spot_img
Rabu 24 April 2024
spot_img
More

    Jokowi Ingatkan PAN Agar Jangan Salah Pilih Koalisi

    JAKARTA,TM.ID: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti agar PAN tak sembarangan memilih teman berkoalisi.

    Hl itu ia sapaikanh saat menghadiri rapat koordinasi nasional Partai Amanat Nasional (PAN) di Semarang pada Minggu (26/2/2023).

    “Di dalam politik, yang namanya kerja sama itu wajib. Jangan justru politik itu memecah belah kita. Sehingga, sekali lagi kerja sama itu penting, koalisi itu penting. Jangan salah memilih koalisi,” kata Jokowi pada Minggu kemarin di Hotel Padma, Semarang.

    “Yang penting perkuat kerja sama kebangsaan kita sehingga kesatuan dan persatuan tetap terjaga,” tutur dia.

    BACA JUGA: Pengunduran Diri Rafael Alun Diduga untuk Hindari Proses Hukum KPK

    Ia juga menambahkan bahwa selama 8 tahun menjabat sebagai presiden sudah banyak perubahan yang terjadi. Oleh sebab itu, perubahan-perubahan tersebut harus tetap dilanjutkan.

    Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno menilai pesan Jokowi itu disampaikan secara lugas bahwa sebaiknya PAN tidak berkoalisi dengan parpol yang mengusung capres yang berseberangan dengan pemerintah.

    “Kan di sambutan kemarin, Jokowi secara lantang mengatakan PAN jangan sampai salah arah dalam menentukan koalisi. Pesannya kan ada dua. Pertama, PAN jangan berkoalisi dengan partai atau sosok yang jelas-jelas ingin berbeda dengan Jokowi,” ungkap Adi di Jakarta pada Senin, (27/2/2023).

    Menurutnya, tidak mungkin Jokowi akan membiarkan yang sudah dikerjakannya selama 10 tahun mulai dari infrastruktur malah ditiadakan oleh penggantinya kelak.

    “Pesan politik lainnya jangan sampai berkoalisi dengan parpol yang jelas-jelas mengusung politik identitas karena Jokowi begitu lantang tak menggunakan politik identitas,” ujarnya, Melansir IDN.

    Ia tak menampik bahwa pesan sederhana yang disampaikan oleh Jokowi meminta agar PAN tak berkoalisi dengan NasDem dan Anies Baswedan.

    Sementara, ketika di rakornas pada Minggu kemarin, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan terlihat secara lugas menyorongkan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir untuk pasangan bakal capres-cawapres. Dukungan itu disampaikan oleh Zulkifli ketika menutup pidatonya di rakornas.

    Ia menyampaikan ke publik dalam bentuk pantun. “Izinkan saya mengakhiri pidato pada Rakornas PAN. Jalan-jalan ke Simpanglima, jangan lupa beli lumpia. Kalau Pak Ganjar dan Pak Erick sudah bersama, Insya-Allah Indonesia tambah jaya,” ungkap Zulhas, sapaan akrab Ketua Umum PAN yang disambut tepuk tangan meriah dari ribuan kader yang menghadiri rakornas.

    Baik Ganjar dan Erick sama-sama hadir di rakornas pada Minggu kemarin. Ketua DPP PAN, Bima Arya Sugiarto tak menampik bahwa suara di internal sudah mengerucut ke sosok Ganjar-Erick. Apalagi nama keduanya juga sempat muncul di daftar bakal capres dalam rakernas PAN di Istora Senayan pada 2022.

    Di sisi lain, Bima juga tak menampik Erick sudah dianggap menjadi orang lama di PAN. Apalagi tak dipungkiri PAN butuh logistik untuk maju di pemilu 2024.

    “Kalau kedua nama ini semakin populer, berarti betul sudah semakin mengerucut atau menyempit. Nama Mas Sandi saya kira tidak ada di rekomendasi rakernas PAN. Nama-nama lain adalah kader internal. Semua paham membaca kecenderungan politik ke depan dan harus melihat tren survei yang ada,” kata Bima pada Minggu kemarin.

    Adi Prayitno menyebut bahwa Erick Thohir sudah sejak lama melakukan safari politik ke berbagai tempat dan kalangan. Ia juga menilai Erick merasa lebih nyaman ketika berkomunikasi dengan PAN.

    Adi turut mengamini bahwa faktor logistik yang cukup besar yang dimliki oleh Erick memainkan peranan penting sehingga ia dilirik oleh PAN. “Publik juga melihat bahwa logistik juga menjadi penting di 2024. Erick tentu menjadi variabel di situ dan dipertimbangkan oleh banyak partai termasuk oleh PAN. Tapi, itu kan tidak muncul ke permukaan,” kata dia.

    Selama ini yang muncul ke hadapan publik karena Erick punya program ekonomi, kesamaan visi dan misi hingga berada di barisan pemerintah. Adi juga melihat nama Erick di sejumlah bursa survei kerap dipasangkan dengan kandidat lain yang berada di kubu pemerintah.

    “Nama Erick ini kerap dipasangkan dengan Ganjar karena memenuhi selera sejumlah elite partai karena memiliki kesamaan kepentingan. Lagipula kan sudah mendapatkan momentum politik,” ujarnya lagi.

    (Dist)

    Berita Terbaru

    spot_img