JAKARTA,FOKUSJabar.id: KPK menyebut terdapat modus rawan korupsi di Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan, modus yang rawan terjadi di Ditjen Pajak adalah dengan memainkan harga. Wajib pajak akan melobi pejabat dengan memberi uang agar kewajibannya berkurang.
“Simpelnya persoalan pajak itu karena wajib pajak yang tidak taat membayar pajak, itulah yang mendorong pejabat pajak korupsi,” kata Alex.
Alex menyebut, Ditjen Pajak bisa bebas korupsi apabila wajib pajak taat dengan tugasnya.
“Kalau wajib pajak membayar apa adanya itu tidak ada ruang untuk korupsi di bidang pajak,” ujar Alex, melansir IDN.
Seperti diketahui, laporan kekayaan pegawai Kementerian Keuangan menjadi sorotan publik usai anak pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo, Mario Dandy Satrio, viral di media sosial. Dandy merupakan tersangka penganiaya anak pengurus GP Ansor.
Seorang pengguna Twitter mengklaim ada puluhan ribu pegawai Kementerian Keuangan yang belum melaporkan kekayaannya pada KPK.
Penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy terhadap D terjadi pada 20 Februari 2023. Saat itu Dandy bersama temannya yang bernama Shane Lukas, dan kekasihnya AG (15 tahun), datang ke kawasan Ulujami, Jakarta Selatan menemui korban.
Setelah itu, Dandy meminta korban push up, lalu menendang dan menginjak kepalanya hingga korban koma.
Polres Jakarta Selatan telah menetapkan dan menahan dua tersangka. Mereka adalah Dandy dan Shane.
(Agung)
 Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu).){kind=link}