spot_img
Kamis 25 April 2024
spot_img
More

    Netizen: Museum the Mummy Pengingat untuk Pejabat Banjar

    BANJAR,FOKUSJabar.id: Silang pendapat mengenai pembangunan wahana edukasi Museum the Mummy di Banjar Water Park (BWP) terus memanas.

    Padahal konsep tersebut telah disetujui Pemerintah Kota Banjar untuk dilanjutkan karena memiliki dasar yang positif. Yakni sarana edukasi bagi masyarakat.

    BACA JUGA:

    Museum The Mummy Diharapkan Jadi Penyelamat Aset Banjar Water Park

    Pemkot Banjar melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,  Kaswad juga memberikan penjelasan aqidah mengenai pembangunan budaya mesir tersebut.

    Sebelumnya pihak yang menolak memiliki kekhawatiran, pembangunan tersebut akan mempengaruhi keyakinan masyarakat muslim di Banjar. 

    Kaswad menjelaskan, konsep ini sangat bagus dihadirkan di Banjar untuk mengedukasi pelajar dan masyarakat umum.

    Di mana, the mummy akan menampilkan sebuah kebenaran tentang Al-Qur’an dan sejarah Firaun sebagai mana diterangkan dalam surat Al Yunus ayat 92.

    “Allah mengawetkan jasad Firaun untuk dijadikan sebagai pembelajaran orang-orang di kemudian hari,” katanya. 

    Meski demikian, tidak sedikit masyarakat Kota Banjar yang masih menolaknya. 

    Mengutip grup media sosial facebook @sekilasinfokotabanjar, menampilkan suatu informasi berjudul Museum The Mummy diharapkan menjadi penyelamat aset Banjar Water Park.

    Ragam komentar netizen tertera dalam postingan tersebut. Mereka da yang setuju dan menolak. 

    Bahkan salah satu akun bernama @Joanprasetio menampik dalih aqidah yang disampaikan pihak Pemerintah bahwa Museum the Mummy itu nantinya akan menjadi sarana edukasi bagi masyarakat.

    BACA JUGA:

    Dinsos Kota Banjar Akan Menindaklanjuti Keluhan KPM BPNT Yang Tak Kunjung Cair

    Ia justru menyindir dan menyarankan bahwa aqidah yang dimaksud pemerintah dalam informasi mengenai Museum the Mummy ini bukan untuk edukasi masyarakat melainkan para pejabat dan pemimpin yang korupsi di Banjar.

    “Seharusnya museum tersebut bukan pengingat dan edukasi bagi masyarakat… Jadikan itu contoh dan pengingat buat para Pejabat dan pemimpin korup, kenapa harus masyarakat,” tulis akun @joanprasetio.

    Dalam komentarnya, akun tersebut mengutip keterangan Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjar, Kaswad bahwa the mummy akan menampilkan sebuah kebenaran tentang Al -Qur’an dan sejarah Firaun sebagai mana diterangkan dalam surat Al Yunus ayat 92 yang menerangkan bahwa Allah mengawetkan jasad Firaun untuk dijadikan sebagai pembelajaran orang dikemudian hari.

    Akun tersebut pun menambahkan keterangan itu dengan sebuah pertanyaan.

    “Itu kebenaran Al-Qur’an…apa kalian gak takut..? Itu peringatan buat kalian wahai pejabat dan pemimpin korup, bukan pengingat untuk masyarakat, warga tidak ada kaitannya dengan azab tersebut,” tulis akun @joanprasetio dalam komentarnya.

    Silang pendapat netizen dalam postingan grup facebook ini pun didominasi masyarakat yang kurang sepakat akan kehadiran fasilitas baru dengan konsep budaya mesir di Banjar Water Park.

    “Intinya tidak setuju ada patung Firaun di Banjar,” tulis komentar akun @Ibnuaswan.

    Netizen pun banyak yang menyarankan Pemerintah dan pihak pengelola Banjar Water Park untuk lebih mengangkat budaya lokal dibanding budaya asing.

    “Coba kalau tentang kepansundanan kan jadi sunda-sunda gitu,” tulis akun @YantiTi

    Sementara dari pantauan saran lainnya pun mengenai pengangkatan budaya lokal banyak disampaikan masyarakat lainnya baik yang di media sosial, masyarakat umum hingga budayawan lokal di Kota Banjar.

    (Budiana Martin/Bambang Fouristian)

    Berita Terbaru

    spot_img