spot_img
Sabtu 18 Mei 2024
spot_img
More

    SMKN Purwadadi Diganti Jadi SMA Terbuka, Wali Murid Merasa Dibohongi

    CIAMIS,FOKUSJabar.id: Sudah melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) beberapa bulan lalu, SMKN Purwadadi diganti menjadi SMA Terbuka.

    SMKN Purwadadi berlokasi di Desa Karangpaningal, Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis Jawa Barat (Jabar).

    BACA JUGA:

    Duh! APK Capres dan Bacaleg Partai NasDem Dipasang di Pohon

    Sekolah tersebut menjalankan PPDB pertama tahun pelajaran 2023/2024 pada tahap 1 tanggal 1 – 6 Juni 2023 dan tahap 2 pada tanggal 10 – 25 dan 26 Juni 2023 dan berhasil merekrut 70 lebih siswa-siswi baru.

    Sekolah ini memiliki dua jurusan yakni Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL).

    Salah satu pendiri sekolah, Karmana mengaku ada kesalahanpahaman sejak awal.

    “Iya ada kesalahan, harusnya tahun 2024. Kita di sini ada kesalahan persepsi antara pendataan dengan pendaftaran,” kata Karmana.

    Meski begitu, kata dia, belum lama ini pihak siswa sudah diberi tahu soal status SMKN Purwadadi yang berubah menjadi SMA Terbuka.

    BACA JUGA:

    Titik Api Permukaan TPA Sarimukti Berhasil Dipadamkan di Hari Ke-10

    “Kemarin pihak guru sudah sosialisasi ke siswa. Dan rencananya besok akan mensosialisasikan ke orang tua murid,” ujarnya, Senin (29/8/2023).

    Ia menuturkan, pihak sekolah akan mengganti mata pelajaran karena sebelumnya sekolah tersebut SMK namun berubah menjadi SMA Terbuka.

    “iya, akan ada perubahan mata pelajaran,” ujarnya.

    Selain itu, Ia juga mengaku sekolah tersebut belum memiliki kepala sekolah walaupun sudah melakukan KBM.

    “Iya betul. Saya juga bingung kalau ditanya soal kepala sekolah, karena memang tidak ada,” katanya.

    Wali murid, Lili mengaku tidak setuju sekolah tersebut diganti menjadi SMA Terbuka.

    “Kalau dari awal mau masuk ke SMA, sudah saja masuk ke SMAN. Kan niatnya mau sekolah ke SMK,” ujarnya.

    Dia menyebut, sebenarnya dulu mau daftar ke SMK swasta, tapi dirinya mengaku diiming-iming gratis.

    “Saya merasa dibohongi, soalnya dulu bilangnya SMK Negeri. Mau pindah saja, kan target awalnya ke SMK,” singkatnya.

    (Sajidin/Bambang Fouristian)

    Berita Terbaru

    spot_img