BANDUNG, FOKUSJabar.id: Aksi pendukung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat melakukan aksi di Balai Kota, Selasa (14/1/2020) lalu, berbuntut panjang. Massa pendukung Anies Baswedan yang mengatasnamakan Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) ini dipolisikan Advokat Peduli Perdamaian (APP)
Dilansir dari CNN Indonesia, APP melaporkan pendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tersebut ke Polda Metro Jaya, Jumat (17/1/2020). Laporan berkaitan dengan pernyataan yang muncul saat aksi demonstrasi terhadap Anies di Balai Kota, Selasa (14/1/2020) lalu.
Koordinator APP, Suhadi menuturkan, dalam aksi itu muncul pernyataan yang menyinggung ihwal penurunan terhadap presiden.
“Ini kan konteksnya berbeda, kemarin itu adalah demo, tidak ada urusannya dengan masalah presiden,” kata Suhadi.
Suhadi menilai, pernyataan yang dilontarkan pendukung Anies tidak sesuai dengan konteks aksi demo yang digelar saat itu. Dalam demo Selasa lalu itu, agenda yang diusung adalah terkait bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta pada awal tahun.
“(Demo) dalam rangka banjir dan yang didemo adalah gubernur. Tidak ada kaitannya dengan masalah presiden di dalam konteks itu,” tuturnya.
Dalam laporannya, Suhadi turut menyertakan barang bukti berupa foto serta flashdisk yang berisi rekaman video.
Laporan diterima kepolisian dengan nomor LP/330/I/YAN.2.5/2020/SPKTPMJ tanggal 17 Januari. Dalam laporan disebut pihak pelapor yakni Suhadi dan pihak terlapor yakni Anni Hasanah Setiati.
Pasal yang dilaporkan yakni tindak pidana ujaran kebencian Pasal 156 KUHP dan Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 atas perubahan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik.
Sebelumnya, politikus PDI Perjuangan Dewi Tanjung pun melaporkan massa pendukung Anies ke Polda Metro Jaya. Laporan dibuat lantaran menerima pernyataan berisi cacian dari kubu pendukung Anies saat aksi demo di Balai Kota.
“Mereka melempar kami, massa pendemo saya dengan botol dan mengeluarkan caci maki kata-kata yang tidak pantas,” tutur Dewi Tanjung.
Aksi demo di Balai Kota terkait bencana banjir awal tahun 2020 pada Selasa lalu, dihadiri dua kelompok massa yang berbeda sikap. Kelompok pertama mengatasnamakan Jakarta Bergerak yang menggelar demo mengkritik Anies karena dianggap gagal memimpin Jakarta. Di sisi lain massa Bang Japar berdemo dengan tujuan mengawal Anies.
(ars)