spot_img
Jumat 19 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6900

Ahmad Saefudin Siap Pimpin Kembali KONI Jabar

0
(FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Seiring dengan akan berakhirnya masa kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat periode 2014-2018 pada bulan September 2018, beberapa Pengurus Provinsi (Pengprov) Cabang Olahraga dan KONI Kota/Kabupaten mempertanyakan legalitas dari kepengurusan KONI Jabar dibawah pimpinan Ahmad Saefudin.

Pertanyaan tersebut terungkap pada saat acara Silaturahmi dan Konsolidasi organisasi KONI Jabar di Hotel Grand Aquila, Jalan Pasteur Kota Bandung, Jumat-Sabtu (3-4/8/2018) lalu.

Menjawab pertanyaan serta pernyataan dari anggota KONI Jabar, Ahmad Saefudin menegaskan, jika dirinya siap untuk kembali memimpin kepengurusan KONI Jabar untuk masa bakti 2018-2022. Kesiapannya untuk kembali memimpin induk organisasi olahraga di Jabar ini pun didasarkan pada keinginan serta dukungan yang disampaikan beberapa cabang olahraga, KONI Kota/Kabupaten serta badan fungsional.

“Saya justru balik bertanya kepada mereka (anggota KONI Jabar), apakah dukungan yang diberikan kepada saya sesuai hati nurani? Kalau memang sesuai hati nurani, saya, juga dengan hati nurani, Insya Allah siap mengemban amanah untuk memimpin KONI Jabar ke depan,” ujar Ahmad.

Materi pada acara sosialisasi dan konsolidasi sendiri, lanjutnya, membahas terkait pemantapan persiapan Porda XIII Jabar yang akan digelar 6-15 Oktober di Kabupaten Bogor, persiapan dalam menyukseskan gelaran Asian Games XVIII tahun 2018, serta pemaparan program KONI Jabar untuk persiapan PON XX tahun 2020 di Papua. Namun, dengan munculnya pertanyaan serta pernyataan dari anggota KONI Jabar yang hadir terkait habisnya masa kepengurusan KONI Jabar periode 2014-2018 pada September 2018, pihaknya pun menegaskan jika pelaksanaan Musoprov KONI Jabar 2018 akan dilaksanakan pada pekan pertama atau kedua September 2018.

“Kami tidak akan mempercepat atau memperlambat pelaksanaan Musorprov. Kami akan terbuka dan tetap pada jalur organisasi sesuai aturan yang berlaku jika kepengurusan sekarang memang berakhir pada September 2018,” terangnya.

Berdasarkan pengalaman, dua kali gelaran Musorprov KONI Jabar dengan agenda utama pemilihan ketua umum, selalu digelar sebelum pelaksanaan Porda Jabar. Untuk itu, pada saat pelaksanaan Porda XIII tahun 2018, yang akan ikut terlibat merupakan kepengurusan baru KONI Jabar masa bakti 2018-2022.

Ahmad menambahkan, kepengurusan KONI Jabar masa bakti 2014-2018 sendiri, telah menyusun program pembinaan keolahragaan jangka panjang. Termasuk untuk meraih prestasi pada PON XX tahun 2020 di Papua yang disusun tim yang terdiri dari pakar olahraga, ilmu pengetahun dan teknologi (sport science), serta ditunjang program kerjasama olahraga Pemprov Jabar dan Provinsi Gyeongsangbuk-Do Korea.

“Sukses Jabar pada PON XIX tahun 2016 lalu, bukan karena prestasi seorang Ahmad Saefudin. Semua elemen bahu membahu dan memiliki tekad sama membawa prestasi Jabar dalam bidang olahraga. Eksekutif, legislatif, KONI Jabar, perguruan tinggi, dan masyarakat sangat kompak dalam mendukung pencapaian prestasi tersebut,” tuturnya.

Untuk itu, lanjutnya, sinergitas semua eleman yang sudah terbangun diharapkan bisa terus dipertahankan dan bisa ditingkatkan lebih baik lagi demi prestasi olahraga. Pembangunan serta peningkatan prestasi olahraga, tidak bisa dilakukan oleh satu atau dua elemen saja tapi semua pemangku kepentingan perlu bekerjasama.

“Selama kepengurusan KONI Jabar 2014-2018, kami tidak hanya fokus soal pembinaan atlet. Tapi, atlet yang telah memberikan prestasi kepada Jabar pun mendapat perhatian. Salah satunya dalam hal pendidikan, dimana KONI Jabar memprakarsai kerjasama beasiswa dengan beberapa perguruan tinggi seperti ITB, UPI, STKIP Pasundan, dan program pascasarjana UPI. Sehingga selepas dari status atlet, minimal mereka memiliki bekal pendidikan. Jangan sampai terdengar lagi atlet yang terlunta-lunta setelah pensiun. Dengan memiliki memiliki status pendidikan, minimal mereka bisa bekerja atau menjadi pintar untuk berbisnis untuk menopang kehidupannya,” tegasnya.

(ageng/bam’s)

‎Lawan PSKC 15 Agustus, Gomez Tak Setuju

0
Foto: web

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Persib Bandung akan melakoni pertandingan babak 128 besar Piala Indonesia menghadapi PSKC Cimahi di Stadion Wiradadaha, Kota Tasikmalaya, 15 Agustus 2018.

Jadwal tersebut merupakan rilis resmi dari PSSI, setelah sebelumnya pertandingan tersebut sempat tertunda karena pihak kepolisian tidak memberikan izin dengan alasan keamanan.

Pelatih Persib, Mario Gomez menolak jadwal pertanding tersebut, karena pada tanggal tersebut anak asuhnya sudah diliburkan. Mengingat, kompetisi Liga 1 2018 sendiri sedang libur, pasalnya ada agenda Asian Games.

Persib sendiri akan meliburkan aktivitasnya seusai melakoni pertandingan tandang Liga 1 2018 kontra Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Jumat (10/8/2018).

“Tidak setuju dengan keputusan federasi, mereka mau kita main tanggal 15, tapi saya bilang tidak. Karena, kami akan meliburkan pemain setelah tanggal 10,” kata Gomez.

Gomes menuturkan, sebelum jadwal tersebut dirilis, pemainnya sudah banyak yang memesan tiket untuk pulang kampung. Hal itu menjadi salah satu alasannya menolak jadwal tersebut.

“Para pemain sudah beli tiket untuk pulang. Mereka ingin kami main tanggal 15, tapi kami tidak setuju,” jelasnya.

(Arif/Bam’s)

Kejuaraan Piala PLN 2018, Upaya Gabsi Jabar Sosialisasi Cabor Bridge

0
(FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Lebih dari 300 atlet dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti gelaran Kejuaraan Bridge Piala PLN 2018 yang digelar di Bale Sumur Bandung, gedung PLN Distribusi Jabar, Jalan Asia Afrika Kota Bandung pada Jumat-Minggu (3-5/8/2018) lalu. Kejuaraan yang baru kembali digelar tahun 2018 ini setelah beberapa tahun vakum pun tercatat sebagai kejuaraan bridge dengan jumlah peserta terbanyak.

Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Ganbi) Jabar, Iwan Purwana menuturkan, kejuaraan tersebut merupakan salah satu program Gabsi Jabar untuk menggerakkan kegiatan olahraga Bridge sehingga semakin dikenal di masyarakat. Selain dari tujuan lain sebagai salah satu bentuk pembinaan atlet.

“Untuk peserta yang ikut, mencapai 58 tim dimana satu tim berjumlah 5 sampai 6 atlet. Jadi total jumlah atlet mencapai 300 lebih dan ini menjadi even yang diikuti peserta terbanyak,” ujar Iwan saat ditemui di Bale Sumur Bandung, gedung PLN Distribusi Jabar, Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Selasa (7/8/2018).

General Manager (GM) PLN Distribusi Jabar ini menambahkan, kejuaraan memperlombakan beberapa kategori. Mulai dari kategori umum, ladies mix, senior, mahasiswa, pelajar, hingga instansi terbaik.

“Kegiatan Piala PLN ini kita satukan dengan pelaksanaan Sirkuit Jabar dengan total hadiah mencapai Rp120 juta. Rencananya, kita akan jadikan even kejuaraan Piala PLN ini sebagai even rutin,” katanya.

Dengan semakin banyak kompetisi yang dilakukan, lanjutnya, cabang olahraga bridge diharapkan semakin maju dan berkembang. Sehingga, generasi muda saat ini lebih tertarik untuk menekumi cabang olahraga bridge.

“Moto di bridge itu yakni dengan main bridge kita semakin cerdas. Ini karena bridge mengajarkan bagaimana kita mengolah otak, olah pikir hingga olah strategi. Kita ingin bridge ini ikut mengangkat martabat bangsa di tingkat dunia,” tegasnya.

(ageng)

Pemprov Jabar Antisipasi Kebakaran Hutan Jelang Asian Games

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Kehutanan melakukan sejumlah antisipasi kebakaran hutan saat musim kemarau dan menjelang penyelenggaraan Asian Games 2018.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan. pihaknya sudah melakukan antisipasi dan bersikap waspada kebakaran hutan di saat musim kemarau bisa saja terjadi di Jabar. “Sekaligus antisipasi Asian Games, jangan sampai ada kebakaran hutan yang pada akhirnya mengganggu pertandingan akibat adanya asap,” katanya di Bandung, Senin (6/8/2018).

Menurutnya berdasarkan sura edaran Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SE13/PHPL/UHP/HPL.1/2018 tanggal 28 Mei 2018 lalu, Dinas Kehutanan Jabar sudah mengeluarkan surat edaran pada seluruh pengelola dan pemangku kawasan kehutanan di Jabar.

Surat dikirim ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jabar, pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, dan Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jabar Banten. “Selain juga ke seluruh Dinas Kehutanan yang ada di kabupaten,” paparnya.

Sekda menuturkan seluruh pemangku kawasan diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan seluruh elemen pengaman hutan dan lahan yang terkait dengan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. “Bentuknya dengan melaksanakan pelatihan, simulasi serta apel siaga pengendalian kebakaran hutan,” tuturnya.

Seluruh pihak juga diminta untuk meningkatkan koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan bersama instansi terkait seperti TNI, BPBD, kepolisian dan kelompok masyarakat. “Kami juga minta aktif untuk memantau hotspot melalui website Sipongi dan cuaca harian serta informasi system peringkat bahaya kebakaran bekerjasama dengan BMKG,” ujarnya.

Iwa sendiri berharap dengan kewaspadaan tinggi, meski saat ini tengah kemarau, kasus kebakaran hutan dan lahan di Jabar tidak terjadi. “Kami juga minta masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan mewaspadai kondisi ini,” katanya.

(HUMAS JABAR)

Peringati Hari Antariksa Nasional, Lapan Ajak Masyarakat Lihat Angkasa

0

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menggelar acara teropongan bintang di Halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Senin (6/8/2018).

Acara yang melibatkan masyarakat itu digelar untuk memeringati Hari Antariksa Nasional sesuai Undang-undang No 21 tahun 2013 tentang Keantariksaan yang jatuh setiap tanggal 6 Agustus.

Masyarakat antusias menyaksikan acara yang digelar Lapan di Gedung Sate Bandung 6 Agustus 2018 (foto Ibenk)
Masyarakat antusias menyaksikan acara yang digelar Lapan di Gedung Sate Bandung 6 Agustus 2018 (foto Ibenk)

“Kami ingin mengedukasi masyarakat dengan mengajak secara langsung untuk melihat hamparan antariksa. Kami pun membuat kubah planetarium mini untuk pemutaran film tentang antariksa,” kata panitia acara dari Lapan, Agustinus Gunawan Admiranto.

Publik sangat antusias, mereka hadir langsung ke Gedung Sate. Banyak orangtua membawa anak-anaknya untuk mengikuti beberapa acara yang digelar LAPAN mulai dari  pemutaran film tentang antariksa di planetarium mini dan penunjukkan beberapa wujud planet lewat teleskop yang dilakukan secara bergantian.

Menurut Gunawan, acara itu sekaligus kampanye Malam Langit Gelap. Lapan meminta semua pihak untuk mendukung kampanye itu dengan cara mematikan lampu luar selama satu jam mulai dari pukul 20.00-21.00 WIB.

“Selain untuk meminimalisasi polusi cahaya, kita juga mengajak masyarakat menyaksikan benda-benda langit dengan lebih jelas,” katanya.

(Ibenk/LIN)

Ditawari Bonus, Gomez Ingin Naik Gaji

0
foto web
BANDUNGFOKUSJabar.id : Pelatih Persib Bandung Mario Gomez mampu membawa timnya berada di puncak klasemen sementara kompetisi Liga 1 2018 dengan mengoleksi 35 poin dari 19 laga yang sudah dilakoninya.

Hasil maksimal yang selalu didapat, membuat pelatih asal Argentina ini mendapatkan bonus, namun bonus tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi pada awal bergabung.

Sehingga, pihaknya meminta manajemen menaikan gajinya. Permintaan tersebut sebenarnya sudah diutarakan olehnya sejak tiga bulan lalu, artinya permintaan itu bukan karena Persib berada di posiai atas.

“Ya mereka tahu, karena kami sudah berdiskusi dua bulan lalu, bukan karena kami di atas. Sebelumnya (tiga bulan lalu) kami berdiskusi soal bonus tapi berjalan di jalur yang berbeda,” kata Gomez di Stadion Gelora Bandung Lautan api (GBLA), Kota Bandung, Senin (6/8/2018).

Gomez menambahkan, manajemen bebeda persepsi mengenai bonus, sehingga pihaknya berharap gajinya bisa naik.

“Soal ekonomi kami punya pandangan yang berbeda, mereka berpikir seperti ini, kami berpikir seperti ini dan kami tidak setuju. Tapi tidak ada yang bicara. Bukan karena kami di atas, meskipun kami di posisi lima atau enam kami tidak setuju dengan bonus,” ucapnya.

(Arif/LIN)

KKPS Jabar Segera Terapkan Layanan Pinjam Berbasis Sistem Informasi

0
(HUMAS JABAR)

BANDUNG, FOKUSjabar.co.id: Koperasi Konsumen Praja Sejahtera (KKPS) atau koperasi milik PNS Pemda Provinsi Jawa Barat akan menerapkan aplikasi pinjam berbasis sistem informasi. Dengan aplikasi ini anggota koperasi tidak perlu datang ke koperasi secara langsung apabila ingin mendapat layanan pinjam dari KKPS.

Hal itu dikatakan Ketua KKPS, yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa dalam Apel Pagi bersama para pegawai di lingkungan Setda Provinsi Jawa Barat di Halaman Depan Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Senin pagi (6/8/18).

“Koperasi kita sekarang sudah meningkat cukup signifikan. Dan sekarang kita ingin membangun sistem informasi dimana — contohnya orang Pameungpeuk pun tidak perlu datang ke koperasi, kalau ingin aplikasi pinjam,” ujar Iwa dalam arahannya saat apel.

Selain itu, lanjut Iwa, laporan keuangan yang akan disajikan pun real time atau bisa diketahui setiap saat oleh anggota koperasi. “Dan teman-teman mungkin cukup mengetahui setiap anggota koperasi berapa simpanan dan begitu nanti SHU (Sisa Hasil Usaha) tidak diambil lalu dipindahbukukan ke rekening yang bersangkutan, sehingga satu sen pun tidak ada yang dikorupsi. Begitulah kira-kita dan setiap pengeluaran akan saya jaga,” ungkapnya.

Semenara terkait kepemilikan saham PNS Pemda Provinsi Jawa Barat di BIJB Kertajati melalui KKPS ini, menurut Iwa anggota KKPS akan mendapat keuntungan melalui SHU.

“Dan setelah kita menjadi pemegang saham di BIJB. Kenapa kita jadi pemegang saham di BIJB? Karena dalam waktu tiga tahun ke depan BIJB ini akan untung dan kalau untung akan masuk lagi jadi SHU kita dan SHU akan ke bapak/ibu sekalian,” tutur Iwa.

Iwa menekankan, bahwa ada tiga hal yang menjadi penyebab koperasi di Jawa Barat kurang berkembang dengan baik. “Pertama, kurang amanahnya pengurus. Kedua, kurang profesionalnya pengelola, yang ketiga sempitnya prasar,” ungkap Iwa.

“Makanya saya sampaikan kepada pengurus beri saya waktu dua atau tiga tahun, ini (KKPS) akan menjadi yang terbaik di Indonesia,” pungkasnya.

(HUMAS JABAR)