spot_img
Kamis 25 April 2024
spot_img
More

    Bupati Tasikmalaya Minta Semua Waspada Bencana Hidrometeorologi

    TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto mengemukakan, Kabupaten Tasikmalaya sebagai salah satu wilayah rawan bencana di indonesia, khususnya bencana hidrometeorologi.

    Bencana hidrometeorologi itu diakibatkan efek cuaca ekstrem seperti banjir, puting beliung, angin kencang, curah hujan, longsor dan bencana cuaca ektrem lainnya.

    Bupati menyebutkan, luas wilayah Kabupaten Tasikmalaya mencapai 2.551,19 kilo meter atau ke-4 terluas di Jawa Barat, dengan jumlah penduduknya 1,8 juta jiwa. 

    BACA JUGA: Bupati Tasikmalaya: Ada Peran Linmas Pada Pemilu

    Bentangan luas wilayah seperti itu, Kabupaten Tasikmalaya dengan segala kondisinya, baik pada sisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis, menyimpan potensi risiko bencana alam yang tidak kecil.

    “Pada kondisi seperti ini, kewaspadaan dan soliditas bersama semua pihak, menjadi kunci utama menghadapi ancaman risiko bencana dalam menyongsong Tasikmalaya tangguh dan tumbuh,” ujar Ade Sugianto, Sabtu (24/12/2022). 

    Dia meminta seluruh perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya, berkomitmen untuk dapat bahu-membahu menyatukan langkah dan mengedepankan penguatan aspek mitigasi bencana, sebagai wujud konkret untuk melindungi seluruh masyarakat di wilayah kabupaten ini.

    “Kami terus mendorong agar semua pihak terkait termasuk juga Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas), untuk dapat menyiapkan kader-kader yang mumpuni dalam hal mitigasi dan pemetaan rawan bencana,” kata Ade Sugianto.

    Mitigasi dan pemetaan bencana itu terang dia, meliputi pendataan, pemeriksaan dan analisis status daerah bencana/rawan bencana beserta bangunan fisiknya. 

    “Semua itu sebagai bahan pembelajaran langkah-langkah pencegahan dan deteksi dini,” ucap Ade.

    Lebih jauh, Bupati Tasikmalaya ini menegaskan, tugas dan fungsi Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) juga tidak dapat dipandang sebelah mata dalam hal kapabilitasnya ketika menangani persoalan kebencanaan.

    Sejauh ini, kata Ade, para anggota Linmas selalu tanggap dan ikut membantu mengawasi dan melaporkan kepada perangkat desa serta pihak berwajib lainnya, ketika menemukan ancaman atau bahaya bencana. 

    “Untuk itu, kami mendorong anggota Linmas ini dapat terus meningkatkan kapasitasnya lebih luas dalam urusan kebencanaan, termasuk pencegahan dan deteksi dini,” tutur Ade Sugianto. 

    Adapun langkah-langkah pencegahan dan deteksi dini terang dia, dapat dilaksanakan dengan peringatan dini. 

    “Peringatan dini merupakan serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat,” kata Ade. 

    Disebutkan, dalam rangka memberikan peringatan dini atau deteksi dini, anggota satlinmas perlu mempelajari lokasi/daerah bencana dengan melaksanakan mitigasi bencana sebagai langkah awal untuk mengurangi resiko bencana guna mengantisipasi jatuhnya korban jiwa. 

    “Termasuk meminimalisir kerusakan fisik bangunan/tempat tinggal, sampai dengan kerugian materil maupun immateril,” ucap Ade.

    BACA JUGA: Serahkan Beasiswa di Kota Bogor, Jovan : Semoga ini Bermanfaat

    Bupati Tasikmalaya menegaskan, anggota Linmas juga memiliki tanggung jawab moral dengan turut serta memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana melakukan mitigasi bencana secara tepat dan terukur.

    Sehingga, kata Ade, masyarakat memiliki kewaspadaan penuh dan memiliki bekal pengetahuan yang cukup, baik dalam hal pencegahan maupun upaya penanggulangan bencana itu sendiri.

    (Farhan) 

    Berita Terbaru

    spot_img