spot_img
Sabtu 13 September 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 6898

Deklarasikan Pemuda Anti Golput, KNPI: Pemuda Harus Jadi Bagian Sukses Pilgub Jabar

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Barat siap bersinergi bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar untuk mendorong pemuda di Jabar menyalurkan hak suaranya pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jabar 2018. Seperti diketahui, pemilih hak suara di Jabar hampir setengahnya atau sekitar 16 juta suara berasal dari kalangan pemuda.

Ketua KNPI Jabar, Rio F Wilantara menuturkan, pihaknya bersama KPU Jabar telah sepakat untuk mengawal suara pemuda untuk tersalurkan atau tidak golput pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Pihaknya pun menyatakan kesiapan bersinergi bersama KPU dalam menjaga penyelenggaraan Pilgub Jabar yang aman dan lancar.

“Kita pun siap menerima dan memberi masukan terkait permasalahan pemilih pemula dan pemuda. Salah satunya soal kepemilikan e-KTP,” ujar Rio saat ditemui usai pelaksanaan Rapat Koordinasi OKP dan Sosialisasi Pilgub Jabar 2018 di sekretariat DPD KNPI Jabar, Jalan Soekarno-Hatta Kota Bandung, Senin (16/4/2018) malam.

Rio menuturkan, untuk memastikan keterwakilan pemuda dengan kepemilikan e-KTP pada Pilgub Jabar 2018, pihaknya pun akan melakukan audiendi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Jabar. Hal ini dilakukan untuk melakukan kontrool sampai sejauh mana keterlibatan pemuda dalam hal administrasi kependudukan ini.

“Kami berharap generasi muda untuk peduli. Kami sebagai organisasi pemuda siap mendukungnya termasuk mensosialisasikan terkait informasi serta tata cara yang menyangkut Pilgub Jabar 2018. Dan untuk Pilgub Jabar 2018 ini, kita menargetkan 50 persen pemuda di Jabar bisa menyalurkan hak pilihnya saat pencoblosan tanggal 27 Juni mendatang, Pemuda harus menjadi bagian suksesnya Pilgub Jabar 2018,” tegasnya.

Pada kegiatan Rapat Koordinasi OKP dan Sosialisasi Pilgub Jabar 2018 sendiri, KNPI Jabar mendeklarasikan gerakan Pemuda Anti Golput dengan mengutus sepuluh pemuda demokrasi anti golput. Deklarasi ditandai dengan pembubuhan cap tangan diatas kain putih yang dilakukan Ketua KPU Jabar, Yayat Hidayat serta Ketua KNPI Jabar, Rio F Wilantara.

(ageng/bam’s)

Komisi V Minta Disdik Jabar Evaluasi SOP Penyusunan dan Pendistribusian Soal USBN

0

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat menggelar rapat kerja lanjutan dengan tim investigasi yang terdiri dari oleh Kepala Cabang Dinas dan beranggotakan unsur Dewan Pendidikan, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), dan beberapa unsur pendidikan lainnya.

Tim Investigasi telah menghasilkan beberapa rekomendasi, salah satunya terkait proses penyusunan dan pendistribusian soal agar dikembalikan kepada pihak sekolah dan menyatakan bahwa kebocoran soal dan jawaban kemungkinan kecil tidak terjadi.

Ketua Tim Investigasi Kebocoran USBN Husein Rahadian Hasan menjelaskan, pihaknya sudah mengklarifikasi ke sejumlah pihak terkait dygaan kebocoran soal dan jawaban USBN tingkat SMA/SMK di Jawa Barat.

“Kita klarifikasi kepada tim penyusun soal, kita sudah dapatkan soal USBN itu dibuat oleh satu tim yang dikoordinasi oleh Bidang Pembinaan SMA. Alurnya sudah dilakukan sedemikian rupa dimulai dari workshop, penulisan kisi-kisi dan lainya,” kata Husein.

Dalam proses klarifikasi yang telah dilakukan pada tahapan distrubusi master soal, kata dia, ditemukan bahwa alur pendistribusian dilakukan memakan proses panjang.

Sehingga Tim Investigasi Kebocoran USBN menganggap perlu adanya revisi SOP USBN khususnya pada bagian penyusunan dan pendistribusian soal USBN.

“Setelah dibuat, kemudian didistribusikan ke cabang dinas, dari cabang dinas dan langsung kita serahkan kepada MKKS kemudiqn K3S menyerahka n ke sekolah,” jelas dia.

Hasil investigasi itu memunculkan beberapa rekomendasi, salah satunya terkait perbaikan SOP penyusunan soal yang semula dilakukan satu tim pembinaan SMA akan dikembalikan kepada sekolah masing-masing.

” Kita akan kembalikan ruh dari USBN itu sebagai ujian yang dilakukan di sekolah, sehingga soal dibuat oleh sekolah,” terang dia.

Kaitannya dengan dugaan kebocoran soal dan jawaban USBN Jabar, pihaknya menyebut bahwa tim investigasi tidak menemukan adanya kebocoran soal maupun jawaban pada USBN Jabar.

Dari fakta dan data yang dikumpulkan dari beberapa sekolah di Kota Bandung, kemungkinan kebocoran soal sangat kecil karena tidak berdampak signifikan pada nilai siswa di sekolah tersebut.

“Dari tim kita tidak menemukan (kebocoran) soal” ucap Husein.

Menanggapi hasil investigasi tersebut Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Yomanius Untung menilai, permasalahan tersebut bersumber dari regulasi atau SOP pembuatan dan pendistribusian soal.

“Terkait regulasi dalam juknis dari Kemendikbud, sebenarnya soal cukup dibuat  di satuan pendidikan  setiap sekolah atau oleh MGMP masing-masing,” kata Untung.

Adapun pengambilalihan tugas penyusunan soal oleh Disdik Jabar dalam hal tataran untuk menjaga kualitas dari soal tersebut sudah baik. Namun pihaknya menyangkan langkah tersebut tidak diimbangi oleh dampak dari langkah tersebut sehingga menimbulkan potensi penyimpangan.

“Niatnya adalah agar soal yang dibuat memiliki kualifikasi yang terstandar, dan dianggap layak untuk disampaikan di ujian sekolah. Sayangnya Dinas pendidikan tidak menghitung dampak dari itu karena ada beberapa SOP yang longgar, diantanranya adanya pendistribusian ditambah kunci jawaban di waktu yang bersamaan, ” kata dia.

Komisi V memberikan rekomendasi terkait penyusunan soal adalah agar soal diserahkan ke setiap satuan pendidikan sekolah dan meminta Dinas Pendidikan untuk menyusun rencana kegiatan upgrading para guru yang nanti akan ditugaskan untuk menyusun soal

“Ini penting karena jika mengacu pada juknis hari ini memang dilaksanakan di setiap satuan pendidikan sekolah,” kata dia.

(LIN)

Soal Sanksi Arema, Gomez Serahkan Pada Komdis

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez merasa kecewa pertandingan tandang menghadapi Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (15/4/2018) harus terhenti di masa ijury time, karena penonton masuk ke dalam lapangan.

Menurut pelatih berusia 61 ini, kejadian tersebut sangat merugikan kedua kesebelasan. Karena, baik Arema dan Persib sedang berusaha untuk tampil maksimal, sehingga jalannya laga berlangsung seru.

Meski kecewa, Gomez enggan memikirkan mengenai sanksi yang akan dijatuhkan kepada tim berjuluk Singo Edan ini. Karena, untuk masalah tersebut sudah ada yang menangani yakni Komisi Disiplin PSSI.

Hanya saja, Gomez berharap tim Komisi Disiplin bisa memberikan sanksi yang adil, pasalnya sebelumnya pemainnya Supardi Nasir mendapatkan hukuman larangan bermain, karena dinilai melakukan tandukan kepada wasit saat menghadapi Mitra Kukar.

Apalagi, dia juga menjadi korban leparan yang dilakukan oleh supporter Arema, sehingga mengakibatan kepalanya luka.

“Itu menjadi urusan komisi disiplin, karena kemarin penonton masuk ke dalam dan itu bukan urusan kami. Karena sebelum pertandingan kita kehlilangan Supardi empat pertandingan dan kemarin semua orang bisa masuk ke lapangan dan itu sangat berbahaya, itu menjadi masalah komisi disiplin,” kata Gomez di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Senin (16/4/2018).

(Arif/DH)

Pelatih Persib Syukuri Hasil Imbang di Malang

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pelatih Persib Bandung Roberto Carlos Mario Gomez tetap menysukuri hasil imbang yang diraih pasukannya saat menghadapi Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (15/4/2018).

Menurut pelatih berusia 61 tahun ini, hasil imbang tersebut patut untuk disyukuri, karena Arema bermain di kandang dengan dukungan penuh supporter dan bisa memberikan perlawanan.

“Tapi ya tidak masalah dan ini jadi poin yang bagus,” kata pelatih berusia 61 tahun ini, Senin (16/4/2018).

Meski begitu, pelatih asal Argentina ini merasa kecewa, karena pada pertandingan tersebut supporter tuan rumah masuk ke dalam lapangan yang membuat laga terpaksa terhenti saat memasuki masa injury time.

Masuknya penonton ke dalam lapangan sangat berbahaya bagi keamanan pemain, bahkan Gomez menjadi korban dan mengalami luka di bagian kepala.

“Tapi masalahnya setelah pertandingan karena ada penonton masuk ke lapangan,” ucap mantan pelatih Johor Darul Ta’zim ini.

(Arif/DH)

Persib Harusnya Bisa Raih Poin Penuh di Malang

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Persib Bandung berhasil membawa pulang satu poin pada pertandingan tandang kompetisi Liga 1 2018, setelah bermain imbang dengan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (15/4/2018).

Menurut pelatih Persib Roberto Carlos Mario Gomez, pada pertandingan pekan keempat ini tim Maung Bandung seharusnya bisa meraih kemenangan.

Pasalnya, pada laga tersebut tim kebanggaan Bobotoh ini seharusnya mendapatkan hadiah penalti. Karena, striker Maung Bandung Jonathan Bauman diganjal di kotak penalti, namun wasit tidak menganggap sebagi pelanggaran.

“Pertandingan kemarin itu pertandingan yang sulit, tapi kami seharusnya bisa memenangkan itu, kalian tahu kita harusnya dapat penalti saat Jonathan Bauman dijatuhkan,” ucap Gomez di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Senin (16/4/2018).

Selanjutnya, tim kebanggaan Bobotoh ini akan langsung fokus menatap pertandingan kandang menghadapi Borneo FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Sabtu (21/4/2018).

(Arif/DH)

Sabil Baru Pertama Naik Rantis ke Stadion

0
Ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Persib Bandung menggunakan kendaraan taktik (rantis) saat berangkat ke Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (15/4/2018) untuk menghadapi tuan rumah Arema FC.

Selain itu, tim kebanggaan Bobotoh ini kembali menggunakan rantis seusai pertandingan untuk keamanan. Apalagi, pertandingan tersebut berakhir ricuh setelah penonton memasuki lapangan pada masa injury time.

Menurut pemain belakang Persib, M Al Amin Syukur Fisabillah, menggunakan kendaraan rantis menjadi pengalaman pertamanya. Karena, sebelumnya hal tersebut belum pernah dialami olehnya.

“Gimana ya, itu jadi tantangan saja sih. Awalnya memang tidak terbayang akan menggunakan rantis ke stadion,” kata Sabil, Senin (16/4/2018).

“Saya tidak ada bayangan apa-apa, saya pikir main bola ya main bola aja, ini sampai pakai rantis, dikawal banyak polisi juga. Ini jadi pengalaman baru bagi saya,” tambahnya.

Pemain yang baru bergabung dengan Persib pada musim ini berharap, hal serupa tidak kembali terulang. Karena, sepak bola menurutnya menjadi alat pemersatu.

“Tapi ke depannya jangan ada lagi seperti ini biar kita nyaman bermain sepak bola,” harapnya.

(Arif/DH) ‎

KNPI Harus Dorong Pemilih Pemula Cerdas Menyalurkan Hak Pilihnya

0
Ketua KNPI Jabar, Rio F Wilantara saat menyampaikan sambutan di acara Rapat Koordinasi OKP dan Sosialisasi Pilgub Jabar 2018. (FOKUSJabar/Ageng)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Komisi Pemilihn Umum (KPU) Jawa Barat mengajak Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) untuk mendorong generasi muda sebagai pemilih pemula bersikap cerdas dan menyalurkan hak pilih mereka pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2018.

Hal tersebut disampaikan Ketua KPU Jabar, Yayat Hidayat pada acara Rapat Koordinasi OKP dan Sosialisasi Pilgub Jabar 2018 di sekretariat DPD KNPI Jabar, Jalan Soekarno-Hatta Kota Bandung, Senin (16/4/2018).

Yayat menilai jika penyelenggaraan Pilgub Jabar 2018 cukup berat. Pasalnya, jumlah penduduk dan pemilih di Jabar relatif besar. Dirinya pun menyebut jika pemilih di Jabar hampir sama dengan jumlah pemilih di Spanyol maupun Argentina dan lebih besar dibandingkan pemilih di Australia.

“Jadi sangat wajar jika Gubernur Jawa Barat ini akan berasa seperti Perdana Menteri,” ujar Yayat usai acara Rapat Koordinasi OKP dan Sosialisasi Pilgub Jabar 2018 di sekretariat DPD KNPI Jabar, Jalan Soekarno-Hatta Kota Bandung, Senin (16/4/2018).

Kompleksitas yang dimiliki Pilgub Jabar, lanjut Yayat, juga terkait dengan daya tarik dan pertarungan elit politik pusat karena wilayah Jabar memiliki nilai strategis. Selain itu, Jabar pun sempat dikategorikan sebagai daerah rawan konflik bersama Papua dan Kalimantan Barat. Meski demikian, Yayat mengaku cukup optimistis semua tantangan yang dihadapi menjelang pelaksanaan Pilgub Jabar tersebut bisa diatasi dengan banyaknya dukungan dari masyarakat.

“Khususnya dari para pemuda yang tergabung di KNPI. Saya harap KNPI harus bisa melindungi hak pemilih muda agar ikut berpartisipasi menyukseskan Pilgub Jabar. KNPI harus mampu melindungi pemuda dari isu SARA yang tidak mendidik serta membebaskan pemuda dari hoax. KNPI pun harus mendorong pemilih pemula untuk bersikap cerdas dalam menggunakan hak pilih,” tegasnya.

(Ageng/DH)