spot_img
Sabtu 27 April 2024
spot_img
More

    Istri Selingkuh dengan Elon Musk, Bos Google Tarik Investasi dari SpaceX dan Tesla

    USA,FOKUSJabar.id: Kabar tak sedap kembali menerpa pendiri SpaceX dan bos Tesla, Elon Musk, setelah dikabarkan berselingkuh dengan istri dari bos Google, Sergey Brin, Nicole Shanahan. Perselingkuhan diduga terjadi pada Desember 2021.

    Dilasir dari kumparan, The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan jika benih perselingkuhan Musk dan Shanahan diduga terjadi saat acara seni tahunan terkenal Art Basel di Miami, Amerika Serikat, Desember 2021. Saat itu Musk telah berpisah dengan sang pacar, Claire Boucher yang juga dikenal sebagai Grimes.

    Di sisi lain, hubungan Brin dan Shanahan pun dikabarkan sedang tak akur. Brin dan Shanahan yang menikah pada 7 November 2018 dan dikaruniai seorang putri itu, dikabarkan sedang dalam proses perceraian dengan alasan ‘perbedaan yang tidak dapat didamaikan’.

    fokusjabar.id selingkuh Elon Musk
    Sergey Brin. (FOTO: WEB)

    Shanahan dan Brin telah menandatangani perjanjian pranikah dan saat ini sedang menegosiasikan persyaratan perceraian mereka. Shanahan dikabarkan meminta harta gono gini lebih dari USD1 milyar.

    Namun jauh sebelumnya, WSJ menyebut jika salah satu sumber mengatakan kalau Musk telah berlutut dan memohon pengampunan kepada Brin saat pesta tahun baru 2022.

    Akibat dari kabar perselingkuhan tersebut, Brin pun membatalkan investasinya di Tesla. Pengajuan itu telah dilayangkan Brin beberapa minggu setelah dia mengetahui adanya hubungan spesial antara Shanahan dengan Musk yang juga teman dekatnya selama ini.

    Seperti dikutip kumparan dari New York Post, Senin (25/7/2022), Brin merupakan anggota dewan Alphabet Inc. yang notabene sebagai perusahaan induk Google dan merupakan pendiri Google bersama dengan Larry Page.

    Brin sendiri menginvestasikan USD500 ribu atau sekitar Rp7,49 milyar (kurs Rp14.971) ke Tesla, perusahaan milik Musk, pada 2008. Tak hanya itu, Google dan Fidelity pun berinvestasi sebesar USD 1 milyar di SpaceX, perusahaan yang didirikan Musk, pada 2015.

    Bahkan Brin memerintahkan penasihat keuangannya untuk melikuidasi investasinya di berbagai perusahaan Musk dan menjualnya. Brin dan Musk pun dikabarkan masih bersitegang dan jarang berbicara.

    BACA JUGA: DPD Demokrat Jabar Umumkan Hasil Muscab Serentak

    fokusjabar.id selingkuh Elon Musk
    Elon Musk. (FOTO: WEB)

    Dituding berselingkuh dengan istri temannya yang merupakan co-founder Google, tentu saja dibantah Elon Musk. Melalui unggahannya di akun twitter, Musk mengungkapkan bantahannya atas tudingan selingkuh dengan Nicole Shanahan dengan membalas cuitan berisi berita perselingkuhan keduanya dan mengatakan jika dirinya hanya bertemu dua kali bertemu dengan Nicole Shanahan dalam tiga tahun terakhir.

    Dalam cuitannya tersebut, bos Tesla ini menyebut jika Sergey Brin merupakan temannya. Tak hanya itu, pendiri SpaceX itu mengaku jika dia baru saja menghadiri pesta bersama Brin.

    “Saya hanya melihat Nicole dua kali dalam tiga tahun, kedua kali dengan banyak orang lain di sekitar. Tidak ada yang romantis,” kicau Musk melalui akun twitternya, Senin (25/7/2022).

    Lantas siapa Nicole Shanahan? Dikutip dari Bloomberg, Senin (25/7/2022), Shanahan bukanlah seorang perempuan biasa. Dia merupakan seorang pengacara dan peneliti di CodeX, Stanford Center for Legal Informatics.

    Tak hanya itu, Shanahan pun mendirikan ClearAccessIP, sebuah firma berbasis di Palo Alto yang membantu pemilik paten mengelola dan memonetisasi hak kekayaan intelektual mereka. Dan itu diakuisisi oleh saingan IPwe pada tahun 2020.

    Shanahan sendiri berasal dari keluarga yang berkecukupan asal Oakland, California, Amerika Serikat dan saat ini berusia 33 tahun. Ayahnya merupakan merupakan seorang pengusaha dan ibunya merupakan imigran China.

    fokusjabar.id selingkuh Elon Musk
    Nicole Shanahan. (FOTO: WEB)

    Dari sisi pendidikan, Shanahan merupakan seorang well-educated lady. Berdasarkan profil LinkedIn-nya, dia merupakan lulusan University of Puget Sound di Negara Bagian Washington. Di universitas tersebut, dia belajar ekonomi, studi Asia, dan bahasa Mandarin.

    Lalu ia bergabung dengan Geneva Graduate Institute dan mendapatkan sertifikat WTO-nya. Tak hanya itu, Shanahan pun memperoleh gelar sarjana hukum dari Universitas Santa Clara dan menjadi salah satu mahasiswa pertukaran di National University of Singapore.

    Pada tahun 2019, Shanahan mendirikan yayasannya sendiri yang diberinama Bia-Echo dengan menanamkan modal sekitar USD100 juta. Yayasan berkutat dalam hal akses teknologi medis bagi kaum perempuan untuk melahirkan anak (reproduksi), reformasi peradilan pidana, dan isu-isu lainnya. Dia juga pendukung organisasi berhaluan kiri dan kandidat politik Demokrat.

    (Ageng)

    Berita Terbaru

    spot_img