Kadispora Jabar Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Ilmu Pendidikan Keolahragaan UPI
Piala Gubernur Jabar Ketiga Cabor Bola Basket Digelar di Kota Tasikmalaya
TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id: Setelah Cabang Olahraga (Cabor) Judo dan Basebal, Kejuaraan Daerah (Kejurda) bertajuk ‘Piala Gubernur Jawa Barat tahun 2018’ yang diinisiasi Dispora Jawa Barat kembali menggelar Cabor Bola Basket di GOR Tamansari Futsal, Jalan Tamansari Kota Tasikmalaya, 6-10 Agutus 2018
Kepala Dispora Jabar, Yudha M Saputra menuturkan, melalui penyelenggaraan kejuaraan, diharapkan bisa menjaring bibit atlet bola basket potensial untuk meningkatkan prestasi olahraga bola basket di Jabar hingga nasional.
Kejuaraan sendiri ditujukan sebagai optimalisasi dukungan pembinaan olahraga prestasi melalui ajang kejuaraan daerah sekaligus sebagai implementasi dari amanah Undang-undang No 3 tahun 2015 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) dalam hal pembinaan dan pengembangan keolahragaan.
“Karena itu, kejurda bola basket ini diharapkan bisa menjadi salah satu ajang pemanduan untuk melakukan identifikasi sumber potensi bibit olahragawan yang berbakat dan potensial di Jabar. Penyelenggaraan kejurda bola basket ini pun sebagai bentuk pemenuhan tanggungjawab pemerintah dalam melaksanakan kebijakan nasional keolahragaan dan penyediaan keolahragaan serta pemberian kemudahan untuk terselenggaranya kegiatan keolahragaan,” ujar Yudha saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Kejurda Bola Basket ‘Piala Gubernur Jabar tahun 2018’ di GOR Tamansari Futsal, Jalan Tamansari Kota Tasikmalaya.
Melalui kejurda Piala Gubernur Jabar, lanjut Yudha, pihaknya berharap dapat lahir bibit atlet-atlet potensial di cabang olahraga bola basket. Kedepan, bibit atlet potensial ini bisa dikembangkan melalui pendidikan dan latihan yang terencana, sistematis, berjenjang dan berkelanjutan.
“Dan dalam pengembangan tersebut, dibutuhkan pula peranan pelatih dengan kualifikasi dan kompetensi memadai, pengurus cabang olahraga yang memiliki komitmen dan dedikasi, hingga peran orang tua dan masyarakat dalam memberikan motivasi. Dengan berbagai peran dan upaya tersebut, saya punya keyakinan jika kita mampu mengembangkan bakat para atlet potensial tersebut sehingga bisa menjadi atlet yang berprestasi, tidak hanya di level Jabar namun juga nasional dan internasional,” tegasnya.
Kepala Seksi Pengembangan Olahraga Prestasi, Ariadi menambahkan, kejurda bola basket sendiri digelar di Kota Tasikmalaya sebagai salah satu upaya dari pihaknya mendorong dan memotivasi daerah dalam pengembangan olahraga prestasi. Dengan digelar di daerah dan tidak tersentral di pusat kota, diharapkan bisa menarik minat daerah dalam menggelar sebuah kejuaraan sekaligus menjaring potensi atlet-atlet potensial yang dimiliki daerah tersebut serta kota/kabupaten terdekatnya.
“Ini terbukti dengan munculnya beberapa atlet potensial di cabang olahraga bola basket ini dari kota dan kabupaten, selain dari wilayah Bandung Raya. Seperti dari Cirebon, Banjar, Tasikmlaya, Ciamis, bahkan Pangandaran. Untuk kejurda Piala Gubernur Jabar sendiri, kita membatasi maksimal usia atlet yakni di kelompok junior sebagai persiapan menghadapi Popnas XV tahun 2019,” ujar Ariadi.
Sekretaris Umum Pengprov Perbasasi Jabar sekaligus Ketua Panitia Pelaksana, Alen Trismayadi menuturkan, atlet yang bertanding pada Kejurda Bola Basket ‘Piala Gubernur Jabar tahun 2018’ ini maksimal kelahiran tahun 2002 atau berusia 16 tahun. Atlet-atlet ini diharapkan akan menjadi tulang punggung bagi kota/kabupaten masing-masing pada pelaksanaan Pekan Olahraga Daerah (Porda) XIV Jawa Barat tahun 2022 serta bagi Jabar di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 mendatang.
“Atlet yang berlaga di ajang kejurda kali ini, sebagian besar juga tampil membela daerah mereka masing-masing di ajang Popda XII Jabar yang berakhir pekan lalu. Untuk jumlah atlet yang terlibat sendiri mencapai 324 atlet dari 17 kota dan kabupaten di Jabar. Mereka semua terbagi di 15 tim putra dan 12 tim putri,” ujar Alen.
Untuk tim putra, dibagi dalam empat pool yang masing-masing berjumlah empat tim. Sedangkan tim putri, juga dibagi dalam empat pool yang masing-masing dihuni oleh tiga tim. Untuk setiap pool, baik di putra maupun putri, akan diambil juara pool yang langsung melaju ke babak semifinal.
“Untuk babak semifinal dan final, rencananya akan digelar pada Kamis (9/8/2018) dan Jumlat (10/8/2018). Sedangkan untuk jumlah pertandingan mulai dari babak penyisihan hingga babak final mencapai 41 pertandingan di lima hari pelaksanaan,” tegasnya.
Sementara di hari pertama kejurda, tim putri Kota Bandung yang merupakan peraih medali emas Popda XII Jabar tahun 2018 secara mengejutkan takluk dari tim putri Kota Cirebon yang juga merupakan lawannya di babak final Popda XII Jabar tahun 2018. Tim putri Kota Bandung pun kalah dengan skor cukup jauh atas Kota Cirebon yakni 12-28. Sedangkan di kelompok putra, tim Kota Bandung masih terlalu perkasa bagi Kota Banjar sehingga unggul telak di babak penyisihan pool.
Tim putri Kota Bandung sendiri bergabung di pool R bersama Kota Cirebon dan Kabupaten Cianjur. Sedangkan tim putra Kota Bandung bergabung di pool C bersama Kota Banjar, Kota Bekasi dan Kabupaten Cianjur.
(ageng/bam’s)
Ahmad Saefudin Siap Pimpin Kembali KONI Jabar
BANDUNG, FOKUSJabar.id : Seiring dengan akan berakhirnya masa kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat periode 2014-2018 pada bulan September 2018, beberapa Pengurus Provinsi (Pengprov) Cabang Olahraga dan KONI Kota/Kabupaten mempertanyakan legalitas dari kepengurusan KONI Jabar dibawah pimpinan Ahmad Saefudin.
Pertanyaan tersebut terungkap pada saat acara Silaturahmi dan Konsolidasi organisasi KONI Jabar di Hotel Grand Aquila, Jalan Pasteur Kota Bandung, Jumat-Sabtu (3-4/8/2018) lalu.
Menjawab pertanyaan serta pernyataan dari anggota KONI Jabar, Ahmad Saefudin menegaskan, jika dirinya siap untuk kembali memimpin kepengurusan KONI Jabar untuk masa bakti 2018-2022. Kesiapannya untuk kembali memimpin induk organisasi olahraga di Jabar ini pun didasarkan pada keinginan serta dukungan yang disampaikan beberapa cabang olahraga, KONI Kota/Kabupaten serta badan fungsional.
“Saya justru balik bertanya kepada mereka (anggota KONI Jabar), apakah dukungan yang diberikan kepada saya sesuai hati nurani? Kalau memang sesuai hati nurani, saya, juga dengan hati nurani, Insya Allah siap mengemban amanah untuk memimpin KONI Jabar ke depan,” ujar Ahmad.
Materi pada acara sosialisasi dan konsolidasi sendiri, lanjutnya, membahas terkait pemantapan persiapan Porda XIII Jabar yang akan digelar 6-15 Oktober di Kabupaten Bogor, persiapan dalam menyukseskan gelaran Asian Games XVIII tahun 2018, serta pemaparan program KONI Jabar untuk persiapan PON XX tahun 2020 di Papua. Namun, dengan munculnya pertanyaan serta pernyataan dari anggota KONI Jabar yang hadir terkait habisnya masa kepengurusan KONI Jabar periode 2014-2018 pada September 2018, pihaknya pun menegaskan jika pelaksanaan Musoprov KONI Jabar 2018 akan dilaksanakan pada pekan pertama atau kedua September 2018.
“Kami tidak akan mempercepat atau memperlambat pelaksanaan Musorprov. Kami akan terbuka dan tetap pada jalur organisasi sesuai aturan yang berlaku jika kepengurusan sekarang memang berakhir pada September 2018,” terangnya.
Berdasarkan pengalaman, dua kali gelaran Musorprov KONI Jabar dengan agenda utama pemilihan ketua umum, selalu digelar sebelum pelaksanaan Porda Jabar. Untuk itu, pada saat pelaksanaan Porda XIII tahun 2018, yang akan ikut terlibat merupakan kepengurusan baru KONI Jabar masa bakti 2018-2022.
Ahmad menambahkan, kepengurusan KONI Jabar masa bakti 2014-2018 sendiri, telah menyusun program pembinaan keolahragaan jangka panjang. Termasuk untuk meraih prestasi pada PON XX tahun 2020 di Papua yang disusun tim yang terdiri dari pakar olahraga, ilmu pengetahun dan teknologi (sport science), serta ditunjang program kerjasama olahraga Pemprov Jabar dan Provinsi Gyeongsangbuk-Do Korea.
“Sukses Jabar pada PON XIX tahun 2016 lalu, bukan karena prestasi seorang Ahmad Saefudin. Semua elemen bahu membahu dan memiliki tekad sama membawa prestasi Jabar dalam bidang olahraga. Eksekutif, legislatif, KONI Jabar, perguruan tinggi, dan masyarakat sangat kompak dalam mendukung pencapaian prestasi tersebut,” tuturnya.
Untuk itu, lanjutnya, sinergitas semua eleman yang sudah terbangun diharapkan bisa terus dipertahankan dan bisa ditingkatkan lebih baik lagi demi prestasi olahraga. Pembangunan serta peningkatan prestasi olahraga, tidak bisa dilakukan oleh satu atau dua elemen saja tapi semua pemangku kepentingan perlu bekerjasama.
“Selama kepengurusan KONI Jabar 2014-2018, kami tidak hanya fokus soal pembinaan atlet. Tapi, atlet yang telah memberikan prestasi kepada Jabar pun mendapat perhatian. Salah satunya dalam hal pendidikan, dimana KONI Jabar memprakarsai kerjasama beasiswa dengan beberapa perguruan tinggi seperti ITB, UPI, STKIP Pasundan, dan program pascasarjana UPI. Sehingga selepas dari status atlet, minimal mereka memiliki bekal pendidikan. Jangan sampai terdengar lagi atlet yang terlunta-lunta setelah pensiun. Dengan memiliki memiliki status pendidikan, minimal mereka bisa bekerja atau menjadi pintar untuk berbisnis untuk menopang kehidupannya,” tegasnya.
(ageng/bam’s)
Lawan PSKC 15 Agustus, Gomez Tak Setuju
BANDUNG, FOKUSJabar.id : Persib Bandung akan melakoni pertandingan babak 128 besar Piala Indonesia menghadapi PSKC Cimahi di Stadion Wiradadaha, Kota Tasikmalaya, 15 Agustus 2018.
Jadwal tersebut merupakan rilis resmi dari PSSI, setelah sebelumnya pertandingan tersebut sempat tertunda karena pihak kepolisian tidak memberikan izin dengan alasan keamanan.
Pelatih Persib, Mario Gomez menolak jadwal pertanding tersebut, karena pada tanggal tersebut anak asuhnya sudah diliburkan. Mengingat, kompetisi Liga 1 2018 sendiri sedang libur, pasalnya ada agenda Asian Games.
Persib sendiri akan meliburkan aktivitasnya seusai melakoni pertandingan tandang Liga 1 2018 kontra Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Jumat (10/8/2018).
“Tidak setuju dengan keputusan federasi, mereka mau kita main tanggal 15, tapi saya bilang tidak. Karena, kami akan meliburkan pemain setelah tanggal 10,” kata Gomez.
Gomes menuturkan, sebelum jadwal tersebut dirilis, pemainnya sudah banyak yang memesan tiket untuk pulang kampung. Hal itu menjadi salah satu alasannya menolak jadwal tersebut.
“Para pemain sudah beli tiket untuk pulang. Mereka ingin kami main tanggal 15, tapi kami tidak setuju,” jelasnya.
(Arif/Bam’s)
Kejuaraan Piala PLN 2018, Upaya Gabsi Jabar Sosialisasi Cabor Bridge
BANDUNG, FOKUSJabar.id : Lebih dari 300 atlet dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti gelaran Kejuaraan Bridge Piala PLN 2018 yang digelar di Bale Sumur Bandung, gedung PLN Distribusi Jabar, Jalan Asia Afrika Kota Bandung pada Jumat-Minggu (3-5/8/2018) lalu. Kejuaraan yang baru kembali digelar tahun 2018 ini setelah beberapa tahun vakum pun tercatat sebagai kejuaraan bridge dengan jumlah peserta terbanyak.
Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Ganbi) Jabar, Iwan Purwana menuturkan, kejuaraan tersebut merupakan salah satu program Gabsi Jabar untuk menggerakkan kegiatan olahraga Bridge sehingga semakin dikenal di masyarakat. Selain dari tujuan lain sebagai salah satu bentuk pembinaan atlet.
“Untuk peserta yang ikut, mencapai 58 tim dimana satu tim berjumlah 5 sampai 6 atlet. Jadi total jumlah atlet mencapai 300 lebih dan ini menjadi even yang diikuti peserta terbanyak,” ujar Iwan saat ditemui di Bale Sumur Bandung, gedung PLN Distribusi Jabar, Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Selasa (7/8/2018).
General Manager (GM) PLN Distribusi Jabar ini menambahkan, kejuaraan memperlombakan beberapa kategori. Mulai dari kategori umum, ladies mix, senior, mahasiswa, pelajar, hingga instansi terbaik.
“Kegiatan Piala PLN ini kita satukan dengan pelaksanaan Sirkuit Jabar dengan total hadiah mencapai Rp120 juta. Rencananya, kita akan jadikan even kejuaraan Piala PLN ini sebagai even rutin,” katanya.
Dengan semakin banyak kompetisi yang dilakukan, lanjutnya, cabang olahraga bridge diharapkan semakin maju dan berkembang. Sehingga, generasi muda saat ini lebih tertarik untuk menekumi cabang olahraga bridge.
“Moto di bridge itu yakni dengan main bridge kita semakin cerdas. Ini karena bridge mengajarkan bagaimana kita mengolah otak, olah pikir hingga olah strategi. Kita ingin bridge ini ikut mengangkat martabat bangsa di tingkat dunia,” tegasnya.
(ageng)









