spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    Soal Patung Firaun, Banjar Institute: Bisa Sebagai Pengingat, Kesombongan itu Akan Runtuh

    BANJAR,FOKUSJabar.id: Pro dan kontra hadirnya patung Firaun di wahana wisata Banjar Water Park Kota Banjar terus memanas.

    Pasalnya, banyak masyarakat menilai negatif dan ada juga dari mereka yang beranggapan positif, seperti dikatakan pihak lembaga kajian Banjar Institute.

    Ketua Banjar Institute, Wahidan menanggapi hadirnya patung Firaun itu bisa saja dimaknai dengan makna positif, gimana sudut pandangnya saja.

    BACA JUGA: Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Antar Saudara di Banjar, Pelaku Lakukan 36 Adegan

    “Tapi kalau menurut saya sendiri, patung Firaun itu bisa jadi pengingat untuk kita semua, dimana kesombongan pasti runtuh. tidak ada yang salah kan,” katanya kepada wartawan. Sabtu (18/3/2023).

    Wahidan menyebutkan kalau cara pandangnya tidak tepat tentu hasilnya akan kemana-mana dan menghasilkan pandangan negatif.

    Ia mengatakan sebetulnya masyarakat tidak perlu khawatir dengan keberadaan patung di Museum The Mummy yang akan lengkapi fasilitas pada revitalisasi wahana wisata Banjar Water Park Kota Banjar itu.

    BACA JUGA: Patung Raja Firaun Muncul di Kota Banjar

    “Karena apa, saya yakin ada 1000 patung Fir’aun di BWP, tidak akan sedikitpun goyahkan iman warga kota Banjar,” tegasnya.

    Namun jika konsepan BWP saat ini dilengkapi dengan wisata sejarah untuk mengedukasi, lengkapi saja patung-patung lainnya yang memiliki nilai historis.

    “Jika tujuannya untuk edukasi, lengkapi saja patung lainnya yang memiliki nilai historis agar bisa bermanfaat untuk menambah khasanah keilmuan sejarah bagi warga Banjar,” kata Wahidan.

    Ditempat terpisah, tokoh budayawan Kota Banjar, Ki Demang menyebutkan bahwa dari pandangan estetika pun sah-sah saja apabila patung Firaun jadi ikon wisata di Banjar.

    “Sah saja, tapi lebih bagusnya kalau yang diangkat itu budaya lokal, karena di tanah sunda itu banyak ikon yang lebih layak,” ucapnya.

    Adapun budaya lokal atau ikon yang dimaksud Ki Demang diantaranya seperti Harimau atau yang sering dikenal masyarakat Sunda dengan sebutan Maung Bodas.

    “Kemudian Buaya Putih atau patung Simbah Dalem Singaperbangsa dan banyak lainnya,” ujarnya.

    Sementara itu Direktur Banjar Water Park Dedi Suardi sekaligus Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Banjar mengatakan saat ini pembangunan museum the mummy terpaksa harus di pending dulu.

    Hal tersebut berdasarkan hasil rapat mengenai penolakan patung Firaun di Banjar Water Park bersama pihak ketiga, Pemerintah dan aliansi umat muslim Kota Banjar.

    “Pembangunan museum di BWP akan dipending dulu dengan waktu yang belum ditentukan,” kata dia.

    Sebagai informasi, pendingnya pembangunan museum the mummy berawal dari adanya penolakan keberadaan patung Firaun di BWP dari aliansi muslim Kota Banjar.

    Dengan adanya kendala tersebut investor Banjar Water Park yang kini tengah melakukan revitalisasi mengalami kerugian.

    Pihak investor saat ini belum memberikan jawaban mengenai keberlangsungan konsep wisata sejarah itu.

    (Budiana Martin/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img