spot_img
Jumat 10 Mei 2024
spot_img
More

    Eks Wakapolrestabes Bandung Raih Gelar Doktor dari Unpad dengan Predikat Cumlaude

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kombes Pol Yade Setiawan Ujung berhasil meraih gelar Doktor Administrasi Publik usai berhasil mempertahankan disertasinya pada sidang promosi doktor di ruang sidang Program Pasca Sarjana FISIP Universitas Padjadjaran (Unpad), Kamis (4/3/2024). Perwira menengah Polri ini pun behasil mendapatkan predikat cumlaude.

    Pada sidang promosi Doktor, mantan Wakapolrestabes Bandung ini mampu mempertahankan disertasinya yang berjudul Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung. Yade Setiawan Ujung mampu menjelaskan terkait adanya temuan baru dalam evaluasi penanganan Covid-19 di wilayah Kota Bandung.

    Secara komprehensif, Kombes Pol Yade Setiawan mampu mengupas dari hulu ke hilir terkait penanganan Covid-19 di Kota Bandung dalam Operasi Aman Nusa II. Dalam disertasinya, dia menemukan adanya perubahan kebijakan penambahan vaksinasi yang menjadi game changer policy sekaligus salah satu poin keberhasilan Operasi Aman Nusa II Polri dalam Penanganan Covid-19.

    “Operasi Aman Nusa II di tahun 2020 berubah setelah program vaksinasi digulirkan karena Polri aktif melakukan vaksinasi door to door dan di titik keramaian,” kata mantan Kapolres Malang ini.

    fokusjabar.id doktor unpad

    Sidang promosi doktor Kombes Pol Yade Setiawan Ujung pada Program Pasca Sarjara Administrasi Publik di ruang sidang Program Pasca Sarjana FISIP Unpad, Kamis (4/3/2024). (FOTO: Istimewa)

    Penelitian Kombes Pol Yade Setiawan Ujung berhasil menemukan jika partisipasi masyarakat menjadi tinggi dalam program vaksinasi ini. Khususnya di periode tahun 2021 sehingga mampu melandaikan levek ‘TINGGI’ dalam kurva Covid-19.

    “Dan program vaksinasi inilah yang menjadi salah satu kunci keberhasilan Operasi Aman Nusa II dalam melakukan penanggulangan Covid-19 yang turut dilaksanakan Polri,” dia menambahkan.

    Kebijakan tersebut, lanjut dia, memerlukan keterlibatan masyarakat untuk menerima dan melakukan program vaksinasi. Hal tersebut merupakan bentuk pengayaan dari proses preventif yang diinstruksikan langsung Pemerintah Pusat untuk melengkapi kebijakan penanggulangan Covid-19 selain protokol kesehatan dan penguatan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment).

    “Polrestabes Bandung memprioritaskan program vaksinasi dalam operasi Aman Nusa II sebagai bentuk pelaksanaan instruksi langsung dari Pemerintah Pusat,” kata dia.

    Temuan dari hasil penelitian, kata dia, berimplikasi pada elemen dalam model kebijakan publik yang selama ini disepakati para Scholar Administrasi Publik seperti Dye (2013), Thedoulou (1995), Dunn (2003), dan Patton (1993). Elemen tersebut adalah perumusan kebijakan, formulasi kebijakan, implementasi kebijakan dan evakuasi kebijakan.

    “Dengan adanya temuan ini, ternyata ada elemen lain dalam kebijakan publik agar objektif dalam perumusan kebijakan dapat dicapai yaitu elemen Pro Aktif. Tanpa adanya pendekatan pro aktif dari Polri untuk turun door to door serta masifnya kampanye terkait efektivitas vaksinasi, partisipasi publik tidak akan setinggi yang diharapkan. Perubahan kebijakan yang responsif ini mengindikasikan adanya proses evaluasi yang dilakukan Polri khususnya Polrestabes Bandung secara dinamis dengan temuan dilapangan,” Yade Setiawan Ujung menegaskan.

    (Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img