BANDUNG,FOKUSJabar.id: Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meninjau progres pembangunan Flyover Nurtanio di Kota Bandung, Jumat (12/12/2025). Kunjungan lapangan ini untuk memastikan percepatan penyelesaian proyek strategis yang terproyeksikan mampu mengurai kemacetan di wilayah tersebut.
AHY hadir bersama Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, Dirjen Bina Marga Roy Rizali Anwar, Kepala BPJN Jawa Barat Rina Kumala Sari, serta jajaran pejabat Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan. Turut mendampingi Deputi Infrastruktur Dasar Muhammad Rahmat Kaimuddin, Deputi Pemerintahan dan Tata Ruang Nazif Faisal, dan Staf Khusus AHY Herzaki Maidra Putra.
Baca Juga: Jelang Nataru, Permintaan di Kota Bandung Naik 10 Persen
Flyover untuk Atasi Kemacetan Perlintasan Kereta Api
Dalam tinjauannya, AHY menegaskan Flyover Nurtanio merupakan fasilitas yang sudah lama masyarakat nantikan. Kawasan ini kerap menjadi titik kemacetan akibat perlintasan sebidang kereta api.
“Selama ini terjadi kemacetan yang berdampak pada transportasi masyarakat, termasuk barang dan jasa. Dengan adanya flyover ini, persoalan itu bisa terurai,” ujar AHY.
Berdasarkan laporan Ditjen Bina Marga, proyek flyover menelan anggaran sekitar Rp62 miliar dengan panjang penanganan jalan mencapai 550 meter. Struktur flyover sendiri memiliki panjang 90 meter, terdiri dari bentang 25 meter, 40 meter, dan 25 meter. Lebar konstruksi yang telah diaspal mencapai 10,5 meter, ditambah parafet sehingga total lebar menjadi 11,5 meter.
Saat ini, progres pembangunan telah mencapai 87,7 persen. AHY berharap proyek dapat rampung dan diresmikan pada akhir 2025.
“Mudah-mudahan akhir tahun 2025 ini bisa menjadi kado yang baik dan spesial untuk warga Bandung. Semoga bisa masyarakat gunakan dengan baik,” ucapnya.
Kurangi Waktu Tempuh dan Tingkatkan Mobilitas
AHY menyebut keberadaan flyover akan mempercepat waktu tempuh perjalanan dan meningkatkan efisiensi pergerakan kereta api.
“Headway kereta yang tadinya 15 menit bisa semakin pendek. Ini bagus untuk mobilitas masyarakat,” katanya.
Terkait kemungkinan pembukaan sementara saat masa Natal dan Tahun Baru (Nataru), AHY menegaskan keputusan berada di tangan Ditjen Bina Marga dan Kementerian PUPR. Ia mengingatkan bahwa aspek teknis dan keamanan harus menjadi prioritas.
“Kita lihat nanti. Yang jelas, semuanya harus pasti proper sebelum masyarakat gunakan, baik kekuatan aspal maupun keamanannya,” ujarnya.
Apresiasi untuk Semua Pihak yang Terlibat
AHY menyampaikan apresiasi kepada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Barat, kemudian kontraktor Modern Widya Technical, serta Pemerintah Kota Bandung yang terus mengawal proyek pembangunan tersebut.
“Mudah-mudahan ini bisa kita kawal sampai tuntas dan masyarakat dapat segera menikmatinya,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni)








