BANJAR,FOKUSJabar.id: Pelaku pembunuhan terhadap seorang petani di Kota Banjar terancam hukuman seumur hidup. Demikian disampaikan Kapolres Banjar AKBP Bayu Catur Prabowo di Mapolres Banjar, Senin (6/2/2023).
Korban bernama Kuswanto (68) ditemukan tewas di sawah di Dusun Sidamulya, Desa Langensari, Kota Banjar, sekitar pukul 02.00 WIB Sabtu (4/2/2023).
Sebelum ditemukan meninggal dunia, korban berpamitan kepada anaknya untuk mencari keong di sawah di belakang rumahnya.Namun karena tak kunjung pulang, anak korban meminta bantuan tetangga untuk mencari korban dan ditemukan sudah tak bernyawa.
BACA JUGA: Pria Paruhbaya di Banjar Ditemukan Tewas Tertutup Lumpur Sawah
Setelah dilakukan olah kejadian perkara, polisi menemukan bagian lumpur sawah yang tercecer di rerumputan dan mengarah ke rumah seorang pelaku berinisial B.
Petugas pun langsung menginterogasi salah seorang pelaku itu hingga akhirnya terkuak bahwa korban dibunuh. Tidak hanya itu, pelaku B bahkan mengaku bahwa dirinya melancarkan aksinya bersama J yang juga kakak kandungnya (eksekutor).
“Ada dua pelaku yang ditetapkan tersangka dalam kasus ini yakni inisial J dan B. Keduanya adalah saudara korban. Mereka dijerat pasal 340, 338 dan pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHPidana. Pelaku terancam hukuman 15 tahun, 20 tahun hingga hukuman penjara seumur hidup,” kata Bayu.
Para pelaku tega membunuh korban karena dendam. Salah seorang pelaku dendam karena pernah dimarahi korban lantaran berniat menikahi anak korban. Bahkan korban memarahi pelaku B dan sempat akan mengusir dirinya.
“Korban dengan pelaku adalah saudara, bahkan tingga bersama. Selain dendam, pemicu lainnya adalah warisan,” kata dia.
Pelaku B menceritakan kekesalannya itu kepada pelaku J dan menyulut emosi J hingga merencanakan pembunuhan. Pelaku mengaku merencakan pembunuhan itu sejak Oktober-November, namun urung dilakukan karena waktu tidak memungkinkan.
BACA JUGA: Ini Penyebab Pria Paruhbaya di Kota Banjar Dibunuh Adik dan Kakaknya
“Pada 28 Januari mereka kembali merencanakan pembunuhan. Skenarionya setelah korban dibunuh mereka berencana membawa ke rumah seolah korban kerampokan,” kata Bayu.
(Budiana Martin/LIN)