BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Dedi Taufik, menawarkan sejumlah potensi investasi dalam ajang Dubai Expo 2020 yang diselenggarakan tahun ini di Uni Emirat Arab (UEA).
Dedi memberikan penjelasan mengenai potensi ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui “West Java Week Talkshow” secara hybrid yang merupakan rangkaian acara Dubai Expo 2020.
Dalam rangkaian acara Dubai Expo itu pula oleh Atalia Praratya tersebut, Dedi mengatakan Jawa Barat menjadi salah satu wilayah favorit wisatawan karena memiliki destinasi pariwisata berbasis alam dari mulai gunung, air terjun, hingga pantai.
BACA JUGA: bank bjb Gelar Business Matching Petani Milenial
“Jawa Barat punya pantai di Pangandaran, lalu ada Kawah Putih, Tangkuban Parahu. Lalu, ada pula destinasi buatan seperti taman hiburan, taman safari atau Jatiluhur,” kata Dedi, Jumat (29/10/2021).
“Masih banyak lagi, termasuk budayanya juga. Ada Desa Ciptagelar, tari topeng, angklung. Belum lagi kalau berbicara tentang kuliner. Ini sangat diminati oleh wisatawan, termasuk produk kreatif yang dihasilkan warga Jawa Barat,” katanya.
Indikator mengenai Jawa Barat sebagai primadona wisatawan adalah, berdasarkan data, pada tahun 2019 kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 3,6 juta orang. Sedangkan wisatawan nusantara sebanyak 64 juta jiwa.
Pandemi Covid-19 ia akui berpengaruh signifikan dengan penurunan kunjungan wisatawan karena berbagai kebijakan untuk sektor kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Kunjungan wisatawan nusantara sepanjang tahun 2020 tercatat 31 ribu jiwa, sedangkan wisatawan nusantara berada di kisaran 35 juta jiwa.
“Tahun ini, kami fokus pada sektor kesehatan dan pemulihan ekonomi. Salah satu yang diandalkan dalam pemulihan ekonomi ini adalah sektor pariwisata. Kami sudah memberlakukan prokes yang ketat sesuai CHSE, kemudian wisata halal juga banyak terdapat di jabar. Ini pun salah satu misi dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang ingin ekonomi bergeliat, namun sektor kesehatan tetap berjalan secara baik,” kata dia.
Di antara banyaknya potensi yang dimiliki, dalam kegiatan Dubai Expo 2020, pihaknya pun menawarkan investasi terhadap dua proyek, yakni West Java Creative Market dan Ciater Tourism Area.
“Ciater itu kurang lebih nilai investasinya Rp 1,3 triliun, sangat menjanjikan untuk pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, karena serapan tenaga kerjanya bisa banyak dan transaksi ekonominya pun tinggi,” terang dia.
“Kami optimistis bisa menjaring investor dari timur tengah. Berhubungan atau tidak, ada momentum tren bisnis yang naik antara Jabar dan UEA,” ucap dia.
Pernyataan itu didasarkan pada data periode Januari-Juli 2021, ekspor Jawa Barat ke UEA menunjukan kenaikan 40,1 persen dibanding periode yang sama 2020 lalu. Selain itu, kinerja ekspor non migas di Agustus 2021 mengalami peningkatan sebesar 37.54 persen jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2020.
BACA JUGA: WJIS 2021 kembali Digelar, Investasi Jabar Masih Jadi Primadona di Masa Pandemi
(Anthika Asmara)