spot_img
Kamis 2 Mei 2024
spot_img
More

    PKB Buka Pendaftaran Caleg bagicaleg Disabilitas

    JAKARTA,FOKUSJabar.id: Jubir Milenial Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Didiet Fitrah mengatakan, partainya membuka pendaftaran calon legislatif untuk kaum disabilitas pada Pemilu 2024.

    Hal itu disampaikan Didiet dalam acara diskusi PKB dengan tema “Sudah Saatnya Difabel Menjadi Warga Kelas Satu”.

    “Ini merupakan inisiator Cak Imin dan kaum disabilitas ini tidak hanya subjek politik. Dan PKB juga terbuka untuk kaum disabilitas mendaftar sebagai calon legislatif,” kata Didiet di kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (19/1/2023).

    BACA JUGA: Hercules Bakal Diperiksa KPK dalam Kasus Suap Perkara MA

    Meski demikian, Didiet mengaku belum mendata ulang terkait dengan jumlah kaum disabilitas yang sudah mendaftar sebagai caleg 2024 dari PKB. Sebab, hal itu masih dikalkulasi.

    “Kita belum bisa sampaikan dan kita masih melakukan kalkulasi,” ujar Didiet, melansir IDN.

    Dalam acara tersebut, Penanggung Jawab Kelompok Kerja (Pokja) Penghormatan, Perlindungan, Pemajuan, Penegakan, dan Pemenuhan HAM (P5 HAM) Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Sunarman mengatakan kaum disabilitas harus bisa berubah.

    Menurutnya, perubahan itu tidak hanya dilakukan penyandang disabilitasnya saja, tapi juga harus mendapat dukungan dari lingkungan sekitar.

    “Kalau saya difabel, itu bukan salah saya. Tapi yang salah, ketika saya mau sekolah, tapi ditolak, infrastruktur juga belum mendukung,” kata Sunarman.

    Sunarman yang kesehariannya menggunakan kursi roda itu bersyukur, pemerintah saat ini sudah mengafirmasi kelompok disabilitas. Menurutnya, saat ini ada aturan mengenai ASN dan pegawai BUMN, 2 persennya harus ada kelompok disabilitas.

    “Sekarang ada 4 ribu teman-teman difabel di seluruh instansi kementerian/lembaga,” ucap dia.

    Meski demikian, jumlah 4 ribu itu mash belum memenuhi kuota. Sebab, pemerintah mengalokasikan 8 ribu pegawai untuk kelompok disabilitas,

    “Formasi 8 ribu, tapi yang terisi 4 ribu, karena belum banyak yang difabel pendidikan tinggi,” kata dia.

    Oleh karena itu, Sunarman mendorong orang tua, keluarga dan lingkungan mendukung apabila ada salah satu anggotanya yang ingin bersekolah.

    “Waktu saya dulu mau sekolah, keluarga saya ada yang datang ke rumah ‘lho kamu sekarang sekolah, kamu itu pinter kayak apa, jadi tukang becak aja gak bisa’,” kata dia.

    Namun, Sunarman yang tidak bisa berjalan sejak usia 4 tahun itu mengaku cuek. Fokusnya hanya ingin sekolah dan belajar.

    “Saya ini sekolah selalu nilainya 8, 9, 10. Mungkin kalau saya gak sekolah saya gak akan di KSP,” imbuhnya.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img