Kamis 12 Desember 2024

Arteria Dahlan Minta Maaf Kepada Masyarakat Sunda

JAKARTA,FOKUSJabar.id: Setelah menuai banyak kontroversi dan ditekan oleh berbagai pihak, Anggota DPR RI, Arteria Dahlan akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Sunda di seluruh Nusantara terkait pernyataannya yang menyuruh Jaksa Agung memecat Kajati Jabar karena menggunakan bahasa Sunda.

“Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Jawa Barat (masyarakat Sunda), terkait pernyataan saya beberapa waktu lalu,” kata dia, di Kantor DPP PDI-P, Jakarta seperti dilansir dari kompas.com, Kamis (20/1/2022).

Sebagai bentuk tanggung jawabnya, Arteria mengaku siap menerima sanksi dari PDI-P dan menyerahkan sepenuhnya kepada pengurus partai.

Baca Juga: Ketua DPD PDIP Jabar: Arteria Dahlan “Murtad” Sebagai Kader PDIP

“Banyak hikmah yang saya ambil dari kejadian ini. Saya ucapkan terimakasih atas semua kritik yang disampaikan. Ini akan menjadi masukan agar saya berbuat lebih baik lagi,” ucapnya.

Arteria berjanji, ke depannya akan lebih jeli dalam berkomunikasi. Dia juga mengaku akan lebih fokus untuk memperjuangkan keadilan masyarakat.

Keadilan itu, memerangi mafia narkoba, mafia tambang, mafia tanah, mafia pupuk dan menegakan upaya hukum lainnya.

“Saya akan bekerja secara diam-diam tetapi mencapai sasaran penegakan hukum. Sekali lagi saya minta maaf dan terima kasih atas semua masukan dan kritik yang diberikan kepada saya,” jelasnya.

Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, Anggota DPR RI, Arteria Dahlan memberikan klarifikasi terkait pernyataannya yang menyebut Kajati pakai bahasa Sunda saat rapat resmi dipecat.

Arteria mengatakan, pernyataannya itu tidak dimaksudkan untuk merendahkan atau mendeskreditkan suku Sunda.

Dia menjelaskan, pernyataan itu dikeluarkan agar tidak ada istilah Sunda Empire di Kejaksaan dan agar tidak ada nepotisme dalam instansi pemerintahan.

“Selama ini sudah banyak isu merebak terkait istilah Sunda Empire di tengah institusi Adhiyaksa. Saya mau bantu institusi kejaksaan agar tidak ada istilah itu,” kata Arteria.

Arteria mengungkapkan, ada pejabat Kajati yang memperlihatkan nepotisme kedekatan suku dan kedekatannya dengan pimpinan Jaksa Agung yang sekarang Sanitiar Burhanuddin.

Oleh sebab itu, dia meminta publik khususnya suku Sunda memahami kondisi dan suasana rapat pada saat dirinya melontarkan pernyataan tersebut.

“Ini begitu dipelintirkan, mudah-mudahan video itu diputar 15 menit saya bicara, jangan yang dihighlight hanya masalah bahasa Sunda,” jelasnya.

(Fauza/Erwin)

Berita Terbaru

spot_img