PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Padjadjaran Pangandaran sukses cetak kader kancah Internasional, Pangandaran (20/9/2023).
Sukses antarkan Kader ke kancah Internasional menjadikan PMII Padjadjaran cukup gemilang dan pantas sebagai contoh organisasi visioner.
Dalam kesempatan menimba ilmu di jenjang perguruan tinggi di Universitas Padjadjaran PSDKU Muhammad Fauzan Nabil Mengikuti dan terdaftar sebagai kader PMII.
BACA JUGA: HMI Pangandaran Kritisi TAPD dan Fungsi DPRD yang Dinilai Tidak Rasional
Ia membeberkan pengalaman dan sepak terjangnya dalam meraih visinya sebagai mahasiswa sekaligus kader PMII.
Ia menjelaskan, selama menjadi mahasiswa dan kader PMII banyak sekali pengalaman yang diraih, kata dia, erat kaitannya dengan proses dialektis, doa para ulama, dan dekat dengan para kyai di Organisasi NU.
Muhammad Fauzan Nabil atau yang juga dikenal dengan Sahabat Ojan mengatakan saat ini sedang magang di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Nairobi.
“Selain ber kegiatan keseharian di kantor, saya juga terlibat dalam kunjungan Presiden RI bapak Jokowi ke Afrika sebagai protokoler dan tim dokumentasi serta selama disini saya juga berkesempatan mewakili Indonesia dalam beberapa kegiatan,” ungkapnya.
Terbaru kemarin, kata dia, berkesempatan menjadi delegasi Republik Indonesia di Africa Climate Summit.
“Disana kami membahas bagaimana perubahan iklim mempengaruhi aspek kehidupan dari ekonomi, Pendidikan, bahkan sampai perang.” ujarnya.
Ia menyatakan dengan bangga bahwa dirinya mampu sampai pada titik ini tidak lepas dari salah satu proses yang ia lalui yaitu sebagai bagian dari keluarga besar PMII Padjadjaran Pangandaran.
“Disana saya banyak belajar bagaimana berdialektika, analisis sosial, sampai pembahasan politik dan ideologi internasional,” kata dia.
Dia menambahkan, Selama di PMII menjadi dekat dengan para ulama yang salah satu sebab dari berkah merekalah allah permudah jalan sampai pada titik ini.
BACA JUGA: 3 Pekerja Proyek TPT di Pangandaran Tewas Tertimpa Tembok
Menurutnya, PMII juga mengajarkan bagaimana dzikir, fikir dan ikhtiar adalah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Dirinya pernah merasakan bagaimana ketika hal tersebut dilaksanakan dengan semestinya.
“Pola pikir yang dibentuk selama saya ber-PMII juga sangat mempengaruhi bagaimana cara saya mengambil keputusan dan menganalisa,” kata dia.
(Sajidin/Anthika Asmara)