TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Mantan Analis Keimigrasian Ahli Madya di Direktorat Jenderal Imigrasi Republik Indonesia Suryono, dipercaya memimpin Kantor Imigras Kelas 1 Non TPI Tasikmalaya.
Suryono menggantikan Suyitno yang beralih tugas sebagai Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian pada Kantor Wilayah Hukum dan HAM Maluku.
BACA JUGA: Pemkot Tasikmalaya Bakal Optimalkan Dampak dari Tol Getaci
Serah terima pejabat baru Kantor Imigrasi digelar di Aula Kelas 1 Non TPI Tasikmalaya, Jalan Letnan Harun Sukarindik Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya, Jumat (3/11/2023).
Sejumlah pejabat hadir dalam acara tersebut. Di antaranya, Pj Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Hukum’ Provinsi Jawa Barat, Yayan Indriana, Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Zainal Abidin, Kepala Kantor Pengadilan Negeri Tasikmalaya, Kepala Lapas Tasikmalaya dan Sekda.
BACA JUGA: Anggota DPR RI Ingatkan Warga Kota Tasikmalaya Agar Simpan Uang di Bank
“Mohon dukungan dan supportnya dari semua masyarakat di Priangan Timur agar Kami mampu mengemban tugas dan amanah di kantor Imigrasi kelas 1 Non TPI Tasikmalaya,” ungkap Suryono.
Mantan Kepala Imigrasi Bogor tersebut mengaku, suasana di Tasikmalaya cukup menyenangkan. Sehingga mendukung semangat bekerja.
“Saya siap bekerja semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan ekstra kepada masyarakat dengan melakukan jemput bola agar lebih cepat dan memuaskan,” ujarnya.
Ia mengaku, akan merespon berbagai keluhan, masukan maupun kritikan dari masyarakat terkait pelayanan.
“Kami segera melakukan terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan kinerja agar semakin baik dan memuaskan,” paparnya.
BACA JUGA:
“Kantor ini keberadaannya sangat dibutuhkan masyarakat. Terutama dalam hal pelayanan Paspor,” ungkapnya.
“Dalam setahun, sekitar 8 ribu warga Kota Tasikmalaya berpergian ke luar negeri. Baik untuk keperluan haji, umrah maupun keperluan lainnya,” Cheka menambahkan.
Cheka meminta pimpinan baru Imigras mampu meningkatkan koordinasi dan sinergitas dengan Pemkot. Tujuannya untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
“Cukup banyak masyarakat yang mengajukan pembuatan paspor. Ini artinya sangat dibutuhkan masyarakat,” kata Cheka.
Selain itu, berkontribusi dalam mewujudkan kondusivitas daerah. Yakni melakukan pengawasan terhadap orang asing.
(Seda/Anthika Asmara)
