Kepala Desa Mangunjaya, Pangandaran, Suhuri saat menunjukan jalur HL di dekat bangunan sekolah. (foto; Sajidin/fokusjabar.id)
PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Masyarakat Desa Mangunjaya, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran Jawa Barat meminta jalur Hantaran Luar (HL) milik PT PLN di tinggikan atau di bungkus.
“Kabel HL yang membentang di wilayahnya itu jaraknya terlalu dekat dengan atap bangunan rumah. Serta kabel tersebut kondisinya tidak terbungkus,” ungkap Kepala Desa Mangunjaya, Suhuri S.Ag, Jumat (12/12/2025).
Dan belum lama ini, kata dia, kabel tersebut telah menelan korban jiwa akibat tersengat arus listrik tegangan tinggi. Jelas sangat mengkhawatirkan bagi keselamatan warga.
“Kabel tiga jalur yang terletak di dusun Bantarhuni ini kemarin sempat menelan korban. Karena memang kabelnya dekat dengan bangunan,” ujar Suhuri Jumat, (12/12/2025).
Dia berharap pihak PLN segera menindaklanjuti keluhannya “Supaya keselamatan warga kami tetap terjaga. Saya tidak mau kejadian ini terulang lagi,” katanya.
“Kabel dengan kondisi tak terbungkus itu membentang melewati tiga dusun di Mangunjaya. Sedangkan satu dusun tersebut memiliki jarak lebih dari satu kilometer. Mulai dari Dusun Mangunjaya, Gimbal dan Dusun Bantarhuni,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Mangunjaya Amin Supangat menegaskan, bahwa bukan hanya persoalan jarak kabel yang terlalu dekat dengan bangunan.
“Tetapi juga, di dekat area sungai pesawahan milik warga terdapat tiang yang sudah roboh akibat tergerus luapan sungai,” tuturnya.
Kabel Tidak Terbungkus
Sampai dengan saat ini, lanjut dia, pihak PLN belum juga melakukan perbaikan. Padahal, kabel tersebut membentang di dekat area pesawahan milik warga.
“Saya khawatir masyarakat kami tersengat listrik akibat tiang listrik yang ada di pinggiran sungai apur roboh karena longsor. Karena di sana banyak aktiftas petani yang sedang mengolah sawah,” ujarnya.
BPD Mangunjaya, dia menambahkan, mendesak juga kepada pihak PLN untuk bergerak cepat melakukan perbaikan demi menghindari kejadian yang tidak di inginkan.
“Saya mohon kepada pihak PLN untuk segera menindaklanjuti masalah ini, jangan sampai terjadi kelalaian yang mengakibatkan menelan korban masyarakat kami,” harapnya.
Sebelumnya, seorang pekerja proyek bernama Sunardi di laporkan tersengat arus listrik milik PLN. Saat sedang bekerja di bagian atap bangunan, dan kejadian tersebut sempat menghebohkan warga.
Salah seorang warga setempat, Solatun, menuturkan bahwa saat kejadian, korban tengah memasang atap baja ringan. Ia menduga posisi atap terlalu dekat dengan kabel listrik PLN, sehingga memicu sengatan arus kuat.
“Tadi ramai sekali, saya juga kaget. Ternyata ada pekerja bangunan yang kesetrum,” kata Solatun kepada wartawan.
Rumah Amir di Desa Golat, Panumbangan, Kabupaten Ciamis hangus terbakar. (Husen Maharaja)
CIAMIS, FOKUSJabar.id: Rumah Amir, warga Dusun Pinangrubak Desa Golat Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis Jawa Barat hangus terbakar. Akibatnya keluargannya harus mengungsi ke rumah kerabatnya.
“Betul, rumah pak Amir hangus terbakar, dan kini hanya menyisakan puing-puingnya saja,” ungkap Camat Panumbangan Irfan Hielmi. Jumat (12/12/2025).
Pada saat dini hari, Irfan menjelaskan, bahwa pihak Kecamatan Panumbangan menerima laporan dari pemerintahan Desa Golat ada rumah seorang warga kebakaran.
” Dugaan dari penyebab kebakaran yang menghanguskan rumah milik Bapak Amir . Itu dari kosleting listrik,” jelasnya.
Juga rumah korban lokasinya berada di tengah sawah, sehingga sulit di akses oleh kendaraan roda empat. Jadi, untuk memadamkan kobaran api dengan cara gotong-royong warga sekitar.
” Alhamdulillah gotong royong warga berhasil memadamkan api. Dan kondisi puing sisa kebakaran pun sudah di bereskan,” tuturnya.
Karena rumah korban hangus terbakar dan tidak bisa di tinggali. Maka pihaknya, kata dia, bersama Pemkab Ciamis melalui BPBD, BAZNAS Kecamatan Panumbangan langsung memberikan santunan. Serta bantuan tanggap darurat kepada keluarga terkena musibah.
“Dan bantuan tanggap darurat telah kami salurkan dan telah di terima oleh yang bersangkutan,” tandasnya.
Beruntung saja dalam peristiwa musibah kebakaran tersebut, Irfan menambahkan, tidak ada korban jiwa maupun terluka. Hanya saja, korban mengalami kerugian materi di taksir sekitar Rp 80 juta.
“Semuanya hangus, termasuk satu ekor Kambing juga ikut terbakar,” pungkasnya.
Petugas melakukan inseminasi buatan (IB) pada hewan sapi
GARUT, FOKUSJabar.id: Jelang akhir tahun 2025, FOKUSJabar mencoba mengulas seputar laporan dan strategi mendalam terkait pembangunan di Kabupaten Garut.
Salah satunya mengangkat sektor primer yang menjadi penopang utama ekonomi daerah. Yakni, Pertanian, Perikanan dan Peternakan.
Ditengah bayang-bayang perubahan iklim yang kian tak menentu, ketiga sektor tersebut tengah merancang strategi ambisius. Yakni bertekad menjadikan tahun 2026 sebagai momentum penguatan ketahanan pangan lokal sekaligus loncatan besar bagi komoditas unggulan daerah menuju pasar global.
Berikut rangkuman kinerja dan proyeksi masa depan sektor pangan Garut:
Dinas Pertanian Garut fokus pada 10 komoditas vital. Mencakup pangan pokok hingga komoditas bernilai tinggi. Seperti padi, jagung, cabai, bawang merah, kopi, tembakau dan Jahe.
Kopi, tembakau dan jahe menjadi andalan utama untuk menembus pasar ekspor.
Produksi bawang merah, contohnya, selama lima tahun terakhir (2020-2024), Kabupaten Garut telah menghasilkan 28.400 hingga 37.475 ton per tahun dengan luas tanam dan panen mencapai 2.800-3.700 Hektar per tahun.
“Dibandingkan kebutuhan sebesar 7.900 ton per tahun, produksi bawang merah Kabupaten Garut termasuk surplus,” kata Ardhy, Kepala Bidang Sarana Dinas Pertanian Kabupaten Garut.
Pengiriman bawang merah ke pasar induk Kramat Jati juga rutin dilaksanakan sebagai upaya pengendalian inflasi.
Dia menyebut, permintaan bibit bawang saat ini sangat tinggi untuk persiapan musim tanam pada minggu ketiga bulan Oktober.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman menjelaskan, upaya peningkatan kualitas adalah kunci.
“Kami fokus pada Kopi, Tembakau dan Jahe sebagai potensi ekspor kita. Upaya yang kami lakukan adalah memberikan fasilitasi benih, pupuk, Alsintan serta bimbingan teknis intensif kepada petani. Ini adalah langkah konkret agar mutu produksi mereka bisa didorong untuk dijadikan komoditas ekspor,” ungkap Haeruman kepada FOKUSJabar.
Pada sisi lain, stabilitas harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting) menjadi prioritas domestik. Strategi utamanya adalah menjaga ketersediaan pasokan.
Selain fasilitasi benih dan alokasi pupuk bersubsidi, Dinas Pertanian juga membentuk tim khusus.
“Kami memiliki petani Champion Cabai dan Champion Bawang Merah. Mereka siap menjaga stabilitas pasokan pada saat terjadi peningkatan harga,” imbuhnya.
Mitigasi Iklim dan Jaring Pengaman Petani
Tantangan terbesar yang mengancam produksi adalah perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Untuk merespons hal itu, Dinas Pertanian tidak hanya fokus pada adaptasi teknis. Namun juga pada perlindungan finansial petani.
Kepala Dinas Pertanian, Haeruman
“Dukungan kami kepada petani meliputi sosialisasi dan pendampingan mitigasi Dampak Perubahan Iklim (DPI). Tapi yang paling penting adalah jaring pengaman,” ujar Haeruman.
Menurut Kepala Dinas Pertanian, jaring pengaman tersebut diwujudkan melalui dua skema asuransi.
Pertama, Asuransi Mikro Perlindungan Petani (AMMP) yang pada 2024 menargetkan 980 orang.
Kedua Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Dengan bantuan premi Rp180 ribu per Ha per musim untuk 600 hektar. Petani yang gagal panen dapat mengklaim hingga 6 juta per Ha.
Program ini memastikan risiko gagal panen tidak serta-merta menjerumuskan petani ke jurang kerugian.
Petani Milenial dan Presisi Digital
Untuk menjamin keberlanjutan sektor ini, Dinas Pertanian intensif melakukan regenerasi melalui program bagi Petani Milenial (Petmil).
Programnya berupa sekolah lapang digitalisasi pemasaran, Magang Usaha Tani hingga Sekolah Lapang Gerakan Tani Pro Organik.
Tujuannya agar petani muda Garut mampu mengadopsi teknologi pertanian presisi.
Sementara pada sektor Kelautan dan Peternakan, Kabupaten Garut tengah menguatkan resiliensi di wilayah Garut Selatan sebagai sentra perikanan.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Garut, Beni Yoga Gunasantika mengakui, fluktuasi harga BBM dan cuaca ekstrem adalah tantangan nyata bagi nelayan.
“Kami menyadari bahwa tantangan terbesar nelayan bukan hanya soal produksi. Namun bagaimana memastikan pendapatan mereka tetap stabil meskipun kondisi eksternal semakin tidak menentu,” kata Beni.
Strategi Diskannak di Garut Selatan dibangun di atas pilar resiliensi. Pertama, mendorong diversifikasi usaha perikanan.
Kepala Diskannak, Beni Yoga Gunsantika
“Langkah terakhir yang akan kami coba dorong adalah diversifikasi usaha perikanan. Baik dengan mengembangkan budidaya air tawar, air payau maupun rumput laut sebagai pelengkap perikanan tangkap,” jelas Beni.
Kedua, penguatan fasilitas pascapanen seperti cold storage dan fasilitas pengolahan sederhana.
“Keberadaan fasilitas ini memungkinkan nelayan menyimpan atau mengolah ikan ketika harga pasar sedang rendah. Ini melindungi pendapatan mereka pada musim paceklik,” ungkanya.
Inovasi Digital dan Kesehatan Ternak
Di sektor peternakan, strategi menjaga ketahanan pangan hewani berpusat pada perbaikan genetik dan kesehatan ternak.
Program Inseminasi Buatan (IB) dengan semen unggul terus ditingkatkan untuk memperbaiki mutu genetik ternak.
Sementara itu, untuk menjaga kesehatan masyarakat dari penyakit zoonosis, Diskannak memperketat pengawasan.
“Strategi kami adalah penguatan infrastruktur kesehatan hewan, vaksinasi secara berkala, peningkatan biosecurity, pengawasan lalu lintas ternak serta pembinaan unit usaha dalam memperoleh sertifikat Halal dan Nomor Kontrol Veteriner (NKV),” kata Beni.
Pemasaran produk hasil perikanan dan peternakan juga diangkat ke level digital. Inovasi Garut Fish Market, sebuah aplikasi yang membantu pembudidaya memasarkan produk secara daring, menjadi solusi untuk menembus pasar ritel modern.
“Dengan seluruh pendekatan ini, kami berharap Garut Selatan tidak hanya berkembang sebagai sentra perikanan yang produktif. Namun juga sebagai kawasan pesisir yang resilien, berdaya saing, dan mampu memberikan kesejahteraan berkelanjutan bagi nelayannya,” tutup Beni Yoga.
Krisis pakan melanda Bandung Zoo setelah lebih dari empat bulan ditutup, memaksa sekitar 711 satwa bergantung pada sisa stok yang ada serta donasi dari masyarakat. (foto: Yusuf Mugni/fokusjabar.id)
BANDUNG, FOKUSJabar.id: Krisis pakan melanda Bandung Zoo setelah lebih dari empat bulan di tutup. Memaksa sekitar 711 satwa bergantung pada sisa stok yang ada serta donasi dari masyarakat.
Kondisi keuangan yang menipis membuat pengelola tidak lagi mampu membeli pakan harian secara normal.
Sejak penutupan pada 6 Agustus 2025, biaya operasional satwa dan karyawan terus menggerus tabungan lembaga tersebut. Situasi ini membuat manajemen harus mengambil langkah darurat demi mempertahankan hidup seluruh satwa.
“Mulai Jumat, 12 Desember, karyawan harus lebih kreatif. Dalam mempertahankan hajat hidup satwa di Bandung Zoo,”kata Humas Bandung Zoo, Sulhan Syafi’i Jumat (12/12/2025).
Sulhan menyebut, ada beberapa langkah strategis penghematan yang sudah di sepakati manajemen. Termasuk memanfaatkan ikan dari kolam internal untuk pakan burung dan satwa pemakan ikan.
Sementara itu, pakan karnivora di modifikasi dengan mengurangi daging sapi. Dan menggantinya dengan daging domba atau kambing, di campur dengan daging ayam. Dalam sebulan terakhir, sudah tujuh ekor domba di potong untuk memenuhi kebutuhan pakan tersebut.
“Kami sudah memotong 7 ekor domba dalam sebulan terakhir ini. Semuanya untuk pakan karnivora yang di campur dengan daging ayam. Setiap karnivor mendapatkan 5 kg daging ayam dan 1 kg daging domba”,katanya.
Sedangkan untuk herbivora, Bandung Zoo memaksimalkan rumput lapang dan rumput gajah yang tumbuh di area kebun binatang. Kebutuhan buah khususnya pisang di penuhi dari dua kebun pisang internal, meski beberapa jenis tetap harus di adakan dari luar.
“Pisang-pisang itu akan kami alokasikan pada satwa pemakan buah buahan. Sementara untuk beberapa jenis pisang yang tidak di dapati di area Bandung Zoo akan tetap di lakukan pengadaan dari luar”, ungkapnya.
Serba Keterbatasan
Sulhan memastikan bahwa dalam keterbatasan ini, Bandung Zoo tetap berkomitmen mengikuti kaidah kesejahteraan satwa.
“Seluruh karyawan sudah menyatakan komitmen menjaga satwa,” ujaarnya.
Bagi masyarakat yang ingin membantu, Bandung Zoo membuka donasi pakan atau bantuan dana melalui vendor rekanan. Donasi dapat di salurkan dengan menghubungi bagian marketing di +62 813-1396-7733.
Pada Jumat, 12 Desember pukul 10.00, karyawan yang tergabung dalam Serikat Pekerja Mandiri Derenten juga akan melakukan aksi ngamen di Jalan Tamansari untuk menggalang dana tambahan bagi kebutuhan pakan satwa.
PANGANDARAN, FOKUSJabar.id: Kepala SD di Tasikmalaya Jawa Barat (Jabar) berinisial UR (55) diduga melakukan pencabulan kepada lima siswi anak didiknya di salah satu penginapan di kawasan wisata Pantai Pangandaran.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu juga diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap anak perempuan dibawah umur pada Kamis (11/12/2025).
Kejadian tersebut terungkap dari kecurigaan sejumlah warga. Mereka mendengar suara teriakan dari kamar penginapan.
Warga kemudian langsung melakukan penggerebekan. Di dalam kamar terdapat seorang laki-laki paruh baya (UR) bersama 5 orang anak perempuan yang rata-rata berusia sekitar 14 tahun.
Terduga pelaku sempat mendapat bogem mentah dari warga setempat yang tersulut emosi. Kemudian warga langsung melaporkan ke Polres Pangandaran Polda Jabar.
Tim Pamapta bersama Satreskrim langsung meluncur ke lokasi. Petugas mengamankan UR, 5 anak perempuan dan satu unit kendaraan roda empat.
Atas kejadian tersebut, pihak keluarga korban sudah membuat laporan ke Mapolres Pangandaran.
Satu korban yang berada di Mapolres Pangandaran, AA (14) mengaku, dirinya bersama 4 temannya diajak UR jalan-jalan ke Pangandaran.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar
BANDUNG, FOKUSJabar.id: Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemkot Bandung memastikan ketersediaan kebutuhan pokok tetap aman meski permintaan diprediksi meningkat sekitar 10 persen.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga.
“Secara umum, pola konsumsi masyarakat pada Nataru diprediksi naik sekitar 10 persen dari hari-hari biasa. Sehingga permintaan pasar otomatis akan meningkat,” kata Gin Gin, Jumat (12/12/2025).
Menurutnya, komoditas yang permintaannya meningkat antara lain, daging ayam, telur, sayuran, bumbu-bumbuan, cabai, bawang dan ikan laut.
Kenaikan harga yang cukup signifikan, terjadi pada cabai rawit dan cabai besar yang mendekati batas toleransi 15 persen.
“Jika kenaikan sudah melebihi batas itu, kami akan melakukan intervensi melalui operasi pasar. Salah satu langkah antisipasi adalah gerakan pangan murah yang kami gelar hari ini dan dijadwalkan dua kali sepanjang Desember,” ucapnya.
Gin Gin menyebut, gerakan pasar murah sebagai salah satu untuk menyetabilkan harga pangan yang sedang naik. Kegiatan tersebut, juga terintegrasi dengan program pasar murah dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian atau Disdagin.
“Terkait pasokan, pedagang sudah menyiapkan stok lebih dari biasanya. Yaitu sekitar 3-5 persen. Kenaikan permintaan memang lebih terlihat menjelang Natal dibanding Tahun Baru,” katanya.
Gin Gin menambahkan, kenaikan harga sebagian dipengaruhi kondisi cuaca yang memengaruhi produksi dan kualitas pangan.
“Misalnya cabai, biasanya bisa bertahan seminggu, sekarang hanya 2-3 hari. Makanya harus segera dijual,” pungkasnya.
BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kasus dugaan penyalahgunaan wewenang yang menjerat. Ketua DPD Partai Nasdem Kota Bandung Rendiana Awangga mengguncang internal Partai NasDem Jawa Barat.
DPW NasDem Jabar akan segera memanggil sang kader untuk meminta klarifikasi sebelum menentukan langkah organisasi selanjutnya.
Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem, Saan Mustopa mengatakan. Bahwa pemanggilan itu menjadi langkah awal bagi partai sebelum menentukan sikap organisasi.
“Kami akan memanggil yang bersangkutan untuk meminta klarifikasi secara langsung. Partai perlu mengetahui fakta dari sisi kader,” kata Saan Mustopa, Jumat (12/12/2025).
Saan menegaskan, meski telah menyandang status tersangka, Rendiana Awangga belum di berhentikan dari keanggotaan partai. Menurutnya, NasDem memiliki mekanisme khusus yang harus di lalui sebelum menjatuhkan sanksi.
“Ada mekanisme dalam proses penindakan kader. Semua harus melalui prosedur partai,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPW NasDem Jawa Barat, Mamat Rachmat mengatakan. Bahwa pihaknya menghormati proses hukum dan meminta publik menunggu hasil penyidikan Kejari Kota Bandung.
Penetapan tersangka di lakukan setelah Kejari Kota Bandung memeriksa sekitar 75 saksi dan mengamankan dua alat bukti.
Berdasarkan temuan awal, Wakil Wali Kota Bandung Erwin dan Rendiana Awangga. Di duga meminta sejumlah paket pekerjaan kepada beberapa dinas di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.