Jumat 13 Desember 2024

Asyik Yakin di Pilgub Fenomena Aher Terulang

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Fenomena ‘perang’ survei elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat tao menyurutkan langkah pemenangan pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) di Pilgub Jabar 2018.

Meski hasil survei selalu menempatkan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Deddy-Dedi) di posisi teratas, namun hal itu diprediksi kuat akan berbalik. Bahkan Asyik bertekad menyalip Rindu dan Deddy-Dedi serta mengulang sukses Ahmad Heryawan (Aher) di Pilgub Jabar 2008 dan 2013.

“Bagi kami, hasil survei itu hanya sebagai cermin, bukan kenyataan, terlebih banyak pasangan menang di survei, tapi tidak dilantik,” ungkap Ketua Tim Pemenangan Asyik Haru Shuandaru di Bandung, Jumat (20/4/2018).

Keyakinan Haru itu didasari hasil survei internal yang menunjukkan elektabilitas Asyik terus terkatrop naik, seiring dekatnya jadwal pencoblosan 27 Juni 2018.

Meski tidak menyebutkan berapa angka pasti hasil survei tersebut, namun Haru menegaskan bahwa sejak deklarasi sebagai pasangan Cagub-Cawagub Jabar Asyik menunjukan tren positif.

“Kami tidak akan menyia-nyiakan waktu yang tersisa ini. Semua kader dan relawan akan bekerja keras mensosialisasikan Asyik,” tegas dia.

Haru menegaskan bahwa hasil survei yang dirilis sejumlah lembaga survei bukan jaminan bahwa pasangan dengan hasil tertinggi adalah pemenang.
Apalagi kenyataan membuktikan bahwa banyak pasangan calon pemenang survei akhirnya harus menelan pil pahit saat hasil pencoblosan diumumkan.

BACA JUGA: DPRD Jabar Apresiasi Partisipasi Masyarakat di Pilgub Jabar 2018

“Seperti fenomena Kang Aher di Pilgub 2008 dan 2013 dimana Aher bukan pemenang survei,” sebutnya.

Terlebih, kata Haru, berbagai macam alasan dapat menjadi penyebab kekalahan, sepertihalnya kasus hukum yang menjerat pasangan calon maupun keluarganya, yang menyebabkan pasangan calon tertentu tak bisa melanjutkan pertarungannya di ajang Pilkada dan ditinggalkan pendukungnya.

“Apa saja bisa terjadi, bisa saja kena (status) tersangka OTT (operasi tangkap tangan), bisa yang bersangkutan ataupun keluarganya. Banyak contoh kasus seperti itu,” jelas dia.

Dia pun menepis anggapan bahwa suara Asyik tergerus pasangan lain. Dia yakin bahwa suara Asyik bulat hanya untuk kemenangan di Pilgub Jabar 2018.

“Banyak kasus pasangan yang diremehkan akhirnya jadi pemenang. Kita terus berdoa dan berikhtiar hingga Asyik jadi pemenang,” kata dia.

Sementara itu, Cagub Jabar Sudrajat menganggap hasip survei itu sebagai motivasi untuk dirinya dan tim agar terus melakukan sosialisasi dan gerakan pemenangan.

” Dalam sebuah perlombaan, biasa itu. Yang biasa nyalip itu kan yang di belakang, ” kata Sudrajat.

Terkait popularitas, dirinya akan terus bekerja keras mensosialisasikan pasangan Asyik, terlebih Asyik kalah start dari pasangan lainnya di Pilgub Jabar 2018.

“Kalau pasangan lain sudah ada yang lima tahun, bahkan 10 tahun lalu, turun ke masyarakat, tentu kita harus kerja keras,” kata dia.

Kendati begitu, Sudrajat yakin bahwa masyarakat sudah paham, mengetahui dan mengenal siapa pasangan Asyik, siapa partai pendukungnya dan apa platform pasangan Asyik.

Waktu yang tinggal dua bupan pun dimanfaatkan Asyik dan tim untuk intens bergerak.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img