BALI,FOKUSJabar.id: Pj Bupati Garut Jawa Barat (Jabar), Barnas Adjidin hadiri 10th World Water Forum (WWF) di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5/2024).
Acara 10th World Water Forum secara resmi dibuka Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
BACA JUGA:
Inflasi Turki Tembus 67%, Harga Pangan Naik Ekstrem
Barnas Adjidin mengaku bangga. Bagaimana tidak, Kabupaten Garut diundang untuk berpartisipasi dalam forum internasional tersebut.
Ia menyoroti pentingnya air sebagai elemen vital kehidupan. Seperti yang ditegaskan Presiden Joko Widodo dalam sambutannya.
Pihaknya mengajak semua pihak. Khususnya yang ada di Kabupaten Garut untuk mulai melestarikan air dari segi kuantitas dan kualitas.
“Mari kita bersama-sama mengambil langkah untuk memelihara air bersih. Sehingga kita bisa melindungi kehidupan yang lebih baik,” kata Pj Bupati Garut.
Barnas mengungkapkan, pihaknya akan mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan berbagai pihak terkait. Termasuk bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk mengkaji kualitas air di Kabupaten Garut.
“Kami akan membuat kebijakan dan regulasi untuk melindungi air. Sehingga masyarakat bisa menikmati air bersih yang lebih sejahtera,” ungkapnya.
Presiden RI, Jokowi menekankan, forum air terbesar di dunia ini harus menjadi momentum negara-negara di dunia untuk merevitalisasi aksi nyata dan komitmen bersama dengan berbagi pengetahuan, mendorong solusi inovatif dan mewujudkan manajemen sumber daya air terintegrasi.
BACA JUGA:
Wali Kota di jepang Terlibat 99 Skandal Seks, Masyarakat Murka!
“Itu untuk meneguhkan komitmen dan merumuskan aksi nyata terkait pengelolaan air inklusif dan berkelanjutan,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi, air memegang peran penting dan sentral bagi kehidupan umat manusia.
“Karena begitu pentingnya, air disebut sebagai the next oil di masa depan,” ungkapnya.
Begitu juga jika dilihat dari sisi ekonomi. Kekurangan air dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen sampai 2050.
Oleh sebab itu, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air. Seperti membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare (ha) jaringan irigasi.
Kemudian merehabilitasi 4,3 juta hektare jaringan irigasi dan membangun 2.156 kilometer pengendali banjir dan pengaman pantai.
Indonesia juga memanfaatkan air untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata.
BACA JUGA:
Al Mashduqi IIBS Garut Lepas 35 Peserta English Immerson Program 2024 ke Malaysia
Menurut Jokowi, PLTS Terapung Cirata menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.
“Namun semua upaya ini tidak cukup. Persoalan air dan sanitasi akan semakin berat di masa mendatang. Upaya ini harus diperkokoh di tingkat global baik oleh negara, sektor swasta, maupun masyarakat madani,” ujarnya.
“Forum Air Sedunia ke-10 ini menjadi langkah strategis melakukan aksi nyata dan komitmen bersama mewujudkan manajemen sumber daya air yang terintegrasi,” pungkas presiden.
(Bambang Fouristian)