spot_img
Sabtu 13 September 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6899

KSEI dan BEI Permudah Investor Melalui Fasilitas AKSes

0
Kepala BEI-PIGP Bandung, Reza Sadat Shahmeini berbincang dengan Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan KSEI, Nina Rizalina. (FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) terus melakukan sosialisasi dan edukasi pemanfaatan fasilitas Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) bagi para investor pasar modal di Indonesia.

Saat ini, dari total investor yang memiliki single investor identification (SID) hingga Maret 2018 sebanyak 1.216.278 investor, hanya 12 persen diantaranya yang memanfaatkan fasilitas AKSes.

Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan KSEI, Nina Rizalina menuturkan, fasilitas AKSes merupakan fasilitas perlindungan investor pasar modal Indonesia sekaligus memberikan informasi terbaru terkait pengembangan infrastruktur yang dilakukan KSEI.

Dengan fasilitas AKSes, investor bisa secara langsung memantau portofolio investasinya pada lembaga yang diberikan mandat untuk menyimpan data portofolio investor sesuai Undang-undang Pasar Modal.

“Ibaratnya, investor itu memiliki akses langsung untuk melihat perkembangan investasinya di sistem kami. Dan kenapa kami lakukan sosialisasi di Bandung, karena Jabar sebagai provinsi kedua dengan jumlah investor terbanyak dari 34 provinsi dengan jumlah 108.790 SID setelah DKI Jakarta,” ujar Nina saat ditemui di salah satu rumah makan di Kota Bandung, Senin (16/4/2018).

Dengan sosialisasi dan edukasi yang dilakukan KSEI bersama BEI, lanjutnya, diharapkan bisa meningkatkan kesadaran investor untuk memanfaatkan fasilitas AKSes. Dengan demikian, para investor pun bisa mencegah penyalahgunaan wewenang dari pihak yang tidak bertanggungjawab.

“Saat ini, kita pun sedang mengembangkan fasilitas AKSes menjadi AKSes Next Generation (AKSes Next-G) dengan fitur yang lebih menarik dan lebih mudah digunakan. Fasilitas AKSes Next-G pun bisa dimanfaatkan oleh perusahaan efek, bank kustodian, hingga masyarakat umum,” kata Nina.

“Cukup memasukkan NIK (nomor induk kependudukan) maka bisa menggunakan fasilitas AKSes Next-G karena kita sudah bekerjasama dengan Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri,” tuturnya.

Sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) di pasar modal Indonesia, KSEI pun terus berupaya membuat aktivasi investasi di pasar modal semakin nyaman dan aman dengan infrastruktur yang memadai.

Untuk itu, lanjut Nina, pihaknya pun sudah meluncurkan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu atau S-INVEST yang merupakan platform dan sistem yang terintegrasi untuk industri reksa dana. Sistem dalam S-INVEST ini mampu menyederhanakan proses yang dilakukan pelaku industri reksa dana dalam melakukan administrasi semua transaksi reksa dana yang lebih efisien dan transparan.

“Kita pun menyiapkan penerapan electronic voting atau e-Voting untuk mengakomodir penggunaan hak suara investor dalam RUPS tanpa perlu kehadiran investor secara fisik. E-Voting ini memudahkan investor yang memiliki lebih dari satu efek atau investor dari luar daerah untuk bisa menyalurkan suaranya pada RUPS yang dilakukan emitennya,” tegasnya.

Berdasarkan data KSEI per akhir Maret 2018, jumlah investor di pasar modal Indonesia telah mencapai 1.216.278 investor. Yang mencakup investor pemilik efek, reksa dana, hingga surat berharga yang diterbitkan Bank Indonesia.

Dari jumlah investor tersebut, investor domestik atau dalam negeri sudah mendominasi pasar modal Indonesia pada tahun 2018 ini dengan porsentasi mencapai 50,81 persen dibanding investor asing dengan porsentase 49,19 persen.

Selain itu, kapitalisasi market pasar modal Indonesia pun kini sudah mencapai Rp6.884 triliun dari jumlah 570 emiten (perusahaan terdaftar di pasar modal) dan transaksi harian yang dicatat mencapai Rp9,554 triliun per hari. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pasar modal Indonesia pada sepuluh tahun terakhir pun mengalami peningkatan cukup siginifikan mencapai 125,4 persen dan melebihi komoditas emas yang hanya sebesar 116 persen.

(ageng/DH)

Becak dan Delman Wajib Patuhi Aturan Lalu Lintas

0

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id : Becak dan delman di Kota Tasikmalaya banyak dikeluhkan para pengguna jalan. Mereka semaunya menjalankan beca dan jalan tanpa mematuhi lajur atau aturan lalu lintas. Kondisi itu menjadi salah satu sebab timbulnya kemacetan arus lalu lintas di Tasikmalaya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya Aay Zaini Dahlan mengatakan, saat ini Pemerintah Kota Tasikmalaya lagi gencar-gencarnya melakukan perubahan sistem alur demi kelancaran lalu lintas. “Dalam undang-undang (UU) lalu lintas, setiap pengguna jalan wajib mematuhi aturan dan rambu-rambu demi keselamatan dan kelancaran berlalu lintas, ini undang-undang jika melanggar pasti ada sanksinya, pengguna jalan itu termasuk becak dan delman,” ujar Aay Senin (16/04/18).

“Becak dan delman yang acapkali melawan arus lalu lintas sehingga jalan jadi macet ini perlu di peringatkan, tindakan melawan arus jalur itu membahayakan pengguna jalan lainnya sehingga jika kedapatan kami akan ambil sanksi tegas sesuai UU,” tegas Aay.

”Jika melawan arus, siapa pun itu tak terkecuali becak, delman harus diberi sanksi tegas baik sanksi administrasi atau pidana karena telah melanggar undang-undang,” kata Aay.

(Seda/DH)

Dedi Kusnandar Masih Diobservasi

0
ilustrasi (web)

‎BANDUNG, FOKUSJabar.id : Persib Bandung baru saja melakoni pertandingan tandang kompetisi Liga 1 2018 menghadapi Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (15/4/2018).

Seusai pertandingan yang berakhir imbang dengan skor 2-2 tersebut, dokter tim Persib Rafi Ghani menuturkan, secara keseluruhan pemain Maung Bandung tidak ada yang mengalami cedera serius.

Hanya saja, ada satu pemain yang masih dipantau kondisinya yakni Dedi Kusnandar, karena mengalami keluhan di bagian kaki. “Pemain yang masih di obrservasi Dedi Kusnandar,” kata Rafi di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Senin (16/4/2018).

Rafi berharap, cedera yang dialami mantan kapten Timnas Indonesia U-23 ini tidak parah, agar bisa kembali berlatih dan persiapan menghadapi Borneo FC pada laga kandang di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Sabtu (21/4/2018).

“Akan diobat mudah-mudahan bukan cedera serius. Kemarin ketika menendang bola diganjal, pada hari ini dia ngerasa ada pembekakan karena ada linu, mudah-mudahan gak lama,” harapnya.

(Arif/DH)

Dedi Taufikurohman Jabat Pj Wali Kota Cirebon

0
Dedi Taufikurohman
(HUMAS JABAR)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) atas nama Presiden RI melantik Pj Walikota Cirebon Dedi Taufikurohman sesuai dengan surat keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 131.32-1467 tahun 2018, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Senin (16/04/2018).

Dedi Taufikurohman ditunjuk sebagai Penjabat Walikota Cirebon pasca berakhirnya masa jabatan Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis per tanggal 16 April 2018. Dedi yang juga Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat akan memimpin roda pemerintahan Kota Cirebon hingga terpilihnya Wali Kota definitif hasil Pilkada serentak 2018.

Aher berharap kehadiran Dedi dapat menjamin kelancaran penyelenggaraan pemerintahan terutama isu-isu strategis Kota Cirebon di tahun 2018 termasuk mengawal sisa tahapan Pilkada serentak. Terkait hal itu, Aher meminta Dedi untuk melalukan monitoring dan melaporkan situasi wilayahnya secara berjenjang demi penyelenggaraan Pilkada serentak yang tertib, aman, santun dan berkualitas.

“Lakukan tindakan antisipatif jika ada riak-riak atau potensi kegaduhan agar tidak meluas menjadi hal yang tidak diharapkan,” kata Aher.

Di tahun politik ini, Aher juga mengingatkan terkait netralitas ASN. Jangan sampai keberpihakan kepada salah satu pasangan calon mempengaruhi kinerja.

Aher mengatakan, ASN harus menjadi contoh wajah pemerintahan yang baik dan profesional. Sehingga masyarakat tidak lagi apatis terhadap pemerintah dan bersedia menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada serentak 2018.

“Tetaplah profesional dan jadikan aturan juga tupoksi sebagai pedoman saat bekerja,” ujarnya.

Selain itu, PP No 49 tahun 2008 menyebut bahwa seorang penjabat kepala daerah dilarang melakukan mutasi pegawai, membatalkan perizinan yang telah dikeluarkan pejabat sebelumnya, membuat kebijakan tentang pemekaran daerah dan membuat kebijakan bertentangan dengan program pembangunan yang telah ditetapkan sebelumnya kecuali ada izin tertulis dari Mendagri.

“Pesan saya amanah dalam mengemban tugas dan laporkan selama tiga bulan sekali ke Mendagri melalui Gubernur,” ujar Aher.

Menanggapi hal itu, Penjabat Wali Kota Cirebon Dedi Taufikurohman bertekad akan meningkatkan angka partisipasi masyarakat pada Pilwalkot Cirebon.

Menurut data KPU Kota Cirebon saat ini partisipasi masyarakat pada pemilihan Pilwalkot Cirebon diangka 69 persen. Ditargetkan sebelum pencoblosan pada akhir Juni 2018 nanti partsipasi pemilih Kota Cirebon mencapai angka 78 persen.

“Ada beberapa tugas yang harus saya kerjakan kira-kira sampai September nanti. Diantaranya memfasilitasi penyelenggaraan Pilkada, poinnya adalah bagaimana meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Cirebon untuk memilih dari 69 persen kita kita naikkan menjadi 78 persen,” ujar Dedi.

BACA JUGA: Taufik Rohman : DPP Jangan Korbankan Partai untuk Kepentingan Lain di Pilgub Jabar

Langkahnya diawali dengan pemutakhiran data pemilih karena dikhawatirkan ada pemilih ganda. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Disdukcapil Kota Cirebon terkait perekaman KTP elektronik yang masih ada sekitar 16 ribu masyarakat yang belum melakukan perekaman.

“Kami juga sudah lakukan koordinasi dengan Disdukcapil untuk perekaman KTP elektronik, kita akan jemput bola mendatangi masyarakat. Alhamdulillah Kota Cirebon tinggal 16 ribu lagi dan saya targetkan di bulan juni sebelum pencoblosan selesai,” katanya.

Selain itu pada Bulan Juni nanti akan ada 5 ribu lebih masyarakat yang menginjak umur 17 tahun yang harus menjadi daftar pemilih tetap.

“Di Juni itu juga ada 5 ribu lebih yang menginjak usia 17 tahun nah itu sudah kita rekam di sekolah, masjid dan di tempat umum lainnya karena penduduk Kota Cirebon ini didominasi oleh laki-laki, ini konsen kita,” ucap Dedi.

(DH)

Sekum Persikotas Temui Supporternya di Stadion Wiradadaha

0
Sekum DAP saat bertemu para Supporter Persikotas (fokusjabar/Seda)

TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Menjadi salah satu tim yang berkompetisi di Liga III Jawa Barat 29 April mendatang, manajemen tim Persikotas Tasikmalaya terus melakukan persiapan. salah satunya menemui suporternya.

Sekretaris Persikotas Dadang Abdul Patah mengatakan, saat liga III Jawa Barat digelar, tim Persikotas harus lolos di fase grup. Untuk itu tim kebanggaan “Kota Santri” ini meminta dukungan semua pihak termasuk para suporter setia yang mendukung Persikotas.

”Suporter adalah bagian manajemen tim yang memiliki andil penting dalam kesuksesan tim,” ungkap Dadang saat menemui suporter Persikotas di Stadion Wiradadaha Kota Tasikmalaya Minggu (15/04/18).

“Selama ini mereka (suporter) selalu mendukung Persikotas sepenuh hati tanpa pamrih, begitu juga saat akan digelarnya liga III Jawa Barat nanti, kita juga minta dukungan penuh dari supporter agar skuat Persikotas mampu lolos difase grup,”harap Dadang.

Ditambahkan, untuk lebih mempererat kebersamaan Persikotas dengan supporter, sebelum dimulai kick off liga III nanti, manajamen akan mengundang suporter membuat kesepakatan bersama.

”Kita berharap supporter Persikotas menunjukkan etika dalam mengeskpresikan dukungan ke tim, mulai dari bahasa, yang ramah dan sopan, termasuk pemasangan spanduk yang tidak rasis dan tidak menyinggung, tetap menjaga kondusifitas daerah, intinya mendukung tim dengan tetap mengedepankan etika,” pungkasnya.

(Seda/DH)

Pemain Persib Akui Dilempar Saat Akan Masuk Ruang Ganti

0
(FOKUSJabar/Arif)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pertandingan Persib Bandung menghadapi Arema FC pada laga lanjutan kompetisi Liga 1 2018 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (15/4/2018), berakhir ricuh.

Pasalnya, saat wasit memberikan waktu tambahan tiga menit, penonton yang berada di tribun timur terlihat berusaha memasuki lapangan yang membuat pertandingan terpaksa terhenti saat skor imbang 2-2.

Menurut salah seorang pemain Persib Ardi Idrus, suasana di Stadion Kanjuruhan sudah tidak kondusif, bahkan saat pemain dan pelatih akan memasuki ruang ganti untuk menyelamatkan diri, mendapatkan lemparan dari penonton.

Akibatnya, pelatih Persib Roberto Carlos Mario Gomez mengalami luka di bagian kepala, setelah terkena lemparan. Ardi pun tak luput dari lemparan, hanya saja dia mengaku tidak mengalami luka.

“Ya kita lari masuk ke ruang ganti terus mereka lempar-lempar, tapi enggak apa-apa,” kata Ardi di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Senin (16/4/2018).

Ardi menambahkan, teror yang diberikan oleh supporter sudah sering diraskan olehnya. Sehingga, pemain yang berposisi sebagai bek sayap ini tidak merasa takut.

“Sebelumnya pernah, cuma nyanyi-nyanyi ini. Tapi itu biasa lah enggak berpengaruh juga ke mental kita,” tegasnya.

(Arif)

HMI Ciamis Minta Pemda Transparan Soal Perda Toko Modern

0
(FOKUSJabar/Riza M Irfansyah)

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kabupaten Ciamis menggelar audensi dengan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Ciamis, Senin (16/4/2018) di Aula Kantor BPKD Kabupaten Ciamis.

Dalam Audensi tersebut HMI Cabang Ciamis meminta kepada Pemerintah Kabupaten Ciamis khususnya BPKD selaku pengelola keuangan daerah Kabupaten Ciamis untuk lebih transparan kepada masyarakat, terkait Peraturan Daerah (Perda) tentang kontribusi Toko Modern Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Ciamis, baik dalam sektor pajak maupun retribusi.

Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) HMI Cabang Ciamis Ilham Rahmatuloh mengatakan dari laporan keterangan pertanggung jawaban (LKPJ) Bupati Ciamis Tahun 2017 tentang Toko Modern, Draf Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA) Kabupaten Ciamis Tahun 2017 di dalamnya HMI menemukan adanya ketidak detailan tentang Kontribusi Toko Modern Terhadap PAD Kabupaten Ciamis, baik dalam sektor pajak maupun retribusi.

Ilham mengatakan dengan adanya hal tersebut HMI Ciamis selaku organisasi mahasiswa islam mengharapkan adanya perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui SKPD yang bersangkutan membuat Peraturan daerah apabila belum adanya perda yang mengatur mengenai toko modern baik secara administrasi ataupun teknis.

“Apabila perda sudah ada yang mengatur tentang toko modern kami menginginkan mengatur mekanisme perpajakan atau retribusi baik dinaikan pajak dan retribusinya demi PAD yang akan berimplikasi terhadap kesejahteraan masyarakat Kabupaten Ciamis,” katanya.

Sementara itu Ketua Umum HMI Cabang Ciamis Hendriawan Firmansyah menambahkan kalaupun Pemerintah Kabupaten Ciamis belum ada perda yang mengatur tentang mekanisme perpajakan atau retribusi,

“Kami mendorong kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis untuk segera membuat perda tersebut, sekaligus mendorong pemerintah untuk merevisi raperda Tahun 2017 tentang penataan dan pembinaan pasar rakyat, pusat perbelanjaan dan toko swalayan,” ujarnya.

Hendri berharap Pemerintah dapat bersinergi dengan masyarakat serta Himpunan Mahasiwa Islam (HMI) dalam rangka mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah terkhusus tentang tentang penataan dan pembinaan pasar rakyat, pusat perbelanjaan dan toko swalayan.

“Kami sangat berharap Pemda bisa bersinergi dengan kami agar bisa mengawal kebijakan dengan baik,” pungkasnya.

(Riza M Irfansyah/DAR)