUSJabar.id : Pelatih Persib Bandung Mario Gomez mampu membawa timnya berada di puncak klasemen sementara kompetisi Liga 1 2018 dengan mengoleksi 35 poin dari 19 laga yang sudah dilakoninya.

Hasil maksimal yang selalu didapat, membuat pelatih asal Argentina ini mendapatkan bonus, namun bonus tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi pada awal bergabung.

Sehingga, pihaknya meminta manajemen menaikan gajinya. Permintaan tersebut sebenarnya sudah diutarakan olehnya sejak tiga bulan lalu, artinya permintaan itu bukan karena Persib berada di posiai atas.

“Ya mereka tahu, karena kami sudah berdiskusi dua bulan lalu, bukan karena kami di atas. Sebelumnya (tiga bulan lalu) kami berdiskusi soal bonus tapi berjalan di jalur yang berbeda,” kata Gomez di Stadion Gelora Bandung Lautan api (GBLA), Kota Bandung, Senin (6/8/2018).

Gomez menambahkan, manajemen bebeda persepsi mengenai bonus, sehingga pihaknya berharap gajinya bisa naik.

“Soal ekonomi kami punya pandangan yang berbeda, mereka berpikir seperti ini, kami berpikir seperti ini dan kami tidak setuju. Tapi tidak ada yang bicara. Bukan karena kami di atas, meskipun kami di posisi lima atau enam kami tidak setuju dengan bonus,” ucapnya.

(Arif/LIN)

KKPS Jabar Segera Terapkan Layanan Pinjam Berbasis Sistem Informasi

0
(HUMAS JABAR)

BANDUNG, FOKUSjabar.co.id: Koperasi Konsumen Praja Sejahtera (KKPS) atau koperasi milik PNS Pemda Provinsi Jawa Barat akan menerapkan aplikasi pinjam berbasis sistem informasi. Dengan aplikasi ini anggota koperasi tidak perlu datang ke koperasi secara langsung apabila ingin mendapat layanan pinjam dari KKPS.

Hal itu dikatakan Ketua KKPS, yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa dalam Apel Pagi bersama para pegawai di lingkungan Setda Provinsi Jawa Barat di Halaman Depan Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Senin pagi (6/8/18).

“Koperasi kita sekarang sudah meningkat cukup signifikan. Dan sekarang kita ingin membangun sistem informasi dimana — contohnya orang Pameungpeuk pun tidak perlu datang ke koperasi, kalau ingin aplikasi pinjam,” ujar Iwa dalam arahannya saat apel.

Selain itu, lanjut Iwa, laporan keuangan yang akan disajikan pun real time atau bisa diketahui setiap saat oleh anggota koperasi. “Dan teman-teman mungkin cukup mengetahui setiap anggota koperasi berapa simpanan dan begitu nanti SHU (Sisa Hasil Usaha) tidak diambil lalu dipindahbukukan ke rekening yang bersangkutan, sehingga satu sen pun tidak ada yang dikorupsi. Begitulah kira-kita dan setiap pengeluaran akan saya jaga,” ungkapnya.

Semenara terkait kepemilikan saham PNS Pemda Provinsi Jawa Barat di BIJB Kertajati melalui KKPS ini, menurut Iwa anggota KKPS akan mendapat keuntungan melalui SHU.

“Dan setelah kita menjadi pemegang saham di BIJB. Kenapa kita jadi pemegang saham di BIJB? Karena dalam waktu tiga tahun ke depan BIJB ini akan untung dan kalau untung akan masuk lagi jadi SHU kita dan SHU akan ke bapak/ibu sekalian,” tutur Iwa.

Iwa menekankan, bahwa ada tiga hal yang menjadi penyebab koperasi di Jawa Barat kurang berkembang dengan baik. “Pertama, kurang amanahnya pengurus. Kedua, kurang profesionalnya pengelola, yang ketiga sempitnya prasar,” ungkap Iwa.

“Makanya saya sampaikan kepada pengurus beri saya waktu dua atau tiga tahun, ini (KKPS) akan menjadi yang terbaik di Indonesia,” pungkasnya.

(HUMAS JABAR)

Politisi Gerindra Tasik Bicara Kemerdekaan dan Peran Pemuda

0
(FOKUSJabar/Nanang Yudi)

TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerinda) Kabupaten Tasikmalaya, Gopur mengatakan sejarah terlahirnya bangsa Indonesia tidak terlepas dari peran para pemuda yang telah jengah dengan kesewenang-wenangan penjajah Belanda ketika itu.

Maka terlahirlah Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Mereka dengan lantang menyuarakan bahwa bertumpah darah satu yaitu Indonesia, Berbangsa satu yaitu Bangsa Indonesia, dan menjungjung tinggi bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.

“Bulan Agustus 1945 tepatnya tanggal 17 merupakan tonggak sejarah terlahirnya kemerdekaan Bangsa Indonesia, pemuda memiliki peranan dalam merubah dari penjajahan ke alam kemerdekaan,” ungkap Gopur di kediamannya di Kecamatan Tanjungjaya, Senin (6/8/2018).

Dengan demikian kata Gopur, di alam kemerdekaan ini pemuda harus mampu berkontribusi bagi bangsa tercinta dengan membangun keutuhan berbangsa dan bernegara karena kaum muda adalah estafet kepemimpinan di masa depan.

“Mari kita semua bersatu membangun negeri ini dengan penuh damai dan rasa mencintai dan memiliki Indonesia, hindari perpecahan karena hal itu merupakan hal yang tidak diharapkan bagi para pendiri bangsa ini,” tegasnya.

Gopur mengajak kepada seluruh masyarakat khususnya para pemuda untuk menumbuhkan jiwa-jiwa Nasionalis dengan berpegangan teguh pada Pancasila serta norma-norma Agama.

“Indonesia Raya harus merdeka dari segala bentuk penindasan, pemuda harapan bagi penerus bangsa harus teguh, kokoh dalam mengamalkan Pancasila, mari kita bangun bangsa ini dengan damai dan toleran,” pungkasnya.

(Nanang Yudi/DAR)

MUI Jabar Larang Gerakan #JokowiDuaPeriode

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Setelah banyak dikritik karena melarang gerakan 2019 Ganti Presiden atau #2019GantiPresiden, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat (Jabar) juga melarang eksistensi tagar Jokowi dua periode (#JokowiDuaPeriode) di Jabar.

“Ini belum masanya (kampanye Pilpres),” tegas Ketua MUI Jawa Barat, Rachmat Syafe’i di Bandung, Senin (6/8/2018).

Sebelumnya, MUI Jabar menolak gerakan #2019GantiPresiden di Jabar dengan alasan mengandung unsur provokasi dan inskonstitusional.

Rahmat Syafe’i menjelaskan, kedua belah pihak harus menahan diri sebelum datangnya masa kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2019, untuk kepatutan dan menciptakan kondusifitas dinamika politik di Jabar.

Pasalnya, jika kedua belah pihak bermanuver melakukan geraakan atau menyebar tagar di media sosial tanpa diredam, akan memperkuat unsur profokasi di masing-masing pihak.

“Setelah diamati memang ada unsur seperti itu, mengimbaunya di situ, lebih baik dicermati himbauan kami secara utuh, memang sensitif, tapi kami punya hak (mengimbau), semua punya hak,” terangnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Gerindra yang juga anggota DPR RI, Sodik Mudjahid mempertanyakan sikap MUI Jabar sebagai lembaga keagamaan yang mencampuri politik.

Legislator asal Jabar ini menilai, selama gerakan #JokowiDuaPeriode masih dibolehkan, maka #2019GantiPresiden pun tak bisa dilarang. Dia hanya mengingatkan, kedua kelompok tidak melakukan aksi yang melanggar hukum.

“Semua pihak, baik yang menggelar #2019GantiPresiden dan gerakan dukung #JokowiDuaPeriode diminta untuk tampil beradab,” ujar Sodik.

Bahkan, Mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan kembali menggelar deklarasi gerakan nasional untuk mendukung Presiden RI Joko Widodo kembali memimpin Indonesia di periode kedua melalui hastag #J2P atau Jokowi Dua periode di Kota Bekasi, Jabar, pada Minggu 5 Agustus 2018.

Deklarasi tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan elemen masyarakat baik dari partai politik, ormas, tokoh masyarakat, ulama, dan pemuda.

“Iya ini kali ke lima kami lakukan deklarasi #J2P, Bekasi dua kali, Bandung dan Cianjur. Fokus kami memang di wilayah Jawa Barat, tetapi juga gerakan ini akan kita gaungkan hingga seluruh Indonesia, seperti kemarin kami juga deklrasi di Bali, besok juga di Manado,” ujar Anton Charliyan saat Deklarasi di Jalan RA Kartini, Margahayu, Bekasi Timur, pada Minggu 5 Agustus 2018.

Sebagai insiator, Anton menyebut gerakan hastag #J2P disambut baik oleh seluruh lapisan masyarakat karena hastag ini merupakan suara dan doa rakyat untuk Joko Widodo kembali menjabat presiden kedua kalinya.

(Ibenk)

TPPAS Legok Nangka Siap Proses Sampah Jadi Energi Listrik

0
(HUMAS JABAR)

JAKARTA, FOKUSjabar.co,id: Pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka direncanakan jadi solusi penanganan persampahan di Bandung Raya. Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat H. Mochamad Iriawan, menyebut TPPAS Legok Nangka dirancang menggunakan teknologi Termal and Landfill untuk menampung residu.

“Sehingga TPPAS ini akan menghasilkan energi listrik bagi masyarakat. Kalau ini berhasil, ini adalah PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) yang bisa jadi contoh, atau “pilot project” bagi Provinsi lain,” kata Iriawan, pada The Third Indonesia – Japan Joint Meeting Committee on Waste to Energy Development in Indonesia, Senin (06/08/2018), di Pullman Hotel Thamrin Jakarta.

Terkait proses pengadaan, Pemprov Jawa Barat harus memenuhi beberapa syarat diantaranya adalah kesepakatan pemenuhan gap biaya pengolahan sampah (processing fee) untuk memenuhi kelayakan proyek.

Selain itu, Pemprov juga harus memberi kepastian skenario transportasi pengangkutan sampah dari Kabupaten/Kota ke TPPAS Legok Nangka. Serta pemenuhan dokumen AMDAL, juga mengurus status aset Kementerian PUPR di lokasi kerjasama.

“Kami akan segera memenuhi persyaratan-persyaratan lainnya demi percepatan proyek ini,” katanya.

“Kalau terlaksana, ini akan jadi tercepat diantara proyek nasional terkait pengolahan sampah menjadi energi,” sambungnya.

Terkait kerjasama dengan Jepang, khususnya Kementerian Lingkungan Negara Jepang (Ministry of Environment Japan/MoEJ). Iriawan menyebut pihak Jepang secara cepat merespon apa yang diminta Provinsi Jawa Barat.

Iriawan juga berharap warga Jawa Barat, yang terdampak proyek Legok Nangka, juga diperhatikan keberlangsungan kelaikan hidupnya.

“Intinya saya akan lakukan percepatan sehingga Legok Nangka cepat dan beres. Mudah- mudahan sisa jabatan 1,5 bulan lagi Legok Nangka ada progres yang berarti,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Agus Prabowo mengungkapkan, setelah beberapa hal penting tersebut ditindaklanjuti, barulah proses pengadaan Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) bisa dilaksanakan sesuai dengan masukan dokumen pra- studi kelayakan.

LKPP sendiri akan mendampingi Pemprov Jabar dalam memberikan saran dan pendapat untuk pelaksanaan proyek. Serta memberikan saran dan pendapat bagi penyempurnaan kajian akhir pra-studi kelayakan.

LKPP juga akan memberikan bantuan untuk peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan bagi PJPK, Tim KPBU dan Panitia Pengadaan dalam menjalankan seluruh tahapan pengadaan sesuai Perka LKPP melalui pelatihan bagi PJPK, Tim KPBU, dan Panitia Pengadaan.

“Juga memberikan bimbingan teknis dalam penyusunan Dokumen Pengadaan Proyek, dan memberikan bimbingan teknis dalam pelaksanaan pengadaan Proyek sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,” katanya.

Ia mengungkap, bahwa sekitar Desember 2016, pihaknya juga telah menandatangani MoU percepatan PLTSa Legok Nangka ini dengan Gubernur Jabar kala itu, Ahmad Heryawan.

Agus menyebut, diantara proyek PLTSa lainnya, Jawa Barat yang paling maju progresnya.

“Legok Nangka paling siap dieksekusi, kita punya harapan Legok Nangka jadi pertama di Indonesia,” kata Agus.

Akan tetapi, sambung Agus, masih ada kewajiban dari Gubernur Jawa Barat yang harus dibereskan sedikit lagi.

Salah satunya, memperbaharui perjanjian antara Gubernur Jabar dengan 6 kepala daerah terkait biaya pengelolaan.

“Memang (hampir semua persyaratan) sudah disiapkan (Pemprov Jabar), tapi beberapa Kepala Daerah kan ganti, siapa tahu ada perubahan kebijakan,” ujarnya.

“Dalam hal ini Jawa Barat harus bekerja keras,” katanya.

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan masalah sampah sudah sejak lama tidak menjadi perhatian Indonesia.

Tapi, sambung Luhut, Presiden RI Joko Widodo memerintahkan percepat proses pengolahan sampah.

“Secara pribadi saya sangat terlibat masalah ini karena termasuk 80% sampah sampah dari darat yang mengotori laut,” katanya.

Untuk mempercepat penyelesaian masalah sampah di Indonesia tersebut, pemerintah melibatkan Jepang. Karena Negara tersebut dianggap berpengalaman dalam mengolah sampah.

Luhut berharap, kerjasama dengan Jepang bisa percepat segala proses dan progres.

“Kami senang kalau Jepang bisa masuk di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali. Banyak kota lain yang bisa segera dimasuki,” lanjutnya.

TPPAS Legok Nangka sendiri, merupakan proyek pengelolaan sampah padat perkotaan sejumlah 1.800 ton per hari yang bersumber dari 6 Kabupaten. Diantaranya Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Sumedang, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Garut, yang berlokasi di Legok Nangka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dengan teknologi ramah lingkungan, Legok Nangka juga jadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan kapasitas 18 MW, dan perjanjian Jual Beli Listrik dengan PLN.

Di sisi lain, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.

Menurut ketentuan tersebut, pembangunan instalasi pengolah sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan akan diterapkan di 12 wilayah di Indonesia. Diantaranya, Bandung (Regional Jawa Barat), Provinsi DKI Jakarta, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Bekasi, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Surabaya, Kota Makassar, Kota Denpasar, Kota Palembang, dan Kota Manado.

(DAR/HMS)

Suharto Dianiaya di Tol Cipali Oleh Tiga Orang

0

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Polisi berhasil mengungkap kasus penemuan mayat di Sumedang. Korban adalah driver taksi online yang diduga dihabisi tiga pelaku di Tol Cipali.

Demikian disampaikan Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo, Senin (6/8/2018).

“Tersangka menganiaya korban di Tol Cikedung, Cipali. Setelah itu, mereka membawa kendaraan ke daerah Sumedang untuk membuang jasad korban, lalu membawa mobil dan barang berharga lainnya” kata Kapolres.

Hal ini sesuai dengan dugaan polisi yang sebelumnya menyebut korban dibunuh di luar wilayah Sumedang.

Hasil indivasi sementara, para tersangka mengaku memesan taksi via aplikasi online dari Jakarta. Namun, karena jarak yang diminta jauh, mereka melobi agar pemesanan dibuat offline.

“Sesuai keterangan, awalnya memesan secara online dilanjutkan offline oleh tiga orang,” jelas dia.

Dalam kasus tersebut dua pelaku sudah ditangkap, yakni L warga Kriya dan R warga Indramayu. Keduanya diringkus di daerah Indramayu pada Minggu (6/8/2018). Satu pelaku lagi masih dalam pengejaran.

Selain menangkap dua tersangka, polisi turut mengamankan mobil rampasan bemerk Toyota Avanza warna silver bernopol B 2256 TFY.

“Untuk keterangan lebih lanjut, besok (7/8/2018) rencananya kami akan ekspose,” kata Hartoyo.

Sebelumnya diberitakan seorang pria bernama Suharto alias Akex ditemukan tewas mengenaskan di sebuah lahan perkebunan milik Perhutani, Jalan Buah Dua – Sanca Blok Cinbo, Dusun Gendereh, Desa Gendereh Kecamaran Buah Dua Kabupaten Sumedang. Diduga pria tersebut korban pembunuhan.

Hasil indivasi, tubuh jasad penuh dengan luka lebam dan memar di bagian kepala belakang, muka, tenggorokan, dada dan luka gores di bagian punggung. Korban diketahui beralamat di Kelurahan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat.

Alex sempat diberitakan hilang dengan kendaraan Daihatsu Xenia bernopol B-2256-TFY oleh pengguna Facebook dengan akun ‘Ajek Dido’.

Dia menuliskan bahwa Alex (anggota komunitas) White Car Indonesia mengantar penumpang pukul 18.00 WIB dari Bekasi menuju Subang.

Temannya itu mengaku terakhir menghubungi Alex ketika berada di wilayah Ciasem/Pamanukan Subang. Setelah itu, Alex tidak dapat dihubungi dan GPS mobil sudah tidak aktif.

Pihak kepolisian sebelumnya menduga Alex dianiaya hingga meninggal saat berada di luar Sumedang. Sementara lahan Perhutani dipilih untuk menghilangkan jejak para pelaku. Pasalnya daerah tersebut terbilang jauh dari tempat keramaian.

(LIN)