spot_img
Tuesday 30 April 2024
spot_img
More

    Demam Berdarah Dengue di Garut Meningkat, Ini Penyebabnya

    GARUT,FOKUSJabar.id: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut mengonfirmasi peningkatan drastis kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada awal tahun 2024.

    Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Garut, Asep Surachman, tercata 532 kasus DBD hingga minggu pertama Maret 2024.

    Meskipun jumlah kasus meningkat, tidak ditemukan kasus kematian akibat DBD.

    BACA JUGA:

    Gelombang Pasang Terjang Perahu di Pantai Rancabuaya Garut

    “Tahun 2023 terjadi 786 kasus. Tahun 2024 (Januari-Februari) Kami telah menemukan 532 kasus. Artinya, setengahnya dari kasus tahun lalu sudah terjadi selama dua bulan di tahun 2024,” kata Asep.

    Asep Surachman menerangkan, peningkatan kasus DBD melanda hampir semua wilayah Kabupaten Garut. Terutama daerah perkotaan dan bagian utara (Limbangan dan Selaawi).

    Faktor curah hujan tinggi diduga menjadi pemicu utama peningkatan kasus DBD. Pasalnya, menciptakan genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti.

    “Penyebaran DBD ini hampir merata,” katanya.

    Pihaknya menemukan beberapa banyak kasus di lapangan. Di mana saat penyelidikan epidemiologi ditemukan jentik-jentik nyamuk di rumah warga.

    Demam Berdarah Dengue fokusjabar.id
    Asep Surachman

    Asep mengingatkan. nyamuk pembawa DBD dapat bersarang di tempat-tempat tak terduga. Seperti tempat minum hewan peliharaan, dispenser, lemari es dan vas bunga.

    Untuk itu, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) guna mengurangi risiko penularan.

    BACA JUGA:

    Sekda Garut Ungkap Rencana Pengangkatan Honorer jadi ASN

    “Kalau kita tidak menerapkan PSN, tentunya kasus DBD ini akan semakin banyak. Nyamuk DBD ini identik dengan musim penghujan dan berkembang biak di wadah-wadah  berisi air bersih,” imbuhnya.

    Pihaknya telah menyiagakan seluruh fasilitas kesehatan untuk menangani kasus DBD.

    Dia juga mengingatkan masyarakat, jika mengalami keluhan atau gejala DBD (demam tinggi secara mendadak di atas 38 derajat celcius) segera melakukan pemeriksaan di Puskesmas setempat atau ke fasilitas kesehatan terdekat.

    (Bambang Fouristian)

    Berita Terbaru

    spot_img