spot_img
Rabu 17 Desember 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 19

Bupati Garut Akui Peran Vital Istri dalam Karier dan Keluarga PNS

0
Keterangan Foto: Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin menghadiri Acara Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 DWP Kabupaten Garut, yang digelar di Gedung Pendopo Garut, Jalan Kiansantang, Kecamatan Garut Kota, Kamis (11/12/2025).
Keterangan Foto: Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin menghadiri Acara Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 DWP Kabupaten Garut, yang digelar di Gedung Pendopo Garut, Jalan Kiansantang, Kecamatan Garut Kota, Kamis (11/12/2025).

GARUT, FOKUSJabar.id: Bupati Garut Abdusy Syakur Amin menegaskan bahwa keberhasilan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak dapat dilepaskan dari peran besar istri. Menurutnya, dukungan perempuan yang tergabung dalam Dharma Wanita Persatuan (DWP) menjadi salah satu faktor penting dalam perjalanan karier suami.

Pernyataan tersebut disampaikan Abdusy Syakur saat menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 DWP Kabupaten Garut yang digelar di Gedung Pendopo Garut, Jalan Kiansantang, Kecamatan Garut Kota, Kamis (11/12/2025). Kegiatan tahun ini mengusung tema penguatan peran ibu dalam pendidikan anak menuju Visi Indonesia Emas 2045.

“Saya mengapresiasi seluruh pencapaian DWP Garut, karena menurut saya apa para pimpinan telah raih tidak terlepas dari peranan dan kontribusi Ibu-ibu DWP Kabupaten Garut,” tegasnya.

Baca Juga: Polwan Polres Garut Gelar Patroli Intan, Amankan Sholat Jumat dan Bagikan Makanan

Tema HUT DWP “Mendidik dengan Hati”

Tahun ini, HUT ke-26 DWP mengangkat tema “Peran Strategis Dharma Wanita Persatuan dalam Pendidikan Anak Bangsa untuk Indonesia Emas Tahun 2045” dengan tagline “DWP Mengajar, Mendidik dengan Hati, Menginspirasi Negeri.”

Ketua DWP Kabupaten Garut, Lina Marlina, menekankan momentum HUT bukan sekadar perayaan. Namun juga menjadi ajang evaluasi untuk memperkuat peran strategis perempuan dalam mendukung pembangunan daerah.

“Melalui DWP, kita belajar untuk tidak hanya mendampingi, tetapi memberi makna; kita tidak sekadar hadir, tetapi turut mengambil peran,” tegasnya.

Ia menambahkan, DWP memiliki posisi penting dalam mempersiapkan generasi menuju Indonesia Emas 2045. Harapannya, organisasi ini semakin matang dalam meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi perempuan, serta penanaman nilai kebangsaan.

Fokus Kegiatan untuk Penguatan Peran Perempuan

Ketua Panitia HUT DWP ke-26, Nurhayati Maskut, menjelaskan seluruh rancangan rangkaian kegiatan untuk memperkuat kapasitas DWP sebagai mitra pembangunan nasional. Fokus kegiatan mencakup bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial budaya.

Beberapa kegiatan yang telah terlaksana antara lain pelatihan desain kemasan produk, seminar “Stop Kabur,” pemeriksaan kesehatan gratis. Kemudian kegiatan sosialisasi keprotokolan, lomba MC, lomba membuat hantaran, serta penyaluran bantuan sosial ke sejumlah pesantren.

(Y.A. Supianto)

Kades Rejasari Banjar Bantah Ada Campur Tangan DPRD dalam Pengadaan Barang dan Jasa

0
Caption: Kepala Desa Rejasari Ahmad Afrizal Rizki
Caption: Kepala Desa Rejasari Ahmad Afrizal Rizki

BANJAR,FOKUSJabar.id: Rumor keterlibatan anggota DPRD Kota Banjar dalam proses pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, mencuat setelah adanya laporan pengaduan warga yang masuk ke Inspektorat Kota Banjar.

Namun, Kepala Desa Rejasari Ahmad Afrizal Rizki menegaskan bahwa dirinya tidak mengetahui adanya dugaan tersebut. Saat ditemui di kantornya, Jumat (12/12/2025), Afrizal menyampaikan bahwa isu yang berkembang tidak pernah sampai kepadanya.

Baca Juga: Inspektorat Banjar Bentuk Tim Khusus Usut Dugaan KKN di Desa Rejasari


“Saya tidak tahu itu,” ujarnya singkat.

Meski begitu, Afrizal membenarkan bahwa memang ada laporan warga yang ditindaklanjuti oleh Inspektorat. Bahkan, tim Inspektorat telah turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengecekan awal.


“Kita tinggal menunggu hasil dari Inspektorat. Dari kemarin tim Inspektorat sudah ke lapangan melakukan koring,” ujarnya.

Afrizal juga mengungkapkan bahwa hari ini pihaknya menggelar pertemuan internal dengan warga pelapor. Pertemuan itu dilakukan untuk mendengarkan langsung keluhan yang disampaikan warga kepada Inspektorat.


“Tadi saya sudah bertemu dengan pelapor. Saya ingin mendengar langsung apa yang menjadi keluhan,” ucapnya.

Terkait proses penentuan pemenang pekerjaan dalam pengadaan barang dan jasa, Afrizal menjelaskan bahwa mekanismenya dilakukan oleh Pelaksana Kegiatan Anggaran (PKA) dan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK).


“Itu ada proses PKA dan TPK,” jelasnya.

Afrizal menilai laporan tersebut sebagai masukan positif bagi Pemerintah Desa Rejasari. Dia mengaku terbuka terhadap kritik dari masyarakat demi perbaikan tata kelola pemerintahan desa.
“Saya apresiasi adanya kritik dan masukan dari masyarakat karena itu menjadi motivasi bagi kami untuk berbenah,” katanya.

(Agus)

Polwan Polres Garut Gelar Patroli Intan, Amankan Sholat Jumat dan Bagikan Makanan

0
Keterangan Foto: Jajaran Polisi Wanita (Polwan) melaksanakan Patroli Intan (Inisiatif Tanggap), Jumat (12/12/2025). Selain menjalankan tugas pengamanan, Polwan Polres Garut juga melaksanakan program sosial Jumat Berkah.
Keterangan Foto: Jajaran Polisi Wanita (Polwan) melaksanakan Patroli Intan (Inisiatif Tanggap), Jumat (12/12/2025). Selain menjalankan tugas pengamanan, Polwan Polres Garut juga melaksanakan program sosial Jumat Berkah.

GARUT,FOKUSJabar.id: Dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah hukum Polres Garut, jajaran Polisi Wanita (Polwan) kembali menggelar Patroli Intan (Inisiatif Tanggap) yang rutin dilaksanakan setiap hari, Jumat (12/12/2025).

Patroli ini tidak hanya berfokus pada pemantauan situasi wilayah, tetapi juga beriringan dengan kegiatan sosial dan pengaturan arus lalu lintas di titik-titik rawan.

Baca Juga: Jelang Nataru, Gudang Miras di Pasirwangi Garut Digerebek Tim Gabungan

Khusus pada hari Jumat, Polwan Polres Garut terjun untuk memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah Sholat Jumat. Terutama di kawasan Masjid Agung Garut. Para personel melakukan pengamanan sekaligus mengatur arus lalu lintas saat jamaah keluar masjid agar situasi tetap tertib dan aman.

“Kegiatan ini merupakan komitmen kami untuk memberikan rasa aman. Kemudian memberi rasa nyaman kepada masyarakat setelah menunaikan ibadah,” ujar salah seorang perwira Polwan.

Selain pengamanan, Polwan Polres Garut juga melaksanakan program sosial Jumat Berkah dengan membagikan paket makanan siap santap kepada masyarakat.

Sasaran penerima bantuan meliputi pedagang kecil, tukang becak, pengemudi ojek, hingga warga yang sedang beraktivitas di sekitar lokasi patroli. Aksi ini mendapat respons positif dari masyarakat yang mengapresiasi kepedulian Polwan.

Patroli Intan yang berjalan konsisten dan humanis ini mampu meningkatkan rasa aman sekaligus mempererat hubungan Polri dengan masyarakat.

Program ini pun menjadi salah satu strategi unggulan Polres Garut dalam menjaga situasi Kamtibmas tetap kondusif di Kabupaten Garut.

(Y.A. Supianto)

Jelang Nataru, Gudang Miras di Pasirwangi Garut Digerebek Tim Gabungan

0
gudang miras@fokusjabar.id
Jajaran Polsek Pasirwangi, Kabupaten Garut, bersama unsur TNI dan Satpol PP berhasil menggerebek gudang penyimpanan minuman keras (miras) berbagai merk.

GARUT, FOKUSJabar.id: Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026, jajaran Polsek Pasirwangi, Kabupaten Garut. Bersama unsur TNI dan Satpol PP menggencarkan Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat).

Dalam operasi gabungan pada Jumat (12/12/2025) ini, petugas berhasil menggerebek gudang penyimpanan minuman keras (miras). Dan mengamankan seorang pria beserta puluhan botol miras berbagai merek.

Operasi gabungan yang di pimpin langsung oleh Kapolsek Pasirwangi, IPTU Wahyono Aji. Menyasar titik rawan gangguan keamanan, termasuk penertiban knalpot bising, kendaraan tanpa surat, dan aksi premanisme.

Baca Juga: Keren! SMP IT Al Mashduqi Garut Raih Penghargaan KLHK RI

Saat melakukan penyisiran, petugas gabungan berhasil mengungkap peredaran miras di dua lokasi berbeda. Lokasi pertama, yakni Kampung Simpeureum, Desa Padasuka, di duga menjadi tempat transaksi.

Pengembangan kemudian mengarah ke Kampung Toblong, Desa Padaawas, yang di jadikan sebagai tempat penyimpanan barang.

Dari penggerebekan tersebut, petugas mengamankan seorang pria berinisial A (33), warga Kampung Toblong. Bersama pelaku, petugas menyita puluhan botol miras berbagai merek.

Selain miras, turut di sita juga plastik kipet yang dugaan di gunakan untuk pengemasan ulang. Serta satu unit sepeda motor Yamaha NMAX merah bernomor polisi B 4091 KNK. Yang di curigai sebagai sarana distribusi barang haram tersebut.

Baca Juga: Polres Garut Perkuat Perda Anti Maksiat dengan KUHP dan TPKS

Komitmen Jaga Kondusifitas

Kapolsek Pasirwangi IPTU Wahyono Aji menegaskan bahwa operasi ini merupakan. Bagian dari upaya menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) agar tetap aman dan kondusif menjelang Nataru. 

“Operasi gabungan ini merupakan langkah untuk menjaga situasi tetap aman dan kondusif menjelang Nataru. Kami akan terus meningkatkan patroli dan menindak tegas peredaran miras di wilayah Pasirwangi,” tegas Kapolsek.

Untuk proses hukum lebih lanjut, seluruh barang bukti beserta pelaku A (33) telah dilimpahkan ke Satuan Narkoba Polres Garut.

Kapolsek Pasirwangi juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan. Dengan segera melaporkan segala bentuk aktivitas yang mencurigakan demi mewujudkan wilayah Pasirwangi yang tertib dan bebas dari peredaran miras ilegal.

(Y.A. Supianto) 

Telan Korban, Warga Mangunjaya Pangandaran Desak PLN Perbaiki Jalur

0
warga mangunjaya@fokusjabar.id
Kepala Desa Mangunjaya, Pangandaran, Suhuri saat menunjukan jalur HL di dekat bangunan sekolah. (foto; Sajidin/fokusjabar.id)

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Masyarakat Desa Mangunjaya, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran Jawa Barat meminta jalur Hantaran Luar (HL) milik PT PLN di tinggikan atau di bungkus.

“Kabel HL yang membentang di wilayahnya itu jaraknya terlalu dekat dengan atap bangunan rumah. Serta kabel tersebut kondisinya tidak terbungkus,” ungkap Kepala Desa Mangunjaya, Suhuri S.Ag, Jumat (12/12/2025).

Dan belum lama ini, kata dia, kabel tersebut telah menelan korban jiwa akibat tersengat arus listrik tegangan tinggi. Jelas sangat mengkhawatirkan bagi keselamatan warga.

Baca Juga: Kepala SD asal Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Siswi di Pangandaran

“Kabel tiga jalur yang terletak di dusun Bantarhuni ini kemarin sempat menelan korban. Karena memang kabelnya dekat dengan bangunan,” ujar Suhuri Jumat, (12/12/2025).

Dia berharap pihak PLN segera menindaklanjuti keluhannya “Supaya keselamatan warga kami tetap terjaga. Saya tidak mau kejadian ini terulang lagi,” katanya.

“Kabel dengan kondisi tak terbungkus itu membentang melewati tiga dusun di Mangunjaya. Sedangkan satu dusun tersebut memiliki jarak lebih dari satu kilometer. Mulai dari Dusun Mangunjaya, Gimbal dan Dusun Bantarhuni,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Mangunjaya Amin Supangat menegaskan, bahwa bukan hanya persoalan jarak kabel yang terlalu dekat dengan bangunan.

“Tetapi juga, di dekat area sungai pesawahan milik warga terdapat tiang yang sudah roboh akibat tergerus luapan sungai,” tuturnya.

Kabel Tidak Terbungkus

Sampai dengan saat ini, lanjut dia, pihak PLN belum juga melakukan perbaikan. Padahal, kabel tersebut membentang di dekat area pesawahan milik warga.

Baca Juga: Geger! Ada Sosok Misterius di Hutan Angker Pangandaran

“Saya khawatir masyarakat kami tersengat listrik akibat tiang listrik yang ada di pinggiran sungai apur roboh karena longsor. Karena di sana banyak aktiftas petani yang sedang mengolah sawah,” ujarnya.

BPD Mangunjaya, dia menambahkan, mendesak juga kepada pihak PLN untuk bergerak cepat melakukan perbaikan demi menghindari kejadian yang tidak di inginkan.

“Saya mohon kepada pihak PLN untuk segera menindaklanjuti masalah ini, jangan sampai terjadi kelalaian yang mengakibatkan menelan korban masyarakat kami,” harapnya.

Sebelumnya, seorang pekerja proyek bernama Sunardi di laporkan tersengat arus listrik milik PLN. Saat sedang bekerja di bagian atap bangunan, dan kejadian tersebut sempat menghebohkan warga.

Salah seorang warga setempat, Solatun, menuturkan bahwa saat kejadian, korban tengah memasang atap baja ringan. Ia menduga posisi atap terlalu dekat dengan kabel listrik PLN, sehingga memicu sengatan arus kuat.

“Tadi ramai sekali, saya juga kaget. Ternyata ada pekerja bangunan yang kesetrum,” kata Solatun kepada wartawan.

(Sajidin)

Korsleting Listrik, Rumah di Golat Ciamis Ludes Terbakar

0
kebakaran@fokusjabar.id
Rumah Amir di Desa Golat, Panumbangan, Kabupaten Ciamis hangus terbakar. (Husen Maharaja)

CIAMIS, FOKUSJabar.id: Rumah Amir, warga Dusun Pinangrubak Desa Golat Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis Jawa Barat hangus terbakar. Akibatnya keluargannya harus mengungsi ke rumah kerabatnya.

“Betul, rumah pak Amir hangus terbakar, dan kini hanya menyisakan puing-puingnya saja,” ungkap Camat Panumbangan Irfan Hielmi. Jumat (12/12/2025).

Pada saat dini hari, Irfan menjelaskan, bahwa pihak Kecamatan Panumbangan menerima laporan dari pemerintahan Desa Golat ada rumah seorang warga kebakaran.

Baca Juga: Mobil Dosen Unigal Ciamis Terjun ke Bawah Halaman Parkir Fakultas Ekonomi

” Dugaan dari penyebab kebakaran yang menghanguskan rumah milik Bapak Amir . Itu dari kosleting listrik,” jelasnya.

Juga rumah korban lokasinya berada di tengah sawah, sehingga sulit di akses oleh kendaraan roda empat. Jadi, untuk memadamkan kobaran api dengan cara gotong-royong warga sekitar.

” Alhamdulillah gotong royong warga berhasil memadamkan api. Dan kondisi puing sisa kebakaran pun sudah di bereskan,” tuturnya.

Baca Juga: Keren! Wajib Pajak Aktif Dapat Hadiah Dari Pemkab Ciamis

Karena rumah korban hangus terbakar dan tidak bisa di tinggali. Maka pihaknya, kata dia, bersama Pemkab Ciamis melalui BPBD, BAZNAS Kecamatan Panumbangan langsung memberikan santunan. Serta bantuan tanggap darurat kepada keluarga terkena musibah.

“Dan bantuan tanggap darurat telah kami salurkan dan telah di terima oleh yang bersangkutan,” tandasnya.

Beruntung saja dalam peristiwa musibah kebakaran tersebut, Irfan menambahkan, tidak ada korban jiwa maupun terluka. Hanya saja, korban mengalami kerugian materi di taksir sekitar Rp 80 juta.

“Semuanya hangus, termasuk satu ekor Kambing juga ikut terbakar,” pungkasnya.

(Husen Maharaja)

Distan Garut Fokus 3 Komoditas dan Diskannak Genjot Resiliensi Nelayan

0
garut fokusjabar.id
Petugas melakukan inseminasi buatan (IB) pada hewan sapi

GARUT, FOKUSJabar.id: Jelang akhir tahun 2025, FOKUSJabar mencoba mengulas seputar laporan dan strategi mendalam terkait pembangunan di Kabupaten Garut.

Salah satunya mengangkat sektor primer yang menjadi penopang utama ekonomi daerah. Yakni, Pertanian, Perikanan dan Peternakan.

BACA JUGA:

Polres Garut Perkuat Perda Anti Maksiat dengan KUHP dan TPKS

Ditengah bayang-bayang perubahan iklim yang kian tak menentu, ketiga sektor tersebut tengah merancang strategi ambisius. Yakni  bertekad menjadikan tahun 2026 sebagai momentum penguatan ketahanan pangan lokal sekaligus loncatan besar bagi komoditas unggulan daerah menuju pasar global.

Berikut rangkuman kinerja dan proyeksi masa depan sektor pangan Garut:

Dinas Pertanian Garut fokus pada 10 komoditas vital. Mencakup pangan pokok hingga komoditas bernilai tinggi. Seperti padi, jagung, cabai, bawang merah, kopi, tembakau dan Jahe.

Kopi, tembakau dan jahe menjadi andalan utama untuk menembus pasar ekspor.

Produksi bawang merah, contohnya,  selama lima tahun terakhir (2020-2024), Kabupaten Garut telah menghasilkan 28.400 hingga 37.475 ton per tahun dengan luas tanam dan panen mencapai 2.800-3.700 Hektar per tahun.

“Dibandingkan kebutuhan sebesar 7.900 ton per tahun, produksi bawang merah Kabupaten Garut termasuk surplus,” kata Ardhy, Kepala Bidang Sarana Dinas Pertanian Kabupaten Garut.

Pengiriman bawang merah ke pasar induk Kramat Jati juga rutin dilaksanakan sebagai upaya pengendalian inflasi.

Dia menyebut, permintaan bibit bawang saat ini sangat tinggi untuk persiapan musim tanam pada minggu ketiga bulan Oktober.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman menjelaskan, upaya peningkatan kualitas adalah kunci.

“Kami fokus pada Kopi, Tembakau dan Jahe sebagai potensi ekspor kita. Upaya yang kami lakukan adalah memberikan fasilitasi benih, pupuk, Alsintan serta bimbingan teknis intensif kepada petani. Ini adalah langkah konkret agar mutu produksi mereka bisa didorong untuk dijadikan komoditas ekspor,” ungkap Haeruman kepada FOKUSJabar.

BACA JUGA:

Ada Apa KPK Datang ke Garut? Ini Penjelasan Bupati

Pada sisi lain, stabilitas harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting) menjadi prioritas domestik. Strategi utamanya adalah menjaga ketersediaan pasokan.

Selain fasilitasi benih dan alokasi pupuk bersubsidi, Dinas Pertanian juga membentuk tim khusus.

“Kami memiliki petani Champion Cabai dan Champion Bawang Merah. Mereka siap menjaga stabilitas pasokan pada saat terjadi peningkatan harga,” imbuhnya.

Mitigasi Iklim dan Jaring Pengaman Petani

Tantangan terbesar yang mengancam produksi adalah perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Untuk merespons hal itu, Dinas Pertanian tidak hanya fokus pada adaptasi teknis. Namun juga pada perlindungan finansial petani.

garut fokusjabar.id
Kepala Dinas Pertanian, Haeruman

“Dukungan kami kepada petani meliputi sosialisasi dan pendampingan mitigasi Dampak Perubahan Iklim (DPI). Tapi yang paling penting adalah jaring pengaman,” ujar Haeruman.

Menurut Kepala Dinas Pertanian, jaring pengaman tersebut diwujudkan melalui dua skema asuransi.

Pertama, Asuransi Mikro Perlindungan Petani (AMMP) yang pada 2024 menargetkan 980 orang.

Kedua Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Dengan bantuan premi Rp180 ribu per Ha per musim untuk 600 hektar. Petani yang gagal panen dapat mengklaim hingga 6 juta per Ha.

Program ini memastikan risiko gagal panen tidak serta-merta menjerumuskan petani ke jurang kerugian.

Petani Milenial dan Presisi Digital

Untuk menjamin keberlanjutan sektor ini, Dinas Pertanian intensif melakukan regenerasi melalui program bagi Petani Milenial (Petmil).

Programnya berupa sekolah lapang digitalisasi pemasaran, Magang Usaha Tani hingga Sekolah Lapang Gerakan Tani Pro Organik.

Tujuannya agar petani muda Garut mampu mengadopsi teknologi pertanian presisi.

BACA JUGA:

ASN Berprestasi Diusulkan Peroleh Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Sementara pada sektor Kelautan dan Peternakan, Kabupaten Garut tengah menguatkan resiliensi di wilayah Garut Selatan sebagai sentra perikanan.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Garut, Beni Yoga Gunasantika mengakui, fluktuasi harga BBM dan cuaca ekstrem adalah tantangan nyata bagi nelayan.

“Kami menyadari bahwa tantangan terbesar nelayan bukan hanya soal produksi. Namun bagaimana memastikan pendapatan mereka tetap stabil meskipun kondisi eksternal semakin tidak menentu,” kata Beni.

Strategi Diskannak di Garut Selatan dibangun di atas pilar resiliensi. Pertama, mendorong diversifikasi usaha perikanan.

garut fokusjabar.id
Kepala Diskannak, Beni Yoga Gunsantika

“Langkah terakhir yang akan kami coba dorong adalah diversifikasi usaha perikanan. Baik dengan mengembangkan budidaya air tawar, air payau maupun rumput laut sebagai pelengkap perikanan tangkap,” jelas Beni.

Kedua, penguatan fasilitas pascapanen seperti cold storage dan fasilitas pengolahan sederhana.

“Keberadaan fasilitas ini memungkinkan nelayan menyimpan atau mengolah ikan ketika harga pasar sedang rendah. Ini melindungi pendapatan mereka pada musim paceklik,” ungkanya.

Inovasi Digital dan Kesehatan Ternak

Di sektor peternakan, strategi menjaga ketahanan pangan hewani berpusat pada perbaikan genetik dan kesehatan ternak.

Program Inseminasi Buatan (IB) dengan semen unggul terus ditingkatkan untuk memperbaiki mutu genetik ternak.

Sementara itu, untuk menjaga kesehatan masyarakat dari penyakit zoonosis, Diskannak memperketat pengawasan.

“Strategi kami adalah penguatan infrastruktur kesehatan hewan, vaksinasi secara berkala, peningkatan biosecurity, pengawasan lalu lintas ternak serta pembinaan unit usaha dalam memperoleh sertifikat Halal dan Nomor Kontrol Veteriner (NKV),” kata Beni.

BACA JUGA:

Polsek Malangbong Bekali Siswa Al Ulfah Tentang Kepemimpinan

Pemasaran produk hasil perikanan dan peternakan juga diangkat ke level digital. Inovasi Garut Fish Market, sebuah aplikasi yang membantu pembudidaya memasarkan produk secara daring, menjadi solusi untuk menembus pasar ritel modern.

“Dengan seluruh pendekatan ini, kami berharap Garut Selatan tidak hanya berkembang sebagai sentra perikanan yang produktif. Namun juga sebagai kawasan pesisir yang resilien, berdaya saing, dan mampu memberikan kesejahteraan berkelanjutan bagi nelayannya,” tutup Beni Yoga.

(Y.A. Supianto)