Jumat 10 Januari 2025
Beranda blog Halaman 6612

Direktur Bjb Syariah: Industri Keuangan Syariah Sangant Menjanjikan

0
ilustrasi (web)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Direktur bank bjb syariah Indra Falatehan menilai jika masa depan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia sangat prospektif dan bakal berkembang menjadi lokomotif ekonomi nasional.

Menurut Indra, Indonesia sebagai negara muslim terbesar di Indonesia merupakan pasar yang potensial bagi industri perbankan syariah maupun keuangan berbasis syariah.

“Indonesia memiliki potensi besar karena meningkatnya kesadaran masyarakat untuk beragama terutama Muslim. Industri keuangan syariah semakin hari akan semakin baik. Namun secara market share ini yang menjadi masalah karena kami melawan sesuatu yang bergerak,” kata Indra, seperti dilansir JabarNews, Rabu (07/1/2018).

Dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai 20,54%. Bahkan dari sisi aset, perbankan syariah menunjukan peningkatan yang cukup signifikan yakni mencapai 19,79%. Angka tersebut berada di atas tingkat pertumbuhan aset perbankan konvensional yang hanya sebesar 11,20%.

BACA JUGA:

Sekda Jabar: Penyusunan RPJPD 2025 – 2045 Jadi Pertaruhan Jabar

Menurut Indra, salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi syariah adalah dengan melakukan konversi antara perbankan syariah dengan konvensional.

Sementara di level nasional, ekonomi syariah diprediksi akan mengalami pertumbuhan signifikan di tahun 2018. Penyebabnya, karena terjadi kelebihan likuiditas yang dialami oleh perbankan.

“Itu akan meningkatkan perkembangan ekonomi syariah terutama di funding. Namun penyaluran dan pendanaan masih akan melihat dari apa yang terjadi di triwulan satu tahun 2018,”pungkasnya.

(Agung)

Pemprov Jabar Wacanakan Membangun Mal Layanan Terpadu

0
Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi Jawa Barat mewacanakan untuk membangun mal layanan terpadu. Mal itu akan dibangun untuk publik yang akan mengintegrasikan seluruh layanan dalam satu atap.

Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan, renacana pembangunan mal publik itu sebagai perluasan dari layanan yang diberikan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar ke depan. Dengan begitu, kata dia, nantinya bukan hanya pelayanan perizinan provinsi, tetapi dari instansi vertikal pun bisa dimasukan dalam mal layanan publik.

“Rencananya, lokasi mal ini akan mengambil gedung dan lahan Badan Pelatihan SDM Jabar di Kota Bandung. Pengembangan ini dilakukan karena luas kantor DPMPTSP Jabar tidak memungkinkan diperluas lagi,” kata Iwa di Bandung, Rabu (7/2/2018).

Dia mengatakan bahwa upaya merancang mal itu menjadi salah satu tugas Satuan Tugas Kemudahan Berusaha yang dibentuk Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher). Pihaknya menargetkan proses pembangunan dan penyiapan lay out mal bisa dilakukan pada 2018 ini, sehingga 2009 busa selesai dan digunakan.

Saat ini Satga tengah mengkonsolidasikan tim teknis dari sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) teknis perizinan, seperti Bina Marga dan Penataan Ruang, Energi dan Sumber Daya Mineral hingga pertanian untuk menempatkan personel di DPMPTSP.

“Kita juga konsolidasikan layanan elektronik sampai tracking soal perizinan yang terhambat, izin juga didelegasikan ke kepala DPMPTSP,” jelas dia.

Lebih lanjut Iwa mengatakan, dalam mal layanan publik nanti, warga maupun pengusaha bisa datang dan mengurus perizinan, mengakses informasi dari mulai pemasangan listrik, pengurusan IMB hingga keperluan dengan pihak kepolisian.

“Lay outnya sebagaimana mal, masyarakat nyaman dan mendapatkan pelayanan yang jelas. Begitu datang, mereka mendapatkan kepastian soal waktu dan biaya,” kata dia.

Sebelumnya di Bappeda Jabar, Direktur Penelitian dan Pengembangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Wawan Wardiana mengatakan, pihaknya menyambut baik jika Pemprov Jabar memiliki rencana memberikan pelayanan publik terpadu dalam mal layanan.

“Selama Pemprov berpikir itu efektif, efisien dan mendongkrak pendapatan daerah silahkan saja,” jelas dia.

Menurut dia, jika niatnya untuk mengoptimalisasi pendapatan selain soal kemudahan layanan, Pemprov Jabar bisa belajar pada terobosan yang dilakukan DKI Jakarta bersama KPK. DKI menurut Wawan memiliki satu data yang sangat lengkap dan terpadu dari semua suku dinas hingga lembaga terkait.

“Kuncinya ada di integrasi data,” tutur dia.

(LIN)

Di Peparda V/2018, Satu Atlet Hanya Bisa Berlaga Maksimal untuk Tiga Nomor Pertandingan

0
Atlet Renang di Peparnas Jabar 2016 (foto: LIN)
Atlet Renang di Peparnas Jabar 2016 (foto: LIN)

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Selain dilarang mengikuti pertandingan di lebih dari satu cabang olahraga‎ (Cabor) saat Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) Jawa Barat V tahun 2018, seorang atlet pun tidak boleh bertanding lebih dari tiga nomor pertandingan.

Untuk diketahui, Peparda Jabar V tahun 2018 rencananya akan mempertandingkan lebih dari 600 nomor pertandingan.

“Kami perketat aturan bukan untuk membatasi, tetapi untuk menciptakan prestasi dan atlet lebih profesional di nomor khusus cabor yang digeluti. Selain itu, untuk merangsang munculnya atlet-atlet baru potensial. Jadi selain harus fokus di satu cabor, atlet pun tidak bisa seenaknya mengikuti lebih dari tiga nomor,” kata Sekretaris Umum NPCI Jabar Supriatna Gumilar di sela Rapat Kerja Daerah (Rakerda) NPCI Jabar, di Hotel Hemangini, Jalan Setiabudi Kota Bandung, Rabu (7/2/2018).

Supriatna menuturkan, ketentuan yang ditetapkan pada Rakerda NPCI Jabar tersebut mengacu pada ketentuan olahraga disabilitas yang dikeluarkan NPCI Pusat serta Internasional Paralympic Commite (IPC). Bahkan untuk bisa berlaga di ajang olimpiade khusus disabilitas, IPC pun membatasi dengan ranking.

“Misal untuk tenis meja, atlet yang bisa tampil itu harus bisa menempati posisi 10 besar dunia. Termasuk di bulutangkis, kalau tidak masuk dalam jajaran 15 besar dunia maka tidak bisa ikut. Jadi tidak bisa seenaknya dan mengacu pada prestasi. Dengan pembatasan ini, kita berharap kualitas dan kuantitas atlet meningkat,” terangnya.

Dengan ketentuan tersebut, lanjutnya, kuota atlet dari setiap daerah yang akan tampil pada Peparda V tahun 2018 di Kabupaten Bogor pun dipastikan akan bertambah. Pasalnya, setiap daerah dipastikan akan mencari atlet disabilitas lain untuk mengisi kekosongan atlet mereka di beberapa nomor tertentu dan cabor.

“Kalau sebelumnya kan tidak ada aturan terkait pembatasan nomor dan cabor. Selama atlet tersebut mampu, diperbolehkan. Bahkan ada atlet yang ikut di beberapa cabor dan mengikuti lebih dari lima nomor pertandingan. Mungkin hal itu yang membuat pertandingan Peparda seperti main-main,” tegasnya.

(Ageng/LIN)

Dalam Sebulan, 7 Unit Mobil Pick Up di Karangpawitan Dicuri

0
Penghuni rumah keluar saat mengetahui mobilnya dicuri (foto: Deni Rinjani)
Penghuni rumah keluar saat mengetahui mobilnya dicuri (foto: Deni Rinjani)

GARUT, FOKUSJabar. co. id: Dalam sebulan terakhir, tujuh unit mobil bak terbuka (Pick Up) dicuri di wilayah Karangpawitan, Kabupaten Garut. Rabu (7/2) pagi tadi, satu unit Pick Up di Desa Situsaeur, Karangpawitan, Kabupaten Garut raib saat diparkir rumah.

“Tadi pagi sekitar pukul 06.00 WIB mobil saya hilang. Sopir saya pulang sekitar pukul 03.00 WIB dari mengantar buah ke Bandung, karena lelah, sopir saya memarkirkan mobil itu di depan rumah, dan tiga jam setelah itu mobil sudah hilang,” kata pemilik mobil Pick Up bernopol Z 8088 DT Asep Irvan di kediamannya, Rabu (7/2/2018).

Atas kejadian tersebut, pihaknya langsung melaporkannya ke Polsek setempat.

Sementara itu, Kepala Desa Situsaeur Agus Elem mengakui bahwa dalam sebulan terakhir ini sering ada laporan dari warga soal kehilangan kendaraannya, dalam hal ini tipe Pick Up. Menurut dia, pencurian serupa terbilang marak di wilayahnya.

“Kami imbau agar para pemilik mobil selalu waspada dan memastikan kendarannya diparkir di lokasi yang aman,” kata Agus.

(Deni Rinjani/LIN)

Minimalisasi Dampak Bencana, BPBD Kabupaten Tasik Berdayakan Ulama dan Santri Jadi Relawan

0
Ulama dan santri di Kabupaten Tasikmalaya diberikan pembekalan pencegahan bencana (Foto : Seda)
Ulama dan santri di Kabupaten Tasikmalaya diberikan pembekalan pencegahan bencana (Foto : Seda)

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Membantu penanggulangan bencana alam di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya menggandeng ulama dan para santri untuk terlibat menjadi relawan siaga bencana.

Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya Alfian mengatakan, bencana itu tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dihindari. Bahkan setiap bencana selalu menimbulkan kerugian, baik materil maupun korban jiwa. Untuk meminimalisasi dan menanggulangi dampak bencana itu, maka peran aktif semua elemen, termasuk ulama dan santri sangat dibutuhkan.

“Ulama dan santri di Kabupaten Tasikmalaya jumlahnya ribuan, mereka ini memiliki potensi menganggulangi benaca. Jika semua elemen turut membantu, maka saya yakin bisa meminimalisasi dampak bencana,” kata Alfian dalam kegiatan Workshop bertajuk ‘Risiko Bencana Berbasis Pesantren’ di Pendopo Lama, Jalan Wiratanuningrat, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Rabu (7/2/2018).

Dalam kegiatan tersebut, kata Alfian, ulama dan santri diberikan pembekalan tentang antisipasi bencana. Melalui pembekalan tersebut, pihaknya berharap mereka bisa turut membantu menanggulangi bencana, seperti evakuasi dan lainnya, sehingga dampak negatif bencana bisa diminimalisasi,” jelas dia.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, Kabupaten Tasikmalaya termasuk pada kategori daerah rawan bencana di Indonesia, bahkan nomor lima nasional dan nomor dua se Jabar untuk tingakat ancaman bencananya. Pihaknya mengimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap potensi bencana, seperti banjir, longsor, pergerakan tanah termasuk gempa bumi.

(Seda/LIN)

Antisipasi Gangguan Pilkada, Polres Ciamis Bentuk Pasukan Tri Patra

0
Pasukan Tri Parta untuk pengamanan Pilkada (foto Husen)
Pasukan Tri Parta untuk pengamanan Pilkada (foto Husen)

CIAMIS,FOKUSJabr.co.id: Mencegah terjadinya gangguan keamanan pada pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018, Pilkada Ciamis dan Pangandaran, Pileg hingga Pilpres 2019, Polres Ciamis membentuk Satuan Tri Parta.

Kapolres Ciamis AKBP Nugroho Arianto mengatakan, pembentukan pasukan Tri Patra tersebut sebagai tindak lanjut dari perintah komando atas dalam menyikapi persiapan Pilkada di wilayah hukum Ciamis.

“Pasukan Tri Patra ini terdiri dari jajaran Polres Ciamis, Brimob dan TNI yang dalam pelaksanaannya dituntut mensukseskan kegiatan Pemilu,” kata Nugroho, Rabu (7/2/2018).

Nugroho mengatakan bahwa dalam pelaksanaan tugasnya, pasukan yang di bentuk tersebut melaksanakan kegiatan cipta kondisi seperti patroli gabungan. Untuk pelaksanaan tugas di Desa oleh Babinkamtibmas dan Babinsa sedangkan kabupaten oleh Satuan Shabara Polres Ciamis dan personel Kodim 0613 Ciamis.

“Untuk anggota Brimob yang disiagakan akan melaksanakan tugasnya tergantung situasi dan kondisi keamanan di wilayah yang menjadi tanggungjawabnya. Untuk sementara yang siaga satu peleton, tetapi kalau kondisinya harus membutuhkan pasukan bisa ditambah,” jelasnya.

Nugroho menambahkan, karena sejak awal segala sesuatunya sudah diantisipasi, maka saat Pilkada nanti wilayah Ciamis akan aman. Terlebih segala bentuk antisipasi sudah dipersiapkan dengan baik.

(Husen Maharaja/LIN)

NPCI Jabar Terapkan Aturan Baru Pada Peparda V/2018

0

BANDUNG, FOKUSJabar.id : National Paralimpik Commite Indonesia (NPCI) Jawa Barat akan menerapkan aturan baru pada pelaksanaan Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) V tahun 2018 di Kabupaten Bogor.

Aturan yang mengacu pada gelaran multieven olahraga khusus penyandang disabilitas di level internasional‎ itu dimaksudkan agar pertandingan cabang olahraga Peparda V/2018 makin kompetitif dan memiliki daya jual.

Sekretaris Umum NPCI Jabar Supriatna Gumilar menuturkan bahwa selama ini gelaran Peparda selalu kalah pamor dibanding pelaksanaan multieven bagi atlet umum atau Pekan Olahraga Daerah (Porda). Dengan aturan baru yang akan diterapkan, diharapkan pelaksanaan pertandingan cabang olahraga di Peparda V tahun 2016 serta semua elemen yang terlibat akan lebih profesional, kompetitif, berdaya jual, dan mengarah pada pencapaian prestasi atlet.

“Aturan tersebut, yakni melarang atlet paralimpik mengikuti lebih dari satu atau beberapa cabang‎ olahraga di Peparda V tahun 2018. Atlet harus fokus bertanding di satu cabang olahraga, tidak lebih. Kalau selama ini, ada atlet yang bertanding di lebih dari satu cabang olahraga, bahkan sampai lima cabang olahraga. Ini tidak bagus untuk peningkatan prestasi atlet,” kata Supriatna di sela Rapat Kerja Daerah (Rakerda) NPCI Jabar di Hotel Hemangini, Jalan Setiabudi Kota Bandung, Rabu (7/2/2018).

Dengan aturan tersebut, lanjut Supriatna, atlet akan lebih fokus meningkatkan kemampuannya di satu cabang olahraga. Hal tersebut pun dipastikan akan mendorong pada peningkatan ‎prestasi atlet di cabang olahraga itu sekaligus merangsang lahirnya atlet-atlet baru.

“Mau tidak mau, siap atau tidak, daerah harus bisa mencari dan membina para penyandang disabilitas untuk menjadi atlet di beberapa cabang olahraga. Dan muaranya, atlet lebih banyak, pelaksanaan pertandingan ‎di Peparda V akan lebih kompetitif, berkualitas dan mengarah pada prestasi. Tidak lagi dianggap main-main sehingga akan membuat pertandingan lebih menarik ditonton,” tuturnya.

Meski demikian, pihaknya masih memberikan toleransi bagi atlet yang akan bertanding di dua cabang olahraga. Dan dua cabang olahraga yang bisa diikuti, yakni bola voli duduk dan goal ball.

“Jadi bisa mengikuti di dua cabang olahraga, asalkan pilihan keduanya voli duduk atau goal ball. Kenapa kita perbolehkan, karena dua cabang olahraga tersebut‎ masih sedikit atletnya dan masih kita promosikan. Selain itu, atlet yang ikut di dua cabang olahraga itu spesifik. Untuk goal ball dipastikan atlet tunanetra dan voli duduk itu untuk atlet tuna daksa,” tegasnya.

Seperti diketahui, Peparda V tahun 2018 di Kabupaten Bogor akan mempertandingkan sebanyak 12 cabang olahraga, di antaranya atletik, renang, tenis meja, bulutangkis, catur, angkat berat, tenis lapangan kursi roda, tenpin bowling, judo, panahan, bola voli duduk dan goal ball.

Sementara itu, selain membahas terkait persiapan Peparda V tahun 2018 termasuk penentuan nomor pertandingan, Rakerda NPCI ‎Jabar pun membahas program kerja tahun 2018. Rakerda NPCI Jabar digelar sejak Senin (5/2/2018) dan ditutup hari ini, Rabu (7/2/2018).

(Ageng/LIN)