Kamis 16 Januari 2025

Pratikno dan Ari Dwipayana Disebut Terlibat dalam Hancurnya Demokrasi, UGM Minta Maaf

YOGYAKARTA,FOKUSJabar.id: Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta meminta maaf atas keterlibatan sejumlah alumninya terhadap demokrasi saat ini dianggap mengalami kemunduran.

Hal itu disampaikan dosen, alumni dan mahasiswa Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM di depan kampus Fisipol UGM, Yogyakarta, Senin (12/2/2023).

Dalam pernyataan itu, permintaan maaf ditujukan secara khusus untuk Mensesneg, Pratikno dan Koordinator Staff Khusus Presiden, Ari Dwipayana.

“Kami keluarga besar UGM meminta maaf yang sebesar-besarnya pada seluruh rakyat Indonesia tentang apa yang terjadi saat ini dan melibatkan civitas akademika kami,” kata perwakilan mahasiswa UGM, Rubiansyah.

Rubiansyah mengatakan, UGM prihatin dengan kondisi demokrasi yang diambang kematian. Rakyat, kata dia, disuguhi pengangkangan etik dan penghancuran pagar demokrasi.

BACA JUGA: Jokowi Blokir Rp50 T Anggaran Kementerian 2024

“Sebagai pembelajar politik sekaligus muridnya Pak Tik (Pratikno) dan mas Ari, kami menyesalkan itu. Biar bagaimanapun, kami menyadari bahwa dua guru kami telah menjadi bagian dari persoalan bangsa hari ini. Untuk itu, izinkan kami menyampaikan permohonan maaf pada seluruh masyarakat Indonesia,” tegasnya.

Rubiansyah juga meminta agar Pratikno dan Ari Dwipayana kembali pada demokrasi. Keduanya diminta kembali membersamai yang tertinggal, tertindas dan tersingkirkan.

“Pak Tik dan Mas Ari, kembalilah pada demokrasi. Kembalilah mengajarkan pada kami dengan kata dan perbuatan,” pungkasnya.

Kepala Departemen Politik dan Pemerintahan Gisipol UGM, Abdul Gaffar Karim mengatakan, apa yang disampaikan dosen, alumni dan mahasiswa DPP Fisipol UGM adalah bentuk penyeimbang dan kontrol terhadap kekuasan. Mereka jufa rindu agar dua dosen dan sahabat mereka yakni Pratikno dan Ari Dwipayana kembali ke demokrasi.

“Ini respon terhadap pemberitaan di media yang secara spesifik menyebut dua orang tadi menjadi bagian merekayasa sejumlah langkah politik. Sebenarnya ini menimbulkan rasa gundah juga di hati kami, dan tadi mahasiswa merespon sekaligus meminta maaf,” ucapnya.

Gaffar pun setuju dengan ajakan mahasiswa agar Pratikno dan Ari Dwipayana kembali ke demokrasi.

“Keduanya harus menarik mundur dari semua peran pemenangan atau dukungan kandidat. Jaga netralitas dan melanjutkan tugas yang harus dilakukan,” pungkasnya.

(Agung)

Berita Terbaru

spot_img