BANDUNG,FOKUSJabar.id: Bertepatan dengan hari kanker sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Januari. kanker menjadi salah satu penyakit mematikan yang paling ditakuti. Selain kanker payudara, kanker serviks, kanker yang ditakuti adalah kanker otak. Kanker otak adalah pertumbuhan sel tidak normal (tumor) pada otak yang bersifat ganas.
Kanker otak adalah tumor otak ganas yang mampu menyebar dengan cepat ke bagian lain melalui otak dan tulang belakang.
Kanker otak merupakan kondisi di mana tumor tumbuh dan menyerang bagian otak. Kanker otak dapat berasal dari sel otak sendiri, atau yang disebut kanker otak primer. Sel kanker juga bisa berasal dari bagian tubuh lain yang menyebar (metastasis) hingga ke otak, dan kondisi ini disebut kanker otak sekunder.
BACA JUGA: Virus Nipah, Fakta-fakta yang Harus Diketahui dan Diwaspadai Pandemi Baru di Asia
Meski tergolong jarang, kanker otak bisa terjadi pada semua umur. Menurut data WHO pada tahun 2018, kasus kanker baru di Indonesia hampir mencapai 350 ribu. Dari kasus tersebut, kanker otak menempati urutan ke-17 dengan penderita lebih dari 5000 orang.
Penyebab Kanker Otak
Melansir Liputan6, Kanker otak terjadi ketika salah satu tipe sel berubah dari karakteristik normalnya, dan tumbuh secara tidak terkendali. Pertumbuhan abnormal ini dapat menjadi massa atau tumor. Meski demikian, penyebab pasti perubahan sel masih belum dapat dipastikan.
Berikut sejumlah faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker otak:
1. Radiasi pada kepala. Paparan radiasi di kepala, seperti radioterapi atau CT scan membuat seseorang lebih berisiko menderita kanker otak, terutama glioma ganas.
2. Memiliki penyakit genetik, misalnya sindrom Gorlin, sindrom Turner, Von Hippel-Lindau, Li-Fraumani, tuberous sclerosis, atau neurofibromatosis tipe 1 dan 2.
3. Riwayat kanker dalam keluarga.
4. Memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Kondisi berat badan dengan indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 30, meningkatkan risiko terjadinya beberapa jenis kanker otak.
5. Kebiasaan merokok.
6. Hidup di daerah dengan tingkat polusi dan pencemaran lingkungan yang tinggi.
Berikut gejala kanker otak yang wajib diketahui:
1. Perubahan mood
Gejala kanker otak yang wajib diketahui yang pertama adalah suasana hati bisa berubah-ubah karena kondisi otak yang tidak terkendali dan sakit. Ini karena otak bagian depan yang disebut frontal lobe, yang mengendalikan kepribadian dan emosi mengalami gangguan dan mengubahmu jadi orang lain, entah secara sikap atau sifat.
2. Kehilangan kendali otot dan ceroboh
Karena otak mengendalikan gerakan dan kekuatan tangan serta seluruh badan, ada kalanya kamu jadi mati rasa dan kehilangan kendali, entah itu menjatuhkan gelas yang kamu pegang, atau kaki tiba-tiba terbentur padahal kamu tahu di depan ada meja dan berniat menghindarinya.
3. Bingung dan pikiran kabur
Ketika kamu terlalu lelah, kurang tidur, kadar gula darah turun dan banyak kegiatan, ada kalanya kamu jadi tidak fokus dan bingung, bahkan pikiran jadi blank. Tapi jika kamu tidak mengalami ketiganya dan mengalami kebingungan, mudah lupa dan pikiran kabur, segera periksakan.
4. Masalah penglihatan
Dengan sel tumor di otak, kemungkinan besar saraf mata di dalam otak juga terganggu dan mengalami tekanan sehingga kamu mengalami masalah penglihatan seperti kabur, penglihatan dobel, atau bahkan buta.
5. Sakit kepala parah
Seharusnya ini bukan gejala yang mengejutkan, karena pertumbuhan sel tumor berada di otak, dan berpotensi berkembang jadi kanker. Sakit kepala parah dan tak tertahankan kemungkinan besar akan terjadi berkali-kali dan dalam waktu lama. Seringkali diikuti dengan mual dan muntah.
6. Mual dan muntah tak terkendali
Akibat dari rasa pusing dan sakit kepala, kemungkinan besar kamu akan mual dan muntah-muntah tak terkendali dan parah. Jika kamu merasa tidak dalam keadaan sakit atau lelah kemudian tiba-tiba muntah-muntah parah, apalagi jika di usia 40 tahun ke atas, perlu periksakan ke dokter.
Cara pengobatan kanker otak
Hingga kini belum ada bukti bahwa kanker otak adalah menular, disebabkan oleh trauma kepala, atau disebabkan oleh penggunaan ponsel. Meskipun banyak peneliti yang mengklaim bahwa aspartam (pemanis buatan) yang menyebabkan kanker otak, tapi itu bukan satu-satunya alasan.
Ada banyak faktor pendukung lainnya. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Ikuti gaya hidup sehat, hindari makanan berpengawet, rokok, alkohol serta penggunaan ponsel berlebihan agar kita terhindar dari penyakit kanker otak. Tindakan yang dapat digunakan untuk menangani kanker otak termasuk operasi pengangkatan tumor, terapi radiasi, atau kemoterapi.
(Agung)